Anda di halaman 1dari 13

1.

Pengertian Biaya Relevan


Biaya relevan adalah data biaya yang di harapkan di masa akan datang yang berbeda
dalam beberapa alternative keputusan atau Biaya relevan merupakan biaya yang terkait
dengan keputusan operasional.
Biaya relevan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan bisnis. Biaya relevan ini sangat berperan bila perusahaan dihadapkan pada
masalah pilihan yang cukup pelik antara menerima atau menolak, antara menghentikan atau
melanjutkan, antara membeli atau membuat, atau antara dijual di titik pisah atau setelah titik
pisah dan sebagainya.
Misalnya, perusahaan yang memproduksi komponen produk seperti kancing yang
menggunakan mesin dan peralatan produksi khusus maka Biaya Overhead Pabrik (BOP)
tetap akan menjadi beban untuk perusahaan baik perusahaan membeli atau membuat sendiri
komponen tersebut. Dalam hal ini BOP tetap tersebut tidak relevan untuk dipertimbangkan
dalam keputusan.
Contoh biaya relevan adalah biaya tenaga kerja langsung, karena biaya tenaga
kerjalangsung merupakan biaya masa depan dan biaya ini berbeda pada setiap alternatif (jika
alternatif “membuat” yang digunakan maka akan timbul biaya tenaga kerja langsung,
tetapi jika alternatif “tidak membuat/membeli” yang digunakan maka tidak akan muncul
biaya tenaga kerja langsung)
Biaya relevan merupakan hasil pengolahan data historis oleh akuntan intern, oleh ahli
yang lainnya. Ia disebut relevan karena berhubungan erat dengan pengambilan keputusan
manajemen. Ia merupakan biaya masa datang karena digunakan untuk menyusun anggaran,
perencanaan laba, dan pengendalian kegiatan yang bertumpu pada program jangka pendek
dan jangka panjang.
Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan kepada konsep “different
analysis for different purposes”, yang berarti bahwa untuk tujuan yang berbeda diperlukan
analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk
berbagai pengambilan keputusan, yaitu:
 Biaya Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai
alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan
keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk
menentukan besarnya laba diferensial.
 Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.
 Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah penghasilan atau penghematan biaya
yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan
atau penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif
tertentu.
 Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau
biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu
tidak dipilih untuk dilaksanakan.

1. Ciri-ciri Biaya Relevan


 Biaya dapat dihindari dengan suatu keputusan manajemen
 Biaya tersebut belum terjadi
 Biaya yang akan terjadi itu nilai berbeda untuk setiap alternatif.
 Biaya tersebut benar-benar memberi pengaruh didalam keputusan

2. Kriteria Biaya Relevan


 diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. dari sisi pandang ini biaya
relevan merupakan biaya taksiran
 berbeda diantara berbagai alternative yang dipertimbangakan. suatu biaya dapat
dikategorikan sebagai biaya relevan jika sudah menjadi unsur masuk dalam sebagai
item yang diperbandingkan diantara alternative yang tersedia.

3. Langkah-langkah analisis Biaya Relevan


 Mengumpulkan semua biaya yang akan terjadi yang berkaitan dengan setiap
alternatif yang akan dipertimbangkan
 Memisahkan biaya masa lalu atau yang merupakan sunk cost.
 Memisahkan biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda dalam setiap alternatif
keputusan.
 Membuat keputusan berdasarkan biaya yang masih tersisa, karena biaya tersebut
pasti biaya diferensial atau biaya terhindarkan dan biaya tersebut relevan dalam suatu
keputusan

4. Hal-hal utama yang perlu diperhatikan dalam Biaya Relevan ?


 Biaya-biaya masa lalu (historis) dapat membantu sebagai dasar untuk membuat
prediksi, namun biaya-biaya masa lalu tersebut selalu tidak relevan ketika membuat
keputusan (yang bersifat masa depan).
 Alternatif-alternatif berbeda dapat dibandingkan dengan memeriksa perbedaan-
perbedaan total pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan
 Tidak semua pendapatan dan biaya masa depan yang diharapkan adalah relevan,
sehingga pendapatan dan biaya yang diharapkan tidak berbeda diantara alternatif-
alternatif pilihan dianggap tidak relevan dan dapat dihilangkan dari analisa.
 Mengingat tingkat kesulitan pengukurannya, titik berat yang tepat harus diberikan
untuk faktor-faktor kualitatif dan faktor-faktor kuantitatif non keuangan.

5. Kapan Manajer melakukan menggunakan biaya relevan?


Manajer hanya menggunakan biaya relevan yang akan timbul di masa yang akan datang
saja dalam pengambilan keputusan karena suatu keputusan merupakan suatu hal yang
berhubungan dengan keadaan di masa datang. Namun, untuk dianggap sebagai biaya
relevan, suatu biaya tidak hanya berhubungan dengan keadaan di masa yang akan datang,
tetapi biaya tersebut harus berbeda dengan suatu alternatif lain. Jadi, jika suatu biaya yang
akan muncul di masa depan mempunyai jumlah yang sama besar dari beberapa alternatif,
biaya tersebut tidak akan berpengaruh dengan pengambilan keputusan.
Jadi, Manajemen selalu mengambil keputusan yang meliputi berbagai macam hal,
seperti keputusan dalam kegiatan produksi rutin atau keputusan yang diambil dalam
masalah-masalah khusus. Pengambilan keputusan kegiatan rutin pada umumnya terjadi dan
berkaitan dalam melaksanakan kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan secara rutin
dan teratur. Pengambilan keputusan khusus merupakan keputusan yang bersifat tidak teratur
atau tidak rutin dilakukan oleh perusahaan.

Pengambilan keputusan khusus dalam perusahaan mempunyai banyak jenis diantaranya:


A. Keputusan membuat sendiri atau membeli dari tempat lain
B. Keputusan mempertahankan atau menghentikan usaha
C. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan
D. Menerima atau menolak pesanan khusus
E. Menjual atau mengolah lebih lanjut

A. Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli dari Tempat Lain


Keputusan khusus yang pertama adalah perusahaan dihadapkan pada pilihan dalam
rangka pengadaan komponen barang untuk memproduksi barang. Perusahaan akan membuat
sendiri atau membeli komponen tersebut di tempat lain. Akuntansi manajemen membuat
hitungan dari sisi keuangan mana dari kedua alternatif tersebut yang paling menguntungkan
dari segi keuangan. Keputusan membuat sendiri atau membeli dari tempat lain ada dua tipe,
yaitu:

1. Kondisi awal membuat sendiri


2. Kondisi awal biasa membeli
Contoh:

PT. Andalas selama ini membeli salah satu komponen untuk produknya sebanyak 20.000
unit dengan harga Rp19.000 per unit. Jadi, jika membeli komponen biaya yang akan
dikeluarkan adalah 20.000 unit x Rp19.000 = Rp380.000.000. Jika perusahaan membuat
sendiri komponen tersebut, biaya produksinya sebagai berikut.

Biaya Unit Jumlah (Rp)


(Rp)
Bahan Baku 6.000 20.00 120.000.00
0 0
Biaya Tenaga Kerja Langsung 8.000 20.00 160.000.00
0 0
Biaya Overhead Pabrik Variabel 2.000 20.00 40.000.000
0
Biaya Tetap :
Biaya Gaji Tetap 40.000.000
Biaya Depresiasi 40.000.000
Jumlah 400.000.00
0

Maka keputusan yang diambil adalah membeli dari tempat lain seharga
Rp380.000.000 karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri sebesar
Rp400.000.000.

Membuat Membeli Perbedaan


Unit Biaya Jumlah Unit Biaya Jumlah
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Bahan baku: 20.000 6.000 120.000.000 120.000.000
Biaya tenaga 20.000 8.000 160.000.000 160.000.000
kerja langsung
Biaya overhead 20.000 2.000 40.000.000 40.000.000
pabrik variabel
Biaya tetap:
Biaya gaji tetap 40.000.000 40.000.000
Harga 20.000 19.000 380.000.000 380.000.000
pembelian
komponen

20.000.000
Dalam pemilihan alternatif kita perlu mempertimbangkan mana saja yang masuk
dalam biaya relavan dan biaya yang tidak relavan. Yang termasuk biaya tidak relavan yaitu
memiliki ciri biaya yang terjadi pada masa lalu atau biaya yang akan datang yang sama
diantara alternatif. Dalam hal ini biaya tidak relavan adalah biaya tetap depresiasi. Jika biaya
tetap depresiasi dapat dihilangkan, maka membuat sendiri akan lebih hemat daripada
membeli dari luar. Berikut perhitungannya:

Dari hasil di atas, ada 2 alternatif pilihan yaitu membeli dan membuat sendiri
komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan. Apabila membeli komponen dari luar
sebanyak 20.000 unit, membutuhkan dan Rp380.000.000. sedangkan jika membuat sendiri
biaya totalnya sebesar Rp360.000.000 (Rp120.000.000 + Rp160.000.000 + Rp40.000.000 +
Rp40.000.000). sehingga ada selisih sebesar Rp20.000.000 daripada membeli komponen
dari luar.

Membuat Membeli Perbedaan


Unit Biaya Jumlah Unit Biaya Jumlah
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Bahan Baku : 12.000 6.000 72.000.000 72.000.000

Biaya Tenaga 12.000 8.000 96.000.000 96.000.000


Kerja Langsung
Biaya Overhead 12.000 2.000 24.000.000 24.000.000
Pabrik Variabel
Biaya Tetap :
Biaya Gaji Tetap 40.000.000 40.000.000
Harga Pembelian 12.000 9.000 228.000.000 228.000.000
Komponen
4.000.000
Jika volume pembelian turun dari 20.000 unit menjadi 12.000 unit. Maka perhitungannya
sebagai berikut.

Dengan melihat hasil tersebut diperoleh biaya untuk membeli komponen di luar yang
lebih murah yaitu sebesar Rp228.000.000, sedangkan jika membuat sendiri sebesar
Rp232.000.000, selisihnya sebesar Rp4.000.000. jadi membeli komponen di luar lebih
menguntungkan dibanding membuat sendiri.

Manajemen dapat mengetahui pada volume berapakah kedua alternatif tersebut


bernilai sama. Untuk menghitungnya menggunakan rumus indifferent cost volume.

Perhitungan indifferent cost volume, sebagai berikut.

Total biaya beli = Total biaya membuat sendiri


19.000X = 40.000.000 + (Rp6.000 + Rp8.000 + Rp2.000)X
19.000X = 40.000.000 + (Rp16.000)X
19X = 40.000 + 16X
19X – 16 X = 40.000
3X = 40.000
X = 13.333 unit
Jadi, volume kedua alternatif yaitu membeli dari luar dan membuat sendiri akan bernilai
sama biayanya apabila perusahaan membeli atau membuat 13.333 unit.

B. Keputusan Pertahankan Atau Hentikan

Dalam perusahaan yang mempunyai berbagai jenis produk dan kadangkala dari
beberapa produk yang dibuka ini ada yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Dari
pihak manajemen akan melakukan tindakan untuk departemen yang tidak menguntungkan
tersebut dengan menggunakan analisis keuangan. Dalam kasus suatu departemen mengalami
kerugian secara terus-menerus, maka pihak manajemen harus mempertimbangkan
pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Pengambilan keputusan dengan menghilangkan
salah satu jenis produk/departemen. Biaya-biaya tidak akan terjadi jika suatu jenis
produk/departemen ditiadakan.

Biaya yang tak terhindarkan adalah biaya yang tetap akan terjadi dengan
pengambilan keputusan jika suatu jenis produk/ departemen ditiadakan. Pada umumnya
merupakan biaya bersama bagi beberapa jenis produk sehingga peniadaan salah satu jenis
tersebut akan mempengaruhi biaya tersebut.

Contoh:

Sebuah departemen store memiliki 3 departemen utama, yaitu departemen makanan,


departemen kelontong, dan departemen obat-obatan. Berikut ini taksiran perhitungan rugi
laba untuk setiap departemen.

Departemen Jumlah
Makanan Kelontong Obat-obatan
Hasil penjualan 5.000.000 4.000.000 500.000 9.500.000
Biaya variabel 4.000.000 2.800.000 300.000 7.100.000
Ø Jika biaya kesempatan lebih besar daripada biaya terhindarkan apabila perusahaan
meniadakan departemen makanan, maka sebaiknya perusahaan meneruskan departemen
tersebut.

Ø Sebaliknya, jika biaya kesempatan lebih kecil daripada biaya terhindarkan apabila
perusahaan meniadakan dpartemen makanan maka sebaiknya perusahaan memutuskan
untuk meniadakan departemen tersebut.

Ø Biaya terhindarkan sering pula disebut sebagai penghemat biaya tambahan (incremental
cost saving).

Ø Jika dengan meniadakan departemen makanan, perusahaan bermaksud menambah


menambah departemen baru yaitu deparemen kosmetik.

Ø Perusahaan harus menganalisis pendapatan diferensial dan biaya diferensial antara tetap
meneruskan atau menambah departemen kosmetik (mengganti departemen makanan dengan
departemen kosmetik).

Alternatif Alternatif Perbedaan


Meneruskan Dept. Menggantinya dengan
Makanan Dept. Kosmetik
Hasil penjualan Rp9.500.000 Rp7.500.000 Rp2.000.000
Biaya:
Variabel 7.100.000 5.200.000 1.900.000
Tetap terhindarkan 1.325.000 925.000 400.000
Jumlah Rp8.425.000 Rp6.125.000 Rp2.300.000
Laba sebelum biaya tak Rp1.075.000 Rp1.375.000 Rp300.000
terhindarkan diperhitungkan
Ø Data departemen kosmetik: taksiran hasil penjualan Rp3.000.000 biaya variabel
Rp2.100.000, dan biaya tetap tambahan Rp350.000.

Ø Manajemen memiliki alternatif 2 karena biaya kesempatan jika alternatif 2 dipilih adalah
Rp2.000.000 lebih kecil dibandingkan dengan biaya dapat dihindarkan (Rp2.300.000).

Ø Jika memilih alternatif 1, laba yang diperoleh (Rp175.000 - Rp1.1750.000 - Rp900.000)


lebih kecil dibandingkan dengan jika alternatif 2 yang dipilih (Rp475.000 - Rp1.375.000 -
Rp900.000).
Ø Kesimpulan: peniadaan departemen makanan dapat dibenarkan jika departemen tersebut
diganti dengan departemen kosmetik.

C. Menyewakan Atau Menjual Fasilitas Perusahaan

Jika suatu perusahaan mempunyai aktiva tetap, maka akan mempunyai 2 alternatif
untuk menyewakan atau menjual aktiva tetap tersebut yang sudah tidak digunakan oleh
perusahaan. Akuntansi manajemen akan melakukan perhitungan dari 2 alternatif tersebut,
manakah yang paling menguntungkan dari sisi keuangan.

Contoh:

PT. Andalas mempunyai mesin lama dengan harga perolehan Rp4.000.000 dan nilai
sisa Rp1.600.000, biaya penyusutan Rp2.400.000. Mesin tersebut direncanakan akan
disewakan dengan biaya sewa Rp2.500.000. Untuk bisa disewakansebaiknya mesin tersebut
harus direparasi terlebih dahulu dengan biaya Rp700.000. Selain itu PT. Andalas juga
mempunyai alternatif untuk menjual mesin lama tersebut seharga Rp2.000.000. biaya komisi
untuk perantara Rp120.000. Dari 2 alternatif di atas sebaiknya kapan PT. Andalas
menyewakan atau menjual mesin lama tersebut?

Analisis yang dibuat oleh perusahaan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah:

Disewakan Dijual Perbedaan

Pendapatan Sewa/ Penjualan Rp2.500.000 Rp2.000.000 Rp500.000

Biaya:

Reparasi Rp700.000 Rp120.000 Rp580.000

Pendapatan Bersih Rp1.800.000 Rp1.880.000 Rp80.000

PT. Andalas sebaiknya menjual mesin lama saja karena lebih menguntungkan
sebesar Rp80.000 dibandingkan jika mesin lama tersebut harus disewakan. Nilai buku mesin
Rp1.600.000 (Rp4.000.000 – Rp2.400.000) tidak perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputuan tersebut karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam (surk cost).

D. Menerima Atau Menolak Pesanan Penjualan Khusus

Perusahaan yang sudah terbiasa memproduksi produk reguler dalam jumlah yang
sama setiap hari, jika mendapatkan pesanan tambahan dengan harga di bawah standar maka
pesanan tambahan tersebut dapat diterima atau ditolak. Dalam akuntansi manajemen perlu
mempertimbangkan dengan menghitung biaya-biaya yang timbul. Jika perusahaan
memproduksi dengan jumlah yang sudah penuh, apabila ada pesanan tambahan akan
menyebabkan kenaikan biaya, baik itu biaya variabel maupun biaya tetap. Maka perlu
diperhitungkan kembali pesanan tambahan dengan harga khusus jangan sampai perusahaan
mengalami kerugian.

Jika perusahaan memproduksi dengan jumlah yang belum penuh dan memungkinkan
pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa menambah biaya tetap lagi, maka akan
menguntungkan perusahaan karena perusahaan sudah tidak lagi mengeluarkan biaya tetap
untuk pesanan tambahan tersebut.

Contoh:

Perhitungan rugi-laba perusahaan yang setiap bulan memproduksi reguler genteng sebanyak
1000 buah adalah sebagai berikut.

Keterangan Jumlah
Hasil penjualan Rp1.000.000
Biaya produksi:
Variabel: 1.000 x Rp1.000
Tetap Rp100.000
Rp700.000
Laba kotor Rp300.000
Biaya usaha Rp50.000
Laba bersih Rp250.000
Keterangan Tanpa Pesanan Khusus Dengan Pesanan Khusus Perbedaan
Hasil pendapatan
1.000 x Rp1.000 Rp1.000.000
1.000 x Rp1.000
300 x Rp900 Rp1.270.000 Rp270.000
Biaya produksi variabel
1.000 x Rp600 Rp600.000
1.300 x Rp600 Rp780.00 Rp180.000
Margin kontribusi Rp400.000 Rp490.000 Rp90.000
Setiap bulan perusahaan membuat genteng reguler 1000 buah dan setiap bulan mendapatkan
laba sebesar Rp250.000. sebaiknya ada pesanan khusus sebanyak 300 genteng dengan harga
khusus yaitu Rp900 per genteng pesanan khusus tersebut diambil atau tidak dengan
perhitungan sebagai berikut.

Dengan adanya tambahan pesanan khusus sebanyak 300 genteng dengan harga
Rp900, PT. Andalas akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp490.000. Jika tidak menerima
pesanan khusus hanya mendapat laba Rp400.000. Mendapat pesanan khusus lebih
menguntungkan karena PT. Andalas tidak lagi membayar biaya tetap jika mendapat pesanan
dengan harga khusus.

E. Menjual Atau Mengolah Lebih Lanjut

Perusahaan dihadapkan pada pilihan menjual bahan mentah atau mengolah bahan
mentah tersebut menjadi produk jadi. Akuntansi manajemen akan membuat perhitungan
mana yang lebih menguntungkan dari sisi keuangan.

Contoh:

Perusahaan kaos bisa memilih alternatif menjual kaos atau memproses kain kaos
menjadi kaos polos. Harga juala kain kaos Rp9.000 per meter, harga pokok Rp6.000. Bila
kain kaos diproses lebih lanjut menjadi kaos polos, harga jual per kaos yang membutuhkan 1
meter kain kaos Rp15.000 dan tambahan variabel Rp6.000 per kaos. Perusahaan bisa
membuat 10.000 meter kaos tiap periode. Buatlah analisis pengambilan keputusan.
Dijual Kain Kaos Dijual Kaos Polos Perbedaan
Penjualan (10.000x Rp9.000) (10.000 x Rp15.000) Rp60.000.000
(10.000m/kaos) Rp90.000.000 Rp150.000.000
Harga pokok kulit mentah Rp60.000.000 Rp60.000.000
(10.000 x Rp6.000)
Biaya meneruskan proses Rp30.000.000 Rp30.000.000
(10.000 x Rp30.000)
Laba Rp30.000.0000 Rp60.000.000 Rp30.000.000
Kesimpulan:

Perusahaan lebih baik memilih alternatif membuat kaos polos karena menghasilkan laba
sebesar Rp60.000.000.
Biaya diferensial = (Rp90.000.000 – Rp60.000.000) = Rp30.000.000

Pendapatan diferensial = (Rp150.000.000 – Rp90.000.000) = Rp60.000.000

Contoh:

PT. Abadi adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni kursi
yang dijual dengan harga Rp50.000 per buah tetapi belum finishing. Sedangkan biaya penuh
yang diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah sebagai berikut.

Keterangan Biaya per


Satuan
Biaya bahan baku Rp5.000
Biaya tenaga kerja Rp6.000
langsung
Biaya overhead pabrik Rp7.000
(V)
Biaya overhead pabrik Rp7.000
(T)
Biaya administrasi (T) Rp7.000
Biaya pemasaran (T) Rp8.000
Total Rp40.000
Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak 60.000 kursi. Berdasarkan informasi
yang diperoleh bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk memproses lebih lanjut
menjadi kursi yang sudah finishing. Dalam pelaksanaannya memerlukan biaya pengelolaan
lebih lanjut/pernis yakni sebesar Rp8.000 per kursi. Sedangkan di pasaran kursi finishing
cukup banyak permintaan dengan harga jual Rp70.000. PT. Abadi lebih baik mengolah lebih
lanjut atau tidak?

Jika alternatif menjual yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh adalah:

Laba = Pendapatan – Beban

= (Rp50.000 x 60.000 unit) – (Rp40.000 x 60.000 unit)

= Rp3.000.000.000 – Rp2.400.000.000

= Rp600.000.000

Jika alternatif memproses lebih lanjut yang dipilih, maka keuntungan yang diperoleh
adalah:

Laba = Pendapatan diferensial – Biaya diferensial

= (Rp70.000 – Rp50.000) x (60.000 unit) – (Rp8.000 x 60.000 unit)

= Rp1.200.000.000 – Rp480.000.000

= Rp720.000.000

Jadi, jika PT. Abadi membuat keputusan sebaiknya memproses lebih lanjut karena
memberikan keuntungan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai