SAP Jadi Bu Ilmi
SAP Jadi Bu Ilmi
Waktu : 43 menit
Tempat :-
Materi : Terlampir
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 43 menit, ibu menyusui
dapat mengetahui cara manajemen laktasi (cara menyusui,manfaat ASI dan
penyimpanan ASI) dengan benar.
3. Manfaat ASI
a. Bagi Bayi
ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi bayi. ASI
mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena ASI mengandung
zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit
infeksi bakteri,virus,parasit dan jamur.
b. Bagi Ibu
Mengurangi perdarahan pasca melahirkan, mengurangi terjadinya
anemia, menjarangkan kehamilan, mengecilkan rahim, ibu dapat lebih
cepat langsing kembali, mengurangi resiko terjadinya kanker rahim dan
payudara.
c. Bagi Keluarga
Menghemat pengeluaran (ekonomis), tidak merepotkan dan menghemat
waktu serta mudah dibawa kemana-mana. ASI dapat diberikan kapan
saja dalam keadaan siap di minum oleh bayi
4. Penyimpanan ASI
ASI yang di keluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat, namun ada
perbedaan lamanya penyimpanan terkait dengan tempat penyimpanan. Di
udara terbuka/bebas ASI mampu bertahan dalam waktu 6-8 jam, di lemari
es ASI mampu bertahan selama 24 jam dan di freezer ASI mampu bertahan
selama 6 bulan. ASi yang telah di dinginkan tidak bo;eh di rebus bila akan
di minumkan katrena kualitasnya akan menurun. ASI tersebut cukup di
diamkan beberapa saat di dalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau
dapat pula di rendam di dalam wadah yang berisi air hangat.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
1. Pengertian
Manajemen Laktasi adalah segala daya upaya yang di lakukan untuk membantu
ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya.
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai
proses bayi mengisap dan menelan ASI.
2. Asi Eksklusif
ASI esklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain
pada bayi berumur 0-6 bulan (Depkes RI, 2004). Selama itu bayi tidak
diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, ait
teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI esklusif bayi juga tidak diberikan
makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan
sebagainya. ASI esklusif diharaokan dapat diberikan sekurang-kurangnya selama
empat bulan dan kalau memungkinkan sampai enam bulan. Pemberian ASI secara
benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan tanpa
makanan pendamping. Di atas usia enam bulan bayi ememrlukan makanan
tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua bulan.
Bayi diberikan ASI pada kebutuhannya atau setiap 2 sampai 3 jam. Makin
sering bayi menghisap makin banyak ASI yang dihasilkan. Menghisap
menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan dua hormone yaitu oksitosin dan
prolaktin. Oksitosin menyebabkan kontraksi di dalam payudara ya ng
menyemburkan ASI keluar untuk mempermudah bayi. Prolaktin merangsang sel-
sel untuk membentuk susu. Makin sering bayi menghisap, makin banyak
prolaktin yang dibentuk.
3. Manfaat Asi
Komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu mengandung protein 0,9 %, lemak
3,8 %, laktosa 7,0 %. Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan bayi pada
keadaan masing-masing yaitu ASI dari ibu yang melahirkan bayi premature
sesuai dengan kebutuhan bayi premature dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang
melahirkan bayi cukup bulan sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan tersebut.
a. Manfaat Bagi Ibu :
1) Meningkatkan produksi ASI
2) Mencegah bendungan ASI
3) Merangsang pengeluaran darah atau proses pengecilan perut ibu setelah
bersalin.
4) Menjarangkan kehamilan.
5) Mengurangi resiko kejadian kanker payudara.
b. Manfaat Bagi Bayi :
1) Nutrisi ( zat gizi ) yang sesuai untuk bayi
2) Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Terdapat sekitar 50 %
kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5 – 4,5 %.
Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi
karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol oleh enzim lipase dalam ASI.
3) Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Manfaat lain dari laktosa
yaitu memperinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
laktobasilus bifidus.
4) Protein
Kadar protein dalam ASI adalah sekitar 0,9 %.Protein dalam susu adalah
kasein dan whey. Whey lebih mudah dicerna daripada kasein ( protein
utama dalam susu sapi ). Kecuali mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua
macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan
taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic sedangkan taurin
untuk pertumbuhan otak.
5) Garam dan Mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik
sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mianeral yang rendah,
ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah disbanding susu sapi.
6) Vitamin
ASI mengandung vitamin cukup yang diperlukan bayi. Vitamin K yang
berfungsi sebagai katalisator pada prosesd pembekuan darah terdapat
dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan miudah diserap. Dalam ASI
juga banyak mengandung vitamin E dan vitamin D.
7) Meningkatkan sistem imun yang menyebabkan bayi akan lebih kebal
terhadap penyakit.
8) Memenuhi kebutuhan
9) Nutrisis bayi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, karnitin serta
garam dan mineral.
a. Mencuci tangan
b. Atur posisi ibu dengan duduk tegak tapi santai
c. Bersihkan putting susu dan daerah sekitar areola mamae dengan kapas bersih
d. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi
e. Tidurkan bayi diatas pangkuan ibu kemudian sangga kepala dengan lengan
ibu dan satu tangan bayi dibelakang ibu dan lengan yang lainnya didepan
f. Hadapkan muka bayi ke payudara ibu dan sentuh pipi atau sudut mulut bayi
dengan puting payudara
g. Waktu bayi membuka mulut segera masukan ke putting susu sampai semua
areola masuk kedalam mulut
h. Perhatikan bahwa telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus, untuk
memastikan posisi menyusui sudah benar
i. Sangga payudara dengan empat jari tangan dan ibu jari pada bagian atas
payudara
j. Awasi agar payudara ibu tidak menutupi hidung bayi
k. Susukan kedua payudara secara bergantian selama 10-15 menit pada setiap
payudara
l. Setelah selesai tepuk punggung bayi secara perlahan agar bayi bersendawa
m. Putting susu dibersihkan dengan kapas basah
n. Cuci tangan setelah selesai menyusui
a. Mencuci tangan
b. Bersihkan putting susu dan daerah areola dengan kapas basah
c. Atur posisi ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan
d. Baringkan bayi disisi ibu dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan
e. Ibu berbaring miring pada mamae yang akan ditetekan dan punggung ibu bisa
diganjal dengan bantal
f. Lengan pada sisi mamae yang akan ditetekan diusahakan dapat menopang
tubuh bayi mulai dari leher, punggung dan pantatnya. Jadi kedudukan bayi
ikut berbaring sambil ditopang lengan ibunya
g. Kedudukan tinggi rendahnya mulut bayi dapat diatur sesuai dengan papila
mamae
h. Tangan ibu yang ikut bebas ikut membantu memasukan putting susu ke mulut
bayi sambil telapak tangan menahan payudara agar tidak menutupi hidung
bayi. Sedang jari telunjuk dan jari tengah membantu pengeluran ASI dengan
cara menjepit- jepit payudara
i. Susukan bayi dengan cara seperti posisi duduk
j. Pindahkan bayi ke payudara yang lain setelah menyusui 10-15 menit
k. Setelah selesai putting susu dibersihkan dengan kapas basah
l. Cuci tangan setelah selesai menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas
Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta
Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara
Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC
Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta :
EGC
…………. 2001 Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat depkes RI.