Anda di halaman 1dari 3

I.

Pendahuluan
Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya pemberian
perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja yang
bertujuan untuk memeliharan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
pekerja, mencegah timbulnya gangguan kesehatan, melindungi pekerja dari
bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja dilingkungan kerja yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja. Upaya kesehatan kerja mencakup
kegiatan pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang
kesehatan melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit termasuk
pengendalian faktor resiko, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
termasuk pemulihan kapasitas kerja (Depkes RI, 2005).

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional


pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan
penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan
terkoordinasi. Puskesmas merupakan tempat kerja serta berkumpulnya orang-
orang sehat (petugas dan pengunjung) dan orang-orang sakit (pasien),
sehingga puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko
kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas
puskesmas tersebut mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan
agent penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk
jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi beberapa
penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai media
penularan penyakit yang lain

II. Latar Belakang

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang


kebijakan dasar puskesmas menyatakan bahwa puskesmas merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
dalam menyelenggaraka pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Mengingat tingginya risiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja dan
adanya amanat dalam Undang-undang untuk menerapkan kesehatan kerja di
tempat kerja, maka perlu dilaksanakannya Upaya Kesehatan Kerja di wilayah
kerja Puskesmas.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja

2. Tujuan Khusus :
Memantau dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja
untuk meningkatkan produktivitas kerja

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Upaya peningkatan kesehatan
b. Pencegahan penyakit akibat kerja
c. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

V. Cara melaksanakan Kegiatan

a. Identifikasi bahaya kesehatan kerja (sebagai hasil dari surveilan).

b. Identifikasi pekerja atau kelompok kerja yang terkena pajanan bahaya


tertentu.
c. Analisis mengenai bagaimana bahaya tersebut mempengaruhi pekerja
( cara masuk dan jenis pajanan, nilai ambang batas, hubungan
dosis/respon, akibat buruk terhadap kesehatan, dll).
d. Pengaruh intensitas (tingkat) dan banyaknya (volume) risiko.
e. Identifikasi terhadap individu kelompok dengan tingkat kerentanan
khusus.

f. Evaluasi terhadap pencegahan bahaya yang tersedia dan ukuran


kendali.
g. Membuat kesimpulan dan rekomendasi bagi manajemen dan kontrol
risiko.
h. Dokumentasi temuan asesmen.

i. Kaji ulang periodic dan apabila diperlukan, dilakukan asesmen risiko


ulang

VI. Sasaran

Masyarakat pekerja di puskesmas.


VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada hari pagi hari di sabtu terakhir setiap bulannya.

VIII. Evalusi Pelaksanaan.


Evaluasi di lakukan tiap 3 bulan.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Semua kegiatan dilaporkan dalam file LBKO

Anda mungkin juga menyukai