Kasus 1: Pasien Ny J usia 56 tahun dengan diagnose CHF masuk RS dengan keluhan
penurunan kesadaran GCS 8 (E2 M5 V1), CRT > 3 detik, disertai akral dingin dan
nampak adanya retraksi dada. Dari hasil pengkajian tanda tanda vital TD : 60/50 mmhg,
pupil kiri 3mm. Setelah dilakukan pemeriksaan auskultasi ditemukan adanya bunyi
ronkhi di kedua lapang paru. Tindakan yang dilakukan pada saat pasien tiba di ruangan
yaitu dilakukan tindakan intubasi dan pemasangan ventilator dengan mode PCV. Dari
hasil pemeriksaan AGD Ph : 7.3, PCO2: 50 mmHg, HCO3 : 25 mmol/l, PO2 :66 mmHg,
BE : -7 mmol/l. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan sinus takikardi HR 120 dan LBBB
2. Kasus 2: Tn. W, No. RM: 2015-39-49-81, Umur: 72 tahun, Tanggal MRS: 01 Oktober
2015, Diagnosa Medis: ADHF pada CHF, AFRVR, Ht stage I, MR severe sesak napas
memberat sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengalami DOE, OP, perut
begah, riwayat kaki bengkak tidak ada, Nyeri dada tidak ada, mual muntah tidak ada,
pasien mengalami batuk, dahak berwarna putih, demam 1 hari SMRS. Pasien merupakan
pasien baru RSPJPDHK datang sendiri bersama keluarganya, tidak pernah dirawat
dengan serangan jantung, tahun 2013 dirawat dengan jantung bengkak. TD 127 / 91
mmHg N 157 x / menit, P 20 x/menit, SaO2 100%. Bunyi jantung pasien terdengar PSM
3/6 apex to axilla, rhonchi basah halus kiri dan kanan paru 1/3 basal. EKG AF, QRS rate
3. Kasus 3: Tn. TT No. RM: 2015-38-11-13, Umur: 41 tahun, Tanggal MRS: 09 September
2015, Diagnosa Medis: Advance Heart Failure, DM type II, Lama perawatan: 4 hari,
Ruang perawatan: GP 2, sesak napas yang memberat sejak satu hari sebelum masuk
rumah sakit. Pasien mengalami DOE, OP, perut begah, riwayat kaki bengkak, perut
bengkak, begah pada perut, BAK berkurang, pasien merupakan pasien lama RSJPDHK
dengan Advance HF (EF 11%) post perawatan tanggal 25 Agustus 2015 – 4 Septemebr
2015 dengan sasalah failure, namun pasien pulang paksa. Karena BAK tidak keluar dank
diberikan loading cairan sehingga menjadi bengkak-bengkak dan sesak. Kemudian pasien
dirujuk kembali ke RSJPHK. TD 60/40 mmHg Nadi 124 kali/menit P: 20 kali/menit Suhu
4. Kasus 4: Ny. SM. No. RM: 2015-39-50-76. Umur: 72 tahun. Tanggal MRS: 04 Oktober
chronic disease. Lama perawatan: 2 hari. Ruang perawatan: IWM, sesak napas 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami PND, DOE, dan OP. pasien berdebar-
debar, kaki bengkak, keringat dingin, mual dan muntah, pasien mengeluh nyeri dada 2
bulan yang lalu, menjalar ke leher. TD 206/108 mmHg N 100 x/menit, P. 26 kali/ menit
Sa)2 91 %
5. Kasus 5: Ny. SCR, No. RM: 2015-38-58-85, Umur: 17 tahun, Tanggal MRS: 11 Oktober
2015, Diagnosa Medis: RHF pada ASD sekundum besar dengan eisenmenger syndrome,
IWM. pasien mengeluh sesak napas sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas
memberat dengan berbaring, sampai pasien tidak bisa berbaring (hanya bisa duduk)
keluhan batuk (+) sejak 3 hari SMRS, batuk berdahak, dengan dahak berwarna putih
kekuningan disertai dengan demam, pasien mengalami DOE, OP, PND, pasien mengeluh
juga bengkak dikedua kakinya, sejak 7 hari terakhir BAK menjadi lebih jarang (hanya 1
kali/hari). Pasien juga tampak biru di mulut dan ujung-ujung jari. Pasien mengeluh perut
terasa begah dan mual tiap kali makan. Pasien adalah pasien lama RSJPDHK dan terakhir
dirawat pada 7/4/2015 TD 112/60 mmHg, Nadi 120 x/menit, pernapasan 28 kali/menit,
SaO2 59%. Bunyi jantung ada PSM 3/6, rhonchi basah kasar kiri dan kanan. Echo EF
6. Kasus 6: Pasien Tn A usia 55 tahun dengan diagnose CHF + STEMI anterior masuk RS
dengan keluhan nyeri dada skala 4 NRS dialami sejak 3 hari yang lalu yang disertai
dengan keringat dingin. Pasien dengan kesadaran komposmentis GCS 1. Dari hasil
kiri menurun, ejeksi fraksi 29.6% (BIPLANE), dilatasi ventrikel kiri thrombus di
ventrikel kiri ukuran 2.4 cm x 1.0 cm, hypertrophy ventrikel kiri ekstrensik, akinetik dan
bunyi ronkhi di kedua lapang paru.. Dari hasil pemeriksaan AGD Ph : 7.53, HCO3 :30
mmol/l, PO2 :52.1 mmHg, PCO2 : 34.9 mmhg BE : 7.2 mmol/l. Hasil pemeriksaan EKG
menunjukkan sinus takikardi HR 121 dan ST Elevasi anterior infraction, dan left axis.
dengan keluhan sesak nafas dengan kesadaran komposmentis GCS 15 (E4 M6 V5), CRT
< 3 detik, disertai akral dingin dan nampak adanya retraksi dada. Dari hasil pengkajian
tanda tanda vital TD : 91/57 mmhg, N : 52 x/menit, S :36.6 C dan RR : 25 x/menit. SpO2
kedua lapang paru. Dari hasil pemeriksaan AGD ditemukan kesan alkalosis respiratorik
Terapi farmakologi yang didapatkan yaitu pemberian obat captopril 12,5 g/8jam/oral,