Sirkulasi
Sirkulasi
Krisis hipertensi
2. Penanganan
Penanganan krisis hipertensi dilakukan berdasarkan pada konsensus
bukan pada coba terkontrol yang dilakukan secara acak. Prinsip pertama
dari perawatan adalah bahwa pasien hipertensi darurat ditangani di
lingkungan yang tinggi ketergantungan dengan menghentikan setiap
pengobatan yang berpotensi memperburuk situasi. Hal ini memungkinkan
untuk memantau tekanan darah dengan akurat dan berkesinambungan
dengan garis arteri.
Pengobatan harus dimulai melalui rute intravena dan ditritrasi
terhadap respon antihipertensi. Terapi kombinasi lebih disukai untuk
mencapai efek aditif dan dapat disesuaikan jika ada kompromi pada organ
akhir tertentu. Pada diseksi aorta, kombinasi intravena beta-blokade
(labetalol, yang merupakan alpha dan beta bloker campuran) diberikan
pertama, diikuti oleh natrium nitroprusside yang merupakan terapi yang
lebih disukai. Dengan adanya iskemia miokard, intravena gliseril trinitat
dengan beta-blokade memberikan efek anti-iskemik yang maksimal,
meskipun efek antihipertensi berkuang dari waktu ke waktu. Pada diseksi
aorta, penurunan tekanan darah sistol yang cepat ke <110 mmHg harus
ditargetkan.
3 2 9
VF/VT Periksa irama jantung,
Asistol/PEA
perlu defibrilasi?
4
Beri 1 kali shock Lakukan CPR segera sebanyak 5 siklus
10
a) Manual biphasic: dng ukuran Ketika telah tersedia IV/IO, beri
khusus (120-200 J) vasopresor. Epinephrine 1 mg IV/IO,
b) AED : dng ukuran khusus. ulangi setiap 3-5 menit atau beri 1 dosis
c) Monophasic: 360 J vasopresin 40 unit IV/IO untuk
Lakukan CPR segera menggantikan epinephrine dosis
pertama dan kedua. Atropin 1 mg IV/IO
untuk asistol atau PEA dng frekuensi
5 Periksa irama jantung, lambat, ulangi tiap 3-5 menit ( sampai 3
perlu defibrilasi? dosis)
6
Lanjutkan pemberian CPR sementara
defibrilator di-charge kemudian berikan 1 kali
shock.
Segera mulai lagi CPR Setelah pemberian
defibrilasi. Ketika IV/IO tersedia, berikan
vasopresor dan lanjutkan CPR
11
(sebelum/sesudah defibrilasi)
a) Epinephrine 1 mg IV/IO Periksa irama jantung,
Ulangi setiap 3-5 menit. perlu defibrilasi?
b) Mungkin bisa diberikan 1 dosis
vasopresin 40 unit IV/IO untuk
menggantikan dosis pertama dan
kedua dari epinephrine.
7 12
Periksa irama jantung,
perlu defibrilasi? a).Jika asistol kembali ke box10
b).Jika ada aktifitas kelistrikan, Kembali
8 periksa nadi, jika tidak ada ke box 4
Lanjutkan CPR , lakukan defibrilasi 1X. Segera mulai nadi, kembali ke box 10.
13
lagi CPR setelah pamberian defibrilasi. Berikan c). Jika nadi teraba, lanjutkan
bersamaan dng CPR (sebelum/sesudah defibrilasi) ke perawatan post resusitasi.
amiodrone 300mg IV/IO, kemudian siapkan
kemungkinan tambahan 150 mg, atau lidocain 1-1,5 (Diklat Ambulans Gawat Darurat 118,
mg/kg BB dosis pertama, kemudian 0,5-0,75 mg/kg 2010).
(max 3)