Anda di halaman 1dari 25

1.

Pengertian Filsafat Adalah

Daftar isi

Apa yang dimaksud dengan filsafat (philosophy)? Pengertian filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menggunakan logika, metode, dan sistem untuk mengkaji masalah umum dan mendasar mengenai
berbagai persoalan, seperti; pengetahuan, akal, pikiran, eksistensi, dan bahasa.

Pendapat lain mengatakan bahwa arti filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk
memberikan suatu pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan refleksi terhadap pengalaman
hidup dan pengalaman ilmiah. Dengan kata lain, dalam filsafat tidak terdapat eksperimen atau
percobaan, tapi mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi, serta memberikan argumentasi
atas solusi tersebut.

Secara etimologi, istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia dan philoshophos. Philo
artinya cinta, sedangkan shopia atau shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Sehingga
dalam hal ini, pengertian filsafat adalah sejumlah gagasan yang penuh dengan kebijaksanaan,
pengetahuan, dan hikmah.

Baca juga: Pendidikan Karakter

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti filsafat, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang berisi
ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).

2. Cicero
Menurut Cicero, filsafat adalah ‘ibu’ dari semua seni (the mother of all the arts) dan merupakan seni
kehidupan.

3. Plato

Menurut Plato, arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang
kebenaran yang sebenarnya.

4. Imanuel Kant

Menurut Imanuel Kant, pengertian filsafat adalah suatu ilmu (pengetahuan) yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika
agama, dan antropologi.

5. Johann Gotlich Fickte

Menurut Johann Gotlich Fickte, pengertian filsafat adalah dasar dari segala ilmu yang membicarakan
seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Baca juga: Pengertian Konsep

Ciri-Ciri Filsafat

Seorang ahli logika bernama Clarence I. Lewis mengatakan bawah filsafat adalah suatu proses refleksi
dari bekerjanya akal yang di dalam prosesnya terkandung berbagai kegiatan. Adapun ciri-ciri pemikiran
filsafat adalah sebagai berikut:

1. Bersifat Universal

Pemikiran filsafat cenderung bersifat universal (umum) dan tidak bersangkutan dengan objek-objek
khusus. Misalnya pemikiran tentang manusia, keadilan, kebebasan, dan lain-lain.

2. Tidak Faktual
Dalam hal ini, tidak faktual adalah sesuatu yang spekulatif dengan membuat berbagai dugaan yang
masuk akal tentang suatu hal, namun tanpa bukti karena telah melampaui batas dari fakta-fakta ilmiah.

3. Berhubungan dengan Nilai

Menurut C. J. Ducasse, pengertian filsafat adalah upaya manusia untuk mencari pengetahuan, berupa
fakta-fakta yang disebut dengan penilaian. Dalam hal ini penilaian yang dimaksud adalah sesuatu yang
baik dan buruk, susila dan asusila, dimana akhirnya filsafat menjadi suatu usaha untuk mempertahankan
nilai-nilai.

4. Berhubungan dengan Arti

Mengacu pada poin 3, sesuatu yang memiliki nilai tentunya memiliki arti. Itulah sebabnya para filsuf
menciptakan berbagai kalimat yang logis dan bahasa yang tepat (ilmiah), agar ide-idenya sarat dengan
arti.

5. Implikatif

Pemikiran filsafat selalu terdapat implikasi (akibat), sehingga diharapkan akan dapat melahirkan
pemikiran baru yang dinamis dan menyuburkan intelektual.

Baca juga: Psikologi Pendidikan

Cabang-Cabang Filsafat

Secara umum, para ahli membagi bidang studi filsafat menjadi beberapa cabang atau bagian. Adapun
cabang-cabang filsafat adalah sebagai berikut:

1. Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang pengetahuan. Misalnya; asal mula, validitas,
metodologi, bentuk atau struktur, yang secara bersama-sama membentuk pengetahuan manusia
(Ensiklopedia Indonesia).

2. Metafisika

Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental
mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya berporos
pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji
(Wikipedia).

3. Logika

Logika (logike episteme) adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang kecakapan dalam berpikir
secara teratur, lurus, dan tepat (Wikipedia).

4. Etika

Etika adalah cabang filsafaat yang mempelajari tentang norma atau aturan yang digunakan sebagai
pedoman berperilaku di dalam masyarakat terkait dengan sifat baik dan buruk.

5. Estetika

Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari dan membahas tentang keindahan, bagaimana
keindahan dapat terbentuk, dan bagaimana keindahan tersebut dapat disadari dan dirasakan oleh
manusia.

6. Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan menjawab berbagai pertanyaan terkait hakikat
ilmu, dan penerapan berbagai metode filsafat dalam upaya mencari akar persoalan dan menemukan
asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapatkan kejelasan.

Baca juga: Konsep Diri


Tujuan Filsafat

Keberadaan filsafat dapat membantu persoalan manusia di berbagai bidang kehidupan. Mengacu pada
pengertian filsafat, adapun tujuan filsafat adalah sebagai berikut:

Agar manusia menjadi lebih terdidik dan memiliki pengetahuan, serta mampu menilai hal-hal di
sekitarnya secara objektif.

Agar manusia menjadi lebih bijaksana dalam menjalani kehidupannya.

Agar manusia memiliki pandangan yang luas dan terhindar dari sifat egosentrisme.

Agar manusia dapat berpikir sendiri, memiliki pendapat sendiri, mandiri secara rohani, dan dapat
bersikap kritis.

Agar manusia dapat mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga dapat memahami sumber, hakikat, dan
tujuan ilmu.

Agar manusia memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu pengetahuan di
berbagai bidang.

Agar tenaga pengajar dan siswa memiliki pedoman dalam mendalami suatu ilmu pengetahuan,
khususnya untuk membedakan persoalan ilmiah dan non-ilmiah.

Agar para ilmuwan terdorong untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-filsafat.html

2. Apa Itu Ilmu Dan Apa Definisi Ilmu

Jika kita mencari arti kata ilmu, pasti akan diperoleh banyak definisi tentang ilmu. Menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin,
dsb. Dalam Wikipedia Indonesia, Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Selain itu, beberapa tokoh telah menuliskan definisi ilmu antara lain sebagai berikut :

1. Menurut Nazir(1988), Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan
dari mana dapat disimpulkan dalil – dalil tertentu menurut kaidah – kaidah umum.
2. Menurut Shapere (1974), konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal yaitu adanya rasionalitas,
dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi.

3. Menurut Schulz (1962),Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan
konsistensi dengan realitas sosial.

Secara garis besar, ilmu merupakan suatu kumpulan proses dengan menggunakan suatu metode ilmiah
yang menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis.

Secara etimologi ilmu berasal dari kata “ilm” (Bahasa Arab), Science (Bahasa inggris) atau Scientia
(Bahasa Latin)yang mengandung kata kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui. Lalu apa perbedaan
ilmu dengan pengetahuan? Pengetahuan yang merupakan padan kata dari knowledge merupakan
kumpulan fakta – fakta, sedangkan ilmu adalah pengetahuan ilmiah/sistematis. Kumpulan fakta – fakta
tersebut merupakan bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum dapat dikatakan sebagai
ilmu, namun ilmu pasti merupakan pengetahuan.

Menurut John G. Kemeny, Ilmu merupakan semua pengetahuan yang dikumpulkan dengan metode
ilmiah. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa ilmu merupakan hasil/produk dari sebuah proses yang
dibuat dengan menggunakan metode ilmiah sebagai suatu prosedur.

Proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu ilmu bukan merupakan proses pengolahan semata
tetapi merupakan suatu rangkaian aktivitas ilmiah/penelitian terhadap suatu hal yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang dikenal dengan istilah ilmuan(scientist) yang bersifat rasional, kognitif dan
teleologis (memiliki tujuan yang jelas).

Secara lengkap menurut The Liang Gie Definisi Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan
kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala – gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan
penerapan (The Liang Gie, 130).

Suatu ilmu harus bersifat empiris (hasil dari panca indera/percobaan), sistematis (memeiliki keterkaitan
yang teratur), objektif (bukan hasil prasangka), analitis dan verifikatif (bertujuan mencari kebenaran
ilmiah). Ilmu memiliki pokok persoalan (objek) dan fokus perhatian. Sebagai contoh ilmu alam. Ilmu alam
memiliki pokok persoalan terkait dengan alam dengan beberapa fokus perhatian seperti fisika, kimia,
biologi, dll.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan merupakan kumpulan
fakta yang merupakan bahan dari suatu ilmu, sedangkan ilmu adalah suatu kegiatan penelitian terhadap
suatu gejala ataupun kondisi pada suatu bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan
metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis,
objektif, analisis dan verifikatif.

https://diahtyas8.wordpress.com/2011/03/10/apa-itu-ilmu-dan-apa-definisi-ilmu/

Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Filsafat ilmu dalam arti luas: menampung permasalahan yang menyangkut hubungan keluar dari
kegiatan ilmiah, seperti: tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara ilmu.

b) Filsafat ilmu dalam arti sempit: menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan
ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyangkut sifat pengetahuan ilmiah, dan cara-cara
mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah

Pengertian Filsafat Ilmu menurut beberapa ahli :

Menurut Robert Ackerman filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-
pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari
praktek ilmiah secara aktual.

Menurut Lewis White Beck, memberi pengertian bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai
suatu keseluruhan.
Menurut A. Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 : 58) memandang filsafat ilmu sebagai berikut.
”That philosophic discipline which isthe systematic study of the nature of science, especially of its
methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual
disciplines.” Filsafat ilmu, menurut Benjamin, merupakan cabang dari filsafat yang secara sistematis
menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metode, konsep-konsep, dan pra anggapan-pra
anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual. Jadi,
filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu,
khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam
kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.

Menurut Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah penelaahan tentang logika interen
dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode
ilmiah.

Menurut May Brodbeck filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan
penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.

Menurut Peter Caws Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa
yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam
hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya
sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis
segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-
teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan kesalahan.

Menurut Stephen R. Toulmin mengemukakan bahwa sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu adalah
unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola
perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis,
dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan
logika formal, metodologi praktis, dan metafisika.

Menurut Jujun Suriasumantri memandang filsafat ilmu sebagai bagian dari epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang ingin menjawab tiga kelompok pertanyaan mengenai hakikat ilmu sebagai berikut.
Kelompok pertanyaan pertama antara lain sebagai berikut ini. Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana
wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangap manusia ?
Kelompok pertanyaan kedua : Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang
berupa ilmu ? Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan Filsafat Imu agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar ? Apa yang dimaksud dengan kebenaran ? Dan seterusnya. Dan
terakhir, kelompok pertanyaan ketiga : Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu ? Bagaimana kaitan
antara cara menggunakan ilmu dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Dan seterusnya.

Menurut Conny Semiawan menyatakan bahwa filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu yang berbicara
tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapat dirangkum tiga telaah yang
tercakup di dalam filsafat ilmu, yaitu:

1) Filsafat ilmu adalah telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap
lambang yang digunakan dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan.
Telaah kritis ini dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga untuk membahas
studi bidang etika dan estetika, studi kesejarahan, antropologi, dll.

2) Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan
postulat mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan dan
kepragmatisan.

3) Filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang
ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.

Dari uraian di atas akan diperoleh suatu gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan
yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistimologis
maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat
pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu, seperti obyek apa yang ditelaah ilmu?
Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya
tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ?.

Objek Kajian Filsafat Ilmu


Pada dasarnya setiap ilmu mempunyai dua macam obyek yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek
material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh adalah obyek material ilmu
kedokteran. Adapun obyek formalnya adalah metode untuk memahami obyek material tersebut, seperti
pendekatan induktif dan deduktif.

Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal juga memiliki obyek material dan obyek
formal. Obyek material filsafat adalah segala yang ada, baik mencakup ada yang tampak maupun ada
yang tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedang ada yang tidak tampak adalah alam
metafisika. Sebagian filosuf membagi obyek material filsafat atas tiga bagian, yaitu: yang ada dalam alam
empiris, yang ada dalam alam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan. Adapun obyek formal filsafat
adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada.

a) Dilihat dari obyek material (lapangan)

Filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek material
ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin
bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak
dalam disiplin tertentu.

b) Dilihat dari obyek formal (sudut pandang)

Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara
luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping
itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita.

Filsafat ilmu pada prinsipnya memiliki dua obyek substantif dan dua obyek instrumentatif, yaitu:

1. Obyek Subtantif, yang terdiri dari dua hal :


a. Fakta (Kenyataan)

Yaitu empiris yang dapat dihayati oleh manusia. Dalam memahami fakta (kenyataan ini ada beberapa
aliran filsafat yang meberikan pengertian yang berbeda-beda, diantaranya adalah positivisme, ia hanya
mengakui penghayatan yang empirik dan sensual. Sesuatu sebagai fakta apabila ada korespondensi
antara yang sensual satu dengan yang sensual lainnya. Data empirik sensual tersebut harus obyektif
tidak boleh masuk subyektifitas peneliti–. Fakta itu yang faktual ada phenomenology. Fakta bukan
sekedar data empirik sensual, tetapi data yang sudah dimaknai atau diinterpretasikan, sehingga ada
subyektifitas peneliti.

b. Kebenaran

Positivisme, benar substantif menjadi identik dengan benar faktual sesuatu dengan empiris sensual.
Kebenaran pisitivistik didasarkan pada diketemukannya frekwensi tinggi atau variansi besar. Bagi
positivisme sesuatu itu benar apabila ada korespondensi antara fakta yang satu dengan fakta yang lain
phenomenology, kebenaran dibuktikan berdasarkan diketemukannya yang esensial, pilah dari yang non
esensial atau eksemplar dan sesuai dengan skema moral tertentu. Secara esensial dikenal dua teori
kebenaran, yaitu teori kebenaran korespondensi dan teori kebenaran koherensi.

2. Obyek Instrumentatif, yang terdiri dari dua hal:

a. Konfirmasi

Fungsi ilmu adalah untuk menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang atau
memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut dengan
menggunakan landasan: asumsi, postulat atau axioma yang sudah dipastikan benar. Pemaknaan juga
dapat ditampilkan sebagai konfirmi probabilistik dengan menggunakan metode induktif, deduktif,
reflektif.

b. Logika Inferensi
Studi logika adalah studi tentang tipe-tipe tata pikir. Pada mulanya logika dibangun oleh Aristoteles (384-
322 SM) dengan mengetengahkan tiga prinsip atau hukum pemikiran.

Tujuan mempelajari Filsafat Ilmu

Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Tujuannya mengadakan analisis
mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu
adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Pokok
perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri. The Liang Gie mendefinisikan filsafat
ilmu sebagai segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.

Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang dapat dirasakan,
antara lain :

Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya.
Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang
dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya.

Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk
mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian ilmiah.

Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu
dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan
penelitian ilmiah.

Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti
berhadapan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya.

Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan.
Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas). Karena para ahli filsafat
tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan
jawabannya.

Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.

Fungsi dan Arah Filsafat Ilmu

Berdasarkan pemahaman dasarnya, persepsi ini tidak tepat, meskipun di dalamnya terkandung manfaat.
Secara khusus, filsafat merupakan perbincangan mencari hakikat sesuatu gejala atau segala hal yang ada.
Artinya, filsafat merupakan landasan dari sesuatu apapun , tumpuan segala hal, jika salah tentulah
berbahaya, sedikitnya akan merugikan. Apabila kehidupan berpengetahuan itu diibaratkan sebuah
pohon maka filsafat adalah akarnya, yaitu bagian yang berhyubungan langsung dengan sumber
kehidupan pohon itu, sedangkan batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan buah menjadi bahan kajian
ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu berperan fundamental dalam melahirkan, memelihara, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.

Fungsi filsafat ilmu adalah didasarkan pada pengertian filsafat sebagai suatu integrasi atau pengintegrasi
sehingga dapat melakukan fungsi integrasi ilmu pengetahuan. Sebagian besar orang hanya
menyangkutkan apa yang paling dekat dan apa yang paling dibutuhkannya pada saat dan tempat
tertentu.

Dalam Kehidupan Praktis

Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut paut dengan
kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan filsafat tidak berarti bahwa filsafat itu tak memiliki
hubungan apa pun juga dengan kehidupan nyata setiap hari.

Filsafat ilmu menggiring manusia kepengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Kemudian,
filsafat itu juga menuntun manusia ketindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian yang
terang dan pemahaman yang jelas.

Filsafat ilmu membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan
bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, fungsi filsafat ilmu kiranya tidak
bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni :

Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.

Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.

Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.

Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan

Filsafat ilmu berfungsi untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik.

Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-
persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat
persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya.

Filsafat ilmu mengajak untuk berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-
ikutan saja, mengikuti pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar,
tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-
cita mencari kebenaran.

Sedangkan Ismaun (2001) mengemukakan fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan
filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan
untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula, bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua
fungsi, yaitu: sebagai confirmatory theories yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara
hipotesis dengan evidensi dan theory of explanation yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena
kecil ataupun besar secara sederhana.

Arah Filsafat Ilmu

Arah-arah Filsafat Ilmu sangat berkaitan erat bahkan dapat dikatakan terpusat pada konsep tentang
manusia. Oleh karena itu arah filsafat ilmu secara potensial turut mendorong berkembangnya pemikiran
tentang hakikat manusia sehingga menghasilkan perbaikan-perbaikan validitas dan signifikansi konsep
Filsafat Ilmu. Hal ini mengandung arti turut mendorong berkembangnya filsafat tentang manusia atau
antropologi filsafat.Sehubungan dengan ini lahirlah arah dan konsep tentang hakikat manusia sebagai :
animal rasionale, animal sociale, animal symbolicum, homo sapiens, homo economicus, homo homini
lupus, homo ludens dan sebagainya.
Berbagai arah filsafat ilmu tersebut di atas, memberikan dampak terciptanya konsep-konsep atau teori-
teori ilmu yang beragam. Masing-masing konsep akan mendukung filsafat ilmu tersebut. Dalam
membangun teori-teori pendidikan, filsafat ilmu juga mengingatkan agar teori-teori itu diwujudkan
diatas kebenaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan. Dengan kata lain, teori-teori pendidikan harus
disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah.

Hubungan antara Filsafat dan Ilmu

Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Segi semantik perkataan filsafat
berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang berarti philos = cinta,
suka (loving) dan Sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi
bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa Arab disebut
failasuf. Dari segi praktis filsafat berarti alam pikiran atau alam berfikir. Berfilsafat artinya berpikir. Namun
tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat maknanya berpikir secara mendalam dan sungguh-
sungguh.

Pengertian ilmu yang dikemukakan oleh Mohammad Hatta adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.

Victor F. Lenzen dalam Philosophy of Science yang dimuat dalam Living Schools of Philosophy (1962)
merumuskan apa yang dimaksud dengan ilmu dan filsafat ilmu. Lenzen menyatakan, ilmu berarti suatu
kegiatan kritis yang bertujuan menemukan dan juga merupakan pengetahuan sistematis yang didasarkan
pada kegiatan kritis tersebut. Masala-masalah filsafat ilmu mencakup : (1) struktur ilmu yang meliputi
metode dan bentuk pengetahuan ilmiah, (2) kegunaan ilmu bagi kepentingan praktis dan pengetahuan
tentang kenyataan.

Filsafat dan ilmu pada dasarnya adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial
maupun historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat. Filsafat telah merubah pola
pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris. Perubahan
pola pikir tersebut membawa perubahan yang cukup besar dengan ditemukannya hukum-hukum alam
dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi, baik yang
berkaitan dengan makro kosmos maupun mikrokosmos. Dari sinilah lahir ilmu-ilmu pengetahuan yang
selanjutnya berkembang menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih kecil dan sekaligus
semakin aplikatif dan terasa manfaatnya. Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka
berfikir dengan meletakkan tiga dasar utama, yaitu ontologi, epistimologi dan axiologi

https://afidburhanuddin-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengertian-dan-ruang-
lingkup-filsafat-ilmu-3/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D
%3D#aoh=15673531179955&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fafidburhanuddin.wordpress.com
%2F2013%2F05%2F21%2Fpengertian-dan-ruang-lingkup-filsafat-ilmu-3%2F

Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut KBBI

Pengertian ilmu menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebagai berikut,

pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.

pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya).

Pengertian pengetahuan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sebagai berikut,

segala sesuatu yang diketahui; kepandaian

segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran)

Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli

Selain pengertian ilmu secara umum sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, masih banyak lagi
pendapat dan pandangan para ahli yang berbeda beda dalam mendefinisikan apa itu ilmu pengetahuan.
Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian ilmu menurut para ahli dan pakar secara lengkap,

Mohammad Hatta
Definisi ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hokum umum,
sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun
hubungannya.

Dadang Ahmad S

Ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang
terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

Mappadjantji Amien

Pengertian ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu,
hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi
membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan
menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal Allah.

Syahruddin Kasim

Pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta
yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal, nafsu yang rasional empirik
dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab
kekhalifaan.

Helmy A. Kotto

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai
menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

Izuddin Taufiq
Definisi ilmu adalah penelusuran informasi atau data melalui sebuah pengamatan, pengkajian &
eksperimen, yang bertujuan untuk menetapkan hakikat, landasan dasar maupun asal usulnya.

Karl Pearson

Ilmu adalah keterangan yang stabil & komprehensif tentang suatu fakta dari pengalaman dengan istilah
yang sederhana.

John G. Kemeny

Ilmu ialah segala pengetahuan yang dikumpulkan dengan menggunakan metode ilmiah dan merupakan
hasil dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode tersebut.

Thomas Kuhn

Pengertian ilmu adalah himpunan kegiatan yang dapat menghasilkan banyak penemuan, baik dalam
bentuk penolakan maupun pengembangannya.

Poespoprodjo

Ilmu merupakan sebuah proses perbaikan diri secara berkesinambungan yang terdiri dari perkembangan
teori & uji empiris.

Kamus Webster
Arti ilmu adalah penelurusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian, dan eksperimen,
dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal-usulnya.

Francis Bacon

Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang bersifat valid & hanya faktalah yang dapat menjadi objek
pengetahuannya.

Asle Montagu

Ilmu pengetahuan menurut Asle Montagu dalam bukunya the cultured man adalah sebagai pengetahuan
yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan
dipakai untuk menentukan hakikat prinsip tentang hak yang sedang dipelajari.

V. Afayanev

Pengertian ilmu pengetahuan dalam buknya Marxist Philosophy adalah pengetahuan manusia tentang
alam, masyarakat dan pikiran.

Ralp Ross dan Ernes Van Den Haag

Dalam bukunya yang berjudul The Fabric of Society, bahwa ilmu memiliki kriteria empiris, rasional
umum, kumulatif, dan keempatnya serentak terpenuhi.

Prof Sondang Siagian


Definisi ilmu pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok prinsipol, dalil, rumus,
yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya, dalil-dalil,
prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana yang dapat diajarkan dan dipelajari.

Soerjono Soekanto

Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain
yang mengetahuinya.

Drs. S. Abu Bakar

Pengertian ilmu pengetahuan adalah suatu pendapat atau buah pikiran, yang memenuhi persyaratan
dalam ilmu pengetahuan terhadap suatu bidang masalah tertentu.

The Liang Gie

Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan metode berupa aneka
prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala – gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,
memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan

Dr. Maurice Bucaille

Pengertian ilmu merupakan kunci dalam mengungkapkan segala hal dalam bentuk apapun, baik dalam
jangka waktu yang lama maupun singkat.

Charles Singer
Definisi ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes
knowledge)

Harsojo

Ilmu adalah sekumpulan akumulasi pengetahuan yang disistematiskan.

Prof. Dr Syed Naquib Alattas

Pengertian ilmu merupakan ketibaan makna dalam diri seseorang yang dapat menyebabkan perubahan
berdasarkan ilmu yang dicapai atau diperoleh.

Nazir

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan
dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum.

Shapere

Ia mendasarkan konsep ilmu mencakup tiga hal yaitu adanya rasionalitas dapat digeneralisasi dan dapat
disistematisasi.

Prof. Van Poelje

lmu adalah tiap kesatuan pengetahuan, dimana masing masing bagian bergantungan sama sama lain
yang teratur secara pasti menurut asas-asas tertentu.
Schulz

Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial.

Minto Rahayu

Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum.

Popper

Arti ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.

DR. H.M. Gade

Definisi ilmu adalah falsafah yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan
manusia.

NS. Asmadi

Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahuai melalui penyeledikan yang
sistematis dan terkendali (metode ilmiah).

Syarat-Syarat Ilmu Pengetahuan

Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.

Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta impiris.

Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol.
Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan sehingga satu
kesatuan.

Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimana pun, dengan tata cara dan variabel

eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.

Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir sebagai ilmu
pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang benar disebut sifat tentatif.

Demikianlah pembahasan tentang pengertian ilmu pengetahuan menurut para ahli, KBBI dan secara
umum [Terlengkap]. Semoga penjelasan kali ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi dalam
memahamai apa itu ilmu pengetahuan.

https://www.zonareferensi.com/pengertian-ilmu/

Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli

Menurut Pudjawidjana, Pengetahuan memiliki Definisi sebagai reaksi dari setiap orang dan di terima
dengan rangsangan terhadap alat terkait kegiatan indera penginderaan jauh di objek tertentu.

Notoatmodjo, Menjelaskan bahwasanya Pengetahuan memiliki arti yakni suatu kekuatan yakni berupa
yang di dapatkan dari pengetahuan setelah orang tersebut melakukan penginderaan jauh.

Sedangkan menurut Onny S. Prijono, Pengetahuan dapat di artikan yang mana di dapatkan dari nilai
karena terbiasa dari orang-orang tersebiut dalam mengembangkan rasa ingin keingin tahuan.

Sumadi (1996), Menurutnya pengetahuan merupakan kemampuan seseorang dalam mengingat fakta,
simbol, proses, dan teori.

Notoadmojo (2002), Mendefinisikan Pengetahuan berupa ide atau hasil dari sebuah aktivitas/Prilaku
manusia yang telah terjadi setelah penginderaan dari objek tertentu, teori ini pun sama halnya yang di
katakan oleh Locke.
Keraf (2001), Menuturkan bahwasanya Pengetahuan merupakan buah pikir, ide, gagasan, konsep, serta
pemahaman manusia, yang kemudian mengambil inisiatif untuk berbagi pengetahuan dengan berbagai
metode seperti : (1) pola, dan (2) jenis yang di kukiskan dalam beberapa uraian sebagai berikut :

Jenis-Jenis Pengetahuan

Pengetahuan Implisit : adalah suatu pengetahuan yang tertanam pada bentuk dari pengalaman
seseorang dan isinya berbagai faktor yang masih belum nyata di antaranya seperti keyakinan pribadi,
perspektif, dan prinsip-prinsip. Pengetahuan dalam bentuknya yang masih diam umumnya sangat sulit di
bagikan ke orang lain baik secara tulisan atau lisan. Keahlian pada bahasa, lalu merancang atau
mengoperasikan suatu alat termasuk mesin sehingga memerlukan pengetahuan yang cukup sulit untuk
bisa muncul secara eksplisit serta menjadi sulit untuk di transferkan kepada orang lain secara eksplisit.

Baca Juga : Pengertian Udara : Jenis, Manfaat dan Cara Menjaga Kebersihannya

Sebagai contoh pengetahuan implisit yakni kemampuan mendorong Sepeda Motor. Secara umum
mengenai bagaimana untuk bisa menaiki sepeda motor adalah badan harus dengan posisi seimbang.
yang mana jika kondisi Sepeda Motor ke kiri maka kemudi di arahkan ke kanan. lalu Belok kanan maka
yang harus di lakukan adalah dengan mengarahkan roda pertama ke bagian kiri sedikit, sedangkan jika
cenderung ke kanan maka arahkn tajam ke kanan. Maka dalam hal ini untuk mengetahuinya tidaklah
cukup untuk seorang yang masih pemula agar dapat mendorong sepeda motor tersebut.

Pengetahuan Eksplisit : Merupakan pengetahuan yang sudah di dokumentasi atau tersimpan dalm
bentuk real/nyata yakni berupa media, atau sejenisnya. hasil tersebut sudah di artikulasi ke dalam
bentuk yang fromal serta dapat relatif dengan mudah di bagikan secara luas. Contoh informasi yang
sudah tersimpan adalah ensiklopedia atau Wikipedia.

Pengetahuan empiris : adalah pengetahuan yang lebih mengedepankan pengamatan serta pengalaman
atau yang lebih dikenal dengan sebutan pengetahuan empiris atau pengetahuan posteriori. Untuk
mendapatan pengetahuan ini memerlukan pengamatan yang harus di lakukan secara empiris dan
rasional. Pengetahuan empiris bisa di kembangkan menjadi pengetahuan deskriptif yang mana jika
seseorang melukiskan atau menguraikan dengan berbagai penjelasan berkenaan dengan semua ciri-ciri,
karakteristik serta efek yang terdapat pada objek empiris.

Pengetahuan empiris sebenarnya bisa di dapatkan dengan melalui pengalaman pribadi manusia yang
terjadi secara berulang-ulang. Contohnya saja, seseorang apabila terpilih untuk menjadi pimpinan pada
suatu organisasi maka di pastikan mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana manajemen
organisasi.

Pengetahuan rasionalisme : Merupakan suatu pengetahuan yang di dapatkan dari lewat akal.
Rasionalisme lebih menekankan berdasarkan pengetahuan yang tidak ada penekanan berdarkan
pengalaman. Contohnya dari pengetahuan matematika yang maka dalam ilmu matematika hasil dari 1 +
1 = 2 tidak di dapatkan dari pengalaman atau pengamatan empiris, tetapi lebih melalui pikiran untuk
dapat berpikir logis.

Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

Pendidikan

Media

Informasi

Tingkatan Pengetahuan

Know (tahu)

Comprehension (memahami)

Aplication (aplikasi)

Analysis (analisis)

Evaluation (evaluasi)

Dengan berbagai penjelasan di atas maka sekarang kita sudah tahu mengenai Pengertian Pengetahuan,
Defini Pengetahuan, Faktor Pengetahuan, Contoh Pengetahuan, Jenis Pengetahuan serta Tingkatan
Pengetahuan. Semoga bermanfaat �

https://www.ruangguru.co.id/6-pengertian-pengetahuan-definisi-jenis-dan-faktor-beserta-tingkatannya-
menurut-para-ahli/#google_vignette

Anda mungkin juga menyukai