Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman PLKJ Kelas 8

Kelas 8
Bab 1.
Kota Jakarta pada awalnya hanyalah bandar kecil bernama Sunda Kelapa yang masuk ke wilayah
kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Jakarta berhasil direbut oleh Fatahillah pada 22 Juni 1527 yang
menjadi hari lahir kota Jakarta. Nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta, yang artinya
“Kemenangan Akhir”. Pada 31 Agustus 1964 UU no. 10 tahun 2004 menyatakan Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta Raya tetap sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
Walikota Jakarta:
a. Suwiryo, Wali kota
b. Sudiro, Wali kota

c. Dr. Sumarno, Gubernur

d. H. Ali Sadikin, Gubernur

e. Sutiyoso, Gubernur

f. Dr. Ing. H. Fauzi Bowo, Gubernur

g.

Dalam menjalankan tugasnya, Gubernur dibantu oleh:


a. Tiga wakil gubernur (bidang Pemer intahan, Kesejahteraan Rakyat, dan Ekono mi dan
Pembangunan)
b. Sekretaris Daerah Wilayah (Sekwilda)

c. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

d. Inspektur Wilayah Provinsi (Itwilprov)

e. Dinas-dinas daerah tingkat provinsi

Kewenangan pemerintah DKI Jakarta:


a. Tata ruang, sumber daya alam, dan lingkungan hidup
b. Pengendalian penduduk dan pemukiman

c. Transportasi

d. Industri dan perdagangan

e. Pariwisata

Hak daerah otonom:


a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
b. Mengelola aparatur daerah

c. Memilih pimpinan daerah


d. Memungut pajak dan retribusi daerah

e. Mendapat sumber pendapatan lain yang sah

Bab 2.
Provinsi DKI Jakarta bukan hanya berkedudukan sebagai Ibu Kota NKRI, tapi juga sebaga
daerah otonom tingkat provinsi. Wewenang pemerintah pusat adalah dalam hal pertahanan,
keamanan, agama, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta politik luar negeri.
Kebijakan merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak suatu pemerintahan.
Kebijakan disebut juga suatu program kegiatan yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok
orang dan dapat dilaksanakan serta berpengaruh terhadap sejumlah besar orang dalam rangka
mencapai tujuan tersebut.
DKI Jakarta berada di pesisir utara Pulau Jawa dan terletak 8 meter di bawah permukaan laut.
Jakarta dialiri 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta.
Berbagai jenis kebijakan di DKI Jakarta:
a. Kebijakan tata kota, kebijakan suatu pemerntah untuk mengatur dan mengawasi
pembangunan dan pelaksanaan tata kota di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya. Contoh: kebijakan tata ruang, sumber daya alam, dan pengembangan budaya.
b. Kebijakan kependudukan, kebijakan suatu pemerntah untuk mengatur dan mengawasi

pertumbuhan danpengendalian
Contoh: kebijakan penduduk di
dinamika penduduk danwilayah yang menjadi tanggung jawabnua.
pemukiman.

c. Kebijakan transportasi, kebijakan suatu pemerntah untuk mengatur dan mengawasi


pertumbuhan dan aktivitas transportasidi wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
Contoh: kebijakan pengadaan armada transportasi dan upaya penanggulangan kemacetan.

d. Kebijakan ekonomi, kebijakan suatu pemerntah untuk mengatur dan mengawasi


pertumbuhan dan aktivitas ekonomi di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
Contoh: kebijakan di bidang industri dan perdagangan.

e. Kebijakan pariwisata, kebijakan suatu pemerntah untuk mengatur dan mengawasi


pertumbuhan dan aktivitas pariwisata di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
Contoh: kebijakan pengelolaan dan pembinaan tempat wisata.

Berbagai perealisasian kebijakan:


a. Perda no. 10 tahun 1994 tentang Pemberian Beasiswa
b. Instruksi Gubernur no. 113 tahun 2005 tentang Pekan Imunisasi Nasional

c. Keputusan Gubernur no. 694 tahun 2006 tentang Penetapan Biaya pada Anggaran
Belanja Tidak Tetap Tahun Anggaran 2006.

Bab 3.
Fasilitas umum adalah sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah yang digunakan
untuk kepentingan bersama dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Berbagai jenis fasilitas umum:
a. Fasilitas jalan
b. Fasilitas kominikasi, sarana umum untuk memperlancar komunikasi antaranggota
masyarakat. Contohnya kantor pos, telepon umum, wartel, dan warnet.

c. Fasilitas transportasi, sarana umum untuk memperlancar transportasi.

o Terminal bus antarkota, adalah prasarana transpor tasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
menaikkan penumpang, perpindahan penggunaan alat transportasi, dan mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum. (Terminal Tanjung Priok di Jakarta Utara; Terminal
Kalideres di Jakarta Barat; Terminal Pulogadung di Jakarta Timur; dan Terminal Lebak Bulus di
Jakarta Selatan). read page 36
Bus Transjakarta mulai beroperasi pada 15 Januari 1004, dengan koridor:
§ Koridor 1, Blok M-Kota
§ Koridor 3, Kalideres-Harmoni
§ Koridor 5, Kampung Melayu-Ancol
§ Koridor 6, Ragunan-Kuningan
§ Koridor 7, Kampung Rambutan-Kampung Melayu
o Pelabuhan laut, adalah pelabuhan yang digunakan untuk tempat kapal berlabuh.
o Bandar udara, adalah tempat pesawat terbang diperkenankan mendarat dan berangkat.
o Stasiun kereta api, adalah tempat menunggu bagi calon penumpang kereta api. Stasiun Kota
merupakan pusat dari seluruh stasiun dan tempat pemberhentian terakhir kereta api yang menuju

Jakarta.
d. Fasilitas sosial dan tempat ibadah (puskesmas, panti jompo)
e. Fasilitas ekonom i (pabrik, perbankan, perkan toran, dll) terdapat Pelabuhan Tanjun g
Priok, Bursa Efek Jakarta, Pusat Perindustrian Pulogadung, dan pusat-pusat
pembelanjaan di Jakarta.

f. Fasilitas rekreasi dan olahraga (Monas di Jakarta Pusat, TMII di Jakarta Timur, Museum
Fatahillah di Jakarta Barat, Ancol di Jakarta Pusat).

Manfaat fasilitas umum:


a. Fasilitas kesehatan : dapat memperoleh pelayanan kesehatan memadai.
b. Fasilitas komunikasi : dapat berkomunikasi dengan baik.

c. Fasilitas jalan : dapat menggunakan sarana dan prasana yang disediakan untuk membantu
kelancaran seluruh kegiatan masyarakat.
d. Fasilitas umum : masyarakat merasa lebih nyaman karena kebutuhan terpenuhi.

Bab 4.
Kendaraan pribadi adalah kendaraan milik seseorang secara pribadi untuk memperlancar
aktivitasnya sehari-hati. Kendaraan umum adalah kendaraan yang digunakan untuk
kepentingan umum atau masyarakat umum. Tarif kendaraan umum disepakati antara pengusaha
kendaraan umum dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta atau Organda.
Berdasarkan Undang Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULAJ) pasal 23 ayat 1,
surat-surat yang harus dibawa saat berkendara adalah:
a. SIM (SIM A untu k kendaraan beroda 4, SIM B untuk ke ndaraan beroda 6, SIM C untuk
kendaraan beroda 2)
b. STNK, surat tanda bukti kendaraan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah
Metro Jaya (Samsat DKI).

c. Surat tanda bukti lulus uji.

Bab 5.
Ketertiban umum adalah suatu keadaan di mana Pemerintah dan rakyat dapat melakukan
kegiatan secara tertib, teratur, nyaman, dan tentram.
Bentuk-bentuk ketertiban umum:
a. Tertib Jalan, Ketentuannya: pejalan kaki harus menggunakan trotoar, menyeberang
lewat zebra cross, menggunakan halte atau menunggu di tempat pemberhentian.
b. Tertib Jalur Hijau, Taman, dan Tempat Umum. Jalur hijau adalah daerah yang ditanami
rumput dan tanaman pelindung yang berfungsi menyegarkan kota. Taman adalah kebun
yang ditanami bunga-bunga. Ketentuannya: dilarang memasuki taman yang bukan
dijadikan tempat umum, dilarang merusak, dilang melompati pagar.

c. Tertib Sung ai, Saluran, Kola m, dan Lepas Pantai. Ketentuannya: dilarang bertempat
tinggal di panggul, dilarang mandi, dilarang mengambil atau memindahkan tutup got.

d. Tertib Lingkungan. Ketentuannya: dilarang menangkap, memburu, atau membunuh


binatang yang dilindungi dan dilarang bermain di jalan, di atas atau di bawah jembatan,
di pinggir saluran air, dll.
e. Tertib Usaha Tertentu. Ketentuannya: dilarang menjadi calo, dilarang menempatkan
benda dengan maksud melakukan usaha di jalan, pinggir jalan, rel kereta api, dll, dilarang
menjajakan barang tanpa izin Pemerintah Daerah.

f. Tertib Bangunan. Ketentuannya: dilarang mendirikan bangunan yang menjulang,


dilarang mendirikan bangunan pada daerah milik jalan, dilarang mendirikan bangunan di
pinggir rel kereta api pada jarak yang ditetapkan.

g. Tertib Pemilik dan Penghuni Bangunan. Ketentuannya: memotong pagar hidup menjadi
maksimal 1 meter, membuang bagian pohon atau semak-semak yang mengganggu
keselamatan umum, dilarang memotong atau menebang pohon yang ukuran garis
tengahnya lebih dari 10 cm kecuali mendapat izin.

h. Tertib Sosial. Ketentuannya: dilarang meminta bantuan dengan cara apapun, dilarang
bertindak asusila, dilarang menggunakan pakaian yang tidak sopan.

i. Tertib Kesehatan. Ketentuannya harus izin terlebih dahulu untuk membuka praktik
pengobatan.

Bab 6.
Lingkungan sosial budaya terdiri dari dua aspek, lingkungan sosial (kekuatan masyarakat dan
berbagai sistem normal di sekita individu atau kelompok manusia yang mempengaruhi tingkah
laku dan interaksi mereka) dan lingkungan budaya (keadaan sistem nilai budaya, adat istiadat,
dan cara hidup masyarakat yang mengelilingi kehidupan seseorang). Istilah sosial budaya berasal
dari kata socius yang artinya ‘teman’ atau ‘ada bersama orang lain’ dan budaya yang berasal dari

kata budi dan daya yang berarti ‘akal’ dan ‘kemampuan’.


UU no. 15 tahun 1997 tentang Ketran smigrasian menyatakan bahwa lingkungan sosial
budaya adalah segala sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan pembinaan sosial
budaya. Fungsi Jakarta antara lain sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian, pusat
pendidikan, pusat wisata, dan pusat kebudayaan sekaligus.
Faktor yang melandasi keragaman lingkungan sosial budaya:
o Kesamaan wilayah (RT, RW)
o Kepentingan yang sama dalam kelompok tidak tetap (paguyuban seni, lingkungan kerja)

o Kepentingan yang sama dalam kelompok tetap (keluarga, pendidikan, agama)

Kerukunan berarti perihal hidup rukun. Bermasyarakat berarti bersatu membentuk masyarakat.
Kerukunan bermasyarakat adalah hidup bersatu membentuk masyarakat yang rukun.
Permasalagan lingkungan sosial budaya:
o Kemiskinan
o Kejahatan

o Perpecahan keluarga (lingkungan pendidikan, keagamaan, dan lembaga sosial)

o Kenakalan remaja (lingkungan keluarga)

o Pertentangan sosial (lingkungan keluarga, pendidikan, dan lembaga kepemerintahan)

Pemerintah menangani persoalan diatas dengan menetapkan Rencana Umum Pembangunan


Sosial Budaya (RUPSB) yang ditetapkan dalam Perda no. 4 tahun 1984 tentang Pola Dasar
Pembangunan Daerah, dan Perda no. 5 tahun 1984 tentang Ruang DKI Jakarta 1985-2005.
RUPSB berfungsi:
o Pedoman perencanaan strategis serta Pola Dasar Pembangunan Sosial Budaya DKI
Jakarta.
o Menggariskan prioritas utama dalam formulasi kebijakan Pembangunan Sosial Budaya
Masyarakat DKI Jakarta.

o Pedoman umum bagi sistem pemantauan, pelaporan, dan sistem penilaian ( monitoring,
reporting, dan evaluate) prgram-program pembangunan sosial budaya secara integratif.

Bentuk nyata upaya pemerintah dalam mewujudkan kerukunan bermasyarakat:


o Bidang kesehatan; penyediaan puskesmas, tenaga kesehatan, alat-alat medis.
o Bidang pendidikan; penyediaan gedung sekolah, tenaga pendidik.

o Lingkungan keagamaan; penyediaan rumah ibadah, sarana prasarana kelengkapan ibadah,


tenaga rohaniwan.

o Lingkungan seni budaya; pembentukan forum kesenian, pembentukan forum komunikasi


budaya, menyelenggarakan festival seni dan budaya.

o Lingkungan kepemerintahan; mengangkat staf pemerintahan, membentuk organisasi


kepemerintahan, penyediaan sarana prasarana perkantoran.

Sikap hidup yang baik dalam lingkungan sosial budaya:


o Melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik
o Terbuka dengan keberadaan lingkungan sosial budaya yang lain

o Tidak fanatik berlebihan

Bab 7.
Fungsi aturan:
o

o
Pedoman dalam bermasyarakat.
Menjaga kerukunan antarsesama anggota masyarakat.

o Sistem pengendalian sosial.

Norma, berdasarkan tingkatannya:


o Cara ( usage) suatu bentuk perbuatan yang dilakukan idividu dalam masyarakat tetapi
tidak terus menerus.
o Kebiasaan (Folkways) suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dalam bentuk yang sama
yang dilakukan secarA sadar, memiliki tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.

o Tata kelaku an ( Mores) sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup


sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasa n oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggotanya.

o Adat istiadat (Custom) kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

Berbagai norma dalam masyarakat:


o Norma agama, aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan yang bersumber
pada ajaran agama. Sanksinya langsung dari Tuhan.
o Norma hukum, adalah aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan dengan
sesamanya yang bersumber pada aturan hukum yang berlaku.

o Norma adat, aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan dengan sesamanya
yang bersumber pada budaya dan adat istiadat.

Norma susila, aturan


yang bersumber yang dan
pada adab menata
tata tindakan manusia
krama yang luhur.dalam pergaulan
Terbentuk denganhati
berdasarkan sesamanya
nurani.

o Norma kesopanan, adalah aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan
dengan sesamanya yang bersumber pada nilai kesopanan.

Aturan terbentuk dengan sendirinya. Syarat dijadikan peraturan adalah harus diketahui oleh
anggota masyarakat, baru setelah itu dapat diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam
kehidupan sehari-hari.
Sikap dalam hubungan pergaulan:
o Cinta dan kasih sayang
o Sabar

o Teguh pendirian
o Wawas diri, introspeksi melihat diri sendiri secara jujur

o Sadar diri

Sopan santun atau tata krama adalah kesadaran untuk bertingkah laku. Sikap sopan santun
adalah perilaku yang mengungkapkan rasa menghargai, mengerti, mengayomi, dan bertanggung
jawab. Contoh sikap sopan santun antara lain sikap dan cara berbicara, sikap duduk, sikap

berdiri, dan sikap berjalan.

Anda mungkin juga menyukai