Anda di halaman 1dari 11

GENERATOR

PRINSIP OPERASI GENERATOR

1. Pengertian Dasar
Energi listrik adalah perpindahan elektron bebas dari suatu atom ke atom lain
pada suatu rangkaian tertutup. Generator adalah pesawat yang menghasilkan
energi listrik, dengan cara merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Energi listrik memiliki beberapa satuan, antara lain :
− Current (Ampere), adalah ukuran perpindahan elektron bebas (disebut;
aliran arus). Satu amper sama dengan 9,28 miliun-miliun elektron
bebas yang mengalir cepat melewati suatu titik dalam rangkaian,
dalam waktu satu detik. Penemunya Andrė Marie Amperė (1775-
1836).
− Voltage (Volt), desakan listrik yang menyebabkan elektron bebas
bergerak melalui rangkaian, juga merujuk pada elctromotive force
(EMF). Penemunya Alassandro Volta (1745-1827).
− Resistance (Ohm, berbagai gaya atau zat yang menghambat atau
melawan aliran arus dalam rangkaian. Penemunya George Simon
Ohm (1787-1827)
Jenis arus listrik :
− Direct Current (DC), adalah potensial listrik yang mengalir pada batas
yang konstan, yang mengalir dalam satu arah, pada suatu tegangan
spesifik. Gelombang tegangan dapat turun-naik apabila komponen
dioperasikan atau dimatikan. Gelombang hanya berada pada satu sisi
dari garis nol.
− Alternating Current, tegangan terbentuk dari garis-nol dan meningkat
pada tegangan positif spesifik dan kemudian berbalik kearah negatif
dengan nilai yang sama sebelum mencapai nol lagi.
Magnet :
Magnet adalah gaya tak nampak yang dihasilkan atom yang searah dari
suatu bahan tertentu, gaya yang dapat menolak atau menarik, baik
melalui ruang udara maupun melalui bahan padat. Gaya magnet

Teknik Mesin Polban - 2011: 1


GENERATOR

membentuk garis-garis fluksi (Flux Magnetism) yang mengarah dari kutub


utara ke selatan. Fluksi pada kutub magnit yang sejenis akan tolak
menolak dan yang berlawanan jenis akan saling tarik menarik.
Elektromagnet :
Adalah magnet yang terbentuk oleh adanya aliran arus pada suatu kawat
konduktor. Magnet yang terbentuk melingkar disepanjang penghantar
tersebut, dimana arah lingkarannya tergantung dari arah mengalirnya
arus lintrik.
Induksi Elektromagnetik :
Karakteristik terbentuknya arus listrik pada suatu konduktor, yang
diakibatkan oleh terjadinya pemotongan atau pelanggaran medan magnit
terhadap konduktor atau sebaliknya.
ARAH GARIS
GAYA MAGNET

ARAH “EMF”

ARAH GERAK
PENGHANTAR

Gambar 1 : Prinsip Induksi Elektromagnetik.

2. Prisip Generator
a. Induksi Bolak Balik pada Alternator Fasa-Tunggal
Kurva bangkitan tegangan dalam satu kali rotasi, pada kumparan fasa-
tunggal yang terletak dalam area garis gaya magnit. Sebagaimana terlihat
pada gambar disamping kiri posisi rotor berada pada kedudukan 90°, yang
akan menghasilkan tegangan tertinggi dan berada pada arah positif.

Teknik Mesin Polban - 2011: 2


GENERATOR

Gambar 2 : Prinsip induksi bolak balik pada alternator fasa-tunggal.

b. Induksi Bolak Balik pada Alternator pada alternator tiga-fasa


Kurva bangkitan tegangan dalam satu kali rotasi, pada kumparan tiga-fasa
yang terletak dalam area garis gaya magnit. Jarak diantara masing-masing
kumparan bergeser 120°. Masing-masing kumparan diberi nama u, v, dan w.

Gambar 3 : Prinsip induksi bolak balik pada alternator tiga-fasa.

Hubungan diantara ke 3 kumparan dapat dilihat pada gambar 5-4, dimana


gambar (a) memperlihatkan masing-masing kumparan tidak terhubung,
gambar (b) kumparan dihubungkan dalam bentuk rangkaian bintang dengan

Teknik Mesin Polban - 2011: 3


GENERATOR

U tegangan-alternator dan Up tegangan-fasa, dimana U = Up ⋅ √3, serta arus-


alternator I sama dengan arus-fasa Ip., gambar (c) kumparan dihubungkan
dalam rangkaian delta, dimana U = Up ,dan I = Ip ⋅ √3.

Gambar 4 : Hubungan diantara ke 3 kumparan.

Gambar 5 : Prinsip alternator tiga-fasa claw-pole dengan slip-ring.

Teknik Mesin Polban - 2011: 4


GENERATOR

Gambar 6 :
Formasi kumparan stator dan rotor alternator tiga-fasa.

Teknik Mesin Polban - 2011: 5


GENERATOR

Gambar 7 :
Potongan dan pandangan stator tiga-fasa
dengan kumparan u, v, dan w serta kutub-kutub rotor.

Gambar 8 :
Skhema rangkaian charging-system pada motor Diesel segagai pembanding.

Teknik Mesin Polban - 2011: 6


GENERATOR

3. Konstruksi Generator
ENGINE UNIT GENERATOR

FRAME

Gambar 9 : Genset keluaran pabrik MAN

Generator Sinkron Tiga-Phase yang lebih dikenal dengan nama Alternator


adalah perangkat pembangkit daya dengan out-put listrik AC (Alternating
current).

a. Konstruksi Generator Sinkron

Gambar 10 : Generator Sinkron 4 kutub.

Teknik Mesin Polban - 2011: 7


GENERATOR

Stator berisi kumparan-medan yang berfungsi untuk membangkitkan energi


listrik. Kumparan-medan dililitkan pada sepatu-kutub yang terbuat dari baja
dan diberi slot untuk tempat kedudukan lilitan. Lilitan kumparan-medan stator
tiga-fasa umumnya dirangkai secara hubungan bintang.

Ada dua jenis rotor, yaitu jenis claw-pole untuk generator kecepatan rendah
(hydro generator), dan jenis cylindrical-pole untuk generator kecepatan tinggi
(turbo generator).

Air gap

Flux
lines

Gambar 11 : Winding

Rotor jenis claw-pole. Pole shoe

Field winding

Gambar 12 :
Rotor jenis cylindrical-pole.

Shaft
Uniform air gap

3-phase stator winding


Rotor field winding

Gambar 13 : Brushes

Rotor jenis cylindrical-pole.

Slip ring
Salient-pole rotor

Teknik Mesin Polban - 2011: 8


GENERATOR

3-phase stator winding


Cylindrical rotor
Rotor field winding
Brushes
Gambar 14 :
Rotor jenis cylindrical-pole.
Slip ring

Bila arus mengalir memasuki kumparan-rotor, maka timbul flux magnetic


sinusiodal dalam celah udara. Jika rotor diputarkan maka putaran tersebut
flux magnetic akan menginduksikan tegangan kumparan stator.

Pemotongan flux akibat perpindahan stator akan bergeser sebesar 120˚ dari
masing-masing kumparan stator maka tegangan induksi bergeser pula
dengan sudut 120˚.

Gambar 15 : Kurva tegangan induksi bergeser 120˚.

Dimana : eA = Em sin (ωt)


eB = Em sin (ωt - 120˚)
eC = Em sin (ωt - 240˚)

Teknik Mesin Polban - 2011: 9


GENERATOR

Tegangan Rms induksi dalam setiap phase adalah:

Em
Ef = = 4,44 φf n K w
2

dimana:
Φf = Flux magnetic akibat arus exciter
n = Jumlah kumparan dalam setiap fasa
Kw = Factor lilitan

b. Konstruksi Stator

Terminal box

Printed circuit board

Stator Exciter Non-drive end Air inlet hood

Drive end

Current transformer
Mounting plate w/ terminal

Gambar 16 : Konstruksi Stator.

Teknik Mesin Polban - 2011: 10


GENERATOR

c. Konstruksi Rotor

Antifriction bearing drive end

Fan

Rotor

Rotating rectifier holder

Antifriction bearing non-drive end Rectifier segment

Gambar 17 : Konstruksi Rotor.

Teknik Mesin Polban - 2011: 11

Anda mungkin juga menyukai