Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep Dasar Manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan
manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan
sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip Manajemen, baik
langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu
Manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat
dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang
dikenal dengan nama revolusi industri.

Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan


efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan
manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.

Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai


Manajement “apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di
pemerintahan saja”. Managment diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan
organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Fungsi Manajemen ?
3. Apa saja alur dalam manajemen?
4. Apa saja unsur dalam manajemen?
5. Sebutkan unsur dalam manajemen?
6. Bagaimana kriteria/klasifikasi manajemen?
7. Jelaskan etiologi dalam manajemen ?

1
2

BAB II
PEMBAHASAN

C. Definisi
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah
Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan
perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan,
ketata laksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi,
dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya ada beberapa definisi atau pengertian
dari Manajemen, yaitu sebagai berikut: John D. Millett membatasasi
Managment menjadi: ”management is the proceess of directing and
facilitating the work of people organized in formal groups to achive a desired
goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada
orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan”.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan pro aktif dalam
menjalankan suatu kegiatan dalam organisasi. Manajemen mencakup
kegiatan POAC (Planning Organizing Actuating Controlling) terhadap staff,
sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,
1999 dalam Nursalam, 2007).

(Swansburg, 2000) menyatakan bahwa, manajemen keperawatan


berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengaturan staff (staffing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian
(controlling) aktivitas-aktivitas upaya keperawatan atau divisi departemen
keperawatan dan dari sub unit departemen.

Definisi lainnya dari manajemen adalah seperti yang diuraikan oleh G.R.
Terry. Menurutnya manajemen adalah: “management is distinict process
consisting of planing, organizing, actuating and controlling performed to
determine and accomplish stated objectives by the use of human being and
3

other resources (manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya)”.

Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel, ahli lainnya mengartikan manajemen


sebagai berikut: “Management is getting things done through people. In
bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager
plans, organizes, staffs, direct, and control the activities other people
(manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah
aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penempatan, pengarahan, dan pengendalian)
Manajemen adalah sebuah kegiatan yang
2 sangat kompleks namun teratur,
sehingga bila manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil
kegiatan yang maksimal. (Suyanto, 2008: 2)

Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan,


pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis
dan Huston, 2010).

D. Fungsi Manajemen
(Ditjen Bina Upaya Kesehatan, 2011) menyebutkan fungsi manajemen dalam
pelayanan dan asuhan keperawatan mencakup: pengumpulan data,
perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengawasan.
Sebagai indikator bahwa manajemen terlaksanan dengan baik dalam kualitas
pelayanan meningkat, adanya pengembangan staf dan riset terapan untuk
menghasilkan tehnologi keperawatan.
Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan merupakan landasan pokok dan menjadi salah satu fungsi
manajemen yang memegang peranan penting dalam menjamin tercapainya
4

tujuan yang diinginkan. Dalam penyusunan rencana yang baik, butuh dana
dan informasi yang akurat dari penelitian dan pembuktian lapangan.
Proses perencanaan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu:
i. Mengetahui sifat-sifat atau ciri-ciri suatu rencana yang baik.
Setelah ciri-ciri itu diketahui lalu diusahakan agar rencana yang dibuat
memenuhi syarat-syarat tersebut.
ii. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan
yang harus dijawab dengan memuaskan.
iii. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus
dipecahkan dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi sumber daya-sumber daya yang
dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian
dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudahn manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
c. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat pada bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu
organisasi. Di dalam manajemen, pengarahanini bersifat sangat komplek
karena di samping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai
tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.
d. Pengawasan (Controlling)
5

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang dimaksud untuk


mengetahui apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya, dalam artian pengawasan membandingkan antara kenyataan
dengan standar yang telah di tentukan sebelumnya. Pengawasan juga
dimaksudkan untuk mencegah dan mengadakan koreksi atau pembetulan
apabi;a pelaksanaan menyimpang dari rencana yang telah disusun.

E. Alur Manajemen
1. Henry Fayol :5 fungsi manajemen, yaitu :
Planning, Organization, Command, Coordination, dan Control .
2. Luther Gullick (modifikasi konsep H.Fayol) :7 aktivitas manajemen, yaitu:
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan
Budgeting.
3. Marquis&Huston : planning, organizing, staffing, directing, dan
controlling

Planning Organizing Staffing Directing Controlling

Pendekatan sistem terbuka masing-masing komponen saling berhubungan dan


berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Komponen dari manajemen
keperawatan:
1. Input
a. Informasi
b. Personal
c. Peralatan
d. Fasilitas
2. Proses
Kelompok manejemen (dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana)
yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan,
6

organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan


keperawatan.
3. Output
a. Askep (Asuhan Keperawatan)
b. Pengembangan staf sampai dengan riset
4. Kontrol
a. Budget
Prosedur
Evaluasi Kinerja
b. Akreditasi
5. Feed back mechanism
a. Laporan Financial
b. Audit Keperawatan
c. Survey Kendali Mutu
d. Kinerja

F. Unsur Manajemen
Dalam manajemen, pengaturan dan pengeloaan berkaitan dengan orang
metode, material, yang akan digunakan dalam istilah manajemen disebut
dengan unsur-unsur manajemen (tool of management).Untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan diperlukan sarana atau alat (tool). Menurut George R.
Terry dalam bukunya Principle of Management, adapun unsur –unsur sebagai
sarana dalam manajemen dikenal dengan 6M , sebagai berikut :
1. Man (sumber daya manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling utama dan
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia tidak ada
proses kerja, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk pekerja. Dalam
suatu aktivitas selalu terkait dengan tenaga kerja manusia.
2. Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yangtidak dapatdiabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan digunakan sebagai alat pegukur nilai. Besar -
7

kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan alat (tool) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus dipikirkan secara
rasional.

Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan
untuk mebiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang akan dibutuhkan dan harus
dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi. Dalam manajeman uang adalah hal yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Materials (bahan / bahan baku)


Dalam manajemen, bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan. Materi yang terdiri dari bahan setengah jadi atau raw material dan
juga bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,
selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana.

4. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar seta menciptakan efesiensi kerja. Jadi dalam manajemen mesin-
mesin atau alat-alat yang digunakan atau dipelukan untuk mencapai tujuan

5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. sebuah metode
saat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu kerja suatu
tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilias yang tersedia dan penggunaan waktu ,serta uang
dan kegiatan usaha. Tetap meskipun metode baik sedangkan orang yang
8

melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka


hasilnya tidak akan memuaskan.

6. Market (pasar)
Peguasaan pasar memiliki peran penting untuk menyebarkan hasil
produksi yang tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga
barang. Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa haruslah
menguasai pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi araupun
menginformasikan barang atau jasa tersebut. Pasar adalah tempatdimana
menjual barang dan jasa-jasa yang telah dihasilkan.

Dalam kegiatan manajemen, unsur–unsur tersebut saling terkait dan


menunjang satu sama lain. Seperti halnya informasi sangat dibutuhkan
agar hasil sesuatu yang dikerjakan lebih sempurna.Maksudnya tidakdapat
diabaikan salah satu unsur yang ada, jikasalah satunya dari unsur-unsur
tersebut terabaikan maka akan terjadi kekurangan sehingga tujuan
tidakdapat tercapai secara efektif dan efesien. Menurut Harrington
Emerson Phiffner Jhon dan Presthus Rebert V, pada tahun 1960
manajemen mempunyai 5 unsur ,yaitu : Men, Money Materrials, Machiens
and Methods.Sedangkan menurut seorang ahli bernama Mooney James D
pada tahun 1954, dalam manajemen terdapant unsur yaitu : Men,Facilities
and Methods, jadi ia berpendapat bahwa uang, material dan mesin
termasuk ke dalam fasilitas. Dalam menetapkan suatu tujuan ada delapan
unsur manajemen , menurut Peter Drucker yakni:
a. Posisi pasar, beberapa market atau pasar yang dikuasai oleh perusahaan
hal ini dengan melihat beberapa besar langganan produk yang dapat
dikuasai , bagian pasar dan saluran distribusi.
b. Produktivitas, yaitu dengan menghubungkan input dengan output yang
dicapai, yang merupakan efesiensi perusahaan.
c. Sumberdaya fisik dan keuangam, dengan memperhatikan teknologi
yang digunakan dan sumberdaya yang diperlukan dihubungkan dengan
besarnya posisi keuanganyang dimiliki.
9

d. Profibilitas, yaitu pencapaian tujuan yang dihitung dengan berapa yang


diterima dengan melakukan riset dan menerima kompensasi.
e. Inovasi,yaitu pembaharuan–pembaharuan yang dilaksakan dengan
mengeluarkan produk baru, teknologi yang lebih canggih ydan
didasarkan pada kebutuhan yang terus bertambah.
f. Prestasi dan pengembangan manajemen dengan memperhatikan pada
kualitas manajemen.
g. Prestasi dan sikap, sengan menetapkan tujuan-tujuan yang menyangkut
faktor-faktor sikap dalam pencapaian efektifitas kerja.
h. Tanggung jawab solusi dan publik.
b. Dari unsur-unsur diatas, unsur – unsur dalam manajemen yaitu man,
money, material, machine, method. Setiap unsur memiliki keterkaitan
yang sangat erat. Manajemen tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
adanya ke enam unsur tersebut .

G. Jenis Manajemen
Berdasarkan bidang organisasinya, jenis-jenis manajemen dibagi menjadi
beberapa kategori.
Berikut ini merupakan beberapa jenis manajemen serta pengertian singkatnya.
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memfokuskan berdasarkan fungsinya untuk
memastikan bahwa kegiatan bisnis sebuah perusahaan dapat tetap
berjalan sesuai target dengan biaya yang ekonomis.Tugas utama manajer
keuangan di antaranya adalah merencanakan asal pembiayaan
operasional perusahaan, serta bagaimana modal tersebut dialokasikan
agar dapat memenuhi aktivitas perusahaan.
2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menganalisis kebutuhan konsumen serta
menetapkan strategi yang cocok untuk diterapkan pada konsumen
sasaran.Kompetensi umum yang harus dimiliki staf manajemen
pemasaran di antaranya adalah manajemen merk, pemasaran melalui
internet, serta manajemen pembelian dan penjualan.
10

3. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia dijalankan berdasarkan fungsinya
untuk memperoleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
terbaik untuk melaksanakan tugas-tugas di perusahaan.Mereka yang
duduk dalam manajemen SDM berkewajiban untuk memastikan bahwa
orang-orang yang mereka pilih memiliki kemampuan sesuai dengan
syarat-syarat yang telah diajukan sebelumnya.
4. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi berkaitan dengan struktur manajemen teratas, yakni
pemimpin atau yang biasa disebut dengan manajer.Tugas manajemen
strategi adalah menentukan perencanaan, pengarahan, dan pengawasan
terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
5. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan proses pelaksanaan fungsi
perencanaan, pengarahan, dan pengawasan dalam mengelola sumber
daya yang berkaitan dengan bidang pendidikan.Tujuan dari manajer
pendidikan adalah mewujudkan pelaksanaan aktivitas pendidikan yang
efektif dan sesuai dengan target.
6. Pengertian Manajemen Operasional
Manajemen operasional terfokus pada aktivitas produksi barang dan
jasa.Di samping itu, manajemen operasional juga bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan operasional bisnis yang efektif dan efisien.Manajer
operasional memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola
material, tenaga kerja, serta energi menjadi output atau hasil yang
berbentuk barang dan jasa.
7. Pengertian Manajemen Produksi
Meskipun namanya manajemen produksi, namun bidang yang satu ini
tidak bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa perusahaan.
Manajemen produksi bertanggung jawab atas hasil produk yang sesuai
dengan standar pasar dan selera konsumen.Di samping itu, seorang
manajer produksi juga bertugas untuk memastikan bahwa teknik
11

produksi yang diterapkan seperti material, lokasi pembuatan, hingga hasil


akhir produk tetap efisien tanpa mengurangi kualitas produk itu
sendiri.Kompetensi umum yang harus dimiliki para anggota manajemen
produksi adalah pemahaman mengenai sistem produksi, pengelolaan
material, serta penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup (K3LH).

H. Kriteria/Klasifikasi Manajemen
1. Aliran Manajemen Klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada
penerapan fungsi-fungsi tersebut. Awal sekali ilmu manajemen timbul
akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir
tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen
yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.
a. Kelebihan:
1) Metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-macam kegiatan
organisasi, selain organisasi industri.
2) Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion
study) mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga
kerja.
3) Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan
pentingnya latihan dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas
kerja.
4) Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan
mendorong manajer untukmencari alternatif terbaik dalam
melaksanakn suatu pekerjaan.
5) Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan
terhadap manajemen yang masih relevan saat ini sebagai contoh
pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat dari pekerjaan yang
dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan
pekerjaan tersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara
12

rasional semuanya adalah ide yang berguna dan maing-masing


dikembangkan selama periode ini.
6) Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan
di dalam rancangan organisasi modern selama keterbatasan mereka
diakui. Manajer seharusnya mengakui bahwa efisiensi dan
produktivitas dapat diukur dan dikendalikan dalam banyak situasi

b. Kelemahan:
1) Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi
sering mengakibatkan pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.
2) Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak
pernah melihat ketegangan-ketegangan yang terjadi karena
kebutuhan itu tidak terpenuhi. Hal ini terjadi karena manajer yang
mengikuti aliran ini hanya memperhatikan aspek material dan fisik.
3) Manajer juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik
dan menghindari fokus sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif
penting lainnya. Kekurangan dari manajemen klasik ialah
prespektif tersebut menganggap remeh peran individu dalam
organisasi

2. Aliran manajemen ilmiah


Teori manajemen ilmiah adalah bagian ketiga dari tiga bagian dasar dari
teori klasik organisasi (Hick dan Gullett, 1975). Manajemen ilmiah
berbagi dengan teori administrasi dan teori birokrasi yang menekankan
pada sisi logika, perintah dan hirarki dalam organisasi.

Frederick W. Taylor (1856-1915) merupakan “Bapak Manajemen


Ilmiah”. Dia menuangkan gagasannya dalam judul makalah “Shop
Management”. “The Principle of Scientific Management”, dan
“Testimony Before the Special House Committee ” yang dirangkum
dalam bukunya Scientific Management.
13

Manajemen ilmiah atau disebut juga manajemen modern adalah


kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan prinsip – prinsip atau
pedoman-pedoman keilmuan.
Ciri-ciri pokok manajemen ilmiah:
a. Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip-prinsip keilmuan
sebagai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
b. Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan-
perhitungan atau pemikiran yang cermat dan teliti, jadi
meninggalkan cara kerja trial and error.
c. Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran-ukuran
(standar-standar) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang
digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.
d. Terjadi peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif
dan efisien
e. Cara kerja dan hasil kerjanya dapat mengikuti dan memenuhi
tuntutan kebutuhan jaman yang makin meningkat
f. Taylor memperkenalkan beberapa prinsip dasar dan konsep
manajemen yang penting dalam Manajemen Ilmiah (1911) yang
telah melalui banyak pengujian.
g. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen
h. Seleksi ilmiah untuk karyawan
i. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
j. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

3. Aliran Perilaku
Teori manajemen behavioral kerap disebut gerakan hubungan manusia
akibat ia menekankan pentingnya dimensi manusia dalam pekerjaan.
Teoretisi behavioral yakin bahwa pemahaman yang lebih baik atas
perilaku manusia saat mereka bekerja, seperti motivasi, konflik, harapan,
dan dinamika kelompok, akan meningkatkan produktivitas organisasi.
14

Elton Mayo. Kontribusi Mayo berawal dari Hawthorne Studies. Mayo


dan rekannya F. J. Roethlisberger menyimpulkan bahwa peningkatan
produksi merupakan hasil pengawasan supervisor ketimbang perubahan
pencahayaan ruangan atau fasilitas-fasilitas lain yang bersifat fisik bagi
pekerja. Supervisor yang mampu memahami apa yang sesungguhnya
diinginkan pekerja, diyakini akan mampu meningkatkan motivasi dan
produktivitas mereka.

Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku


The Human Side Enterprise di mana para manajer/pemimpin organisasi
perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para
pegawai/karyawan yaitu teori X atau teori Y.
a. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk
pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari
pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja
memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan
namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.
Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta
diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
b. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia
seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu
terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki
pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi,
kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas
pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan
segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
15

Aliran perilaku memandang organisasi pada hakikatnya adalah


orang. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena
tidak mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dan keharmonis
an di tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak selalu dapat
dengan mudah diramalkan tingkah lakukanya, karena sering juga
tidak rasional. Karena itu para manajer perlu dibantu dalam meng
hadapi manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi.

4. Aliran Analisis Sistem


Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan
dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.Analisis sistem
adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan
(Jogiyanto Hartono, 1995).
Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa
persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem
(Kristanto, 2003).

Manajemen aliran analisis sistem pada dasarnya berupaya untuk


mewujudkan tujuan organisasi berupa output yang bermanfaat bagi
lingkungan dengan melakukan proses transformasi dari faktor input yang
juga diperoleh dari lingkungan. Adapun yang termasuk dalam subsistem-
subsistem atau elemen-elemennya adalah dari mulai sumber daya
manusia, bahan baku, informasi, uang (input), dan kemudian sistem
administrasi, sistem operasi, teknologi, dan sistem kontrol (proses
transformasi) dan barang atau jasa, output informasi, maupun tanggapan
apakah apa yang dihasilkan oleh organisasi sesuai dengan permintaan
atau keinginan mereka.
16

5. Aliran Manajemen Mutu


Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha
untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen. Manajemen mutu
adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan mutu dan merupakan sebuah filsafat dan budaya
organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang
konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen
mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem
mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara.
Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu
memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan
konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat
dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa
mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab
pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam
organisasi.Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan
dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab
manajemen mutu ada pada pimpinan puncak.

6. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil


Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter
Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran
hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.

Manajemen berdasarkan hasil bertujuan untuk mencapai hasil yang


maksimal berdasarkan perjanjian yang jelas dan terukur dibuat dimuka.
Manajer menetapkan tujuan dan prioritas menentukan dan membuat
sumber daya yang tersedia yang diperlukan waktu, uang, dan kapasitas.
Karyawan memberikan waktunya, pengetahuan dan kemampuan dan
menunjukkan dalam kondisi yang dapat memberikan hasil yang
diperlukan. Dengan demikian, ia mengambil taggung jawab pribadi untuk
mencapai hasil tersebut.
17

Proses manajemen berdasarkan hasil sebaiknya top down dan bottom up


dan terdiri dari langkah-langkah berikut :
a. Penetapan target: tujuan perusahaan jangka panjang
b. Menerjemahkan tujuan perusahaan dengan tujuan divisi dan individu
c. Hasil perjanjian berorientasi tentang tujuan
d. Implementasi, self kemudi dan pelaporan manajemen
e. Penilaian periodik, kontrol kemajuan dan penyesuaian

I. Etiologi Manajemen
Manajemen 14,17,61 ini menuntut diagnosis etiologi yang akurat dan
pengobatan penyebab kejang. Prinsip-prinsip manajemen medis umum dan
stabilisasi jantung dan pernafasan harus lebih awal dan tepat diterapkan.
Gejala kardiorespirasi mungkin akibat dari penyakit yang mendasari, kejang
dan obat anti-epilepsi. Kejang neonatal gangguan metabolisme membutuhkan
koreksi penyebab yang mendasari dan bukan obat anti-epilepsi. Sebuah
percobaan pyridoxine dapat dibenarkan. Perlakuan obat kejang neonatal
adalah empiris dengan variasi praktik yang signifikan di antara dokter.
Phenobarbitone pertama dan kemudian fenitoin adalah AED paling umum
digunakan, meskipun short-acting benzodiazepin yang mendapatkan tanah.
Dosis pemuatan besar diikuti oleh skema pemeliharaan untuk jangka waktu
variabel. Klinis catatan Fakta dan persyaratan untuk pengobatan kejang
neonatal kejang neonatal memiliki prevalensi tinggi dan tanggapan mereka
terhadap obat anti-epilepsi (AED) mungkin akan berbeda dengan kelompok-
kelompok tertentu lainnya dari pasien. Namun, pengobatan saat kejang
neonatal sepenuhnya empiris. Neonatologist bergantung pada penilaian medis
mereka dan "coba-coba dengan sukses and error" dengan penggunaan off-
label AED baru dan lama. Pihak berwenang, termasuk agen regulasi formal,
harus segera mengatasi masalah ini.
18

J. Alur Kegiatan Manajemen


1. Bagan Kegiatan Fungsi Manajemen

2. Hubungan Sumber Daya Organisasi, Tujuan, dan Fungsi Manajemen


19

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan
bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur,


sehingga bila manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil
kegiatan yang maksimal.

Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan,


pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian.

B. Saran
Bagi mahasiswa, makalah ini penting untuk dibaca karena jika nanti kita
bekerja di sebuah perusahaan atau pendidikan pasti akan menghadapi masalah
tidak berjalannya program kerja secara baik. Bagi dosen, makalah ini penting
sebagai bahan untuk penyampaian materi mengenai pengantar manajemen.
Bagi penulis selanjutnya diharapkan bisa membuat makalah tentang materi
ini lebih baik lagi.

19
20

DAFTAR RUJUKAN

Amirullah. Pengantar Manajemen, Yogyakarta, 2004 : 18

https://www.sayanda.com/pengertian-manajemen/

Pahlawan, Khatib. Manajemen Dakwah, Jakarta : Amzah, 2007.

Zakia, Rahima. Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Jakarta : The Minangkabau


Fondaitons, 2006.
21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema “Konsep Dasar
Manajemen”.

Makalah ini berisikan tentang Pengertian dasar-dasar manajemen. Ketika istilah


manajemen banyak diadopsi oleh pihak dalam berbagai bidang kehidupan, orang
dengan mudah menganggap bahwa manajemen merupakan suatu konsep yang
sangat sederhana. Akhirnya, orang dengan mudah merangkai kata manajemen
dengan permasalahan yang harus di pecahkan. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang konsep dasar manajemen.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
Terutama kelompok kami yang telah bekerja untuk menyusun makalah konsep
dasar manajemen dari awal sampai akhir, yang tersusun dengan lancar.

Banjarmasin, Mei 2017

Penulis
22

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
C. Definisi Manajemen . ............................................................... 2
D. Fungsi Manajemen...................................................................... 3
E. Alur Manajemen....................................................................... 4
F. Unsur Manajemen . .................................................................. 6
G. Jenis Manajemen . .................................................................... 9
H. Kriteria/Klasifikasi manajemen . ............................................. 11
I. Etiologi Manajemen . ............................................................... 17
J. Alur Kegiatan Manajemen . ..................................................... 18
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 19
A. Kesimpulan ............................................................................. 19
B. Saran . ....................................................................................... 19
DAFTAR RUJUKAN
23

MAKALAH
KONSEP DASAR MANAJEMEN

Oleh :
Nama: Muhammad Harimansyah
NPM: 1614201120468

UNIVERISTAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN, 2017

Anda mungkin juga menyukai