Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No.

2, 2008 ISSN : 1907 - 9958

PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN :


SEBUAH TINJAUAN TEORITIS DAN EMPIRIS.

Dedi Kusmayadi
(Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya)

Abstrak
Era teknologi informasi telah mendorong perubahan yang mendasar dalam tatanan
praktik dunia bisnis, Business environment yang sarat berubah, aktivitas bisnis borderless
world merupakan konsekuensinya yang berimplikasi terhadap semakin ketatnya tingkat
persaingan, baik skala local, regional maupun internasional. Business entity yang berhasil
adalah yang mampu menunjukkan tingkat adaptif dan fleksibilitas tinggi dengan
lingkungan, oleh karena itu kecerdasan manajemen puncak dalam membangun strategi
yang inovatif adaptif dan komprehensif serta menyelaraskan dengan tujuan merupakan
fundamental factors dalam competitive advantage bisnisnya. Konsep continuous
improvement sangat esensi dalam mewujudkan competitive advantage.Melalui konsep
tersebut perusahaan dituntut untuk beraktifitas economy, efficiency, effectiveness (Three
Es), berinovasi mencapai praktik bisnis terbaik serta mencipatakan value added.

I. Pendahuluan manajemen perusahaan (Hunger, Wheelen:


Ilmu manajemen strategik muncul 2007, Brooks : 1997, Lumpkin. Taylor
dan berkembang dengan pesat, :2005).
kemunculannya sebagai respon atas
meningkatnya pergolakan lingkungan yang II. Kajian Teoritis
penuh dengan ketidak pastian. Manajemen Suatu perusahaan yang
strategik berorientasi mengenai menginginkan survive dan keluar sebagai
pengelolaan perusahaan secara menyeluruh pemenang dalam bisnis yang kompetitif
dan berusaha menjelaskan mengapa (comparative advantage and competitive
beberapa perusahaan berkembang dan advantage) harus menciptakan pola
maju dengan pesat, sedangkan yang kebijakan perusahaan yang komprehensif
lainnya tidak maju dan akhirnya bangkrut. yang tidak hanya melihat organisasi
Suatu pengalaman dari Bruce Henderson perusahaan saat ini tetapi juga berorientasi
dari Boston Consulting Group bahwa untuk mencapai keunggulan bersaing di
strategi intuitif tidak dapat dilanjutkan masa yang akan datang. Persaingan yang
secara baik jika : (1). Perusahaan telah semakin ketat dimasa mendatang
menjadi besar; (2). Lapisan lapisan memerlukan kreasi strategi baru berupa
manajemen meningkat; atau (3). Terjadi pola strategi yang spesifik dan memadai.
perubahan fundmental dalam lingkungan Pola tersebut harus dapat menampung
(Hunger, Wheelen : 2007). perubahan-perubahan yang terjadi
Lingkungan bisnis (business dilingkungan bisnis dimasa mendatang
environment) memiliki pengaruh yang kuat (Barlett, Ghoshall : 1999), karena
terhadap organisasi perusahaan, terlebih perusahaan yang berhasil menyelaraskan
kondisi saat dunia bisnis sudah tidak atau yang menunjukan tingkat adaptif dan
terbatas oleh suatu teritorial negara fleksibilitas tinggi dengan lingkungan
(borderless world), beralihanya hard memperlihatkan kinerjanya yang lebih baik
technology ke smart technology serta dibandingkan perusahaan yang kurang
perubahan fundamental lainnya berdampak berhasil menyelaraskan strategi atau
terhadap kebijakan yang akan diambil oleh menunjukkan tingkat adaptif dan

430
Dedi Kusmayadi ISSN : 1907 - 9958

fleksibilitas yang rendah (Beal : 2000, pengendalian yang mampu memberikan


Elenkov : 1997). hasil terbaik dalam mewujudkan strategi
Untuk menyikapi kondisi tersebut perusahaan, karena manajemen puncak
manajemen puncak berkewajiban untuk tidak hanya mempunyai pengaruh yang
melakukan tindakan inovatif dan rasional kuat terhadap arah dan implementasi
dalam menciptakan berbagai macam strategi, tetapi secara langsung dapat
keputusan strategis dan merefleksikannya mempengaruhi kinerja perusahaan melalui
dalam tindakan nyata. Suatu tindakan yang tindakan dan pernyataannya. (Zajac et al :
inovatif dan rasional dimaksudkan 2000, Colley : 2001, Hunger, Wheelen:
kemampuan manajemen puncak dalam 2007).
memposisiskan organisasi bisnis yang Krisis ekonomi yang melanda
dipimpinnya berkaitan dengan pengaruh negara-negara Asia tahun 1997 maupun
dari lingkungan internal perusahaan krisis global saat ini baik secara langsung
(internal business environment) maupun maupun tidak langsung sangat berpengaruh
pengaruh dari lingkungan eksternal terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di
perusahaan (external business Indonesia. Indikator yang paling sederhana
environment). Kemampuan dan misalnya dengan maraknya penyempitan
pemahaman tersebut akan mendorong secara besar besaran jumlah karyawan baik
lahirnya strategi yang mampu menjadi di indonesia maupun di negara lain.
solusi terbaik dalam memanfaatkan Fenomena ini menunjukkan bahwa
peluang (opportunites) sekecil apapun eksistensi perusahaan tidak akan terlepas
untuk menutupi kelemahan (Weaknessess), dari dampak apa yang terjadi disekitarnya
disamping memanfaatkan kekuatan yang merupakan salah satu faktor esensi
(Strengths) yang ada untuk menghadapi yang akan mempengaruhi kinerja
atau menghindari ancaman (Threats) agar perusahaan. Ada banyak faktor yang
perusahaan dapat mempertahankan mempengaruhi kinerja perusahaan
kesinambungan (survival), pertumbuhan diantaranya faktor lingkungan bisnis
(growth) serta meningkatkan eksternal seperti kebijakan pemerintah,
kemampulabaan (profitability) (David : kekuatan hukum dan politik, teknologi,
2003). sumberdaya, pesaing, selera pelanggan dan
Dengan demikian manajemen pengelolaan perusahaan. Lingkungan
puncak yang efektif adalah orang yang bisnis eksternal merupakan lingkungan
melihat bisnis secara keseluruhan, yang yang berada diluar organisasi, namun
dapat menyeimbangkan kebutuhan dipertim-bangkan dalam pengambilan
perusahaan sekarang dengan kebutuhan keputusan bisnis. Lingkungan bisnis
yang akan datang, serta dapat membuat (business environment), dapat dibedakan
keputusan logis secara tepat waktu atas lingkungan eksternal dan lingkungan
(Hunger, Wheelen:2007). Aktivitas bisnis internal (Wheelen & Hunger: 2007).
senantiasa harus berdasarkan proses Globalisasi dan krisis ekonomi
perencanaan strategik yang yang terjadi tahun 1997 maupun saat ini,
berkesinambungan yang meliputi merupakan salah satu faktor lingkungan
penetapan tujuan, penetapan kriteria makro yang mempengaruhi kinerja
kinerja, pengambilan tindakan korektif dan perusahaan. Lingkungan makro yang
pemonitoran hasil dalam mencapai berpengaruh terhadap organisasi terdiri
perbaikan kinerja (Colley : 2001, Hill, dari, kekuatan politik dan hukum, kekuatan
Jones : 2001). Serangkai keputusan dan ekonomi, kekuatan teknologi, serta
tindakan tersebut dinamakan manajemen kekuatan sosial dan budaya. Kekuatan
strategik. Manajemen puncak ekonomi menimbulkan tingginya
berkewajiban pula untuk menciptakan percepatan perubahan lingkungan seperti,

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 431


Dedi Kusmayadi ISSN : 1907 - 9958

terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang berperan dalam mempercepat perubahan


cukup parah (severe currency lingkungan. Lingkungan industri yang
depreciatiation). Akibat dari turunnya nilai dimaksud adalah, bargaining power
tukar rupiah dan naiknya tingkat bunga, pembeli. bargaining power penjual,
banyak sektor usaha yang menjadi kurang masuknya pendatang baru yang potensial,
bergairah, dimana mereka lebih memilih adanya barang substitusi, dan intensitas
menyimpan dana mereka di bank dalam persaingan perusahaan dalam industri. Ke
bentuk deposito berjangka daripada lima faktor di atas dikenal dengan kekuatan
mengembangkan usaha. bersaing dari Porter (1986).Dari sudut
Selanjutnya kekuatan politik dan pandang perusahaan semua faktor diatas
hukum juga ikut mempengaruhi kinerja merupakan faktor yang berada diluar
perusahaan, sehingga terjadi krisis kendali perusahaan (faktor eksternal).
kepercayaan terhadap pemerintah.Bukan Semua faktor eksternal memberikan
hanya krisis kepercayaan pada pemegang peluang dan ancaman (tantangan) bagi
kekuasaan pemerintah, namun kepercayaan perusahaan untukmewujudkan visi, misi
terhadap pimpinan badan usaha milik dan tujuan perusahaan. Faktor eksternal
negara dan otoritas moneter juga terjadi. diatas tidak dapat dikendalikan perusahaan
Hal ini secara tak langsung engaruhi tanpa adanya strategi yang tepat dan sesuai
perekonomian secara keseluruhan. dengan
Kekacauan serta pertentangan etnis situasi perubahan lingkungan. Strategi
yang terjadi di daerah ikut andil dalam yang dirumuskan perusahaan merupakan
memperburuk perekonomian Indonesia. Ini keahlian manajemen dalam mengelola
salah satu contoh kekuatan sosial yang perusahaan. Strategi sebenarnya
mendorong timbulnya ketidakpastian merupakan aktivitas manajemen untuk
lingkungan makro. Contoh lain dengan memperkuat posisi organisasi. Tanpa
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk strategi dalam mengelola perusahaan,
kesehatan dan kecantikan, beberapa tahun seorang manajer seolah-olah melangkah
yang lalu banyak dibuka sanggar dalam ketidakpastian. Manajemen dengan
kebugaran dan kesehatan, yang mana segala keahliannya dituntut untuk
merupakan peluang bagi beberapa menyusun strategi yang cocok untuk
perusahaan seperti Nike (sepatu olah raga) perusahaan yang dipimpinnya.Perencanaan
dan Nautilus (olah raga). strategik merupakan suatu proses
Trend sosial lainnya seperti manajemen yang sistematis yang dapat
terjadinya perubahan demografi. diartikan sebagai suatu proses pengambilan
Meningkatnya permintaan dari kalangan keputusan atas programprogram yang akan
generasi muda terhadap restoran cepat saji dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan
(fastfood), yang merupakan peluang bagi jumlah sumber daya yang akan
pengusaha restoran cepat saji untuk dialokasikan dalam setiap program selama
menambah cabang-cabang baru. beberapa tahun ke depan (Govindarajan :
Sebaliknya merupakan ancaman bagi 2004). Perencanaan strategik menempati
pengusaha makanan tradisonal. posisi yang krusial, karena menentukan
Perubahan dalam bidang teknologi kekomprehensifan, kekoherenan, dan
juga mempengaruhi kinerja keseimbangan rencana jangka panjang dan
perusahaan.Para pabrikan, bank dan rencana jangka pendek yang dihasilkan
retailer telah memanfaatkan kemajuan oleh organisasi. Perencanaan strategik
teknologi ini dalam bisnis mereka agar menghasilkan keluaran yaitu, (1) sasaran
dapat memudahkan dan mempercepat strategik (strategic objective), (2) inisiatif
layanan demi memuaskan kebutuhan strategic (strategic initiative) dan (3)
pelanggan. Lingkungan industri juga target. Percepatan perubahan lingkungan

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 432


Dedi Kusmayadi ISSN : 1907 - 9958

yang menimbulkan ketidakpastian (b). Kekuatan tawar menawar pembeli


lingkungan bisnis, diduga akan (Bargaining Power of Buyers); (c).
berpengaruh terhadap rencana strategik Kekuatan tawar menawar pemasok
yang sudah dirumuskan dan selanjutnya (Bargaining Power of Supplies); (d).
mempengaruhi kinerja. Ancaman masuknya produk pengganti atau
Seperti yang terjadi pada setiap substitusi (Threat of Substituties); dan (e).
pergantian abad, rasa cemas, resah Persaingan diantara perusahaan yang ada
dangelisah semakin dirasakan masyarakat dalam industri (Intensity of tyvalry)
karena semua penuh ketidakpastian Wright et.al (1996) membagi
(uncertainty). Ketidakpastian telah menjadi lingkungan makro atas empat kekuatan
stigma di era millenium keriga, sehingga pokok: politik dan hukum, ekonomi,
telah menyadarkan banyak pihak akan teknologi dan sosial. Manajemen perlu
perlunya mengantisipasi hal tersebut mengamati trend (trend-watching)
dengan membuat suatu kerangka rencana perubahan lingkungan makro agar
strategik (strategic plan). Percepatan perusahaan dapat beroperasi secara efektif
perubahan lingkungan bisnis ekstemal dan dapat memberikan value bagi
yang tinggi akan mengarah dan customer. Lebih lanjut Wright et.al (1996)
menghasilkan ketidakpastian lingkungan mengemukan bahwa ada hubungan positif
ekstemal yang semakin tinggi pula, antara intensitas pengelolaan perusahaan
sehingga menyulitkan manajemen dengan intensitas scanning lingkungan
mendapatkan informasi yang reievan, perencanaan strategik yang baik, berisi
valid, akurat dan tepat waktu untuk yang akan datang. Selanjutnya juga
pengambilan keputusan. Manajemen senior dibahas bagaimana perusahaan beroperasi
sebaiknya terlebih dahulu mengamati dalam lingkungan bisnis yang demikian
lingkungan (scanning environmental) guna perlu memperhatikan sumberdaya yang
mendapatkan informasi eksternal yang diperlukan, pasar yang akan dimasuki,
memadai sebagai dasar pengambiian perubahan dalam biaya dan teknologi yang
keputusan strategik. model lingkungan diperlukan. Perencanaan strategik
bisnis ekstemal yang mempengaruhi merupakan kunci sukses manajemen dalam
organisasi (perusahaan) yang dikenal pengelolaan penisahaan (Hunger,
dengan singkatan LEPESTC yang terdiri Wheelen:2007)
dari: Legal, Ecological. Political. Lee, Miller (1996), melakukan
Economic, Social, Technological, penelitian dengan sampel 156 perusahaan
Competitive (Porter : 1986). besar sektor industri manufaktur di Korea
Pearce (2005) mengemukakan Selatan, alat analisis yang digunakan
model lingkungan bisnis ekstemal yang Anova, kesimpulan diperoleh bahwa
mempengaruhi organisasi ,lingkungan implementasi strategi memiliki hubungan
bisnis ekstemal yang mempengaruhi dengan ketidak pastian lingkungan dan
organisasi terdiri dari lingkungan jauh dan secara signifikan berpengaruh terhadap
lingkungan industri.Lingkungan jauh kinerja perusahaan
(remote environment) dikenal juga dengan Naman, Slevin, (1993), penelitian
lingkungan makro terdiri dari; kekuatan dilakukan pada 64 perusahaan di Belanda.
hukum dan politik, kekuatan teknologi, Alat analisis menggunakan multiple
kekuatan ekonomi, kekuatan sosial dan regression, kesimpulan penelitian
kekuatan ekologi. Model lingkungan menunjukkan bahwa kesesuaian antara
industri diambil dari model lima kekuatan lingkungan organisasi, strategi, struktur
bersaing Michael Porter (1986) terdiri dari: serta proses organisasi berpengaruh positif
(a). Ancaman masuknya pendatang baru terhadap kinerja organisasi.
yang potensial (Threat of New Entrants),

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 433


Dedi Kusmayadi ISSN : 1907 - 9958

Perencanaan strategik dalam sistem Berdasarkan uraian di atas dapat


manajemen strategik menempati posisi diketahui bahwa perusahaan perlu
yang krusial. Dalam lingkungan bisnis menerapkan manajemen strategi agar misi
yang dinamis dan kompleks perusahaan dan tujuan yang ditetapkan perusahaan
perlu menyusun perencanaan strategik. dapat tercapai. Dengan semakin
Pada tahap perencanaan strategik kompleksnya operasi perusahaan dan
dijabarkan strategi pilihan untuk semakin komplek serta turbulennya
mewujudkan visi dan misi organisasi lingkungan bisnis yang dihadapi
kedalam sasaran-sasaran strategik perusahaan, manajemen pupcak tidak lagi
(strategic objective). mampu memikul sendiri tanggungjawab
Konsep manajemen modern atas jaiannya perusahaan. Manajemen
mernunjukkan perusahaan melakukan puncak perlu mengikutsertakan manajemen
suatu kegiatan ekonomi tidaklah berdiri bawah dan karyawan untuk merumuskan
sendiri melainkan, berada dalam dan menyusun perencanaan strategik.
lingkungan eksternai (external Perusahaan mengembangkan
environment) yang saiing berpengaruh. strateginya dengan melakukan matching
Kemampuan perusahaan menempatkan antara kemampuan intinya (core
posisinya dalam lingkungan dengan competencies) dengan peluang industri.
memperhitungkan dan mengevaluasi Perumusan strategi merupakan suatu
kondisi dirinya dari faktor-faktor proses evaluasi kekuatan dan kelemahan
lingkungan yang saling mempengaruhi, yang ada dalam perusahaan yang dilakukan
akan sangat menentukan keberhasilan oleh eksekutif senior serta melihat
perusahaan (Dedi Kusmayadi : 2005). kesempatan dan ancaman yang ada pada
Langkah-Iangkah memperhitungkan dan saat ini dalam lingkungan tersebut,
mengevaluasi kondisi dirinya dan faktor- selanjutnya memutuskan strategi yang
faktor lingkungan yang berpengaruh dan cocok dengan kemampuan inti (core
saling mempengaruhi didalam proses competencies) dan kesempatan
pengambilan keputusan untuk suatu (opportunities') yang ada pada
rencana tindakan ataupun kebijakan dalam lingkungannya (Anthony dan
mengelola perusahaan adalah suatu bentuk Govindarajan, 2004). Hal senada
manajemen strategis. Manajemen strategik dikemukakan oleh Porter (1986) bahwa
meliputi pengembangan kegiatan organisasi industri memberikan kontribusi
perencanaan, dan merupakan pedoman pada manajemen strategi, khususnya saat
bagi perusahaan didalam mencapai misi, perumusan strategi bersaing dalam suatu
tujuan dan dapat menyelesaikan masalah- industri. Hal ini juga berarti bahwa
masalah secara obyektif. Wheelen ; Hunger keberhasilan suatu perusahaan ditentukan
(2007), menjelaskan arti pentingnya oleh kemampuan perusahaan dalam
manajemen strategi bagi perusahaan memadukan (mathcing) kemampuan
sebagai berikut: (a). Manajemen strategi internalnya dengan kesempatan yang ada
memungkinkan perusahaan mengantisipasi dari lingkungan eksternalnya (Porter 1986).
kondisi yang selalu berubah-ubah; (b). Hunger, Wheelen (2007), membagi
Manajemen strategi menyediakan sarana proses manajemen strategik menjadi empat
dan arah yang jelas bagi karyawan; (c). tahap meliputi : (1). Environmental
Penelitian dalam manajemen melaju Scanning; (2). Strategi Formulation; (3).
sedemikian rupa sehingga prosesnya dapat Strategi Implementation; dan (4).
membantu para manajer; (d). Bisnis yang Evaluation and Control. Proses manajemen
melaksanakan manajemen strategi akan strategik diawali tahap pengamatan
lebih efektif lingkungan yang merupakan tahap yang
sangat krusial dalam menetapkan tahapan

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 434


Dedi Kusmayadi ISSN : 1907 - 9958

proses manajemen strategik. Kemudian Simpulan


tahap perumusan strategik yaitu ƒ Lingkungan bisnis (business
pengembangan rencana jangka panjang environment) memiliki pengaruh yang
untuk menciptakan manajemen efektif kuat terhadap organisasi perusahaan,
melalui pengkajian atas kesempatan dan terlebih kondisi saat dunia bisnis sudah
ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan tidak terbatas oleh suatu teritorial
dan kelemahan perusahaan Tahap kedua negara (borderless world).
merupakan tahap perencanaan strategik. ƒ Persaingan yang semakin ketat dimasa
Tahap kedua ini juga mempunyai mendatang memerlukan kreasi strategi
keterkaitan dengan lingkungan bisnis baru berupa pola strategi yang spesifik
ekstemal. Keterkaitan tersebut disebabkan dan memadai. Pola tersebut harus dapat
karena penyusun strategi harus menampung perubahan-perubahan
menganalisa faktor-faktor strategis yang terjadi dilingkungan bisnis dimasa
perusahaan yaitu ancaman, peluang, mendatang.
kelemahan dan kekuatan dengan melihat ƒ Perusahaan yang berhasil
situasi saat ini yang dikenal dengan analisis menyelaraskan atau yang menunjukan
situasi (situation analysis). Berdasarkan tingkat adaptif dan fleksibilitas tinggi
hasil analisis faktor-faktor strategis diatas dengan lingkungan memperlihatkan
disusun perencanaan strategik yang kinerjanya yang lebih baik
menghasilkan keluaran, sasaran strategik, dibandingkan perusahaan yang kurang
target dan inisiatif strategik. berhasil menyelaraskan strategi atau
Dalam perencanaan strategik lebih menunjukkan tingkat adaptif dan
ditekankan pada pernyataan kualitatif yang fleksibilitas yang rendah.
melukislkan kondisi yang akan diwujudkan ƒ Suatu tindakan yang inovatif dan
dimasa sekarang (current) dan masa depan rasional dimaksudkan kemampuan
(future). Sasaran (objective) yang manajemen puncak dalam
merupakan target jangka panjang yang memposisiskan organisasi bisnis yang
secara spesifik diharapkan organisasi untuk dipimpinnya berkaitan dengan
dicapai dalam jangka waktu tertentu. pengaruh dari lingkungan internal
Variabel perencanaan strategik juga diduga perusahaan (internal business
mempunyai keterkaitan dengan kinerja environment) maupun pengaruh dari
perusahaan. Tahap ketiga adalah lingkungan eksternal perusahaan
implementasi strategi yang di ukur dengan (external business environment).
dimendi program, anggaran dan prosedur, Kemampuan dan pemahaman tersebut
sehingga dari implementasi strategi ini akan mendorong lahirnya strategi yang
akan menghasilkan capaian yang disebut mampu menjadi solusi terbaik dalam
dengan kinerja. Kinerja dapat diartikan memanfaatkan peluang (opportunites)
sebagai prestasi kerja (Erwin A. Koetin, sekecil apapun untuk menutupi
1994) dan prestasi kerja merupakan hasil kelemahan (Weaknessess), disamping
kerja yang diperoleh dalam melaksanakan memanfaatkan kekuatan (Strengths)
tugas yang dibebankan kepada seseorang. yang ada untuk menghadapi atau
Untuk menentukan kinerja perusahaan menghindari ancaman (Threats) agar
maka dilakukanlah penilaian kinerja. perusahaan dapat mempertahankan
Dengan demikian suatu keberhasilan atau kesinambungan (survival),
kegagalan perusahaan dalam pencapaian pertumbuhan (growth) serta
tujuan tak terlepas dari pengaruh meningkatkan kemampulabaan
lingkungan bisnis. (profitability)

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 435


Dedi Kusmayadi ISSN : 1907 - 9958

Daftar Pustaka Business Policy, Prantice Hall


Anthony, Robert N. and Vijay Upper Saddle River, New
Govindarajan, 2004, Jersey
Management Control System, Koetin, Erwin. E. 1994, Suatu Pedoman
Eleventh Edition, McGraww Investasi dalam Efek di
Hill. Indonesia, Bursa Efek Jakarta
Barlett, Cristhoper. & Ghosal, Sumantra, Lee. J, Miller. D, 1996, Strategy
1994, Changing the Role of Top Environment and Performance
Management, Harvard Business in Two Technologycal Contex
Review (Nopember – Contongency Theory in Korean,
Desember). Vol. 30. Iss. 8. 254- Organization Studies. Vol. 17.
164. Iss. 5. P 729-750.
Beal, Reginald. M, 2000, Competing Lumpkin, Marlyn L. Taylor, 2005, Strategc
Effectively Environmental Management : Creating
Variables on the Entrepreneur Competitive Advantages,
Marketing Orientation of Published by MCGraw-
Entrepreneur, Entrepreneurship Hill/Irwin.
Theory and Practice. Business Naman. J.L., D.P. Slevin, 1993,
Research. January.Vol. 15. P. Entrepreneurship and the
47-62. Concept of Fit : A Model and
halenges and Changes, Prantice Hall, Empirical Tests : Strategic
Eroupe. Management Journal, Peb.Vol.
Colley, John L, Jacouline L Doyle, 2001, 14. Iss 2. P 137-153.
Coorporate Sytrategy, New Pearce II, John A, Richard B Robinson Jr.,
York, MCGraw – Hill. 2005, Strategic Management :
David, Fred,R, 2003, Strategic Formulation, Implementation
Management : “Concepts and and Control, Boston MCGraw
Cases”, Ninth edition Prentice Hill Irwin
Hall – USA. Porter, E. M. 1986, Competitive Advantage
Dedi Kusmayadi, 2005, Pengaruh Audit : Creating and Sustaining
Operasional Terhadap Superior Performance,
Penerapan Akuntasi Published by Simon and
Pertanggungjawaban dan Schuster Newyork.
Implementasi Strategi serta Wright, Kroll, Parnel, 1996, Strategic
Dampaknya pada Kinerja Management, Concept and
Perusahaan, Disertasi, Casess, Third Edition, Prentice
Universitas Padjadjaran, Hall Internalational.
Bandung. Zajac, E. J., Matthew S Kraatz, Rudi K.P.
Hill, Jones, 2001, Strategic Management Bresser, 2000, Modeling
Theory, First Edition, Houghton Dynamics of Strategic Fit : A
Mifflin Company Normative Approach to
Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, Robert Strategic Change, Strategic
E. Hoskisson, 2005, Strategic Management Journal,
Management : Competitiveness Apr.Vol 21, N0. 4. P. 213-226.
and Globalization, Cincinati,
Ohio South western College
Publishing.
J. David Hunger, Thomas . L. Wheelen,
2007, Strategic Management an

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 436

Anda mungkin juga menyukai