Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Target Penjualan
Tercapainya target penjualan merupakan satu bentuk kemajuan dari kegiatan ini dan
diharapkan grafiknya akan terus naik meski masih dalam kewajaran meskipun terkadang
tidak sesuai dengan harapan. Untuk bisa menembus target penjualan, maka promosi harus
dilakukan sebaik-baiknya agar bisa mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya.

2.1.1 Pengertian Penjualan


Menurut Basu Swastha DH (2004 :403) penjualan adalah interaksi antara individu
saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain.
Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk
menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga
yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.
Target penjualan sangat bermanfaat dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan
pemasaran suatu perusahaan. Dimana dalam mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan
suatu perusahaan, pihak manajemen membutuhkan informasi yang berkaitan dengan
tingkat penjualan produk suatu perusahaan, sehingga dengan mengetahui target penjualan
dan volume penjualan maka kita dapat mengetahui produk mana yang terjual dengan baik
dan produk mana yang memerlukan tambahan promosi.
Dalam selling project ini sasaran Target Penjualan kita kepada mahasiswa dan
Mahasiswi. Sedangkan jumlah target penjualan Zanana perminggu adalah 20 bungkus.
Jumlah target penjualan pantang (pangsit kentang) perminggu adalah 40 bungkus. Jumlah
target penjualan salad buah perminggu adalah 10 cup. Jumlah target penjualan bragg cuka
apel perminggu adalah 10 botol. Jumlah target penjualan masker roro mendut perminggu
adalah 20 bungkus. Dan jumlah target penjualan nature republic perminggu adalah 5 buah.
Omset yang kita keluarkan pun kira-kira 1 juta hingga 5 juta. Dengan tercapainya target
penjualan ini akan memberikan kontribusi terhadap perolehan keuntungan atau laba,
sehingga kita dapat meningkatkan jumlah produk yang kita jual. Oleh sebab itu diperlukan
kemampuan manajemen yang baik agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
target penjualan produk.

2.1.2 STP (Segmenting, Targeting, Positioning)


Philip Kotler mendefinisikan marketing mix sebagai serangkaian variable yang dapat
di 2amper2 dan tingkat variable yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran
yang menjadi sasaran. Dalam sasaran pemasaran, memerlukan tiga langkah utama. Pertama
adalah menentukan segmentasi pasar (Segmenting), langkah kedua adalah penetapan pasar
sasaran (Targeting) dan yang ketiga adalah penetapan posisi pasar (Positioning).Mengapa kita
harus melakukan hal ini? Karena sebelum suatu perusahaan maupun penjual menentukan
bauran pemasaran, alangkah baiknya mereka melakukan STP terlebih dahulu agar produk yang
akan mereka tawarkan bisa mengenai target sasaran dengan mudah, terarah dan tentunya lebih
efisien dan efektif. Berikut kami bahas STP dalam produk yang kami jual :

a. Segmenting
Segmentasi pasar (Segmenting), tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok
pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan atau bauran pemasaran
tersendiri (Philip Kotler 1994:315). Kami mensegmentasi pasar konsumen dalam beberapa
segmentasi berikut :
 Segmentasi Demografi

1. Segmentasi Usia

Segmentasi usia membagi pasar berdasarkan usia remaja dan dewasa.

2. Segmentasi Jenis Kelamin

Segmentasi jenis kelamin membagi pasar berdasarkan jenis kelamin, pria dan wanita.

 Segmentasi Perilaku

1. Segmentasi Manfaat

Segmentasi pasar membagi pasar berdasarkan manfaat.Kebanyakan konsumen memilih


manfaat sebagai alasan kuat dalam membeli suatu produk. Manfaat dari produk yang
kami tawarkan begitu spesifik sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

 Segmentasi Psikografi

1. Kelas Sosial
Segmentasi pasar membagi pasar berdasarkan kelas sosial.Kami lebih fokus memilih
konsumen kelas menengah ke bawah dengan harga-harga yang terjangkau.

b. Targeting

Penetapan pasar sasaran (Targeting) adalah tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasar untuk dimasuki atau bagaiamana cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam
penentuan target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas, dan
fleksibilitas. (Philip Kotler 2000:315).

- Konsep prioritas digunakan karena penjual/perusahaan tidak bisa melayani semua


orang yang ada di pasar.
- Konsep variabilitas digunakan ketika menghadapi situasi persaingan yang sudah
meningkat, karena penjual/perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang sama kepada
semua orang yang akan di prioritaskan.
- Konsep fleksibilitas berhubungan dengan variasi tadi, karena semakin fleksibel suatu
perusahaan bisa memberikan variasi tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.

c. Positioning

Menurut Kotler (1997), positioning adalah suatu tindakan untuk mendesain penawaran
perusahaan serta image sehingga menciptakan tempat dan nilai tersendiri dalam pikiran
konsumen. Langkah-langkah untuk mengembangkan strategi positioning adalah :

1. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan


posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih,
maka ia memperoleh keunggulan kompetitif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
menyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari
perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat
memodifikasi strategi bila dibutuhkan.

Uraian pengaplikasian STP :

 Segmenting :
- Laki-laki dan perempuan
- Usia 17 keatas
- Kawasan Bandung dan sekitarnya
- Kawasan Cirebon dan sekitarnya

 Targeting :
- Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung
- Dosen Politeknik Negeri Bandung
- Masyarakat usia produktif sekitar Bandung dan Cirebon
 Positioning :
- Harga terjangkau dengan kualitas baik
- Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen
- Menawarkan produk makanan dengan berbagai varian rasa
- Menawarkan produk kosmetik dengan berbagai kebutuan

2.1.3 Analisis SMART

Dalam menentukan target penjualan menurut Universitas Ciputra, kami menggunakan


metode SMART yang penjelasannya dikaitkan dengan selling project yang dilakukan, sebagai
berikut :

1. Spesific
Spesific yaitu target pencapaian harus memiliki ukuran yang pasti. Contohnya pada
Selling project ini memiliki target omzet minimal sebesar Rp. 5.000.000, artinya setiap
individu wajib mendapatkan omzet sebesar Rp. 1.000.000.
2. Measurable
Measurable yaitu dapat mengukur tingkat pencapaian dari target penjualan. Contohnya
pada selling project ini, kami menargetkan untuk mendapatkan omzet sebesar Rp.
500.000 setiap minggu.
3. Attainable
Attainable yaitu dapat menentukan pencapaian target penjualan yang masuk akal.
Contohnya pada selling project ini, kami menjalankan selling project ini dengan
menjual 6 jenis produk yang berbeda (zanana, salad buah, pangsit kentang, masker roro
mendut, cuka apel, dan nature republic) secara bersamaan agar dapat mencapai target
omzet yang telah ditetapkan.
4. Realistic
Realistic yaitu menentukan target pencapaian sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Contohnya pada selling project ini, kami membeli produk saat
mencapai jumlah tertentu untuk mengatasi modal kami yang tersedia.
5. Time Bounded
Time Bounded yaitu Adanya batasan waktu dalam pencapaian terget penjualan.
Contohnya pada Selling Project ini, batas waktu dalam target penjualan ini yaitu 9
minggu dari tanggal 03 September 2018 sampai dengan 31 Oktober 2018

2.2 Proses Penjualan

Dalam proses penjualan ini, kami menerapkan unsur-unsur marketing mix. Marketing
mix merupakan sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam sasaran pasar (Philip Kotler :2000) serta
perusahaan dapat berfokus pada keinginan dan kepuasan konsumen pun dapat terwujud.

Kami menerapkan 4 unsur yaitu product, price, place, dan promotion (4P). Keempat
unsur marketing mix inilah yang secara terus menerus digunakan sebagai kelengkapan
dalam strategi pemasaran. Hal ini pula yang memungkinkan suatu perusahaan dapat
berhasil dalam memasarkan produknya karena dapat memberikan produk yang tepat,
harga yang layak, tempat yang terjangkau dan juga promosi yang efektif. Uraian dari 4P
tersebut yaitu sebagai berikut:

1) Product
Produk yang kami tawarkan sangat mengedepankan kualitas yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Seperti kosmetik yang berkualitas dan makanan yang tidak
hanya enak tetapi juga sehat. Produk kosmetik yang kami tawarkan adalah bragg cuka
apel, masker roro mendut, dan nature republic. Kami menjadi reseller dari ketiga
produk ini. Selain itu, produk makanan yang kami tawarkan adalah keripik pisang
Zanana, salad buah dan pantang (pangsit kentang). Sama seperti produk kosmetik yang
kami tawarkan, kami pun menjadi reseller dari Zanana dan salad buah. Tetapi untuk
produk Pantang (pangsit kentang), kami memproduksinya sendiri. Dimulai dari bahan
mentah hingga proses packing.
Kami menyadari bahwa produk-produk yang kami tawarkan akan bermanfaat
dan menjadi barang yang tidak pernah berhenti untuk dicari konsumen. Kami pun tidak
sembarang memilih produk yang akan kami tawarkan, kami menganalisis terlebih
dahulu produk-produk yang nantinya akan kami pasarkan dan kami jual. Dari beberapa
pertimbangan yang ada pada akhirnya kami memilih produk tersebut karena
pertimbangan harga, kualitas, dan manfaat yang akan dirasakan oleh konsumen.

2) Price
Harga produk yang kami tawarkan bervariasi. Untuk Zanana sendiri kami jual
seharga Rp.20.000 per bungkus, pantang Rp.2000 per bungkus, dan salad buah seharga
Rp.18.000 per cup. Sedangkan untuk produk kosmetik, harganya diatas produk
makanan yang kami tawarkan. Bragg cuka apel kami tawarkan dengan harga Rp.65.000
dengan berat 100 ml. Kemudian untuk harga Nature Republic kami tawarkan dengan
harga Rp.90.000 dengan berat 300 ml. Sedangkan masker Roro Mendut kami tawarkan
dengan harga mulai Rp.25000 per kemasan.

3) Place
Kami memilih beberapa lokasi untuk menawarkan dan menjual produk yang
kami jual. Kami memilih lokasi di sekitar Polban dan Ciwaruga. Untuk produk
makanan kami tawarkan ke setiap kelas, khususnya jurusan Teknik Energi. Kamj juga
membuka pra-order untuk setiap produk yang kami tawaran, baik makanan maupun
kosmetik. Tak jarang kami pun menghadiri berbagai event untuk menjual produk kami.

4) Promotion
Kegiatan promosi yang kami lakukan untuk pemasaran dan penjualan ini, kami
menggunakan media komunikasi dan jejaring sosial, LINE, WhatsApp, dan juga
Instagram. Selain itu kami juga menggunakan promosi melalui konsumen kami melalui
fungsi WOM (word of mouth communication) dan hal ini cukup efektif sehingga dapat
membantu kami dalam kegian promosi.

Anda mungkin juga menyukai