METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pendekatan pre eksperimen design pretest and posttest one grup. Rancangan ini
yang telah ditentukan (Hidayat, 2007). Bentuk rancangan ini adalah sebagai
berikut:
R O1 X O2
Keterangan:
O1 : Pretest
X : Intervensi
O2 : Posttest
41
42
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiono, 2013). Sampel dari penelitian ini adalah menggunakan total
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dari populasi yang selalu mengalami dismenore menetap setiap bulan saat
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
43
terdiri dari variabel bebas (variabel independen) adalah merupakan variabel yang
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2013). Variabel dependen dari penelitian ini adalah dismenore dan
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Endorphine Teknik sentuhan/ Daftar tilik/ 1: dilakukan -
Massage pijatan pada lembar
bagian punggung observasi
yang bertujuan
untuk
mengurangi rasa
sakit.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dari penelitian ini adalah kuesioner dengan skala nyeri untuk
0 : Tidak Nyeri
Pengujian rater ini melibatkan ahli dalam menilai butir-butir yang kita tulis
untuk memastikan bahwa butir yang kita buat relevan dengan apa yang kita ukur.
45
Pengujian rater dalam penelitian ini dilakukan oleh Sinar Pertiwi selaku
dalam pengembangan alat ukur membantu kita untuk mengevaluasi alat ukur yang
kita kembangkan. Fungsi rater tergantung kebutuhan kita, rater sebagai penilai
instrumen yang kita kembangkan atau rater sebagai pemberi skor instrumen
observasi. Dalam penelitian ini rater berfungsi sebagai pemberi skor instrumen
judgement professional karena mereka memiliki kapabilitas dalam hal yang kita
ukur. Rater yang bertugas memberikan skor tidak harus professional dibidang itu,
tetapi bisa juga individu yang terlatih untuk mengobservasi dalam bidang yang kita
instrumen yang telah dibuat. Berdasarkan judgement ahli tersebut maka dapat
dikatakan bahwa instrumen yang telah dibuat dikatakan valid berdasarkan telaah
dari kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Instrumen yang telah dikatakan valid
Enumerator dalam penelitian ini adalah mahasiswi kebidanan yang terdiri dari 3
tingkat 2 serta mereka sudah bersedia membantu peneliti. Rater yang memberikan
46
skor atau yang mengobservasi adalah pembimbing peneliti yang sudah terlatih
maka peneliti sudah layak dan bisa memberikan intervensi endorphine massage
penelitian ini dengan melibatkan rater atau ahli yang dinamakan kesepakatan antar
rater (inter-rater reliability). Pembimbing dalam penelitian ini sebagai ahli dan
Uji reliabilitas ini yaitu untuk melihat tingkat kesepakatan (agreement) antar
ahli atau rater dalam menilai setiap indikator pada instrumen. Inter-rater reliability
(IRR) akan memberikan gambaran berupa skor tentang sejauh mana tingkat
kesepakatan yang diberikan ahli atau rater. Penelitian ini melibatkan dua orang ahli
atau rater sebagai penilai, sehingga dalam penelitian ini menggunakan koefesien
yang dilakukan dua orang penilai (Rater) atau konsistensi antar dua metode
pengukuran atau dapat juga mengukur konsistensi antar dua alat pengukuran.
Koefisien Cohen's kappa hanya diterapkan pada hasil pengukuran data kualitatif
(kategorik).
47
Formula
Dimana:
K = Koefesien Cohen Kappa
1 = Konstanta
Menurut Fleiss, 1981 mengkategorikan tingkat reliabilitas antar rater, antara lain:
ditentukan atau dalam penelitian ini menggunakan lembar daftar tilik, kemudian
dilakukan uji statistika untuk dihitung apakah nilai Kappa dalam kategori buruk,
cukup, baik, atau sangat baik sebelum enumerator membantu proses pengambilan
setiap enumerator adalah 1 > 0,75 yang berarti sangat baik (excellent).
48
1. Penyusunan Data
dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul
dilakukan.
memberi kde untuk hasil penelitian yang didapat. Pada variable independen
yaitu tingkat nyeri peneliti menggunakan kode berupa “tidak nyeri” skor 0
(nol), “nyeri ringan” skor 1-3, “nyeri sedang” skor 4-6, “nyeri berat” skor
responden. Selain kode tingkat nyeri, kode juga diberikan untuk pengganti
nama responden.
Pada tahap ini dilakukan data yang sudah diubah menjadi kode
Tahun 2017
kedalam mesin pengolahan data sudah sesuai. Proses akhir dari pengolahan
entry data yaitu 38 data. Hasilnya 38 data yang dimasukan tidak ada yang
e. Tabulasi (Tabulating)
univariat dan bivariat. Tabulating analisis data secara univariat yaitu untuk
Tasikmalaya.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat.
𝐹
𝑃= 𝑋 100%
N
Keterangan:
P : persentasi
F : frekuensi
N : jumlah responden
Table 3.2
Tafsiran Harga Kategori
b. Analisis Bivariat.
pada penelitian ini adalah Wilcoxon Match Pairs Test dimana teknik ini
merupakan penyempurna dari uji tanda. Jika dalam uji tanda besarnya
selisih nilai angka antara positif dan negative tidak diperhitungkan. Seperti
dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
rumus:
𝑇 − µ𝑇
𝑧=
𝜎𝑇
Dimana:
J. Jalannya Penelitian
mahasiswi tersebut dan melakukan kontrak waktu dan tempat. Kemudian peneliti
menjelaskan tujuan dan maksud dari pertemuan yang telah disepakati dan
persepsi. Pada saat penelitian, peneliti memberikan kuesioner skala nyeri kepada
mengalami dismenore pada hari ke 1 atau 2, yang diberikan selama 10 menit, dan
diberikan sebanyak 1 kali sehari baik pagi, siang maupun sore sesuai responden
yang mengalami dismenore. Setelah itu memberikan kembali kuesioner skala nyeri
K. Keterbatasan Penelitian
parametrik.
L. Etika Penelitian
manusia, maka dari segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2007).
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent.
menghormatinya.
atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
54
3. Kerahasiaan (confidentiality)
4. Scientific misconduct
melakukan sebuah penelitian dan harus melakukan tahap demi tahap dari