Anda di halaman 1dari 5

Tanggal/Jam Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional

Keperawatan Hasil
23 Juli 2019 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi 1. Menetukan intervensi
berhubungan tindakan nyeri, karakteristik, yang akan dilakukan
dengan agen keperawatan 3 x durasi frekuensi, dalam proses
cidera fisik (post 24 jam, kualitas nyeri. perawatan.
op) menunjukkan 2. Ajarkan teknik 2. Memberikan efek
kriteria hasil: relaksasi napas relaksasi pada pasien.
- Nyeri yang dalam. 3. Memberikan efek relaksasi
dirasakan 3. Identifikasi factor pada pasien.
berkurang. yang memperberat
- Rasa nyaman dan memperingan
setelah nyeri nyeri. 4. Mempertahankan rasa
hilang. 4. Kontrol lingkungan nyaman pada pasien.
yang memperberat
rasa nyeri (mis:
suhu ruangan,
pencahayaan, 5. Pengobatan pasien dan
kebisingan). untuk mempercepat
5. Lakukan proses penyembuhan.
penatalaksanaan
pemberian
analgetik.
23 Juli 2019 Kurangnya Setelah dilakukan 1. Jelaskan 1. Agar ibu memahami
pengetahuan tindakan pentinganya ASI pentingnya ASI bagi
tentang ASI keperawatan 3 x bagi bayi. bayi.
berhubungan 24 jam, 2. Jelaskan manfaat 2. Agar ibu mengetahui
dengan kurang menunjukkan menyusui bagi ibu. pentingnya menyusui.
paparan sumber kriteria hasil: 3. Ajarkan ttehnik 3. Agar ibu dapat
informasi. - Ibu dapat menyusui bayi baru mengaplikasikan teknik
memahami cara lahir. menyusui.
menuyusui yang 4. Berikan posisi yang 4. Untuk memberi rasa
baik dan benar. nyaman bagi ibu nyaman pada pasien,
- Ibu dapat saat menyusui. 5. Agar ibu lebih teratur
mengetahui 5. Ajarkan ibu untuk dalam memberikan
pentingnya ASI menyusui diwaktu ASI.
bagi bayi. yang tepat. 6. Untuk memperbaiki
6. Anjurkan ibu untuk nutrisi bagi ibu dan
mengkonsumsi bayi.
makanan yang
mengandung zat
besi.
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI

Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan
Nyeri akut 06.00 1. Mengidentifikasi lokasi 06.18 S : Klien mengatakan nyeri.
berhubungan dengan nyeri, karakteristik, O : - Skala nyeri 5
agen cidera fisik (post durasi, frekuensi, kualitas -
op). nyeri. TD: 120/80 mmHg
H/ P: Nyeri karena post N : 80 x/menit
op. S : 36˚C
24 Juli 2019 Q: Seperti tertusuk- P : 20 x/menit
tusuk. A : Masalah nyeri belum teratasi
R: Abdomen dan P : Lanjutkan intervensi:
perineum. 1. Identifikasi lokasi nyeri,
S: Skala 5 karakteristik, durasi
T: Hilang timbul. frekuensi, kualitas nyeri.
06.05 2. Mengajarkan tehnik 2. Ajarkan teknik relaksasi
relaksasi napas dalam. napas dalam.
H/ Klien mampu 5. Penatalaksanaan
mengikuti instruksi pemberian analgetik.
yang diberikan.
06.10 3. Mengidentifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri.
H/ Klien mengatakan
nyeri bertambah saat
miring kiri dan miring
kanan.
06.11 4. Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis: suhu,
ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
H/ Ruangan pasien telah
diatur dengan
pencahayaan yang
cukup, ruangan ber-AC
dan jumlah
pengunjungan yang
dibatasi.
06.15 5. Melakukan
penatalaksanaan
pemberian analgetik.
H/ - Drips tramadol
-
Pronalgest.

Kurangnya 06.17 1. Menjelaskan pentinganya 06.30 S : Klien mengatakan bayinya


pengetahuan tentang ASI bagi bayi. sulit untuk menyusui.
ASI berhubungan H/ Ibu yampak O : Klien tampak kebingungan
dengan kurang mendengarkan saat bayinya tidak bisa
paparan sumber dengan baik materi diberikan ASI.
informasi. yang disampaikan. A : Masalah kurang
06.19 2. Menjelaskan manfaat pengetahuan belum teratasi.
menyusui bagi ibu. P : Lanjutkan intervensi:
24 Juli 2019 H/ Ibu tampak 1. Jelaskan pentinganya ASI
memahami bagi bayi.
pentingnya menyusui. 2. Jelaskan manfaat
06.20 3. Mengajarkan tehnik menyusui bagi ibu.
menyusui bayi baru lahir. 3. Ajarkan ttehnik menyusui
H/ Ibu mampu bayi baru lahir.
mempraktikkan tehnik 4. Berikan posisi yang
menyusui yang nyaman bagi ibu saat
diajarkan. menyusui.
06.21 4. Memberikan posisi yang 5. Ajarkan ibu untuk
nyaman bagi ibu saat menyusui diwaktu yang
menyusui. tepat.
H/ Ibu nyaman dengan
posisi semi fowler.
06.23 5. Mengajarkan ibu untuk
menyusui diwaktu yang
tepat.
H/Ibu dianjurkan untuk
menyusui anaknya
setiap 2 jam.
06.25 6. Menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat
besi.
H/ Ibu diberi edukasi
untuk mengkonsumsi
makanan yang
mengandung zat besi
seperti gandum, ikan,
dan kacang-kacangan.
Nyeri akut 09.27 1. Mengidentifikasi lokasi 10.00 S : Klien mengatakan nyeri
berhubungan dengan nyeri, karakteristik, pada daerah bekas operasi
agen cidera fisik (post durasi, frekuensi, kualitas sudah berkurang.
op). nyeri. O : - ku lemah
H/ P: Nyeri karena post - klien tampak rileks
op. - Skala nyeri 3
25 Juli 2019 Q: Seperti tertusuk- -
tusuk. TD: 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
R: Abdomen dan S : 36˚C
perineum. P : 18 x/menit
S: Skala 3 A : Masalah nyeri belum teratasi
T: Hilang timbul. P : Lanjutkan intervensi:
09.29 2. Mengajarkan tehnik 1. Identifikasi lokasi nyeri,
relaksasi napas dalam. karakteristik, durasi
H/ Klien mampu frekuensi, kualitas nyeri.
mengikuti instruksi 2. Ajarkan teknik relaksasi
yang diberikan. napas dalam.
09.30 5. Melakukan 3. Kolaborasi pemberian
penatalaksanaan analgetik
pemberian analgetik.
H/ Paracetamol 3 x 1

Kurangnya 1. Menjelaskan pentinganya S : Klien mengatakan bayinya


pengetahuan tentang ASI bagi bayi. sudah mulai mau diberikan
ASI berhubungan H/ Ibu sudah memahami ASI.
dengan kurang pentingnya ASI bagi O : Klien tampak mulai
paparan sumber bayi. memahami dan
informasi. 2. Menjelaskan manfaat mengaplikasikan terapi
menyusui bagi ibu. yang diberikan.
H/ Ibu memahami A : Masalah kurang
pentingnya menyusui. pengetahuan teratasi.
25 Juli 2019 3. Mengajarkan tehnik P : Intervensi dihentikan.
menyusui bayi baru lahir.
H/ Ibu mampu
mempraktikkan secara
mendiri tehnik
menyusui.
4. Memberikan posisi yang
nyaman bagi ibu saat
menyusui.
H/ Ibu nyaman dengan
posisi semi fowler.
5. Mengajarkan ibu untuk
menyusui diwaktu yang
tepat.
H/Ibu menyusui anaknya
setiap 2 jam.

Anda mungkin juga menyukai