Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas

Sub Pokok Bahasan : Manajemen laktasi

Instansi : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi


Ilmu Keperawatan Mataram (STIKES MATARAM)

Waktu : 43 menit

Hari/tanggal : Sabtu, 31 Agustus 2019

Tempat :-

Target/sasaran : Ibu Menyusui

Materi : Terlampir
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 43 menit, ibu menyusui
dapat mengetahui cara manajemen laktasi (cara menyusui,manfaat ASI dan
penyimpanan ASI) dengan benar.

II. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 43 menit , ibu menyusui dapat :
1. Memahami cara menyusui yang benar
2. Mengetahui lama dan frekuensi menyusui
3. Memahami manfaat ASI
4. Memahami penyimpanan ASI

III. Garis Besar Materi


Materi pendidikan kesehatan yang akan diberikan meliputi :
1. Cara menyusui yang benar
a. Mengatur posisi menyusui yang nyaman bagi ibu
b. Sebelum menyusui, ASI di keluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.
c. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
1) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebihbaik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu
bersandar pada sandaran kursi
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala
bayi tidak boleh tengadah dan bokong bayi di tahan dengan telapak
tangan ibu.
3) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang
satu di depan
4) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap
payudara.
5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6) Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang
d. Payudara di pegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang
di bawah
e. Bayi di beri rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh
pipi dengan putung susu dan menyentuh sisi mulut bayi
f. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke
payudara ibu dengan putting serta areola di masukkan ke mulut bayi
g. Setelah bayi selesai menyusui bayi di sendawakan

2. Lama dan Frekuensi Menyusui


Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab
lain (missal: kencing) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi dapat kosong dalam waktu 2 jam. Pada awal bayi akan
menyusu dengan jadwal waktu yang tidak teratur dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1-2 minggu kemudian.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara dan
diusahakan sampai payudara terasa kosong agar produksi ASI lebih baik.
SEtiap menyusui di mulai dengan payudara terakhir di susukan.

3. Manfaat ASI
a. Bagi Bayi
ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi bayi. ASI
mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena ASI mengandung
zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi bakteri,virus,parasit dan jamur.
b. Bagi Ibu
Mengurangi perdarahan pasca melahirkan, mengurangi terjadinya
anemia, menjarangkan kehamilan, mengecilkan rahim, ibu dapat lebih
cepat langsing kembali, mengurangi resiko terjadinya kanker rahim dan
payudara.
c. Bagi Keluarga
Menghemat pengeluaran (ekonomis), tidak merepotkan dan menghemat
waktu serta mudah dibawa kemana-mana. ASI dapat diberikan kapan
saja dalam keadaan siap di minum oleh bayi

4. Penyimpanan ASI
ASI yang di keluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat, namun ada
perbedaan lamanya penyimpanan terkait dengan tempat penyimpanan. Di
udara terbuka/bebas ASI mampu bertahan dalam waktu 6-8 jam, di lemari
es ASI mampu bertahan selama 24 jam dan di freezer ASI mampu bertahan
selama 6 bulan. ASi yang telah di dinginkan tidak bo;eh di rebus bila akan
di minumkan katrena kualitasnya akan menurun. ASI tersebut cukup di
diamkan beberapa saat di dalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau
dapat pula di rendam di dalam wadah yang berisi air hangat.

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

V. Media dan Alat


- Leaflet
VI. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan target/sasaran


1. Mengucapkan salam, berdoa, dan 2’ Menjawab salam, berdoa, dan
memperkenalkan diri memperhatikan

2. Apersepsi tentang manajemen 2’ Menanggapi dan menjawab


laktasi pertanyaan

3. Menjelaskan tujuan pendidikan 2’ Memperhatikan penjelasan penyuluh


kesehatan secara verbal

4. Berdiskusi tentang cara 15’


Menanggapi dan memperhatikan
menyusui,lama dan frekuensi
penjelasan penyuluh
menyusui yang benar

5. Menjelaskan tentang manfaat dan 10’


Menanggapi dan memperhatikan
penyimpanan ASI
penjelasan penyuluh

6. Mendorong dan memberi 5’


Bertanya, menanggapi dan atau
kesempatan pasien untuk
menjawab pertanyaan
bertanya
7. Evaluasi secara lisan 5’ Menjawab pertanyaan
8. Menutup pertemuan dan 2’ Memperhatikan dan menjawab salam
mengucapkan salam

Jumlah Waktu 43’


VII. Evaluasi
1. Bagaimana cara menyusui yang benar?
2. Berapa lama dan frekuensi menyusui?
3. Sebutkan manfaat ASI?
4. Sebutkan bagaimana penyimpanan ASI?
LAMPIRAN MATERI MANAJEMEN LAKTASI

1. Pengertian
Manajemen Laktasi adalah segala daya upaya yang di lakukan untuk membantu
ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya.
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
proses bayi mengisap dan menelan ASI.

2. Asi Eksklusif
ASI esklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain
pada bayi berumur 0-6 bulan (Depkes RI, 2004). Selama itu bayi tidak
diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, ait
teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI esklusif bayi juga tidak diberikan
makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan
sebagainya. ASI esklusif diharaokan dapat diberikan sekurang-kurangnya selama
empat bulan dan kalau memungkinkan sampai enam bulan. Pemberian ASI secara
benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan tanpa
makanan pendamping. Di atas usia enam bulan bayi ememrlukan makanan
tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua bulan.
Bayi diberikan ASI pada kebutuhannya atau setiap 2 sampai 3 jam. Makin
sering bayi menghisap makin banyak ASI yang dihasilkan. Menghisap
menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan dua hormone yaitu oksitosin dan
prolaktin. Oksitosin menyebabkan kontraksi di dalam payudara ya ng
menyemburkan ASI keluar untuk mempermudah bayi. Prolaktin merangsang sel-
sel untuk membentuk susu. Makin sering bayi menghisap, makin banyak
prolaktin yang dibentuk.
3. Manfaat Asi
Komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu mengandung protein 0,9 %, lemak
3,8 %, laktosa 7,0 %. Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan bayi pada
keadaan masing-masing yaitu ASI dari ibu yang melahirkan bayi premature
sesuai dengan kebutuhan bayi premature dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang
melahirkan bayi cukup bulan sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan tersebut.
a. Manfaat Bagi Ibu :
1) Meningkatkan produksi ASI
2) Mencegah bendungan ASI
3) Merangsang pengeluaran darah atau proses pengecilan perut ibu setelah
bersalin.
4) Menjarangkan kehamilan.
5) Mengurangi resiko kejadian kanker payudara.
b. Manfaat Bagi Bayi :
1) Nutrisi ( zat gizi ) yang sesuai untuk bayi
2) Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Terdapat sekitar 50 %
kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5 – 4,5 %.
Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi
karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol oleh enzim lipase dalam ASI.
3) Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Manfaat lain dari laktosa
yaitu memperinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
laktobasilus bifidus.
4) Protein
Kadar protein dalam ASI adalah sekitar 0,9 %.Protein dalam susu adalah
kasein dan whey. Whey lebih mudah dicerna daripada kasein ( protein
utama dalam susu sapi ). Kecuali mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua
macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan
taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic sedangkan taurin
untuk pertumbuhan otak.
5) Garam dan Mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik
sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mianeral yang rendah,
ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah disbanding susu sapi.
6) Vitamin
ASI mengandung vitamin cukup yang diperlukan bayi. Vitamin K yang
berfungsi sebagai katalisator pada prosesd pembekuan darah terdapat
dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan miudah diserap. Dalam ASI
juga banyak mengandung vitamin E dan vitamin D.
7) Meningkatkan sistem imun yang menyebabkan bayi akan lebih kebal
terhadap penyakit.
8) Memenuhi kebutuhan
9) Nutrisis bayi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, karnitin serta
garam dan mineral.

4. Cara Menyusui Yang Benar


a. The cradle (Posisi Mendekap). Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru
lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung
untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda
saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan
kepalanya pada siku Anda.
b. The cross cradle hold (Posisi Mendekap Silang). Satu lengan mendukung
tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan
tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi
menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara
kecil.
c. The football hold (Posisi Pencengkram/Sepakbola). Caranya, pegang bayi di
samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah
lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi
terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu
dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
d. Saddle hold (Posisi Duduk). Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk
menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda
memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan
kaki mengangkangi Anda sendiri.
e. The lying position (Posisi Berbaring). Menyusui dengan berbaring akan
memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur
lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung
punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi
menyentuh Anda.

5. Tanda-tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik


a. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada pada ibu.
b. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
c. Areola tidak terlihat dengan jelas
d. Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalamserta menelan ASI-
nya.
e. Bayi terlihat tenang dan senang.
f. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu.
6. Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
a. Makanan
Kualitas dan produksi ASI dipengaruhi oleh makanan yang ibu
konsumsi sehari-hari. Selama masa menyusui, ibu harus mengkonsumsi
makanan yang sehat, beragam dan mengandung gizi yang seimbang. Jika pola
makan ibu tidak tepat dan ibu tidak mengkonsumsi makanan sehat, maka
akibatnya produksi ASI akan menjadi terpengaruh. Terdapat berbagai jenis
makanan yang dapat mempengaruhi produksi ASI, di antaranya yaitu daun
katuk, sayuran hijau, daun pepaya dan lain sebagainya.
b. Keadaan Psikis dan Emosi Ibu
Keadaan psikis dan emosi ibu dapat mempengaruhi refleks pengaliran
susu. Refleks ini berperan untuk mengontrol perintah, yang mana perintah
tersebut dikirim oleh hipotalamus yang terdapat pada kelenjar bawah otak.
Apabila ibu mengalami cemas, tegang, stres, dan kebingungan maka ASI
tidak dapat turun dari alveoli menuju ke puting. Keadaan ini biasanya akan
terjadi pada awal-awal menyusui, ketika refleks pengaliran susu belum dapat
befungsi dengan sepenuhnya. Refleks pengaliran susu itu sendiri dapat
berfungsi dengan baik apabila ibu dalam keadaan tenang, nyaman, rileks dan
tidak tegang atau merasa cemas. Anda dapat mendengar suara tangisan bayi
atau selalu memikirkannya sehingga dapat membantu refleks air susu bekerja.
Efeknya produksi ASI akan terbantu.
c. Frekuensi Menyusui
Apabila bayi menyusu semakin sering, maka produksi ASI akan
semakin banyak. Selain menyusui langsung, anda juga dapat memerah ASI
dengan pompa ASI. Apabila menyusui bayi jarang dilakukan, ASI pun tidak
akan dihisap oleh bayi anda yang akan berpengaruh pada pengeluaran ASI.
d. Pemakaian Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi harus ibu perhatikan selama masa
menyusui. Pasalnya, pemakaian alat kontrasepsi yang tidak tepat dapat
mempengaruhi produksi ASI.

7. Cara Pijat Oksitosin untuk melancarkan produksi ASI


Memberikan ASI adalah hal yang sangat penting bagi bayi, terutama pada
bayi di bawah 6 bulan. Hormon di dalam tubuh yang berfungsi dalam produksi
ASI yaitu hormon oksitosin.
Untuk bisa melakukan pijat oksitosin yang benar dan tepat maka disarankan
untuk konsultasi kepada dokter kandungan ataupun orang yang paham tentang
pijat oksitosin. Adapun dibawah ini penjelasan tentang cara pijat oksitosin secara
umum, berikut langkah-langkahnya:
a. Pertama-tama Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat lengan di atas meja
yang ada dihadapannya, juga meletakkan kepala di tangan.
b. Setelah itu Ayah melakukan pemijatan di sepanjang kedua sisi tulang
belakang Ibu. Pijat dengan memakai ibu jari (bisa juga memijat dengan
menggunakan kepalan tangan, tinggal pilih maka yang lebih enak dan
cocok).
c. Lalu pada bagian tulang belakang leher, carilah bagian tulang yang paling
menonjol.
d. Maka dari titik tulang yang paling menonjol tersebut, maka turun sedikit ke
bawahnya (yaitu jaraknya sekitar lebih 1-2 jari). Lalu geser kembali ke
kanan dan kiri (masing-masing berjarak sekitar 1-2 jari).
e. Lalu Anda bisa memulai melakukan pemijatan dengan gerakan yang
memutar, lakukan secara perlahan-lahan ke arah bawah hingga mencapai
batas garis bra.
f. Tapi apabila ingin terus dipijat hingga pinggang, maka silahkan saja
(bebas).
g. Lalu tekan agak kuat (jangan terlalu kuat / kencang menekan) yang
membentuk gerakan melingkar kecil menggunakan kedua ibu jari. Lakukan
pemijatan mulai dari leher, lalu turun ke bawah hingga ke arah tulang
belikat. Umumnya pemijatan hanya dilakukan selama 3-5 menit saja.

8. Cara Pelaksanaan Managent Laktasi


Persiapan Alat Laktasi
a. Bantal
b. Kapas basah
c. Tissue untuk wajah yang lembut untuk kulit bayi

Langkah - Langkah Pelaksanaan Laktasi

Dengan posisi duduk

a. Mencuci tangan
b. Atur posisi ibu dengan duduk tegak tapi santai
c. Bersihkan putting susu dan daerah sekitar areola mamae dengan kapas bersih
d. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi
e. Tidurkan bayi diatas pangkuan ibu kemudian sangga kepala dengan lengan
ibu dan satu tangan bayi dibelakang ibu dan lengan yang lainnya didepan
f. Hadapkan muka bayi ke payudara ibu dan sentuh pipi atau sudut mulut bayi
dengan puting payudara
g. Waktu bayi membuka mulut segera masukan ke putting susu sampai semua
areola masuk kedalam mulut
h. Perhatikan bahwa telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, untuk
memastikan posisi menyusui sudah benar
i. Sangga payudara dengan empat jari tangan dan ibu jari pada bagian atas
payudara
j. Awasi agar payudara ibu tidak menutupi hidung bayi
k. Susukan kedua payudara secara bergantian selama 10-15 menit pada setiap
payudara
l. Setelah selesai tepuk punggung bayi secara perlahan agar bayi bersendawa
m. Putting susu dibersihkan dengan kapas basah
n. Cuci tangan setelah selesai menyusui

Dengan posisi berbaring

a. Mencuci tangan
b. Bersihkan putting susu dan daerah areola dengan kapas basah
c. Atur posisi ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan
d. Baringkan bayi disisi ibu dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan
e. Ibu berbaring miring pada mamae yang akan ditetekan dan punggung ibu bisa
diganjal dengan bantal
f. Lengan pada sisi mamae yang akan ditetekan diusahakan dapat menopang
tubuh bayi mulai dari leher, punggung dan pantatnya. Jadi kedudukan bayi
ikut berbaring sambil ditopang lengan ibunya
g. Kedudukan tinggi rendahnya mulut bayi dapat diatur sesuai dengan papila
mamae
h. Tangan ibu yang ikut bebas ikut membantu memasukan putting susu ke mulut
bayi sambil telapak tangan menahan payudara agar tidak menutupi hidung
bayi. Sedang jari telunjuk dan jari tengah membantu pengeluran ASI dengan
cara menjepit- jepit payudara
i. Susukan bayi dengan cara seperti posisi duduk
j. Pindahkan bayi ke payudara yang lain setelah menyusui 10-15 menit
k. Setelah selesai putting susu dibersihkan dengan kapas basah
l. Cuci tangan setelah selesai menyusui
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas
Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta

Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara

Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC

Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya

Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta :
EGC

…………. 2001 Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai