Asistensi SDB Week #10 (Perhitungan Drainase)
Asistensi SDB Week #10 (Perhitungan Drainase)
Luas Daerah
Luas Blok Luas Ekivalen (ha)
Pelayanan Luas Jalan (m2) (9) Jenis Saluran (11)
(m2) (7) (10)
(m2) (8)
Berapa luas jalan pada jalur 1. Primer (25-50 Ha)
Ukur di [(8)+(9)] /10000
(6) x (7) drainase yang direncanakan? 2. Sekunder (5-25 Ha)
peta (dari m2 → ha)
(ukur di peta) 3. Tersier (<5 Ha)
10000 5000 500 0,55 Tersier
PENENTUAN LUAS AREA DAN
INTENSITAS HUJAN
PUH (tahun) (12) R (mm/hari) (13) te (menit) (14) Ie (mm/jam) (15)
Intensitas hujan pada
Curah hujan harian maksimum Waktu durasi hujan PUH tertentu dengan
Tentukan PUH
Disesuaikan dg. data hidrologi 𝑅 1.92 durasi Te
berdasarkan jenis saluran.
Ambil yang risiko besar!
yang ditulis di laporan. Ditentukan te= 54∗𝑅+0,07∗𝑅 2
berdasarkan PUH! 1,11∗𝑅 I e=
𝑡𝑒 +0,3∗𝑅
5 300 171.25 86
PENENTUAN DEBIT LIMPASAN
Lo (m) (16) So (m/m) (17) n (18) C (19) to (menit) (20)
Panjang Rayapan, jarak Asumsi Koefisien Manning Koefisien limpasan / Waktu rayapan.
terjauh titik jatuhnya kemiringan sesuai dengan run-off.
hujan di suatu blok rayapan rerata. bahan saluran Rumus sesuaikan:
menuju ke bagian jalur drainase. Disesuaikan dengan Jika Lo ≤ 300 m,
drainase terdekat. So = 0.02 daerahnya. Kalau atau
Ukur dari peta nbeton = 0,013 berada di pusat Jika Lo > 300 m,
langsung! kota, C=0.85
500 0.02 0.013 0.85 24
PENENTUAN DEBIT LIMPASAN
Cr (21) Cr * Luasekivalen Lda (m) (23) Ld (m) (24) S (m/m) (25)
(22)
Koefisien limpasan rerata Panjang Panjang Saluran Kemiringan saluran
dalam suatu blok. saluran aktual Ideal
Misal dalam Blok A yang ditinjau. S=
(𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖𝑎𝑤𝑎𝑙 −𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 )
𝐿𝑑𝑎
semua nilai C = 0,85 (ukur di peta) Ld = 88.33 ∗
maka: 𝐴𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 0.6
0.85 0.8925 500 90.95 0.004
PENENTUAN DEBIT LIMPASAN
Vasumsi (26) tcd (menit) (27) tc (menit) (28) td (menit) (29)
kecepatan Conduit time, waktu mengalir Waktu konsentrasi Design time, waktu desain
asumsi, pakai sepanjang saluran
tabel tc=tcd+to Pilih nilai maksimum antara tc dan te.
dibawah! tcd= Misal, jika te lebih besar dari tc, maka
4.76∗𝐿𝑑𝑎 td=te
𝑅∗𝐿𝑑 0.5 ∗ 𝐶𝑟∗𝐴𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 0.1 ∗𝑆 0.2
Ha1 (m) (47) Ha2 (m) (48) dh (m) (49) ES1 (m) (50) ES2 (m) (51)
Elevasi muka air bagian Elevasi muka air bagian Beda ketinggian Energi spesifik bagian Energi spesifik bagian
hulu hilir hulu hilir
Ha1 = Elevasi awal - d Ha2 = Elevasi akhir - d dh = Ha1 – Ha2 ES1 = Elevasi awal – H ES2 = Elevasi akhir – H
PENGUMPULAN