Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan

A. Defenisi

Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau

seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai

dengan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa

saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa

lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita

tidak bergerak sama sekali (Israr, 2008).

B. Etiologi

Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ

keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang

berhubungan dengan area tertentu di otak. Vetigo bisa disebabkan oleh kelainan di

dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam

otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau

perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba tiba.

 Penyebab umum dari vertigo: (Israr, 2008)

 Keadaan lingkungan

Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut).

 Keadaan lingkungan

Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut).

 Kelainan sirkulasi

 Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena

berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri

vertebral dan arteri basiler

 Kelainan di telinga
Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam

telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional

vertigo), Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, Herpes zoster,

Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga), Peradangan saraf

vestibuler, Penyakit Meniere

 Kelainan neurologis

Sklerosis multipel, Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada

labirin, persarafannya atau keduanya, Tumor otak, Tumor yang

menekan saraf vestibularis.

C. Patofisiologi

Vertigo timbul jika terdapat ketidak cocokan informsi aferen yang di

sampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini

adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus menerus

menyampaikan implusnya ke pusat keseimbangan.

Susunan lain yang berperan adalah optik dan pro prioseptik, jaras-jaras yang

menghubungkan nukleu vertibularis dengan nuleu N.III,IV dan VI, susunan

vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.

Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan di tangkap oleh

reseptor vestibuler, visual, dan propriosephk, reseptor vestibuler memberikan

kontrabusi paling besar, yaitu lebih dari 50% indisusul kemudian reseptor visual dan

yang paling kecil kontra businya adalah proprioseptik. Dalam konsidi fisiologis

normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari

reseptor versyibular, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan di perbandingkan

jika semua dalam ke adaan sinkrom dan wajar, akan di proses lebih lanjut.
1. Anatomi Vertigo

Jaringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom vertigo:

a. Reseptor alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses transduksi

yaitu mengubah rangsangan menjadi bioelektrokimia: Reseptor mekanis

divestibulum, Resptor cahaya diretina, Resptor mekanis dikulit, otot dan

persendian (propioseptik)

b. Saraf aferen, berperan dalam transmisi menghantarkan impuls ke pusat

keseimbangan di otak: Saraf vestibularis, Saraf optikus, Saraf

spinovestibulosrebelaris.

c. Pusat-pusat keseimbangan, berperan dalam proses modulasi, komparasi,

integrasi/koordinasi dan persepsi: inti vestibularis, serebelum, kortex

serebri, hypotalamusi, inti akulomotorius, formarsio retikularis

D. Komplikasi

1. Strok

2. Obstruksi peredaran darah dilobirin

3. Labirintitis (viral, bakteria)

4. Penyakit meniere

5. Infeksi inflamasi

6. Tumor

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan mata

b. Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh

c. Pemeriksaan neurologik

d. Pemeriksaan otologik
e. Pemeriksaan umum

2. Pemeriksaan khusus

a. ENG

b. Audiometri dan BAEP

c. Psikiatrik

3. Pemeriksaan tambahan

a. Laboratorium

b. Radiologik dan imaging

c. EEG, EMG, EKG

F. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pendengaran (garputala)

b. Tengkorak saraf dengan perhatian khusus pada saraf 3,4,5 (cabang terutama

kornen 6,7,9 dan 10)

c. Pemeriksaan leher

d. Tekanan darah untuk mempertimbangkan perubahan hipertensi

 Pemeriksaan Laboratorium

a. Darah lengkap jumlah sel (untuk menyingkirkan anemia)

b. Elektrolit

c. Kalsium

d. Kolestrol

G. Penatalaksanaan

a. Medis

Terapi marmakologi dapat berupa terapi spesifik misalnya pemberian anti biotika

dan terapi simtomatik. Nistogmus perifer pada neurinitis vestibular lebih

meningkat bola pandangan di arahkan menjauhi telinga yang terkena dan


nigtasmus akan berkurang jika di lakukan fiksasi visual pada suatu tempat atau

benda.

b. Obat-obatan

Obat anti vertigo seperti miklisin, betahistin, atau fernergen dapat digunakan

sebagai terapi simtomatis sewaktu melakukan latihan atau jika muncul ekseserbasi

atau serangan akut.


H. Pathway

Anda mungkin juga menyukai