Anda di halaman 1dari 28

1. Topik: Yuk, bersyukur!

Berdasarkan hasil need asessmen disusun satuan layanan sebagai berikut:


Mata : Layanan Dasar
Layanan
Bidang : Bimbingan Klasikal
Bimbingan
Jenis : Pribadi-sosial
Bimbingan
Standar : Landasan Hidup Religius
Kompetens
i
Tujuan : Siswa menjadi pribadi yang bersyukur atas hal-hal yang ada
disekitarnya.
Kompetens : Menerima keadaan diri secara positif.
i Dasar
Indikator : 1. Siswa bisa mengetahui nikmatnya bersyukur
2. Mengetahui banyak hal-hal yang patut mereka syukuri didunia
ini.
Topik : Yuk, bersyukur!
Waktu : 1 x 40 menit
Sasaran / : Genap
Semester
Metode : Diskusi
dan Teknik
Alat dan : Power point, Proyektor.
Bahan
Langkah- : Awal:
langkah 1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor dengan
mengucapkan salam dan bertanya kabar para siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan menjelaskan
tujuan simulasi dan waktu yang akan digunakan.
Transisi:
1. Konselor meminta siswa menyimak materi dari vidio yang
akan ditampilankan.
Kerja:
Eksperientasi:
Siswa diajak menonton slide tentang rasa bersyukur atas apa yang
terjadi disekitarnya. Lalu dari tayangan tersebut siswa diminta
menyebutkan tentang hal-hal yang bisa membuat mereka
bersyukur disetiap harinya dimulai dari hal-hal terkecil
disekitarnya.
Identifikasi:
Konselor meminta pendapat siswa apa yang mereka rasakan atau
pikirkan ketika melihat tayangan tersebut?
Analisis:
1. Apa yang dipelajari dari diskusi tadi?
Generalisasi:
1. Apa yang akan dilakukan siswa kedepannya?
Terminasi:
Refleksi umum:
Konselor menjelaskan kesimpulan dari diskusi ini
Tindak lanjut:
Konselor memberikan penguatan dan memberikan kesempatan
terbuka pada siswa yang ingin melakukan konseling.
Evaluasi : Proses: Apabila siswa memperhatikan materi dengan seksama,
melaksanakan tugas dengan antusias maka layanan yang yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa
Isi: siswa mengetahui maksud dari layanan yang diberikan
Hasil: (Terlampir)
Lampiran : 1.Materi pelayanan
Syukur merupakan perbuatan yang amat utama dan mulia,
oleh karena itu Allah Subhannahu wa Ta'ala memerintahkan kita
semua untuk bersyukur kepada-Nya, mengakui segala keutamaan
yang telah Dia berikan, sebagaimana dalam firman Nya, yang
artinya,
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah :152)
Kesyukuran yang hakiki di bangun di atas lima pondasi
utama. Barang siapa merealisasikannya, maka dia adalah seorang
yang bersyukur dengan benar. Lima asas tersebut adalah:
1. Merendahnya orang yang bersyukur di hadapan yang dia
syukuri (Allah).
2. Kecintaan terhadap Sang Pemberi nikmat (Allah).
3. Mengakui seluruh kenik-matan yang Dia berikan.
4. Senantiasa memuji-Nya, atas nikmat tersebut.
5. Tidak menggunakan nikmat untuk sesuatu yang dibenci oleh
Allah.
Maka dengan demikian syukur adalah merupakan bentuk
pengakuan atas nikmat Allah dengan penuh sikap kerendahan
serta menyandarkan nikmat tersebut kepada-Nya, memuji Nya
dan menyebut-nyebut nikmat itu, kemudian hati senantiasa
mencintai Nya, anggota badan taat kepada-Nya serta lisan tak
henti-henti menyebut Nya.
Imam Ibnu Rajab berkata, "Syukur itu dengan hati, lisan dan
anggota badan”.
1. Syukur dengan hati adalah mengakui nikmat tersebut dari
Sang Pemberi nikmat, berasal dari-Nya dan atas keutamaan-
Nya.
2. Syukur dengan lisan yaitu selalu memuji Yang Memberi
nikmat, menyebut nikmat itu, mengulang-ulangnya serta
menampakkan nikmat tersebut, Allah Subhannahu wa Ta'ala
berfirman, artinya,“Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka
hendaklah kamu menyebut-nyebutNya (dengan bersyukur)”.
(QS. 93:11)
3. Syukur dengan anggota badan yaitu tidak menggunakan
nikmat tersebut, kecuali dalam rangka ketaatan kepada Allah
Subhannahu wa Ta'ala, berhati hati dari menggunakan
nikmat untuk kemak-siatan kepada-Nya.
Bersyukur dalam segala hal memang mudah sekali terlontar
dari mulut kita, kita senantiasa memberi nasihat kepada orang
yang sedang terkena musibah untuk tetap bersyukur.
Namun yang harus di tanyakan adalah apakah kita mampu
melakukanya? Bersyukur seperti apa yang harus kita lakukan.
Makna dari bersyukur sesungguhnya adalah mau menerima
segala pemberian yang telah di dapatkan dengan rasa ikhlas.
Tapi tidak banyak di antara kita yang mampu bersyukur jika
pemberian yang di dapat adalah sesuatu yang pahit dan
menyakitkan.
Tahukah anda bahwa dengan bersyukur dapat menuntun kita
untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari diri kita.
Mungkin banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak
realistis. Namun sebenarnya sikap tersebut jauh lebih realistis ,
yaitu membebaskan diri dari kecemasan atas kesalahan.
Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju lebih
antusias. Semakin banyak kita bersyukur semakin banyak kita
menerima.
Kebanyakan orang terpaku pada kegagalan lalu
mengingkarinya, sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan
lalu mensyukurinya.
Karena kita takkan berhasil dengan menggerutu dan
berkeluh kesah. keberhasilan datangnya dari usaha, sedangkan
kita berusaha jika kita melihat sisi positif dari sesuatu yang ingin
kita perjuangkan.
Oleh karena itu Bersyukurlah dalam segala hal karena hanya
dengan bersyukur sisi positif akan tampak di pandangan .
2. Sumber Materi
Hidayat, A. (2011). Seberapakah Syukur Kita?. [Onnline].
Tersedia:
hhttp://matericeramahdankultum.blogspot.com/2011/05/seberapa
kah-syukur-kita.html [14 Maret 2014]

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

2. Topik : Semangat belajar, jadi juara!


Berdasarkan hasil need asessmen disusun satuan layanan sebagai berikut:
Mata Layanan : Layanan dasar
Bidang Bimbingan : Akademik
Jenis Bimbingan : Bimbingan klasikal
Kompetensi : Kematangan intelektual
Tujuan : Siswa mengetahui manfaat belajar dan bersemangat
untuk berkonsentrasi dalam pelajaran
Kompetensi Dasar : Siswa mampu mengaplikasikan cara-cara belajar dengan
mudah dan menyenangkan pada kehidupan sehari-hari.
Indikator : 1. Mengetahui manfaat belajar.
2. Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
Topik : Semangat belajar, jadi juara!
Waktu : 1 x 40 menit
Sasaran / Semester : Genap
Metode dan Teknik : Diskusi
Alat dan Bahan : Power point, Proyektor, Kertas, alat tulis.
Langkah-langkah : Awal:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
4. Konselor mulai mengintruksikan siswa untuk
menyiapkan kertas dan alat tulisnya
Transisi:
1. Pembimbing mengkondisikan siswa.
Kerja:
Eksperientasi:
Siswa diminta menuliskan hal-hal apa yang membuat
mereka semangat belajar, hal-hal yang membuat mereka
malas belajar dan bagaimana cara-cara untuk mengatasi
rasa malas tersebut.
Identifikasi:
Konselor meminta beberapa anak membacakan
tulisannnya dan meminta beberapa siswa lain
menganggapi tulisan yang dibuat temannya.
Analisis:
1. Apa yang dipelajari dari simulasi tadi?
Generalisasi:
1. Apa yang akan dilakukan untuk terus bersemangat
belajar kedepannya?
Terminasi:
Refleksi umum:
Konselor menjelaskan kesimpulan dari simulasi ini
Tindak lanjut:
Konselor memberikan penguatan dan memberikan
kesempatan terbuka pada siswa yang ingin melakukan
konseling.
Lampiran : 1.Materi pelayanan
belajar adalah kewajiban bagi seorang pelajar, hidup
tanpa belajar bagaikan raga tanpa jiwa. tapi seringkali
kita malas belajar khususnya anak anak sekolah. Berikut
alasan mengapa kita sering malas belajar:
1. Sulit memahami soal atau pelajaran
Permasalahan satu ini sering dijadikan alasan untuk
malas belajar karena kalau sudah sulit dengan soal dalam
mata pelajaran kita jadi dipusingkan dengan pelajaran
tersebut, untuk mengatasi permasalahan tersebut kita bisa
belajar bersama-sama dengan teman atau kita sering
sebut belajar kelompok, dengan belajar kelompok kita
bisa sharing berbagai soal yang sulit dengan teman kita
2. Lingkungan sekitar
Lingkungan sangatlah berpengaruh dalam proses
belajar. Apabila Lingkungan kita tidak nyaman maka
secara otomatis kita akan malas belajar, Untuk mengatasi
permasalahan tersebut hendaknya kita menciptakan
lingkungan se-nyaman mungkin
3. Nge-game
Apabila kita keseringan nge-game maka kita secara
otomatis akan malas belajar karena kita sudah nyaman
dengan game yang kita mainkan dan "sangat" berat
meninggalkan game yang kita mainkan untuk beranjak
belajar. untuk mengatasi permasahan tersebut hendaknya
kita atur waktu belajar dan bermain kita.
4. Mood
Mood adalah sesuatu yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar kita, apabila kita sedang tidak mood kita
akan sangat sangat malas belajar, untuk mengatasi
permasalahan tersebut hendaknya kita ciptakan mood
yang enak untuk belajar.
5. Sarana yang tidak mendukung
Sarana yang tidak mendukung merupakan salah satu
faktor penyebab kemalasan dalam belajar. jika sarana
tidak atau kurang mendukung untuk belajar kita akan
malas belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
hendaknya kita mempunyai sarana yang cukup
mendukung untuk belajar misalnya buku ,ballpoint,
pensil, meja belajar, kursi, buku pelajaran dll.
6. Keadaan fisik yang kurang sehat
Apabila kita sakit jangankan belajar mau makan pun
kita malas maka dari itu kita syukuri anugrah sehat yang
telah diberi Allah dengan cara kita menjaga kesehatan.
dengan keadaan fisik yang sehat kita akan semangat
belajar.
untuk itu, ada beberapa tips untuk kita sebagai anak
pelajar dalam mengatasi rasa malas ketika belajar
diantaranya :
1. Niat yang kuat bahwa kita pasti BISA.
2. Banyak membaca biografi orang-orang sukses
supaya kita termotivasi untuk bisa seperti mereka.
3. Jaga kesehatan, sebab jika tubuh yang tidak sehat
malas untuk beraktifitas
4. Bayangkan momen indah ketika kita meraih
prestasi belajar baik itu di sekolah maupun di luar
sekolah.
5. Nasihati diri sendiri di depan kaca, “ Jika saya
malas, berarti saya tidak akan bisa menjadi orang yang
sukses."
6. Cari temen atau saingan yang membuat kita
terpompa semangatnya.
7. Jangan terlalu akrab dengan anak-anak yang malas,
karena sifat malasnya bisa menular.
8. Cari suasana yang nyaman untuk belajar. Jika kamu
lebih nyaman mendengarkan musik dalam belajar, maka
lakukanlah agar kamu tidak merasa jenuh dan bosan.
9. Yakinkan pada diri sendiri bahwa belajar banyak
manfaatnya.
10. Lakukan berulang-ulang mengucapkan “Aku rajin
dan pasti bisa!”
11. Hindari kata-kata negatif seperti “Aku malas,
Bodoh dan Tidak bisa“
12. Jika harus belajar dari buku maka usahakan buku
di beri warna cerah, karena otak mudah menyimpan hal-
hal yang menarik.
13. Jika sedang belajar merasa jenuh, lihatlah daun
berwarna hijau. Bayangkan kesejukan dan kesegarannya.
14. Kenalilah gaya belajar kita, apakah termasuk
Kinestik (jika belajar selalu mengerakkan salah satu
anggota tubuh), Visual (mudah menangkap pelajaran
lewat gambar) atau Auditorial (lebih konsentrasi lewat
pendengararan), hal ini bisa membantu untuk
meningkatkan belajar kita.

2. Sumber Materi
Abkin. (2007). Penataan Pendidikan Profesional
Konselor dan Layanan BK dalam Jalur Pendidikan
Formal. Jakarta: Depdiknas.
____. (2012). 6 Hal yang Menyebabkan Malas untuk
Belajar. [Online]. Tersedia:
http://forum.kompas.com/teras/61882-6-hal-yang-
menyebabkan-malas-untuk-belajar.html[19 Maret 2014]
______. (2012). Mengatasi Rasa Malas Ketika
Belajar. [Online]. Tersedia:
http://kompendo.blogspot.com/2012/05/mengatasi-rasa-
malas-ketika-belajar.html[19 Maret 2014]

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

3. Topik : Jadi apa aku nanti?


Berdasarkan hasil need asessmen disusun satuan layanan sebagai berikut:
Mata Layanan : Layanan dasar
Bidang Bimbingan : Karir
Jenis Bimbingan : Bimbingan klasikal
Stkitar Kompetensi : Wawasan dan kesiapan karir
Tujuan : Siswa termotivasi untuk mencapai impian karir yang ia
inginkan
Kompetensi Dasar : Menyadari keragaman niilai dan prasyaratan dan aktivitas
yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu.
Indikator : a. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan.
b. Siswa bisa menetapkan dan berusaha meraih cita-cita
karir yang ia impikan
Materi : Jadi Apa aku Nanti?
Waktu : 1 x 40 menit
Sasaran / Semester : Genap
Metode dan Teknik : Simulasi dan Fantasi

Alat dan Bahan : Materi, Kertas kumpulan nama-nama pekerjaan.


Langkah-langkah : Awal:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Transisi:
1. Pembimbing mengkondisikan siswa.
Kerja:
Eksperientasi: Konselor meminta mengambil gulungan
kertas yang telah disiapkan. Lalu memilih beberapa siswa
untuk mempraktekan pekerjaan yang tertuis dikertas lalu
siswa lain menebak. Setelah itu siswa membacakan isi
kertas mereka dan berpendapat tentang jenis pekerjaan
yang telah mereka dapatkan dan impikan.
Identifikasi:
Konselor memberikan pertanyaan:
1. Apa perasaanmu saat impian yang kamu dapat tidak
sesui dengan keinginanmu?
2. Apa perasaanmu ketika impian yang kamu dapat sesui
dengan impianmu?
3. Apa pendapatmu saat mendengarkan impian
temanmu?
Analisis:
1. Apa pelajaran yang bisa diambil dari simulasi tadi?
Generalisasi:
1. Apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan harapan
mereka?
Terminasi:
Refleksi umum:
Konselor menjelaskan kesimpulan dari simulasi ini
Tindak lanjut:
Konselor memberikan penguatan dan memberikan
kesempatan terbuka pada siswa yang ingin melakukan
konseling.
Lampiran : Materi pelayanan
Hal-hal yang bisa mendorong hancurnya cita-cita:
- Masa Lalu
- Cemas dan Takut
- Orang Lain
- Tidak Sampai Tuntas
- Malas
Jika kita mau berhasil mewujudkan semua cita-cita dan
Impian kita, kita harus segera menghancurkan lima
penghalang mental (mental block) kita diatas dan
mengantikannya dengan 5 kebiasaan baru yang akan
menjadi titik tolak perubahan yang mendorong kita untuk
segera merealisasikan Impian kita. Saat ini juga.
a. Focus ke Masa Depan dan Impian kita. Pikirkan
apa yang benar-benar kita inginkan, susun
rencana kerja, gali potensi dan kelebihan kita,
temukan strategi, cara dan segala kemungkinan
untuk mewujudkannya.
b. Yakin dan Percaya 100% bahwa kita bisa.
Keyakinan adalah modal utama untuk
mendapatkan apapun yang kita inginkan. Segala
sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini
hanya seringkali belum pernah di coba.
c. Lakukan saja sesuai dengan keinginan kita. Ikuti
kata hati, tulikan telingga kita dari orang-orang
negatif dan pesimis disekeliling kita.
d. Selesaikan apa yang telah kita mulai. Berani
bayar harga dan miliki mental Sang Juara. Jangan
pernah memalingkan mata sedetikpun dari garis
finish.
e. Mulailah sekarang, saat ini juga. Lakukan segera
apa yang kita rencanakan, apa saja. Sebenarnya
orang sukses bukanlah orang yang hebat tetapi
mereka adalah orang yang selalu take action dan
memulai lebih awal sehingga seringkali satu
langkah lebih maju dari kita.
2. Sumber Materi
a. Abkin. (2007). Penataan Pendidikan Profesional
Konselor dan Layanan BK dalam Jalur Pendidikan
Formal. Jakarta: Depdiknas.
b. Wijaya, R. (2009). Penyebab gagal meraih cita-cita.
[Online]. Tersedia:
http://www.ronywijaya.web.id/2011/09/penyebab-
gagal-meraih-cita-cita.html[2 Maret 2014].

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

4. Topik : Waktu yang berharga


Berdasarkan hasil need asessmen disusun satuan layanan sebagai berikut:
Mata Layanan : Layanan dasar
Bidang Bimbingan : Akademik
Jenis Bimbingan : Bimbingan kelompok
Stkitar Kompetensi : Kematangan intelektual
Tujuan : Siswa mengetahui pentingnya menggunakan waktu
seoptimal mungkin
Kompetensi Dasar : Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah secara objektif.
Indikator : 1. Siswa mengetahui berharganya waktu.
2. Siswa mampu menghargai waktu.
3. Siswa bisa membagi waktu dalam kehidupannya
sehar-hari.
Topik : Waktu yang berharga
Waktu : 1 x 40 menit
Sasaran / Semester : Genap
Metode dan Teknik : Diskusi
Alat dan Bahan : -
Langkah-langkah : Awal:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Transisi:
1. Pembimbing mengkondisikan siswa untuk menyimak
dan tetap tenang dalam kegiatan kelompok.
Kerja:
Eksperientasi:
Siswa diberikan sebuah tugas untuk mendiskusikan
bersama kelompoknya tentang waktu. Konselor meminta
beberapa siswa mengemukakan apa saja yang ia lakukan
kemarin dan menanyakan apakah menurutnya ia telah
mempergunakan waktunya dengan baik? Konselor
mengajak siswa menonton slide tentang manajemen
waktu lalu mendiskusikan dan mengemukakan pendapat
mereka setelah menonton tayangan.
Identifikasi:
Konselor meminta siswa untuk berpendapat tentang
tayangan yang mereka tonton..
Analisis:
1. Apa yang dipelajari dari slide tadi?
Generalisasi:
1. Apa yang akan dilakukan untuk kedepannya?
Terminasi:
Refleksi umum:
Konselor menjelaskan kesimpulan dari simulasi ini
Tindak lanjut:
Konselor memberikan penguatan dan memberikan
kesempatan terbuka pada siswa yang ingin melakukan
konseling.
Lampiran : 1.Materi pelayanan
Tips Mengoptimalkan Waktu
1. Buatlah jadwal harian, mingguan, bulanan dengan
alokasi waktu yang sesuai, jangan terlalu ketat dan
jangan terlalu longgar.
2. Sinergikan antara ibadah, bekerja dan belajar, dan
niatkan semuanya untuk ibadah kepada Alloh
Subhanahu wa Ta’ala.
3. Tetapkan target yang hendak dicapai (target materi
atau immateri)
4. Kerjakan tugas sesuai dengan waktu yang tersedia,
jangan pernah menunda tugas yang dapat dikerjakan
hari ini untuk besok
5. Susun pekerjaan berdasarkan prioritas
penyelesaiannya, dan kerjakan perkara yang mudah
dulu kemudian konsentrasikan diri untuk mengerjakan
yang sulit.
6. Jangan mudah membuat janji, karena janji akan
menyita waktu yang telah Anda jadwalkan.
7. Hindari hal-hal yang kurang penting, karena sekecil
apapun itu akan memakan waktu.
8. Lakukan pekerjaan dengan cermat, kontinyu dan hati-
hati, jangan pernah tergesa-gesa.
9. Jangan pernah terlalu lama memforsir diri karena akan
berakibat kepada kepayahan di kemudian hari, juga
jangan terlalu santai hingga menelantarkan tugas.
10.Bersyukurlah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala
ketika target Anda tercapai, dan bersabarlah selalu
dalam melaksanakan tugas dan saat kegagalan
menghampiri.

2. Sumber Materi
Abkin. (2007). Penataan Pendidikan Profesional
Konselor dan Layanan BK dalam Jalur Pendidikan
Formal. Jakarta: Depdiknas.
______. (2011). Tips Mengoptimalkan Waktu. [Online].
Tersedia:
http://pustakalaka.wordpress.com/2011/07/24/tips-
mengoptimalkan-waktu/[9 November 2012]

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

5. Topik : Who Am I?
Berdasarkan hasil need asessmen disusun satuan layanan sebagai berikut:
Mata Layanan : Layanan Dasar
Bidang Bimbingan : Bimbingan Kelompok
Jenis Bimbingan : Pribadi-sosial
Standar : Pengembangan Pribadi
Kompetensi
Tujuan : Siswa mengenal dirinya sendiri dan mampu mengatasi
kelemahannya dengan caranya sendiri.
Kompetensi Dasar : Menerima keadaan diri secara positif.
Indikator : 1. Siswa mengetahui dan menerima kelemahan dan
kelebihan didalam dirinya.
2. Siswa bisa memperbaiki dan mengembangkan
kemampuan maupaun kekurangan dirinya.
Topik : Who am i?
Waktu : 1 x 40 menit
Sasaran / Semester : Genap
Metode dan Teknik : Diskusi.
Alat dan Bahan : Kertas dan Alat tulis
Langkah-langkah : Awal:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Transisi:
1. Konselor meminta siswa menyiapkan kertas dan alat
tulisnya.
Kerja:
Eksperientasi:
Siswa diberikan sebuah tugas untuk menuliskan
tentang dirinya, kelemahan, kelebihanna lalu diputar
keteman kelompoknya sampai kembali pada pemiliknya
masing-masing. Setelah itu siswa diajak berdiskusi
tentang pendapat yang disampaikan oleh teman-temannya
tentang dirinya.
Identifikasi:
1. Konselor meminta pendapat siswa lain.
Analisis:
1. Apa yang dipelajari dari simulasi tadi?
Generalisasi:
1. Apa yang akan dilakukan untuk siswa kedepannya?
Terminasi:
Refleksi umum:
Konselor menjelaskan kesimpulan dari simulasi ini
Tindak lanjut:
Konselor memberikan penguatan dan memberikan
kesempatan terbuka pada siswa yang ingin melakukan
konseling.
Evaluasi : Proses: Apabila siswa memperhatikan materi dengan
seksama, melaksanakan tugas dengan antusias maka
layanan yang yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
siswa
Isi: siswa mengetahui maksud dari layanan yang
diberikan
Hasil: (Terlampir)
Lampiran : 1.Materi pelayanan
Bagaimana Menganalisis Potensi Diri ?
Sebenarnya analisis potensi dir itu hal yang
mudah, meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa
untuk mengetahui diri seseorang itu lebih jauh
merupakan hal yang sulit. Namun, dibalik kesulitan itu
terdapa kemudahan karena akan selalu kemudahan
ditengah-tengah kesulitan.

Analisis potensi diri itu hendaknya dilakukan sejak


dini, ataupun dari sekarang, Analisis potensi diri itu bisa
dilakukan pada waktu apa saja. Bisa saat kita beraktivitas,
istirahat, maupun benar-benar dalam keadaan konsentrasi
yang penuh.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan


dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih
banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya
sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang
kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut
cara-cara

Bagaimana menggali potensi diri :

1.Sebaiknya kita mencoba buat daftar pertanyaan,


seperti: apa yang membuat kita bahagia; apa yang anda
inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan
kita; dan apa saja kelemahan kita. Kemudian jawablah
pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan
keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan
kekuatan anda.

2.Tentukan tujuan hidup kita baik itu tujuan jangka


waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis.
Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan
kompetensi kita. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja
asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

3.Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk


mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi
hidup kita, apa yang bisa melecut semangat kita untuk
menghasilkan karya terbaik, dan lain-lainl. Sehingga kita
memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri
untuk menghasilkan yang terbaik. Apalagi dengan
dukungan dan kerja sama tim ( team work).

4.Buang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif yang bisa


menghambat langkah kita mencapai tujuan. Setiap kali
kitamenghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang
lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda
mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian
melangkahlah kembali jika kita telah menemukan jalan
yang mantap.

5.Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam


mencapai tujuan kita, jangan menyesali dan mengadili
diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang
waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan.
Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan
pelajaran untuk maju. Ingat, potensi diri seseorang adalah
kekuatan seseorang itu sendiri untuk menggapai sukses.
2. Sumber Materi

Criz. (2011).Mengetahui Potensi Diri. [Onnline].


Tersedia: http://chrizhensz.blogspot.com/2011/11/cara-
mengetahui-potensi-diri.html[14 November 2012]

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002
6. Topik: My Dream
Berdasarkan hasil need asessmen disusun satuan layanan sebagai berikut:
Mata Layanan : Layanan dasar
Bidang Bimbingan : Karir
Jenis Bimbingan : Bimbingan kelompok
Stkitar Kompetensi : Wawasan dan kesiapan karir
Tujuan : Siswa termotivasi untuk mencapai impiannya
Kompetensi Dasar : Menyadari keragaman nilai dan prasyaratan dan aktivitas
yang menuntut pemenuhan kemampuan tertentu.
Indikator : 1. Siswa menyusun mimpinya.
2. Siswa termotivasi untuk menggapai mimpinya dengan
mengikuti rencana-rencana yang telah ia susun.
Materi : My Dream
Waktu : 1 x 40 menit
Sasaran / Semester : Genap
Metode dan Teknik : Simulasi dan Diskusi
Alat dan Bahan : Vidio, Materi, Kertas dan alat tulis.
Langkah-langkah : Awal:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Transisi:
1. Pembimbing mengkondisikan siswa.
Kerja:
Eksperientasi: Konselor mengajak siswa untuk menonton
tayangan vidio tentang motivasi cita-cita secara bersama-
sama, setelah itu meminta pendapat siswa setelah
meonton vidio tersebut, setelah itu konselor menanyakan
tentang impian peserta bimbingan dan menagajak para
siswa menyusun rencana action plan untuk mencapai
impian mereka tersebut.
Identifikasi:
Konselor memberikan pertanyaan:
1. Apa pendapat kalian setelah menonton tayangan
tersebut?
2. Apa yang kalian rasakan saat membuat action plan
tersebut?
3. Apa yang kalian rasakan saat mendengar impian yang
teman kalian sampaikan?
Analisis:
1. Apa pelajaran yang bisa diambil dari simulasi tadi?
Generalisasi:
2. Apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan harapan
mereka?
Terminasi:
Refleksi umum:
Konselor menjelaskan kesimpulan dari simulasi ini
Tindak lanjut:
Konselor memberikan penguatan dan memberikan
kesempatan terbuka pada siswa yang ingin melakukan
konseling.
Lampiran : Materi pelayanan
Hal-hal yang bisa mendorong hancurnya cita-cita:
- Masa Lalu
- Cemas dan Takut
- Orang Lain
- Tidak Sampai Tuntas
- Malas
Jika kita mau berhasil mewujudkan semua cita-cita dan
Impian kita, kita harus segera menghancurkan lima
penghalang mental (mental block) kita diatas dan
mengantikannya dengan 5 kebiasaan baru yang akan
menjadi titik tolak perubahan yang mendorong kita untuk
segera merealisasikan Impian kita. Saat ini juga.
a. Focus ke Masa Depan dan Impian kita. Pikirkan apa
yang benar-benar kita inginkan, susun rencana kerja,
gali potensi dan kelebihan kita, temukan strategi, cara
dan segala kemungkinan untuk mewujudkannya.
b. Yakin dan Percaya 100% bahwa kita bisa. Keyakinan
adalah modal utama untuk mendapatkan apapun yang
kita inginkan. Segala sesuatu yang tidak mungkin
dalam hidup ini hanya seringkali belum pernah di
coba.
c. Lakukan saja sesuai dengan keinginan kita. Ikuti kata
hati, tulikan telingga kita dari orang-orang negatif dan
pesimis disekeliling kita.
d. Selesaikan apa yang telah kita mulai. Berani bayar
harga dan miliki mental Sang Juara. Jangan pernah
memalingkan mata sedetikpun dari garis finish.
e. Mulailah sekarang, saat ini juga. Lakukan segera apa
yang kita rencanakan, apa saja. Sebenarnya orang
sukses bukanlah orang yang hebat tetapi mereka
adalah orang yang selalu take action dan memulai
lebih awal sehingga seringkali satu langkah lebih
maju dari kita.
2. Sumber Materi
c. Abkin. (2007). Penataan Pendidikan Profesional
Konselor dan Layanan BK dalam Jalur Pendidikan
Formal. Jakarta: Depdiknas.
d. Wijaya, R. (2009). Penyebab gagal meraih cita-cita.
[Online]. Tersedia:
http://www.ronywijaya.web.id/2011/09/penyebab-
gagal-meraih-cita-cita.html[2 Maret 2014].

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

7. Topik: Fokus dalam Belajar (SKLKK)


Bidang Bimbingan : Akademik
Jenis Bimbingan : Konseling kelompok
Tema : Fokus dalam belajar
Deskripsi : Tujuan:
Pemenuhan Mendorong anggota kelompok untuk dapat fokus dalam
Masalah kegiatan belajar, karena belajar itu penting untuk dirinya
Peran Konselor:
Mengajar para anggota kelompok untuk memahami diri
dan mengubah diri.
Konseptualisasi : Teori: Rational-Emotive
Tokoh: Albert Ellis
Inti:
Dalam pendekatan rational-emotif, terdapat teori A-
B-C yang berpendapat bahwa seseorang mempunyai
reaksi emosional pada titik C (consequence: akibat)
sesudah peristiwa yang menggerakkan yang terjadi pada
titik A (actiuating: menggerakkan), dalam hal ini bukan
peristiwa A itu sendiri yang menyebabkan keadaan emosi
C, meskipun A itu dapaat memberikan sumbangannya
kepada C, yang menciptakan C itu adalah sistem
keyakinan (B – belief system: sistem keyakinan) orang
bersangkutan.
Tehnik : Balikan.
Proses / Langkah : Persiapan:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Pembuka:
1. Konselor mengumpulkan anggota kelompok untuk
menetapkan waktu pertemuan, tempat pertemuan dan
tujuan pertemuan tersebut.
2. Konselor mengatur posisi duduk siswa untuk
membuat lingkaran
3. Selanjutnya konselor mulai memperkenalkan diri,
setelah itu konselor mempersilahkan anggota
kelompok untuk memperkenalkan diri.
4. Konselor menyampaikan tujuan yang ingin dicapai,
bahwa konselor berharap dengan adanya konseling
kelompok disini, anggota kelompok bisa lebih
nyaman dan lebih terbuka menyampaikan pendapatya.
Pada tahap ini konselor juga menyampaikan aturan-
aturan hak serta kewajiban konselor dan anggota.
Transisi:
1. Konselor menjelaskan tata-tertib kegiatan.
2. Pemimpin kelompok memverivikasi kesiapan anggota
serta menjelaskan kembali tujuan serta jaminan
kerahasiaan kelompok.
Inti:
1. Tiap anggota kelompok secara bergantian
mengemukakan Masalah dan kebutuhannya saat ini.
Anggota diharapkan untuk mengatakan perasaannya
secara langsung, tanpa mencoba menutup-nutupi dan
memilah hal yang baik saja.
2. Menentukan musyawarah untuk menentukan masalah
siapa yang harus diprioritaskan dan urutan berikutnya.
3. Anggota kelompok secara bergantiaan menyampaikan
pendapatnya tentang masalah anggota kelompok yang
lain.
4. Memberikan respon dan mendiskusikan masalah dan
kebutuhan anggota yang telah disampaikan.
Penutup:
1. Pemimpin kelompok menyampaikan kelompok akan
segera berakhir.
2. Pemimpin menyampaikan kesan dan pesan.
3. Anggota kelompok menyampaikan kesan dan pesan.
4. Mendiskusikan rencana pertemuan selanjutnya dan
masalh selanjutnya.
5. Konselor meminta pemimpin kelompok memimpin
doa.
Evaluasi : Proses : Siswa mendengarkan penjelasan yang
disampaikan dengan sungguh-sungguh.
Isi: Siswa belajar dari anggota kelompok yang lain bahwa
pikirannya selama ini keliru.
Hasil: Siswa mulai memperbaiki diri untuk lebih fokus
dalam belajar.
Tindak Lanjut : Konselor memberikan penguatan.
Referensi : Natawidjaja, Rochman. (2009). Konseling Kelompok
(Konsep Dasa dan Pendektan). Bandung: Rizqipress.
Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

8. Topik : Saling menghargai dalam bergaul (SKLKK)


Bidang Bimbingan : Sosial
Jenis Bimbingan : Konseling kelompok
Tema : Menjadi individu yang mudah bergaul.
Deskripsi : Tujuan:
Pemenuhan Mendorong para konseli untuk menjadi lebih bersikap
Masalah spontan dan untuk membuka proses-proses yang tidak
disadari, sehingga mereka dapat memperoleh wawasan
yang lebih jelas mengenai psikodinamika yang ada dalam
dirinya sendiri.
Fungsi:
Perasaan-perasaan dalam diri konseli akan terungkap dan
konseli bisa mengetahui pandangan orang lain tentang
dirinya. sehingga siswa mampu menjadi remaja yang
aktif dalam hal sosialisasi pada kehidupan sehari-hari dan
memiliki pergaulan yang luas.
Peran Konselor:
1. Menciptakan iklim-iklim yang mendorong angota-
anggota kelompok menyatakan dirirnya secara bebas.
2. Menyatakan batasan-batasan prilaku didalam dan
diluar kelompok.
3. memberikan dukungan terapeutik apabila anggota
tidak melakukannya.
4. Membantu para anggota mennghadapi resistensi
dalam diri mereka sendiri atau kelompok secara
keseluruhannya.
5. Menumbuhkan kemandirian anggota kelompok.
6. Membantu anggota menjajaki dirinya sendiri lebih
mendalam.
Konseptualisasi : Teori: Psikoanalitik
Tokoh: Sigmund Freud
Inti:
Hal penting dari teori ini adalah membebaskan pikiran
tidak sadar, membuat menjadi sadar dan menggunakan
tehnik khusus yang ditekankan secara umum. Asumsi
utama dari teori ini didasarkan pada interaksi id, ego dan
super ego.
Tehnik: Asosiasi bebas
Proses / Langkah : Persiapan:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Pembuka:
1. Konselor mengumpulkan anggota kelompok untuk
menetapkan waktu pertemuan, tempat pertemuan dan
tujuan pertemuan tersebut.
2. Konselor mengatur posisi duduk siswa untuk
membuat lingkaran
3. Selanjutnya konselor mulai memperkenalkan diri,
setelah itu konselor mempersilahkan anggota
kelompok untuk memperkenalkan diri.
4. Konselor menyampaikan tujuan yang ingin dicapai,
bahwa konselor berharap dengan adanya konseling
kelompok disini, anggota kelompok bisa lebih
nyaman dan lebih terbuka menyampaikan pendapatya.
Pada tahap ini konselor juga menyampaikan aturan-
aturan hak serta kewajiban konselor dan anggota.
Transisi:
1. Konselor menjelaskan tata-tertib kegiatan.
2. Pemimpin kelompok memverivikasi kesiapan anggota
serta menjelaskan kembali tujuan serta jaminan
kerahasiaan kelompok.
Inti:
1. Tiap anggota kelompok secara bergantian
mengemukakan apa yang ada dalam pikirannya
sekarang, meskipun hal ini sangat menyakitkan, tidak
logis dan tidak relevan. Anggota diharapkan untuk
mengatakan perasaannya secara langsung, tanpa
mencoba menutup-nutupi dan memilah hal yang baik
saja.
2. Menentukan musyawarah untuk menentukan masalah
siapa yang harus diprioritaskan dan urutan berikutnya.
3. Setelah ada peningkatan hubungan yang baik, anggota
kelompok secara bergantiaan menyampaikan apa yang
pertama-tama terlintas dipikirannya tentang anggota
kelompok yang lain.
4. Memberikan respon dan mendiskusikan masalah dan
kebutuhan anggota yang telah disampaikan.
Penutup:
1. Pemimpin kelompok menyampaikan kelompok akan
segera berakhir.
2. Pemimpin menyampaikan kesan dan pesan.
3. Anggota kelompok menyampaikan kesan dan pesan.
4. Mendiskusikan rencana pertemuan selanjutnya dan
masalh selanjutnya.
5. Konselor meminta pemimpin kelompok memimpin
doa.
Evaluasi : Proses :
Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan
dengan sungguh-sungguh.
Isi:
Siswa mengikuti intruksi dan mulai memahami bahwa
kehidupan sosial itu penting bagi dirinya sendiri.
Hasil:
Siswa mulai memperbaiki diri untuk lebih berinteraksi
dengan orang-orang disekitarnya.
Tindak Lanjut : Konselor memberikan penguatan.
Referensi : Natawidjaja, Rochman. (2009). Konseling Kelompok
(Konsep Dasa dan Pendektan). Bandung: Rizqipress.

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

9. Topik: Cita-citaku
Bidang Bimbingan : Karir
Jenis Bimbingan : Konseling kelompok
Tema : Cita-citaku
Deskripsi : Tujuan:
Pemenuhan Anggota bisa mengembangkan kemampuan yang di
Masalah miliki agar berguna diamasa yang akan datang.
Peran Konselor:
Para konselor kelompok diharapkan dapat berperan aktif
dan direktif dalam kelompoknya dan menerapkan
pengetahuannya mengenai prinsip-prinsip prilaku dan
ketrampilan untuk memecahkan masalah.
Konseptualisasi : Teori: Pendekatan Prilaku
Tokoh: Andrew Satler
Inti:
Pendekatan ini merupakan pendekatan indiktif yang
menerapkan metode eksperimen didalam proses
terapeutik. Dalam beberapa bentuk konseling kelompok,
perencanaan kegiatan itu tidak dilakukan atau tidak
dipersoalkan, karena kelompok seperti itu sebelumnya
telah dirancang untuk suatu tujuan khusus tertentu.
Proses / Langkah : Persiapan:
1. Kegiatan diawali oleh pembukaan dari konselor
dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar para
siswa.
2. Konselor meminta salah satu siswa untuk memimpin
do’a.
3. Konselor meminta kesiapan para siswa dan
menjelaskan tujuan simulasi dan waktu yang akan
digunakan.
Pembuka:
1. Konselor mengumpulkan anggota kelompok untuk
menetapkan waktu pertemuan, tempat pertemuan dan
tujuan pertemuan tersebut.
2. Konselor mengatur posisi duduk siswa untuk
membuat lingkaran
3. Selanjutnya konselor mulai memperkenalkan diri,
setelah itu konselor mempersilahkan anggota
kelompok untuk memperkenalkan diri.
4. Konselor menyampaikan tujuan yang ingin dicapai,
bahwa konselor berharap dengan adanya konseling
kelompok disini, anggota kelompok bisa lebih
nyaman dan lebih terbuka menyampaikan pendapatya.
Pada tahap ini konselor juga menyampaikan aturan-
aturan hak serta kewajiban konselor dan anggota.
Transisi:
1. Konselor menjelaskan tata-tertib kegiatan.
2. Pemimpin kelompok memverivikasi kesiapan anggota
serta menjelaskan kembali tujuan serta jaminan
kerahasiaan kelompok.
Inti:
1. Tiap anggota kelompok secara bergantian
mengemukakan Masalah dan kebutuhannya saat ini.
Anggota diharapkan untuk mengatakan perasaannya
secara langsung, tanpa mencoba menutup-nutupi dan
memilah hal yang baik saja.
2. Menentukan musyawarah untuk menentukan masalah
siapa yang harus diprioritaskan dan urutan berikutnya.
3. Anggota kelompok secara bergantiaan menyampaikan
pendapatnya tentang anggota kelompok yang lain.
4. Memberikan respon dan mendiskusikan masalah dan
kebutuhan anggota yang telah disampaikan.
Penutup:
1. Pemimpin kelompok menyampaikan kelompok akan
segera berakhir.
2. Pemimpin menyampaikan kesan dan pesan.
3. Anggota kelompok menyampaikan kesan dan pesan.
4. Mendiskusikan rencana pertemuan selanjutnya dan
masalh selanjutnya.
5. Konselor meminta pemimpin kelompok memimpin
doa.
Evaluasi : Proses :
Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan
dengan sungguh-sungguh.
Isi:
Siswa mengikuti intruksi dan mulai memahami bahwa
mengembangkan kemampuannya itu akan berguna
dimasa yang akan datang.
Hasil:
Siswa mulai memperbaiki diri untuk lebih fokus pada
cita-citanya yang ingin dicapai.
Tindak Lanjut : Konselor memberikan penguatan.
Referensi : Natawidjaja, Rochman. (2009). Konseling Kelompok
(Konsep Dasa dan Pendektan). Bandung: Rizqipress.

Mengetahui, Guru Pamong

Reni Mariah, S.Pd


NIP. 196802061998022002

Anda mungkin juga menyukai