Anda di halaman 1dari 48

PPA

STEP BY STEP

PENGANTAR
PEMROGRAMAN
AKUNTANSI
MENGGUNAKAN

BORLAND DELPHI

DISUSUN OLEH:

APRILLYA DEWI PERTIWI

KEPERAWATAN D-III
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI
KHUSUS UNTUK
CIMAHI – (2016 - 2017) KALANGAN
SENDIRI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah S.W.T yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk dalam penyusunan modul
praktikum ini.

Modul ini disusun untuk membantu calon programmer yang ingin belajar didalam memahami logika
pemrograman dasar menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi. Teknik-teknik pemrograman
pada modul ini masih bersifat dasar, sederhana, dan mencakup hanya hal-hal mendasar yang
sebaiknya dipelajari sebelum anda mempelajari tahap-tahap pemrograman yang lebih lanjut.
Instruksi-instruksi pada modul ini ditulis dan diuji menggunakan Borland Delphi versi 5, tetapi dapat
pula diterapkan pada Borland Delphi dengan versi yang lebih baru, karena di dalam modul ini hanya
mencakup dasar-dasar pemrogramannya saja.

Pada modul ini, selain mempelajari mengenai logika-logika di dalam pemrograman dan instruksi di
dalam Borland Delphi, seorang calon programmer harus pula mengerti konsep dan penerapan
Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming). Dimana, seorang programmer akan
menggunakan objek visual sebagai bahan dan pertimbangan mendasar dalam pemrograman untuk
membentuk suatu aplikasi.

Pemahaman mengenai Algoritma atau Logika Pemrograman adalah salah satu kunci keberhasilan
seorang programmer. Dengan memahami logika dan alur program, akan memudahkan programmer
didalam menuangkan skrip (instruksi program) pada compiler yang digunakan.

Semoga modul ini bermanfaat untuk memudahkan dalam memahami logika pemrograman bagi para
programmer yang baru belajar, terutama bagi mereka yang ingin menggunakan Borland Delphi
sebagai alat perancangan aplikasi.

Please used your human logic to understanding what is programming


and always keep your mood looks good.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
i
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
PRAKTIKUM I PENGENALAN BORLAND DELPHI............................................................................1
A. Pengenalan Delphi........................................................................................................1
B. Arsitektur program pada aplikasi menggunakan Borland Delphi...........................................3
C. Latihan-latihan...........................................................................................................11
D. Menuliskan komentar diantara instruksi program.............................................................13
E. Kesalahan (Error) pada program...................................................................................14
PRAKTIKUM II IF – THEN – ELSE.............................................................................................15
A. Mengenal Tipe Data String, Integer dan Real..................................................................15
B. Mendefinisikan suatu variabel.......................................................................................16
C. Kotak Dialog Pesan (Show Message, MessageDlg, MessageBox).........................................16
D. InputBox dan InputQuery............................................................................................21
E. Konstruksi IF – THEN dan IF – THEN – ELSE...................................................................22
F. Konversi suatu tipe data..............................................................................................24
G. Mengenal dan Mengolah Komponen Visual (Bagian II)......................................................25
H. Mengambil Nilai dari Suatu Variabel...............................................................................30
I. Kasus (implementasi If-Then-Else)................................................................................30
PRAKTIKUM III KONSTRUKSI CASE – OF..................................................................................31
A. Konsep instruksi CASE – OF.........................................................................................31
B. Mengambil Nilai dari Suatu Komponen...........................................................................31
C. Implementasi perintah CASE - OF pada program.............................................................33
D. KASUS......................................................................................................................34
PRAKTIKUM IV PENGULANGAN FOR-TO-DO..............................................................................35
A. Konstruksi pengulangan FOR – TO – DO.........................................................................35
B. Implementasi perintah FOR – TO – DO pada program......................................................35
C. KASUS......................................................................................................................36
PRAKTIKUM V PENGULANGAN BERSYARAT REPEAT-UNTIL..........................................................37
A. Konstruksi pengulangan bersyarat REPEAT - UNTIL..........................................................37
B. Implementasi perintah REPEAT – UNTIL pada program.....................................................37
PRAKTIKUM VI.....................................................................................................................38
A. Konstruksi pengulangan bersyarat WHILE - DO...............................................................38
B. Implementasi pada program.........................................................................................38
PRAKTIKUM VII ARRAY DAN RECORD.........................................................................................40
A. Struktur data array.....................................................................................................40
B. Implementasi Array pada program................................................................................40
C. Struktur data record....................................................................................................42

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
ii
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

D. Implementasi Record pada program..............................................................................42

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
iii
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PRAKTIKUM I
PENGENALAN BORLAND DELPHI

TUJUAN:
 Mengenalkan Program Delphi.
 Mengenalkan komponen-komponen dasar untuk membuat aplikasi menggunakan program delphi,
seperti menu, toolbar, form, dan lain-lain.
 Mengenalkan komponen-komponen visual : Label, Edit, ComboBox, dan Button.
 Mengenalkan struktur dasar kode program delphi.

A. Pengenalan Delphi

1. Menjalankan Program Delphi


Cara menjalankan program Delphi dapat dilakukan dengan menggunakan Start Menu atau
menggunakan shortcut yang telah disediakan pada desktop.
2. Mengenal Tampilan Program Delphi
Pada saat pertama kali program Delphi dijalankan akan ditampilkan jendela program yang
seperti gambar berikut.

Menu
Menu Utama
Utama Nama Project

Nama
Nama Form
Form

Component
Component
Palette
Palette

Form
Form Designer
Designer
Object
Object Inspector
Inspector

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
1
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
2

a. Form
Form digunakan untuk mendesain tampilan program aplikasi yang akan dibuat. Semua
komponen visual yang akan digunakan pada aplikasi akan ditempatkan pada form.
b. Nama Project
Sebuah program aplikasi yang dibuat menggunakan compiler Borland Delphi disebut
sebagai sebuah project. Sebuah project harus mempunyai nama yang biasanya disimpan
dalam folder khusus.

Sebagai contoh, untuk membuat program aplikasi “Sistem Pengolahan Data Akademik”
dapat disebut sebagai project SPDA (singkatan Sistem Pengolahan Data Akademik), dan
sebagainya.
c. Component Pallete

Componen Pallete adalah deretan komponen-komponen visual yang siap digunakan untuk
membuat aplikasi pada suatu project. Komponen-komponen visual pada component pallete
tersebut dikelompokkan berdasarkan fungsinya.

Informasi mengenai nama komponen visual yang akan dipilih pada component pallete akan
ditampilkan saat pointer mouse melintas diatas objek tersebut.
d. Object Inspector

Pada object inspector terdapat tab Properties untuk mengubah nilai-nilai properti dari
suatu objek dan tab Events untuk mendeskripsikan kejadian dari suatu objek. Untuk
mengubah nilai-nilai properti dari suatu objek, anda harus memilih (mengklik) pada objek
tersebut.

Contoh nilai Properti, untuk mengubah teks pada label menggunakan properti “Caption”,
untuk merubah nama form menggunakan properti “Name”, dan lain sebagainya.

Contoh suatu Events, kejadian saat suatu form diaktifkan, kejadian saat pemakai menekan
tombol Close, dan lain sebagainya.
e. Code Inspector
Code Inspector adalah fasilitas yang digunakan untuk menuliskan instruksi-instruksi
program pada delphi. Kode-kode instruksi yang diketikkan akan sangat berhubungan
dengan event pada objek yang didefinisikan.

C TIPS.
TIPS.
A
T
Tekan
TekanF11
F11untuk
untukmengaktifkan
mengaktifkandan
danmenampilkan
menampilkanObject
ObjectInspector.
Inspector.
A
T Tekan
Tekan F12 untuk men-switch antar tampilan form denganCode
F12 untuk men-switch antar tampilan form dengan CodeInspector.
Inspector.
A
N

3. Sistem Menu Pada Program Delphi


Menu-menu dasar pada program delphi yang umumnya sering digunakan untuk merancang
aplikasi.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
3

MENU UNTUK MENGELOLA FILE-FILE PROGRAM


 File  New : untuk menampilkan pilihan mengenai objek yang akan dibuat, misalnya
aplikasi, form dan lain-sebagainya.
 File  New Application : untuk membuat aplikasi (project) yang baru.
 File  New Form : untuk membuat form yang baru.
 File  Open : untuk membuka unit atau project yang sudah disimpan.
 File  Open Project : untuk membuka project yang sudah disimpan.
 File  Reopen : untuk membuka project dan unit yang sudah pernah dibuka
menggunakan program Deplhi.
 File  Save : untuk menyimpan unit atau form yang sedang aktif.
 File  Save As.. : untuk menyimpan unit atau form yang sedang aktif dengan nama
yang lain.
 File  Save Project As.. : untuk menyimpan project yang dibuka dengan nama lain.
 File  Save All : untuk menyimpan file baik project dan semua unit yang dibuka.
 File  Close : untuk menutup form atau unit yang aktif.
 File  Close All : untuk menutup semua jendela pada project yang dibuka.
 File  Exit : untuk menutup aplikasi program delphi.

MENU UNTUK MELAKUKAN PENGETESAN PROGRAM


 Untuk mengkompile dan menjalankan hasil program aplikasi yang sedang dibuat dapat
digunakan menu Run  Run atau tekan F9 (keyboard).
 Untuk menutup program aplikasi yang sedang dijalankan daalam proses testing dapat
menggunakan menu Run  Program Reset (tekan CTRL+F2), menutup aplikasi yang
sedang dijalankan tersebut dengan mengklik tombol X (tekan ALT+F4).

B. Arsitektur program pada aplikasi menggunakan Borland Delphi

1. Struktur direktori dan Membuat Project Baru

Hal-hal yang harus dilakukan sebelum membuat program adalah “membuat direktori
program” untuk tersebut, yang dimaksudkan agar memudahkan dalam mengenali file-file
yang berhubungan dengan program tersebut.

Disarankan untuk membuat direktori khusus pada setiap project yang berbeda, sebagai
contoh:

Direktori “Project1” dibuat untuk menyimpan setiap file-file program untuk Project1,

Direktori “Project2” dibuat untuk menyimpan setiap file-file program untuk Project2, dan
sebagainya.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
4
Membuat nama project sebaiknya disesuaikan dengan nama program aplikasi yang dibuat.
Misalnya PERPUS untuk aplikasi perpustakaan, AKADEMIK untuk aplikasi akademik, dan lain
sebagainya.

2. File-file pada Delphi


Contoh file-file yang akan dihasilkan oleh program delphi, sebagai berikut:
 Project.dpr
 Unit.pas
 Unit.dfm
 Unit.dcu
 Project.dof
 Project.cfg
 Project.res
 Project.exe
 Unit.~pas
 Unit.~dfm
 Unit.~dpr

KETERANGAN:
 File berekstensi .DPR menyatakan file project (dibuat sendiri)
 File berekstensi .PAS menyatakan file sumber unit yang akan berisi kode-kode aplikasi
dalam object pascal (dibuat sendiri)
 File berekstensi .DFM menyatakan file untuk menyimpan nilai properti-properti objek pada
form (dibuat otomatis oleh program)
 File berekstensi .DOF berisi opsi-opsi project (berisi pengaturan linker dan kompiler,
direktori pencarian, dsb, serta dibuat otomatis oleh program)
 File berekstensi .CFG adalah file yang berisi konfigurasi project (dibuat otomatis oleh
program)
 File berekstensi .RES adalah berkas yang berisi resource windows yang standar (yang
menyimpan ikon aplikasi, serta dibuat otomatis oleh program)
 File berekstensi .DCU adalah file yang akan dihasilkan dari unit yang telah dikompile
(dibuat otomatis oleh program)
 File berekstensi .EXE adalah file aplikasi yang hasil kompilasi project yang nantinya dapat
dieksekusi sebagai file program. Project yang dijalankan atau dikompile pada delphi akan
menghasilkan file berekstensi .EXE ini (dibuat otomatis oleh program).
 File berekstensi .~pas adalah file backup untuk file .pas
 File berekstensi .~dfm adalah file backup untuk file .dfm
 File berekstensi .~dpr adalah file backup untuk file .dpr

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
5

3. Menyimpan file-file program

File-file program sebaiknya disimpan pada folder tertentu yang telah disediakan agar
memudahkan kita dalam mengelola file-file tersebut.

Simpanlah file program (Project dan Unit) sesuai dengan fungsinya, misalkan untuk
menyimpan file “Form Utama” digunakan “uFrmUtama.pas”, untuk menyimpan file “Form
Input Mahasiswa” digunakan “uFrmInputMhs.pas”, dan lain sebagainya.

4. Struktur Kode pada Delphi


Sebelum mengetikkan kode-kode instruksi pada Borland Delphi, anda harus mengetahui
struktur dasar program Delphi.

unit Unit1;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs;

type
TForm1 = class(TForm)
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
Form1: TForm1;

implementation

{$R *.DFM}

end.

Untuk mengakhiri suatu instruksi pada delphi digunakan tanda “;” (titik koma), kecuali pada
kondisi tertentu (akan dijelaskan pada bab selanjutnya).

5. Mendefinisikan Komponen Visual

Komponen visual adalah komponen dalam bentuk grafik, sebagai contoh, form, tombol
(button), kotak input (edit box) dan lain sebagainya.

Cara menambahkan komponen visual pada form sebagai berikut:


 Klik salah satu ikon komponen visual pada Component Pallete
 Klik area pada form dimana posisi komponen tersebut akan ditempatkan
Atau
 Klik ganda pada ikon komponen visual pada Component Pallete, maka otomatis
komponen visual tersebut akan ditempatkan pada form

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
6
Untuk merubah posisi komponen tersebut pada area form, klik objek tersebut dan drag ke
posisi yang diinginkan menggunakan mouse.

Untuk merubah ukuran (tinggi atau lebar) komponen visual dengan cara mengklik komponen
visual tersebut, kemudian arahkan kursor mouse ke posisi pinggir pada komponen visual
sampai kursor mouse berubah menjadi panah dua arah, dan drag sampai sesuai dengan
ukuran yang diinginkan.

Contoh cara mendefinisikan suatu komponen visual.


 Menambahkan komponen Label.  Menambahkan komponen Edit

Klik ikon Label pada Klik ikon Edit pada


Component Pallete Component Pallete

Klik pada form dimana posisi Klik pada form dimana posisi
komponen visual akan ditempatkan komponen visual akan ditempatkan

Hasil pada form Hasil pada form

6. Mengenal dan Mengolah Komponen Visual (Bagian I)


Untuk mengolah komponen-komponen visual digunakan fasilitas Object Inspector.

a. Form
Form digunakan sebagai tempat untuk menampung semua objek-objek visual yang
didefinisikan pada program.
Properti-properti pada form yang sering digunakan sebagai berikut:
1) Ubah judul atau title pada form pada properti Caption.
2) Ubah nama form pada properti Name.
3) Ubah tinggi form pada properti Height.
4) Ubah lebar form pada properti Width.
5) Ubah posisi form pada layar pada properti Position (pilih pada dropdown).
Properti-properti yang sering digunakan :
 poDesigned : posisi form akan ditampilkan apa adanya seperti saat dibuat.
KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
7
 poScreenCenter dan poDesktopCenter : posisi form akan ditempatkan ditengah
-tengah layar monitor.

6) Ubah besar form terhadap layar pada properti WindowState (pilih pada dropdown).
 wsMaximized : lebar dan posisi form dimaksimumkan (full screen) pada layar.
 wsMinimized : form akan diminimize dan dijadikan ikon pada taskbar.
 wsNormal : posisi dan lebar form akan ditampilkan apa adanya seperti saat
dibuat.

b. Label
Label digunakan untuk menampilkan teks biasa yang sederhana dan tidak bisa diedit
secara langsung.
Properti-properti yang sering digunakan, sebagai berikut:
 Ubah teks label pada properti Caption
 Ubah format huruf pada bagian Font :
o Tentukan warna font, pada bagian Color (pilih pada daftar - dropdown)
o Tentukan ukuran font, pada bagian Size (ketikkan angka)
o Tentukan style font (tebal, miring, garis bawah, garis tengah) pada bagian Style.
fsBold : untuk membuat teks dengan efek tebal
fsItalic : untuk membuat teks dengan efek miring
fsUnderline : untuk membuat teks dengan efek garis bawah
fsStrikeOut : untuk membuat teks dengan efek garis tengah

Pilih pada daftar dropdown tentukan True jika ingin mengaktifkan atau False
untuk menonaktifkan.

Contoh hasil mendefinisikan komponen Label.

Karakteristik format dari komponen label diatas adalah warna teks “Biru Tua” dengan
format huruf “Tebal”.

Cara mendefinisikan komponen label dari contoh diatas.


1) Klik ikon komponen Label pada tab Standard pada Component Pallete.
2) Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
3) Klik komponen Label tersebut jika belum dipilih.
4) Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Nama :.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
8
 Ubah properti Color pada bagian Font menjdi clNavy (pilih pada dropdown).
 Ubah properti fsBold menjadi True pada bagian Font --> Style.
 Nilai pada Properti Name tidak perlu diubah.

c. Edit
Edit atau kotak edit digunakan untuk mengetikkan teks yang biasanya dapat diedit secara
langsung dalam satu baris.
Properti-properti yang sering digunakan, sebagai berikut :
 Ubah warna background pada kotak edit pada properti Color
 Cara memformat huruf seperti yang dilakukan pada komponen label.
 Ubah nama komponen edit pada properti Name
 Properti Text merupakan tempat mendefinisikan dan menampung nilai yang dihasilkan
dari komponen Edit ini. (jika ingin mengambil nilai yang dihasilkan dari komponen Edit
ini berarti mengambil nilai pada properti Text)

Contoh hasil mendefinisikan komponen Edit.

Karakteristik dari komponen Edit pada contoh diatas adalah komponen Edit tersebut
digunakan untuk menginputkan informasi “Nama”.

Cara mendefinisikan komponen Edit dari contoh diatas.


1) Klik ikon komponen Edit pada tab Standard pada Component Pallete.
2) Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
3) Klik komponen Edit tersebut jika belum dipilih.
4) Pada Object Inspector,
 Ubah properti Name menjadi EditNama.
 Kosongkan teks pada properti Edit jika diinginkan pada saat form dibuat dan
diaktifkan, teks pada komponen Edit tersebut dikosongkan.

d. ComboBox
Digunakan untuk memilih nilai pada daftar (dropdown menu). Nilai dari komponen
ComboBox ini akan ditampilkan bila mengklik tombol dropdown dan kemudian memiilih
nilainya pada daftar yang ditampilkan.
Properti-properti yang sering digunakan, sebagai berikut :
1) Ubah warna background pada ComboBox pada properti Color
2) Cara memformat huruf seperti yang dilakukan pada komponen label diatas.
3) Ubah nama komponen Edit pada bagian Name.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
9
4) Properti Text merupakan tempat menampung nilai yang dihasilkan dari komponen
ComboBox ini. (jika ingin mengambil nilai yang dihasilkan dari komponen Edit ini
berarti mengambil nilai pada properti Text).
5) Untuk mendefinisikan item pada daftar digunakan properti Items, dengan mengklik
ganda atau menekan tombol (…) pada properti Items tersebut, maka akan ditampilkan
kotak dialog String list editor.
 Ketikkan teks yang ingin ditampilkan pada daftar dropdown.
 Klik tombol Ok untuk mengaplikasikan hasilnya, atau Cancel untuk membatalkan.
6) Daftar pilihan pada komponen ComboBox ini akan ditampilkan pada saat prograk
dijalankan.

Contoh hasil mendefinisikan komponen ComboBox.

Klik
Klik pada
pada dropdown
dropdown
Hasil
Hasil item
item yang
yang telah
telah didefinisikan
didefinisikan

Karakteristik komponen dari contoh diatas, bahwa komponen ComboBox tersebut


digunakan agar user dapat memilih jenis kelamin pada daftar dropdown (Laki-laki atau
Perempuan).

Cara mendefinisikan komponen ComboBox dari contoh diatas.


1) Klik ikon komponen ComboBox pada tab Standard pada Component Pallete.
2) Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
3) Klik komponen ComboBox tersebut jika belum dipilih.
4) Pada Object Inspector, klik ganda bagian properti Items ((TStrings)) atau klik rombol
(…) untuk mengaktifkan kotak dialog String list editor
5) Pada kotak dialog String list editor:
 Ketikkan string/teks : “Laki-laki”, lalu tekan ENTER, ketikkan “Perempuan”.
 Tekan tombol OK.
6) Ubah properti Name menjadi cb_JnsKelamin.

e. Button
Button adalah tombol sederhana yang dapat diklik oleh user dan biasanya akan
menjalankan instruksi program yang diinginkan, misalnya untuk menutup form dan lain
sebagainya.
Properti-properti yang sering digunakan:
 Ubah label pada tombol pada properti Caption
 Ubah nama komponen Button pada properti Name

Contoh hasil mendefinisikan komponen Button.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
10

Karakteristik dari komponen dari contoh diatas adalah tombol tersebut berfungsi untuk
menutup form.

Cara mendefinisikan komponen Button dari contoh diatas.


1) Klik ikon komponen Button pada tab Standard pada Component Pallete.
2) Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
3) Klik komponen Button tersebut jika belum dipilih.
4) Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Close Form.
 Ubah properti Name menjadi btnClose.

Contoh hasil akhir dari memanfaatkan komponen-komponen visual yang terdiri dari Label,
Edit, ComboBox, dan Button pada suatu form.

C Gunakan
Gunakannama
namaobjek
objekyang
yangmudah
mudahuntuk
untukdiingat
diingatdan
dandimengerti
dimengertikarakteristik
karakteristik
A penggunaannya.
T penggunaannya.
A Sebagai
T Sebagaicontoh,
contoh,
EditNIM
EditNIM ::komponen
komponenEdit
Edityang
yangdigunakan
digunakanuntuk
untukmenginputkan
menginputkanNIM
NIM
A edNama :
N edNama : komponen Edit yang digunakan untuk menginputkanNama
komponen Edit yang digunakan untuk menginputkan Nama
btnClose
btnClose ::komponen
komponenButton
Buttonyang
yangberfungsi
berfungsiuntuk
untukmenutup
menutupform
form

Aturan-aturan
Aturan-aturanpenamaan
penamaankomponen
komponensebagai
sebagaiberikut
berikutberikut:
berikut:
Nama
Namakomponen
komponentidak
tidakboleh
bolehdimulai
dimulaidengan
denganangka,
angka,spasi
spasiatau
ataukarakter
karakterkhusus
khususlainnya
lainnya
(angka
(angkaboleh
bolehdigunakan
digunakanasalkan
asalkanjangan
jangandiawal
diawalkarakter).
karakter).
Nama
Namakomponen
komponentidak
tidakboleh
bolehmenggunakan
menggunakankarakter
karakterkhusus,
khusus,seperti
seperti##$$&&' '(())**++,,
––..//::;;<<== >>@ [ ] ^ { }.
@ [ ] ^ { }.
Nama
Namakomponen
komponentidak
tidakboleh
bolehdipisahkan
dipisahkandengan
denganspasi,
spasi,dimana
dimanauntuk
untukmemisahkan
memisahkan
karakter
karakterdapat
dapatdigunakan
digunakantanda
tanda“_”“_”(underscore).
(underscore).
Huruf
Hurufkecil
kecildan
danbesar
besartidak
tidakdibedakan.
dibedakan.

Tekan
TekanENTER
ENTERsetelah
setelahmengetikkan
mengetikkannama
namakomponen
komponenuntuk
untukmemvalidasi
memvalidasijika
jikaada
ada
kesalahan
kesalahandalam
dalampengetikan
pengetikannama
namakomponen.
komponen.

7. Mendefinisikan Events pada Komponen Visual


Even atau kejadian adalah suatu proses kejadian yang pada suatu komponen visual, sebagai
contoh, kejadian pada saat suatu tombol di klik (event OnClick) atau kejadian pada saat suatu
Form akan ditutup (event OnClose), dan lain sebagainya.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
11
Untuk mendefinisikan suatu kejadian pada suatu komponen sesuai dengan instruksi program
yang diinginkan, misalkan kita menginginkan jika pada suatu tombol diklik maka akan
menutup form yang sedang aktif.
Kejadian pada suatu komponen visual dapat didefinisikan pada fasilitas Object Inspector
pada tab Event.
Untuk mendefinisikan Events pada suatu komponen, pastikan komponen yang akan
difefinisikan event-nya tersebut telah dipilih/ diklik dan jangan sampai salah dalam memilih
komponen.
Contoh Event pada saat tombol Tutup Form di klik

Klik
Klik pada
pada objek
objek sebelum
sebelum mendefinisikan
mendefinisikan events
events untuk
untuk objek
objek tersebut
tersebut
Suatu
Suatu events
events dapat
dapat didefinisikan
didefinisikan menggunakan
menggunakan Object
Object Inspector.
Inspector.
Daftar
Daftar event
event dapat
dapat dilihat
dilihat pada
pada tab
tab Events.
Events.
Definisikan
Definisikan events
events sesuai
sesuai dengan
dengan komponen
komponen yang
yang dipilih
dipilih karena
karena setiap
setiap objek
objek akan
akan
mempunyai
mempunyai daftar
daftar events
events yang
yang berbeda-beda.
berbeda-beda.

Instruksi yg dijalankan
pada saat event onClick

procedure
procedure TForm1.BtnTutupClick(Sender:
TForm1.BtnTutupClick(Sender: TObject);
TObject);
begin
begin
if
if MessageDlg('Yakin
MessageDlg('Yakin akan
akan menutup
menutup form
form ?',
?',
mtConfirmation,
mtConfirmation, [mbYes,
[mbYes, mbNo],
mbNo], 0)
0) <>
<> mrYes
mrYes then
then
Abort
Abort
else
else Close;
Close;
end;
end;

Keterangan instruksi diatas :


Pada saat user menekan tombol Tutup Form, program akan menanyakan
apakah akan yakin akan menutup form? Jika user menekan tombol Yes maka
form akan ditutup, jika user menekan tombol No, maka form tidak jadi ditutup.

C. Latihan-latihan

1. Latihan 1 (Mengenal dasar-dasar penanganan project)


a. Membuat Project Baru
 Buat folder berdasarkan [NIM] masing-masing pada drive C, sebagai contoh 5891094.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
12
 Buat sub folder pada folder NIM tersebut, dengan nama Prak_1.
 Buat sub folder pada folder Prak_1 tersebut, dengan nama Latih_1.

Gambaran struktur direktori tersebut sebagai berikut:


C:\ {NIM }
Prak_1
Latih_1
Jika NIM mahasiswa tersebut adalah 5891094, maka path/alamat untuk folder/direktori
tersebut diatas dapat dituliskan dengan C:\5891094\Prak_1\Latih_1.
b. Menyimpan Project
 Untuk menyimpan file pada waktu pertama kali dapat menggunakan menu File 
Save Project As.. atau File  Save All.
 Simpan file-file aplikasi pada folder C:\{NIM}\Prak_1\Latih_1.
 Simpan file unit dengan nama Unit1.pas.
 Simpan file project dengan nama Latih_1.dpr.

c. Menutup Project
Untuk menutup project yang sedang dibuka dapat menggunakan menu
File  Close All.

d. Membuka Project
Buka kembali project Latih_1.dpr yang telah disimpan, menggunakan menu
File  Open Project, masuk ke direktori tempat dimana menyimpan file project tersebut,
pilih/klik file Latih_1.dpr dan klik tombol Open.
Atau dapat digunakan menu File  Reopen, pilih/klik nama project pada daftar yang
ditampilkan.

2. Latihan 2 (Membuat aplikasi sederhana)


a. Buka project Latih_1.dpr.
b. Simpan file-file project pada Latihan 2 ini kedalam direktori C:\{NIM}\Prak_1\Latih_2.
c. Gunakan perintah File  Save Project As.. untuk menyimpan project, ubah file project
dengan nama Latih_2.dpr.
d. Gunakan perintah File  Save As untuk menyimpan file unit, ubah file unit dengan nama
Unit2.pas.
e. Ubah properti-properti pada form dengan karakterisrtik sebagai berikut:
D. Ubah properti Caption menjadi Latihan 2
E. Ubah properti Name menjadi FrmLatih2
F. Ubah properti Position menjadi poScreenCenter (gunakan dropdown)
a. Definisikan 2 buah komponen Label dengan karakteristik sebagai berikut:
 (1) Ubah properti Caption menjadi NIM.
 (2) Ubah properti Caption menjadi Nama.
 Ubah warna huruf menjadi clNavy.
KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
13
b. Definisikan 2 buah komponen Edit dengan karakteristik sebagai berikut:
 (1) Ubah properti Name menjadi EditNIM.
 (1) Ubah properti Name menjadi EditNama.
c. Definisikan komponen Button dengan karakteristik sebagai berikut:
 Ubah properti Caption menjadi Close.
 Ubah properti Name menjadi BtnClose.

Bentuk tampilan yang diharapkan seperti gambar berikut.

d. Mendefinisikan Event (kejadian) pada komponen BtnClose, bahwa pada saat tombol Close
diklik maka form akan ditutup.
Cara mendefinisikan kejadian tersebut, sebagai berikut:
 Klik ganda (double click) pada tombol BtnClose

Atau
 Klik pada tombol BtnClose
 Klik tab Events pada Object Inspector, klik ganda pada event OnClick.
 Maka akan muncul struktur kode seperti berikut, dan pada Code Inspector ketikkan
Close; diantara instruksi begin dan end seperti terlihat seperti berikut.

procedure TForm1.BtnCloseClick(Sender: TObject);


begin
Close;
end;

G. Menuliskan komentar diantara instruksi program

Komentar kadang diperlukan untuk membantu dalam memahami instruksi serta logika program
yang kita ketikkan, atau agar instruksi-instruksi program yang diketikkan tidak dieksekusi pada
saat program dijalankan.

Untuk memasukkan komentar pada program dapat digunakan


“// komentar / instruksi” : tanda “//” diketikkan sebelum komentar / instruksi
“{ komentar / instruksi }” : komentar / instruksi diapit dengan tanda “{ }”

perhatikan perbandingan pemakaian tanda untuk komentar pada contoh berikut:


procedure TForm1.BtnCloseClick(Sender: TObject);
KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
14
begin
Close; //digunakan untuk menutup form

{instruksi dibawah ini digunakan untuk menutup aplikasi,


jika ada tanda “//” sebelum instruksi tersebut maka instruksi
tersebut tidak akan dieksekusi}

//Application.Terminate;
end;

H. Kesalahan (Error) pada program

Setiap programmer pasti pernah mengalami kegagalan atau kesalahan dalam melakukan
pengetesan program, justru dengan pengalaman tersebut maka akan digunakan sebagai acuan
untuk memudahkan mengidentifikasikan kesalahan tersebut.

Kesalahan pada saat menjalankan program biasanya dikarenakan instruksi-instruksi program yang
diketikkan tidak memenuhi ketentuan yang diinginkan pada compiler yang digunakan (seperti
Delphi), sebagai contoh, kesalahan mendefinisikan suatu variabel, instruksi tidak dikenal
dikarenakan kesalahan dalam mengetikkan kode-kode instruksi, dan lain sebagainya, atau karena
faktor lingkungan sistem yang kurang menunjang (baik software atau hardware).

Kita harus hati-hati dan mengerti apa yang dilaporkan oleh compiler seperti Delphi apabila
mengalami kegagalan dalam proses kompilasi program.

Program Delphi akan membantu dalam mengidentifikasi kesalahan dengan melaporkan jenis
kesalahan yang terjadi dan akan menunjukkan letak kesalahan instruksi dengan menyorot bagian
yang mengalami kesalahan. (Lihat contoh pada gambar).

letak kesalahan
akan disorot

Informasi
kesalahan

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)
15

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PRAKTIKUM II
IF – THEN – ELSE
TUJUAN:
 Memperkenalkan tipe data string, integer, real dan boolean.
 Memperkenalkan cara mendefinisikan suatu variabel.
 Memperkenalkan instruksi untuk menampilkan kotak pesan (ShowMessage, MessageDlg, dan
MessageBox).
 Memperkenalkan instruksi InputBox dan InputQuery
 Memperkenalkan konstruksi IF - THEN dan IF – THEN – ELSE, cara-cara penulisan dan
implementasi pada program.
 Memperkenalkan komponen RadioButton, RadioGroup, BitBtn dan SpeedButton.

A. Mengenal Tipe Data String, Integer dan Real

Tipe data yang perlu diketahui dan sering digunakan adalah string, integer dan real.

Tipe Data String


 Tipe data string digunakan untuk menampung sederetan simbol yang dapat berupa huruf,
angka dan tipe karakter yang lain.
 Tipe data string tidak dapat dilakukan operasi aritmatika (penjumlahan, perkalian, dan
lain-lain).
 Untuk mendefinisikan nilai dari tipe data string digunakan tanda petik tunggal, sebagai
contoh ‘TEST’, ‘AKU’, dan sebagainya.
 Kita dapat melakukan operasi penyambungan string dengan menggunakan tanda “+”
(plus), sebagai contoh ‘SAYA SEDANG’+’BELAJAR’ akan menghasilkan nilai string “SAYA
SEDANG BELAJAR”.

Tipe Data Integer


 Tipe data integer digunakan untuk menampung bilangan bulat, sebagai contoh ...,
-10, -5, 0, 1, 2, 3, …
 Tipe data integer dapat dilakukan operasi aritmatik seperti *,/ , +, -, div, mod.

Tipe Data Real


 Tipe data real digunakan untuk menampung bilangan real seperti 0.05, 2.5, …
 Tipe data real dapat dilakukan operasi aritmatik kecuali div dan mod.

C Penggunaan
A Penggunaanoperator
operator“+”
“+”pada
padatipe
tipedata
datastring
stringdan
daninteger
integerakan
akanberbeda.
berbeda.
T Sebagai
A Sebagaicontoh,
contoh, ‘2’+’2’
‘2’+’2’akan
akanmenghasilkan
menghasilkannilai
nilaistring
string‘22’
‘22’bukan
bukan44(operasi
(operasi
penyambungan
penyambunganstring;
string;
T 2+2
A 2+2akan
akanmenghasilkan
menghasilkannilai
nilai44bukan
bukan22 22(operasi
(operasi
penjumlahan); dan lain sebagainya.
penjumlahan); dan lain sebagainya.
N

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

15
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 16

Tipe Data Boolean


 Tipe data boolean hanya mengenal dua buah nilai yaitu True (jika benar) dan False (jika
salah).
 Tipe data boolean akan bernilai True jika memenuhi kondisi tertentu, dan akan bernilai False
jika tidak memenuhi kondisi tersebut.

B. Mendefinisikan suatu variabel

Variabel digunakan untuk menampung nilai dari suatu tipe data yang isinya bisa diubah-ubah.

Dengan mendefinisikan suatu variabel akan mempermudah kita untuk mengenali dan mengolah
nilai-nilai dari suatu tipe data yang didefinisikan. Nilai dari suatu variabel akan tergantung dari
tipe data yang didefinisikan.

Sebagai contoh :

S : string;, maka variabel S akan selalu menampung nilai dengan tipe string/karakter, sebagai
contoh, ‘AKU’, ‘KAMU’, ‘SAYA’, ‘100’ dan lain sebagainya.

Aturan-aturan dalam suatu mendefinisikan variabel, sebagai berikut:


 Harus didefinisikan pada tempat khusus yang disediakan oleh program, sebagai contoh pada
bagian Var dari struktur program.
 Nama variabel harus dimulai dengan huruf alphabet, tidak boleh dimulai dengan angka, spasi
atau karakter khusus lainnya (angka boleh digunakan asalkan jangan diawal karakter).
 Nama variabel Tidak boleh menggunakan karakter khusus, seperti # $ & ' ( ) * + , – . / : ; <
= > @ [ ] ^ { }.
 Nama variabel tidak boleh dipisahkan dengan spasi, dimana untuk memisahkan karakter
dapat digunakan tanda “_” (underscore).
 Huruf kecil dan besar tidak dibedakan.
 Panjang nama variabel tidak dibatasi.
 Gunakan nama variabel yang mudah dibaca dan dimengerti sesuai dengan kegunaannya.

Contoh penulisan dan pemanfaatan nilai dari suatu variabel.


procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
var
S : string;
begin
S:= ‘TEST VARIABEL’;
end;
C. Kotak Dialog Pesan (Show Message, MessageDlg, MessageBox)

ShowMessage
Instruksi ShowMessage merupakan prosedure yang digunakan untuk menampilkan pesan
sederhana dengan satu tombol OK.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 17

Struktur dasar:
procedure ShowMessage(const Msg: string);
Judul atau title kotak pesan akan menggunakan nama aplikasi (project).

Contoh instruksi:
procedure TForm1.FormActivate(Sender: TObject);
begin
ShowMessage('Selamat Datang');
end;

Pada contoh instruksi diatas diinginkan agar pada saat form diaktifkan akan dimunculkan kotak
pesan dengan teks “Selamat Datang”. Untuk menutup kotak pesan dengan mengklik tombol OK.

Tampilan dari instruksi diatas;

MessageDlg
Instruksi MessageDlg merupakan fungsi yang digunakan untuk menampilkan kotak pesan dengan
grafik/ikon dan tombol bisa lebih dari satu.

Struktur dasar:
function MessageDlg(const Msg: string; DlgType: TMsgDlgType; Buttons:
TMsgDlgButtons; HelpCtx: Longint): Word;

Instruksi-instruksi untuk menampilkan tipe-tipe pesan dapat ditunjukkan dari ikon/gambar yang
ditampilkan sebagai berikut :
mtWarning : untuk menampilkan pesan peringatan
mtError : untuk menampilkan pesan kesalahan
mtInformation : untuk menampilkan pesan informasi
mtConfirmation : untuk menampilkan pesan konfirmasi atau pertanyaan
mtCustom : untuk menampilkan pesan tanpa gambar, title pesan adalah “nama project”

Contoh bentuk-bentuk pesan yang dihasilkan, seperti pada gambar dibawah ini:

mtWarning mtError mtInformation mtConfirmation mtCustom

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 18

Instruksi-instruksi untuk menampilkan tombol-tombol pada pesan sebagai berikut:


mbYes : untuk menampilkan tombol “Yes”
mbNo : untuk menampilkan tombol “No”
mbOK : untuk menampilkan tombol “OK”
mbCancel : untuk menampilkan tombol “Cancel”
mbAbort : untuk menampilkan tombol “Abort”
mbRetry : untuk menampilkan tombol “Retry”
mbIgnore : untuk menampilkan tombol “Ignore”
mbAll : untuk menampilkan tombol “All”
mbNoToAll : untuk menampilkan tombol “No to All”
mbYesToAll : untuk menampilkan tombol “Yes toAll”
mbHelp : untuk menampilkan tombol “Help”

Perbedaan dari tiap tombol yang dihasilkan dapat dilihat dari teks yang ditampilkan.

Nilai-nilai yang akan dihasilkan oleh instruksi MessageDlg jika menerima respon dari user :
mrNone : jika tidak ada penekanan tombol
mrOK : jika menekan tombol OK
mrCancel : jika menekan tombol Cancel
mrAbort : jika menekan tombol Abort
mrRetry : jika menekan tombol Retry
mrIgnore : jika menekan tombol Ignore
mrYes : jika menekan tombol Yes
mrNo : jika menekan tombol No
mrAll : jika menekan sembarang tombol

Contoh (1) ,menampilkan pesan sederhana :


procedure TForm1.FormActivate(Sender: TObject);
begin
MessageDlg('Jangan diklik !',mtWarning,[MBOK],0);
end;

Pada contoh instruksi diatas (Contoh (1)) diinginkan agar pada saat form diaktifkan akan
dimunculkan kotak pesan dengan teks “Jangan diklik !” dengan tipe pesan peringatan (warning).

Hasil tampilan:

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 19

Contoh (2) ,menampilkan pesan dengan tombol lebih dari satu :


procedure TForm1.FormActivate(Sender: TObject);
begin
MessageDlg('Apakah Anda adalah Saya?',mtConfirmation, [mbYes, mbNo, mbCancel],0);
end;

Pada contoh instruksi diatas diinginkan bahwa pada saat form diaktifkan akan dimunculkan pesan
dengan teks “Apakah Anda adalah Saya?” dengan tipe pesan konfirmasi (confirm), seperti
gambar dibawah ini.

MessageBox
Instruksi MessageBox merupakan fungsi yang digunakan untuk menampilkan kotak dialog pesan
yang lebih spesifik berdasarkan spesifikasi atau opsi-opsi dari user, seperti teks pesan, jenis
pesan, jenis dan jumlah tombol, dan judul dari pesan.

Struktur dasar:
function MessageBox(const Text, Caption: PChar; Flags: Longint): Integer;

Nilai-nilai yang akan dihasilkan :


IDOK Jika user menekan tombol OK.
IDCANCEL Jika user menekan tombol Cancel.
IDABORT Jika user menekan tombol Abort.
IDRETRY Jika user menekan tombol Retry.
IDIGNORE Jika user menekan tombol Ignore.
IDYES Jika user menekan tombol Yes.
IDNO Jika user menekan tombol No.

Instruksi-instruksi untuk menampilkan tombol pada kotak pesan:


MB_ABORTRETRYIGNORE : untuk menampilkan tombol Abort, Retry, dan Ignore.
MB_OK : untuk menampilkan tombol OK.
MB_OKCANCEL : untuk menampilkan tombol OK dan Cancel.
MB_RETRYCANCEL : untuk menampilkan tombol Retry dan Cancel.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 20

MB_YESNO : untuk menampilkan tombol Yes dan No.


MB_YESNOCANCEL : untuk menampilkan tombol Yes, No, and Cancel.

Instruksi-instruksi untuk menampilkan ikon pada kotak pesan:


MB_ICONEXCLAMATION dan MB_ICONWARNING : untuk menampilkan ikon peringatan.
MB_ICONINFORMATION dan MB_ICONASTERISK : untuk menampilkan ikon informasi.
MB_ICONQUESTION : untuk menampilkan ikon tanda tanya (?).
MB_ICONSTOP, MB_ICONERROR dan MB_ICONHAND : untuk menampilkan ikon stop/error.

Mendefinisikan tombol yang akan ditunjuk secara otomatis saat kotak pesan ditampilkan:
MB_DEFBUTTON1 : menunjuk otomatis pada tombol yang pertama (default)
MB_DEFBUTTON2 : menunjuk otomatis pada tombol yang kedua.
MB_DEFBUTTON3 : menunjuk otomatis pada tombol yang ketiga.

Contoh (1), kotak pesan dengan satu tombol :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


begin
Application.MessageBox('Anda Telah Menekan Tombol','Informasi',
(MB_OK + MB_ICONINFORMATION));
end;

Pada contoh instruksi diatas diinginkan bahwa pada saat user menekan tombol (Button1) akan
dimunculkan pesan seperti gambar berikut ini.

Contoh (2), kotak pesan dengan lebih dari satu tombol.

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);


begin
Application.MessageBox('Anda Sedang Belajar Delphi?','Konfirmasi',
(MB_YESNOCANCEL + MB_ICONQUESTION + MB_DEFBUTTON2));
end;

Pada contoh instruksi diatas diinginkan bahwa pada saat user menekan tombol (Button1) akan
dimunculkan pesan seperti gambar berikut ini, dimana tombol yang kedua akan ditunjuk secara
otomatis saat kotak pesan ditampilkan.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 21

D. InputBox dan InputQuery

InputBox
Instruksi atau fungsi InputBox ini berguna untuk menampilkan kotak dialog input yang
memungkinkan user untuk memasukkan teks, dimana instruksi InputBox ini akan menghasilkan
nilai bertipe string.

Struktur dasar:
function InputBox(const ACaption, APrompt, ADefault: string): string;

Ketika instruksi ini dieksekusi, akan ditampilkan sebuah dialog yang meminta user untuk
mengetikkan suatu nilai. Jika user mengklik tombol OK maka nilai yang dihasilkan adalah nilai
yang diketikkan oleh user tersebut, jika user menekan tombol Cancel maka nilai yang dihasilkan
adalah kosong (‘ ‘).

Contoh penulisan instruksi:


var
S : string;
begin
S := InputBox(‘Input Nama’, ‘Siapa Namamu?’,’ ’);
end;

Instruksi diatas menginginkan user untuk memasukkan string nama pada kotak dialog input yang
ditampilkan. Jika user menekan tombol OK, variabel S akan berisi nilai yang diketikkan tersebut,
jika user menekan tombol Cancel, maka variabel S akan bernilai string kosong (‘ ’).

Hasil dari instruksi diatas, perhatikan pada gambar berikut ini.

masukan string

InputQuery
Instruksi atau fungsi InputQuery ini berguna untuk menampilkan kotak dialog input yang
memungkinkan user untuk memasukkan teks, dimana instruksi ini akan menghasilkan nilai bertipe
boolean (True dan False).

Struktur dasar:
function InputQuery(const ACaption, APrompt: string; var Value: string): Boolean;
Ketika instruksi ini dieksekusi, akan ditampilkan sebuah dialog yang meminta user untuk
mengetikkan suatu nilai. Nilai akan bernilai True jika user menekan tombol OK dan akan bernilai
False jika user menekan tombol Cancel.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 22

Contoh :
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
var
NewString: string;
ClickedOK: Boolean;
begin
NewString := 'Default String';
Label1.Caption := NewString;
ClickedOK := InputQuery('Input Box', 'Prompt', NewString);
if ClickedOK then { NewString contains new input string }
Label1.Caption := 'The new string is ''' + NewString + '''';
end;

Pada contoh instruksi diatas, aplikasi tersebut menggunakan komponen tombol (Button1) dan
label (Label1) pada form. Ketika user menekan tombol (Button1), teks pada label (Label1) akan
berisi teks “Default String” dan kotak dialog input akan ditampilkan. Jika user mengklik tombol
OK, kotak dialog input akan ditutup dan teks pada label akan diisi dengan teks yang diketikkan
pada kotak dialog input. Jika user mengklik tombol Cancel, kotak dialog input akan ditutup dan
teks pada label tidak akan berubah (tetap berisi “Default String”).

Tampilan kotak dialog input dari instruksi diatas :

E. Konstruksi IF – THEN dan IF – THEN – ELSE

IF – THEN dan IF – THEN – ELSE adalah instruksi yang bersifat kondisional, suatu instruksi akan
dijalankan jika memenuhi kondisi tertentu, sebagai contoh perhatikan instruksi program berikut.

Contoh penggunaan instruksi IF-THEN-ELSE berdasarkan masukan dari user menggunakan kotak
input:
procedure TForm1.FormActivate(Sender: TObject);
Var S:string;
Begin
S := InputBox(‘SECURITY’,’Masukkan password :’,’’);

If S <> ‘mypassword’ then begin


ShowMessage(‘Password anda salah!);
End else
Begin
ShowMessage(‘Selamat Datang’);
End;
End;
Pada instruksi diatas, diinginkan bahwa pada saat form diaktifkan, akan muncul pesan yang
meminta user untuk mengetikkan teks password. Jika password salah maka akan dimunculkan
pesan kesalahan password dan jika benar maka akan dimunculkan pesan “selamat datang”.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 23

Contoh penggunaan instruksi IF-THEN-ELSE berdasarkan hasil pilihan dari user menggunakan
kotak pesan :
procedure TForm1.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
begin
if MessageDlg(‘Yakin menutup form ini?’,mtConfirmation, [mbYes, mbNo],0)<>mrYes
then
Abort;
end;

Pada instruksi diatas, diinginkan bahwa pada saat form akan ditutup, aplikasi akan memunculkan
kotak pesan dengan tombol Yes dan No yang menanyakan bahwa “apakah anda benar-benar
akan menutup form tersebut?”. Jika anda menekan tombol Yes maka form akan ditutup, jika
menekan tombol No maka form tidak jadi ditutup (Abort).

Contoh Cara-Cara Penulisan Konstruksi IF-THEN-ELSE.


Perhatikan cara- cara penulisan instruksi pada konstruksi IN-THEN-ELSE pada contoh-contoh
berikut.
Contoh 1 (IF – THEN):

var b : integer;
begin
if b = 10 then
ShowMessage(‘nilai b adalah sepuluh’);
end;

Keterangan instruksi diatas:


 Variabel b bertipe integer, yang berarti nilai harus berupa angka.
 Pesan akan dieksekusi jika nilai b adalah 10, jika tidak maka pesan tidak akan dieksekusi.

Contoh 2 (IF - THEN - ELSE):


var b : integer;
begin
if b = 10 then //kondisi
ShowMessage(‘nilai b adalah sepuluh’) //pesan pertama
else
ShowMessage(‘nilai b bukan sepuluh’); //pesan kedua
end;

Keterangan instruksi diatas:


 Variabel b bertipe integer, yang berarti nilai harus berupa angka.
 Pesan pertama akan dieksekusi jika kondisi bernilai TRUE yaitu b = 10, jika nilai b bukan 10
(misalnya nilai jika b = 20), maka pesan kedua yang akan ditampilkan.

Pada contoh 2 diatas, tidak diperbolehkan menggunakan “;” sebelum instruksi “else”, kecuali
diketikkan diantara instruksi begin dan end (lihat contoh dibawah ini).
Contoh 3:
if b = 10 then //kondisi
begin
ShowMessage(‘nilai b adalah sepuluh’);//pesan pertama
end else

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 24
ShowMessage(‘nilai b bukan sepuluh’); //pesan kedua

Jika menuliskan instruksi “;” sebelum “else” tanpa diapit begin .. end, maka biasanya akan
muncul pesan kesalahan, seperti berikut:
';' not allowed before 'ELSE'
yang berarti, bahwa instruksi “;” tidak boleh digunakan sebelum “else”
Contoh instruksi didalam dan diluar suatu kondisi dalam satu procedure.

Contoh 4:
var b : integer;
begin
if b = 10 then //kondisi
ShowMessage(‘nilai b adalah sepuluh’) //pesan pertama
else
begin
ShowMessage(‘nilai b bukan sepuluh’); //pesan kedua
end;
ShowMessage(‘pesan terakhir’); //pesan ketiga akan tetap dieksekusi
end;

Pada contoh 4 diatas,


 Pesan pertama akan dieksekusi jika nilai b = 10
 Pesan kedua akan dieksekusi jika nilai b  10
 Pesan ketiga akan tetap dieksekusi walaupun nilai b = 10 atau b  10, karena pesan ketiga
dieksekusi diluar dari kondisi. Lihat pada instruksi diatas, dimana pesan kedua diapit dengan
begin .. end.

CATATAN:

Biasanya instruksi begin .. end pada instruksi IF – THEN atau IF – THEN – ELSE digunakan
jika instruksi setelah kondisi tersebut lebih satu baris, sebagai contoh:

if b = 10 then
begin
b:=10+10;
ShowMessage(‘sepuluh ditambah sepuluh = duapuluh’);
end else
ShowMessage(‘masukan bukan sepuluh’);

Jika instruksi setelah kondisi tersebut hanya satu baris, maka tidak perlu menggunakan instruksi
begin .. end, dan jika instruksi dituliskan sebelum “else” maka tidak diakhiri dengan “;” (lihat
pada Contoh 2 diatas).

F. Konversi suatu tipe data

Kita dapat melakukan konversi dari suatu tipe data ke tipe data tertentu.
Kita dapat melakukan konversi data dari tipe integer ke tipe string, begitupun sebaliknya.

Instruksi-instruksi yang akan dibahas adalah sebagai berikut:


 StrToInt : untuk merubah tipe data string ke tipe data integer (angka)

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 25

StrToInt(S:string), dimana nilai S harus bertipe data string


Contoh : StrToInt(S), dimana nilai S didapat dari tipe data string
 IntToStr : untuk merubah tipe data integer ke tipe data string (karakter)
IntToStr(i:integer), dimana nilai i harus bertipe data integer
Contoh : IntToStr(i), dimana nilai i didapat dari tipe data integer

Konversi tipe data ini diperlukan karena kondisi tertentu, sebagai contoh:
 Nilai dengan tipe integer akan ditampilkan pada pesan (lihat dicontoh)
 Nilai dengan tipe data string akan dilakukan operasi penjumlahan, dan lain sebagainya.

Contoh konversi dari tipe data string ke integer dan dari integer ke string :

var a1,a2:integer;
jumlah:integer;
begin
{ hasil dari InputBox pertama akan ditampung pada variabel a1
hasil dari InputBox kedua akan ditampung pada variabel a2
karena variabel a1 dan a2 bertipe integer, sedangkan hasil dari masukan
InputBox akan bertipe string, maka harus dilakukan konversi dari tipe string
ke tipe integer,dimana nilai dari InputBox akan dikonversi ke tipe integer }

a1 := StrToInt(InputBox(‘Masukan Angka’,’Masukkan Bilangan Kesatu’,’0’);


a2 := StrToInt(InputBox(‘Masukan Angka’,’Masukkan Bilangan Kedua’,’0’);

//variabel jumlah akan menampung penjumlahan dari a1 dan a2 (jumlah=a1+a2)


jumlah := a1+a2;

//nilai dari variabel jumlah akan ditampilkan pada pesan


{ karena nilai variabel jumlah akan bertipe integer, sedangkan untuk
memasukkan teks pada pesan nilainya harus berupa string, maka akan dilakukan
operasi konversi dari tipe integer ke tipe string }

{ nilai dari variabel jumlah akan dikonversi kedalam tipe string dan juga
dilakukan operasi penyambungan string. Perhatikan pada instruksi dibawah ini
}
ShowMessage(‘ Jadi jumlah X adalah ‘+IntToStr(jumlah));
end;

Keterangan instruksi diatas:


Pada program diatas, diinginkan bahwa:
 User diminta untuk memasukkan string angka pertama dan kedua melalui InputBox
 Variabel a1 : akan diisi dengan hasil masukan bilangan pertama
 Variabel a2 : akan diisi dengan hasil masukan bilangan kedua
 Variabel jumlah akan diisi dari hasil penjumlahan dari a1 dan a2 (jumlah = a1+a2)
 Nilai variabel jumlah akan ditampilkan kedalam kotak pesan.

G. Mengenal dan Mengolah Komponen Visual (Bagian II)

1. RadioButton
RadioButton digunakan untuk memilih sejumlah pilihan yang langsung ditawarkan pada form
dan hanya satu pilihan yang boleh dipilih. Prinsip penggunaannya seperti pada ComboBox.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 26

Contoh hasil mendefinisikan komponen RadioButton

Cara mendefinisikan komponen RadioButton dari contoh tampilan diatas :


a. Klik ikon komponen RadioButton pada tab Standard pada Component Pallete.
b. Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
c. Klik komponen RadioButton tersebut jika belum dipilih.
d. Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Laki-laki.
 Ubah properti Name menjadi RB_Lakilaki
e. Definisikan kembali komponen kedua seperti cara-cara diatas.
f. Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Perempuan.
 Ubah properti Name menjadi RB_Perempuan.

Sebagai contoh, jika diinginkan pilihan Laki-laki yang akan dipilih secara otomatis pada saat
form diaktifkan maka lakukan langkah-langkah berikut:
Klik pada komponen RadioButton untuk pilihan Laki-laki.
Pada Object Inspector, ubah properti Checked dari False menjadi True (gunakan tombol
dropdown untuk memilih).

2. RadioGroup
Fungsi RadioGroup sama persis dengan ComboBox yaitu memungkinkan user untuk memilih
dari sejumlah pilihan yang ditawarkan dan hanya satu pilihan yang boleh dipilih. Bedanya
adalah pada ComboBox pilihan tersebut baru muncul setelah menekan tombol dropdown
(panah bawah) sedangkan pada komponen RadioGroup pilihan tersebut akan langsung
terlihat.
Bentuk dari hasil mendefinisikan komponen RadioGroup hampir sama seperti seperti pada
RadioButton. Perbedaannya adalah cara penanganan dan cara mendefinisikan itemnya
(perhatikan pada contoh).

Contoh hasil dari mendefinisikan komponen RadioGroup.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 27

Cara mendefinisikan komponen RadioGroup dari contoh tampilan diatas :


a. Klik ikon komponen RadioGroup pada tab Standard pada Component Pallete.
b. Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
c. Klik komponen RadioGroup tersebut jika belum dipilih.
d. Pada Object Inspector klik ganda (bagian [TString]) atau klik tombol (…) pada properti
Items.
e. Pada kotak dialog yang dtampilkan ketikkan teks berikut:
 Laki-laki
 Perempuan
f. Klik tombol OK untuk mengaplikasikan, atau Cancel untuk membatalkan.
g. Ubah properti Name menjadi RG_JnsKelamin.

3. CheckBox
CheckBox atau kotak cek digunakan untuk memilih sejumlah pilihan yang ditampilkan pada
form. Komponen ini digunakan jika user dapat memilih lebih dari satu pilihan dari pilihan-
pilihan yang ditawarkan.
Contoh hasil mendefinisikan komponen CheckBox.

Cara mendefinisikan komponen dari contoh tampilan diatas:


a. Klik ikon komponen CheckBox pada tab Standard pada Component Pallete.
b. Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
c. Klik komponen CheckBox tersebut jika belum dipilih.
d. Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Manyun.
 Ubah properti Name menjadi Cek_Manyun.
e. Definisikan kembali komponen kedua seperti cara-cara diatas.
f. Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Ngerumpi.
 Ubah properti Name menjadi Cek_Ngerumpi.
Sebagai contoh, jika diinginkan bahwa pilihan yang ditampilkan akan dicek list secara
otomatis pada saat form diaktifkan maka lakukan langkah-langkah berikut:

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 28

Klik pada komponen CheckBox yang diinginkan dan pada Object Inspector, ubah properti
Checked dari False menjadi True (gunakan tombol dropdown untuk memilih).
Komponen yang dicek list dapat lebih dari satu.

4. BitBtn
Komponen BitBtn sama persis dengan komponen Button, perbedaannya bahwa komponen
BitBtn ini dapat diberikan ikon grafik pada tombolnya.
Contoh tampilan hasil mendefinisikan komponen BitBtn.

Cara mendefinisikan komponen dari contoh tampilan diatas:


a. Klik komponen BitBtn pada tab Additional pada Component Pallete.
b. Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
c. Klik komponen BitBtn tersebut jika belum dipilih.
d. Pada Object Inspector,
 Ubah properti Caption menjadi Ok.
 Klik ganda (bagian TBitmap) atau tekan tombol (…) pada properti Glyph.
e. Pada kotak dialog Picture Editor yang ditampilkan, klik tombol Load untuk mencari file
grafik untuk tombol yang diinginkan.
f. Pada kotak Load Picture yang ditampilkan (seperti gambar) tentukan dimana tempat file-
file grafik (bitmap) disimpan.

Borland Delphi biasanya telah menyediakan file ikon dan grafik bitmap pada direktori
C:\Program Files\Common Files\Borland Shared\Images.
g. Pilih file grafik yang diinginkan dan lihat pada bagian preview pada di sebelah kanan kotak
dialog untuk melihat bentuk tampilan grafik yang sedang dipilih.
h. Klik tombol Open untuk memilih grafik tersebut atau Cancel untuk membatalkan.
i. Pada kotak dialog Picture Editor, klik tombol OK untuk mengaplikasikan.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 29

j. Lakukan kembali langkah-langkah diatas jika ingin mengubah grafik pada tombol.
k. Ubah properti Layout dengan memilih pada dropdown dengan pilihan sebagai berikut:
 blGlyphLeft : grafik berada diposisi sebelah kiri dari teks pada tombol.
 blGlyphRight : grafik berada diposisi sebelah kanan dari teks pada tombol.
 blGlyphTop : grafik berada dibagian atas dari teks pada tombol.
 blGlyphBottom : grafik berada dibagian bawah dari teks pada tombol.
l. Lihat hasil tampilannya pada form.

m. Ubah properti Name menjadi BtnOk.

5. SpeedButton
SpeedButton merupakan komponen tombol yang hampir sama persis dengan komponen
BitBtn, dimana komponen ini juga dapat menggunakan grafik pada tombolnya.
Biasanya komponen ini digrupkan pada form dan digunakan untuk komponen-komponen
seperti pada Toolbar atau komponen tombol tanpa teks, walaupun komponen ini juga dapat
berfungsi seperti pada komponen tombol lainnya dan dapat diberikan teks. Kelebihan dari
komponen tombol ini adalah dapat diberikan efek tertentu pada saat pointer mouse melintas
diatas tombol tersebut.

Contoh tampilan hasil mendefinisikan komponen SpeedButton.

Cara mendefinisikan komponen dari contoh tampilan diatas:


a. Klik komponen SpeedButton pada tab Additional pada Component Pallete.
b. Klik pada form dimana komponen tersebut akan ditempatkan dan atur posisinya.
c. Ubah properti-properti pada komponen tersebut seperi cara-cara pada komponen BitBtn.
d. Ubah properti Flat dari False menjadi True, jika menginginkan komponen tombol
tersebut menjadi “flat button”.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 30

H. Mengambil Nilai dari Suatu Variabel

Contoh instruksi :
var S:string;
begin
S := InputBox(‘Masukan string’,’Masukkan kata :’,’ ’);
ShowMessage(‘String yang diketikkan adalah ‘+S);
end;

Pada instruksi diatas variabel S akan menampung nilai yang diinputkan menggunakan kotak
dialog input. Kemudian nilai dari variabel S ditampilkan kedalam pesan sederhana (terjadi proses
penyambungan string).

I. Kasus (implementasi If-Then-Else)

1. Komponen InputBox, Button dan ShowMessage


Buatlah program dengan karakteristik sebagai berikut:
 Jika user menekan tombol Input, akan dimunculkan kotak dialog input yang digunakan
oleh user untuk mengetikkan bilangan.
 Kemudian program akan mengecek apakah bilangan yang dimasukkan tersebut termasuk
bilangan positif atau negatif.
 Keterangan mengenai bilangan yang dimasukkan dengan menggunakan pesan.
 Sebagai contoh, jika yang dimasukkan adalah bilangan 10, maka akan dimunculkan pesan
“10 adalah bilangan positif”, dan sebagainya.

2. Komponen ComboBox dan BitBtn


Buatlah program dengan karakteristik sebagai berikut:
 User akan memilih daftar jenis kelamin pada ComboBox
 Ketika user menekan tombol Cek Jenis Kelamin maka akan ditampilkan pesan, jika user
memilih “Laki-laki” maka akan dimunculkan pesan “Jenis Kelamin adalah Laki-laki”, jika
memilih “Perempuan” maka akan dimunculkan pesan “Jenis Kelamin adalah Perempuan”.

3. Komponen RadioGroup dan BitBtn


Buatlah program dengan mengembangkan dari kasus no (2) kedalam komponen RadioGroup.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PRAKTIKUM III
KONSTRUKSI CASE – OF
TUJUAN:
 Memperkenalkan konstruksi perintah CASE – OF.
 Cara mengambil nilai dari suatu komponen
 Implementasi instruksi CASE – OF pada komponen seperti ComboBox dan Radio Button

A. Konsep instruksi CASE – OF

Case Of adalah suatu konstruksi untuk menentukan instruksi yang akan dijalankan berdasarkan
nilai suatu variabel.
Contoh penulisan:
Case A Of
1 : begin
Instruksi_B;
end;
2 : begin
Instruksi_C;
end;
3 : begin
Instruksi_D;
end;
4 : begin
Instruksi_E;
end;
else
begin
Instruksi_T;
end;
end;

Pada konstruksi Case Of diatas, jika :


 A bernilai 1, maka akan dijalankan Instruksi_B.
 A bernilai 2, maka akan dijalankan Instruksi_C.
 A bernilai 3, maka akan dijalankan Instruksi_D.
 A bernilai 4, maka akan dijalankan Instruksi_E.
 A tidak bernilai 1,2,3, dan 4, maka akan dijalankan Instruksi_T.

B. Mengambil Nilai dari Suatu Komponen

Kita dapat mengambil nilai yang dihasilkan atau ditampung dalam suatu komponen yang telah
terdefinisi. Konsep dan cara pengambilan nilai ini hampir sama seperti mengambil nilai dari suatu
variabel yang telah dijelaskan sebelumnya. Jika ingin mengambil nilai dari suatu variabel maka
harus memanggil nama variabelnya dan sedangkan pada komponen maka harus memanggil nama
komponen dan properti yang menampung nilai yang akan diambil tersebut.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
31
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 32

Penulisan kode-kode program untuk memanggil nilai dari suatu komponen dan propertinya
dipisahkan dengan tanda “.” (titik). Sebagai contoh, Label1.Caption (Label1 adalah nama
komponen dan Caption adalah properti-nya).
Nilai-nilai yang dapat diambil dari suatu komponen/objek sebagai contoh: nilai index dari suatu
komponen, nilai teks dari suatu komponen, dan sebagainya.
Nilai-nilai dari komponen yang akan diambil dapat langsung diproses atau dapat juga ditampung
dalam suatu variabel.

Contoh instruksi untuk mengambil nilai dari suatu komponen:

begin
ShowMessage(EditNama.Text;);
end;

Keterangan instruksi:
 EditNama adalah nama komponen TEdit.
 Text adalah properti yang menampung nilai dari komponen EditNama.
 Instruksi ShowMessage(EditNama.Text); digunakan untuk menampilkan nilai string yang
diketikkan dalam komponen EditNama kedalam pesan.

Contoh instruksi untuk mengambil nilai dari suatu komponen dan akan ditampung kedalam suatu
variabel yang telah didefinisikan:
var
vNIM, vNama : string;
begin
vNIM := EditNIM.Text;
vNama := EditNama.Text;

ShowMessage(‘NIM anda ’+vNIM#13#10+


‘Nama anda ‘+vNama);
end;

Keterangan instruksi:
 vNIM adalah variabel untuk menampung data NIM, vNama adalah variabel untuk
menampung data Nama.
 Variabel vNIM dan vNama bertipe string.
 Komponen EditNIM dan EditNama adalah jenis komponen Tedit.
 Instruksi vNIM := EditNIM.Text;, dimana variabel vNIM akan menampung nilai string dari
komponen EditNIM.
 Instruksi vNama := EditNama.Text;, dimana variabel vNama akan menampung nilai string
dari komponen EditNama.
 Instruksi #13#10 digunakan agar teks setelah instruksi tersebut bergeser kebawah.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 33

C. Implementasi perintah CASE - OF pada program

1. Contoh menggunakan komponen ComboBox


a) Definisikan komponen ComboBox dengan karakteristik :
 Properti Name  CB_JnsKelamin
 Definisikan item agar menampilkan pilihan jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan)
 Kosongkan teks pada properti Text.
b) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :
 Properti Caption  Cek Jenis Kelamin (1)
 Properti Name  BtnCekJnsKelamin1
c) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi
seperti berikut.

case CB_JnsKelamin.ItemIndex of
0 : begin
ShowMessage(‘Anda Memilih Laki-laki’);
end;
1 : begin
ShowMessage(‘Anda Memilih Perempuan’);
end;
else
begin
ShowMessage(‘Anda Tidak Memilih’);
end;
end;

2. Contoh menggunakan komponen RadioGroup


a) Definisikan komponen RadioGroup dengan karakteristik :
 Properti Name  RG_JnsKelamin
 Definisikan item agar menampilkan pilihan jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan)
b) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :
 Properti Caption  Cek Jenis Kelamin (2)
 Properti Name  BtnCekJnsKelamin2
c) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi
seperti berikut.

case RG_JnsKelamin.ItemIndex of
0 : begin
ShowMessage(‘Anda Memilih Laki-laki’);
end;
1 : begin
ShowMessage(‘Anda Memilih Perempuan’);
end;
end;

Bentuk tampilan akhir pada form seperti gambar berikut :

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 34

D. KASUS

Buatlah program dengan karakteristik sebagai berikut :


1. Ketika form aktif ditampilkan pilihan 0 – 5 Tahun, 5 – 13 Tahun, 13 – 20 Tahun, 20 – 50
Tahun, > 50 Tahun (gunakan komponen RadioGroup).
2. User diminta untuk memilih salah satu pilihan kelompok umur yang ditampilkan dan mengklik
sebuah tombol dengan tulisan “Cek Kelompok Umur”.
3. Jika user memilih pilihan :
 0 – 5 Tahun, maka akan ditampilkan pesan Kelompok Bayi.
 5 – 13 Tahun, maka akan dtampilkan pesan Kelompok Anak-Anak.
 13 – 20 Tahun, maka akan ditampilkan pesan Kelompok Remaja.
 20 – 50 Tahun, maka akan ditampilkan pesan Kelompok Dewasa.
 > 50 Tahun, maka akan ditampilkan pesan Kelompok Jompo.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PRAKTIKUM IV
PENGULANGAN FOR-TO-DO

TUJUAN:
 Memperkenalkan konstruksi perintah FOR – TO - DO.
 Implementasi instruksi FOR - TO - DO program.

A. Konstruksi pengulangan FOR – TO – DO

Konstruksi FOR – TO - DO digunakan untuk mengulang instruksi sebanyak N kali. Nilai N selalu
tetap, tidak tergantung pada eksekusi program. Perhatikan instruksi berikut:

for I := 1 to N do

Berikut adalah contoh penulisan FOR – TO - DO

for I := 1 to 5 do begin
Instruksi1;
end;

Pada contoh instruksi diatas, Instruksi1 akan dieksekusi sebanyak 5 kali.


Setiap kali eksekusi, nilai I selalu bertambah 1 dari mulai 1 sampai 5, dengan kata lain bahwa
Instruksi1 akan berhenti dieksekusi jika nilai I sama dengan 5.

B. Implementasi perintah FOR – TO – DO pada program

1. Contoh 1
a) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik, sebagai berikut:
 Properti Caption  Test For To Do
 Properti Name  BtnTestForToDo
b) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi seperti
berikut.

var I : integer;
begin
for I := 1 to 5 do begin
ShowMessage(‘Contoh For – To – Do’);
end;
end;
2. Contoh 2
Kembangkan instruksi ShowMessage pada Contoh 1 diatas menjadi seperti berikut:

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
35
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 36

ShowMessage(‘Ini pesan Ke - ’+IntToStr(I));

C. KASUS

Buatlah sebuah program yang akan mendeteksi dan akan menjalankan suatu instruksi sebanyak
N kali, dimana nilai N kali tersebut ditentukan atau dikontrol menggunakan masukan dari
komponen Edit.
Modifikasi contoh program perintah FOR – TO – DO diatas.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PRAKTIKUM V
PENGULANGAN BERSYARAT REPEAT-UNTIL

TUJUAN:
 Memperkenalkan konstruksi perintah REPEAT - UNTIL.
 Implementasi instruksi REPEAT - UNTIL pada program.

A. Konstruksi pengulangan bersyarat REPEAT - UNTIL

Pada konstruksi ini suatu instruksi akan dieksekusi selama memenuhi syarat yang ditentukan.
Perhatikan contoh berikut:

Repeat
Instruksi1;
Until A>5;

Instruksi1 akan dieksekusi jika nilai A<=5 dan berhenti dieksekusi jika nilai A>5.

B. Implementasi perintah REPEAT – UNTIL pada program

1. Contoh 1:
a) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik:
 Properti Caption  Test Repeat Until
 Properti Name  BtnTestRepeatUntil
b) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var a:integer;
begin
a := 1;
repeat
ShowMessage('pesan ke : '+IntToStr(a));
a := a+1;
until a>5;
end;

2. Contoh 2:
a) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik:
 Properti Caption  Test Input Teks
 Properti Name  BtnInputTeks
b) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var S:string;
begin
S := InputBox('Test','Masukkan teks','');
repeat
ShowMessage('Teks yang diketikkan adalah '+S);
S := InputBox('Test','Masukkan teks','');
until S='';
end;

PRAKTIKUM VI
KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
37
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PENGULANGAN BERSYARAT WHILE DO

TUJUAN:
 Memperkenalkan konstruksi perintah pengulangan bersyarat WHILE - DO.
 Implementasi instruksi WHILE - DO pada program.

A. Konstruksi pengulangan bersyarat WHILE - DO

While – Do adalah konstruksi untuk mengulang sejumlah instruksi selama kondisi tertentu
dipenuhi. Perhatikan contoh berikut :

A := 1;
while A<5 do begin
Instruksi1;
end;

Instruksi1 akan terus dieksekusi selama nilai variabel A<5 dan akan berhenti jika nilai variabel
A=5. Instruksi1 harus memodifikasi nilai variabel A sedemikian rupa sehingga suatu saat nilai
variabel ini sama dengan atau lebih dari 5 sehingga kondisi A<5 tidak terpenuhi lagi.

B. Implementasi pada program

1. Contoh 1:
c) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik:
 Properti Caption  Test While Do
 Properti Name  BtnTestWhileDo

d) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var a:integer;
begin
a := 1;
while a<5 do begin
ShowMessage('pesan ke : '+IntToStr(a));
a := a+1;
end;
end;

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
38
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 39

2. Contoh 2:
c) Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik:
 Properti Caption  Test Input Teks
 Properti Name  BtnInputTeks

d) Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var S:string;
begin
S := InputBox('Test','Masukkan teks','');
while S <> '' do begin
ShowMessage('Teks yang diketikkan adalah '+S);
S := InputBox('Test','Masukkan teks','');
end;
end;

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA)

PRAKTIKUM VII
ARRAY DAN RECORD

TUJUAN:
 Memperkenalkan struktur data Array dan Record.
 Implementasi struktur data Array dan Record pada program.
 Memperkenalkan konstanta.

A. Struktur data array

Array adalah struktur data untuk menampung sebuah daftar. Daftar tersebut dapat berupa daftar
bilangan, daftar nama, daftar nilai dan sebagainya.

Contoh deklarasi dari sebuah array:

var
ArrayKu : array[1..30] of integer;

Deklarasi diatas menunjukkan bahwa terdapat sebuah daftar dengan nama ArrayKu, dimana
daftar tersebut memiliki 30 elemen yang setiap elemennya merupakan data bernilai integer.
Setiap elemen dari daftar tersebut dinomori mulai dari nomor 1 sampai 30. Untuk mengacu
elemen tertentu dari suatu array, kita harus menuliskan nama array tersebut diikuti oleh nomor
elemen yang ingin diacu. Dengan demikian, kita dapat menuliskan ArrayKu[1], ArrayKu[2],
ArrayKu[3] dan seterusnya.

Suatu array dapat dideklarasikan pada bagian interface atau implementation dari suatu
program, tergantung dari luas ruang lingkup array tersebut.

B. Implementasi Array pada program

1. Contoh 1 : (mengisikan 5 bilangan integer pada ArrayKu)


a. Setelah bagian implementation ketikkan instruksi-instruksi berikut:

var
ArrayKu : array[1..5] of integer;

b. Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :


 Properti Caption  Definisikan Isi Array
 Properti Name  BtnDefineArray

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
40
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 41

c. Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var I : integer;
S : string;
begin
for I:=1 to 5 do begin
S := InputBox('Test','Masukkan Bilangan Ke '+IntToStr(I),'0');
ArrayKu[I] := StrToInt(S);
end;
end;

2. Contoh 2: (membaca dan menampilkan nilai pada array hasil instruksi pada Contoh 1)
a. Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :
 Properti Caption  Tampil Isi Array
 Properti Name  BtnTampilArray

b. Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var I : integer;
S : string;
begin
S:= 'Isi ArrayKu = ';
for I:=1 to 5 do begin
S:=S+' '+IntToStr(ArrayKu[I]);
end;
ShowMessage(S);
end;

3. Contoh 3: (membaca dan menjumlahkan nilai pada array hasil instruksi pada Contoh 1)
a. Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :
 Properti Caption  Jumlah Array
 Properti Name  BtnJumlahArray
b. Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var Jum:integer;
I:integer;
begin
Jum := 0;
for I:=1 to 5 do begin
Jum := Jum + ArrayKu[I];
end;
ShowMessage(IntToStr(Jum));
end;

Hasil akhir tampilan form dari Contoh 1, Contoh 2 dan Contoh 3 diatas.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 42

C. Struktur data record

Record adalah tipe data untuk menampung informasi yang memiliki lebih dari satu komponen.
Sebagai contoh, informasi mengenai seorang mahasiswa dapat memiliki komponen NIM, nama,
alamat, dan sebagainya. Contoh cara mendeklarasikan sebuah record :

Type
TMhs = Record
NIM,
Nama : string;
End;

Var
Mhs : TMhs;

Deklarasi di atas menunjukkan bahwa terdapat sebuah variabel untuk menampung informasi
mengenai mahasiswa. Informasi tentang mahasiswa tersebut memiliki dua buah komponen yaitu
NIM dan Nama. Berikut adalah contoh instruksi untuk memberikan nilai pada variabel Mhs.

Mhs.NIM := ‘52020000’;
Mhs.Nama := ‘Kum Kum’;

Seperti halnya array, record dapat dideklarasi pada bagian interface atau implementation dari
suatu program tergantung dari luas ruang lingkup yang diinginkan.

D. Implementasi Record pada program

1. Contoh 4: (mendefinisikan data record pada array)


a. Setelah bagian implementation ketikkan instruksi-instruksi berikut:
const MaxData = 5;

type
TNilai = record
NIM : string;
Nama : string;
Nilai : integer;
end;
TDaftarNilai = Array[0..MaxData] of TNilai;

var
DaftarNilai : TDaftarNilai;
I : integer;

b. Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :


 Properti Caption  Input Data
 Properti Name  BtnInputData
c. Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

if I<MaxData then begin


I := I+1;
DaftarNilai[I].NIM := InputBox('NIM?','Masukkan NIM ke-'+IntToStr(I),'');
DaftarNilai[I].Nama := InputBox('Nama?','Masukkan Nama ke-'+IntToStr(I),'');
DaftarNilai[I].Nilai := StrToInt(InputBox('Nilai?','Masukkan Nilai ke-'
+IntToStr(I),'0'));
end else
MessageDlg('Maaf, Data terlalu banyak!',mtWarning,[mbOK],0);

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
MODUL PRAKTIKUM
Pengantar Pemrograman Akuntansi (PPA) 43

2. Contoh 5: (membaca data record pada array hasil instruksi dari Contoh 4)
a. Definisikan komponen BitBtn dengan karakteristik :
 Properti Caption  Tampilkan Data
 Properti Name  BtnTampilData
b. Definisikan event OnClick pada tombol tersebut dan ketikkan instruksi-instruksi berikut.

var IsiData:string;
begin
for I := 1 to MaxData do begin
IsiData := 'NIM : '+DaftarNilai[I].NIM+#13#10+
'Nama : '+DaftarNilai[I].Nama+#13#10+
'Nilai : '+IntToStr(DaftarNilai[I].Nilai);
ShowMessage(IsiData);
end;

Hasil akhir tampilan form dari Contoh 4 dan Contoh 5 diatas.

KEPERAWATAN D-III
Aprillya dewi pertiwi 2016-2017 STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

Anda mungkin juga menyukai