Andri Prianto
C12116014
Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’alah,
karena berkah dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Karakteristik Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi Anggota Siaga Ners
dan Mahasiswa Baru keperawatan Universitas Hasanuddin 2018” yang merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin dan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti saat ini, kemudahan di sekitar kita sudah
banyak di jumpai antara lain alat-alat canggih modern dari kendaraan,
handphone, komputer, lift, mesin cuci dan lain-lain menyebabkan seseorang
cenderung bergantung sehingga tidak melakukan aktivitas fisik ( Dicaraka
dan Candrawati, 2014). Pola gaya hidup sekarang ini menunjukkan kasus
obesitas meningkat yang diakibatkan oleh perilaku sedentary dan rendahnya
aktivitas fisik yang cukup sehari-harinya.
B. Rumusan masalah
Mahasiswa sangat aktif dalam hal akademik maupun organisasi,
kedua hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh mahasiswa, namun
berbeda dengan organisasi yang memiliki tujuan untuk kegawatdaruratan
yang harus menjaga fisiknya, sehingga apakah perbedaan antara organisasi
ini dengan mahasiswa baru yang masih belum aktif di organisasi tersebut
memiliki kekuatan daya tahan tubuh atau kardiorespirasi berbeda secara
signifikan? Dan faktor yang mempengaruhi hal tersebut maupun olahraga
seperti apa yang di lakukan oleh organisasi Siaga Ners ataupun mahasiswa
baru keperawatan 2018?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum :
Mengetahui karakteristik tingkat kebugaran kardiorespirasi anggota
Siaga Ners dan mahasiswa baru keperawatan Universitas Hasanuddin
2018 menggunakan Harvard Step Test.
2. Tujuan khusus :
a. Diketahuinya perbedaan kebugaran antara anggota siaga ners
dengan mahasiswa baru keperawatan 2018.
b. Diketahuinya aktivitas sehari-hari dapat mempengaruhi kebugaran
kardiorespirasi
c. Diketahuinya dampak olahraga bagi kebugaran kardiorespirasi
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bentuk rasa kepedulian diri terhadap fenomena di
lingkungan kampus.
2. Bagi Bidang Akademik
Diharapkan dapat menjadi pedoman kepada mahasiswa yang ingin
melakukan penelitian yang sama yaitu tentang kebugaran
kardiorespirasi mahasiswa di institusinya masing-masing.
3. Bagi Perawat
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menambah
wawasan perawat ataupun calon perawat nantinya agar selalu menjaga
kebugaran kardiorespirasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka konsep
Faktor mempengaruhi
kebugaran kardiorespirasi
B. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini yaitu adanya perbedaan kebugaran
kardiorespirasi antara Anggota Siaga Ners dengan Mahasiswa baru
Keperawatan 2018 universitas hasanuddin
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
cross-sectiona. Ada beberapa metode pengukuran tingkat kebugaran fisik
seperti Harvard Step Test dan 20m Shuttle Run Test. Pada penelitian ini
metode yang dipilih adalah Harvard Step Test. Hasil dari Harvard Step Test
kemudian dikategorikan menjadi buruk, kurang, cukup, baik, sangat baik.
Penelitian ini juga menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan
tentang data diri dan pola aktivitas fisik sehari-hari. Alat-alat yang
digunakan yaitu anak tangga setinggi 33 cm, stopwatch, metronom, jam
tangan. Subjek naik dan turun tangga sebanyak 30 langkah permenit (1
langkah setiap 2 detik) selama 5 menit, dengan total 150 langkah atau
hingga subjek tidak mampu melanjutkan tes. Irama langkah ditentukan
dengan metronom. Besaran responden yang ditetapkan berjumlah 20
responden dan diminta untuk melakukan Harvard Step Test kemudian
ditentukan tingkat kebugaran fisiknya. Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi
ditentukan dengan rumus
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)𝑥100
TKK =
2𝑥 (𝐴+𝐵+𝐶)
A = Denyut nadi 1 menit saat istirahat setelah tes.
B = Denyut nadi 3 menit saat istirahat setelah tes.
C = Denyut nadi 5 menit saat istirahat setelah tes.
Tingkat kebugaran adalah hasil yang diperoleh dari uji Harvard Step
Test termodifikasi. Tingkat kebugaran fisik yang diperoleh yaitu buruk
(<54), kurang (54-67), cukup (68-82), baik (83-96), sangat baik
(>96).Analisis data dilakukan secara deskriptif meliputi rerata tingkat
kebugaran, dan kecenderungan karakteristik yang dianalisis secara univariat
untuk mengetahui kecenderungan tingkat kebugaran kardiorespirasi
berdasarkan karakteristik responden. Hasil analisis ditampilkan dalam tabel
dan narasi.
Informed Consent
E. Variabel penelitian
1. Identifikasi variabel
Variabel pada penelitian ini yaitu tingkat kebugaran Kardiorespirasi
Anggota Siaga Ners dan mahasiswa baru keperawatan 2018 Universitas
Hasanuddin.
F. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan yaitu Anak Tangga setinggi 33 cm,Jam
tangan, Stopwatch dan Metronom
G. Pengolahan dan analisis data
1. Pengolahan data
Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah
dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.
a. Editing
Peneliti melakukan pengeditan seperti memeriksa semua data
yang didapatkan dan memeriksa segala jenis data sudah terisi dan
lengkap.
b. Coding
Mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut
macamnya dengan memberi kode pada masing-masing jawaban
menurut item kusioner. Memberikan kode yang peneliti buat untuk
dimasukkan kode tersebut ke dalam aplikasi SPSS 20.
c. Tabulasi
Setelah data diberikan kode selanjutnya dilakukan pengolahan
data ke dalam satu tabel menurut sifat yang dimiliki guna
memudahkan penganalisian data. Tabulasi data penelitian ini dibantu
oleh aplikasi statistik yakni SPSS 20 for windows.
d. Cleaning
Pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah terdapat
kesalahan, ketidaklengkapan, serta dilakukan koreksi.
H. Masalah etik
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitiannya
harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian (Nursalam, 2011). Prinsip
etik dalam penelitian secara umum terdiri atas :
1. Respect for persons
Penelitian yang dilakukan memberikan kewenangan kepada
responden dan melindungi responden. Peneliti menghormati hak subjek
penelitian, apakah subjek tersebut bersedia untuk ikut serta dalam
penelitian atau tidak, dengan memberikan informed consent (lembar
persetujuan) pada subjek penelitian terkait dengan karakteristik kebugaran
kardiorespirasi yang akan di teliti. Lembar informed consent akan diisi
oleh responden tanpa ada paksaan dari pihak tertentu.
2. Justice
Subjek penelitian diperlakukan dengan kehati-hatian dan terbuka
mengenai penelitian tentang karakteristik kebugaran kardiorespirasi,
memperhatikan hak dari subjek penelitian serta adil dalam hal
memberikan perlakuan dan manfaat keikutsertaan subjek dalam
penelitian. Penelitian ini memberikan sikap adil dengan memberikan
semua lembar perserujuan responden, merahasiakan data-data responden
dan memberikan kuesioner yang sama setiap responden.
3. Beneficence dan non maleficence
Penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian,
memberikan manfaat, memenuhi persyaratan ilmiah, sekaligus mampu
menjaga privasi tentang karakteristik kebugaran kardiorespirasi, subjek
penelitian serta tidak menyinggung atau melakukan hal-hal yang
merugikan (non maleficence, do no harm) subjek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bachmann JM, DeFina LF, Franzini L, Gao A, Leonard DS, Cooper KH, et al.,
(2015). Cardiorespiratory Fitness in Middle Age and Health Care Costs in Later
Life. Journal of the American College of Cardiology.
Claude B, Blair SN, Katzmarzyk PT.,(2015). Less Sitting, More Physical Activity,or
Higher Fitness? Mayo Clinic.90(11):15331540.
Dewi dan Made. (2016). Daya tahan kardiorespirasi siswa pemain basket sekolah
menengah atas dikota denpasar lebih baik dari pada siswa bukan pein basket. E-
Jurnal Medika , Vol. 5, No. 4, April 2016. ISSN:2303-1395.
Ohtake PJ.,( 2005). Field tests of aerobic capacity for children and older adults.
Cardiopulm Phys Ther J.;16(2):5-11.
Sherwood L. (2016). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-remaja-di-
indonesia (akses pada tanggal 13 me1 2018)