Anda di halaman 1dari 16

2015 , Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodi, M.

A , Dasar Metodologi Penelitian

Penerbit: Literasi Media Publishing (Karanganyar - Klodangan 004/027 Sendangtirto Berbah Sleman.)

1. parson: menurut parson bahwa pengertian penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inkuiri)
secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalahyang
dapat dipecahkan.

2. john: pengertian penelitian menurut john bahwa arti penelitian adalah pencarian fakta menurut
metode objektif yang jelasuntuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau
hukum tertentu.

3. woody: pengertian penelitian menurut woody adalah suatu metode untuk menemukan sebuah
pemikiran kritis. penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,
memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesumpulan dan sekurang-
kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesmpulan yang diambil untuk
menentukan apakah kesimpulan tersebut cocok dengan hipotesis.

4. Donald Ary: Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah
pada pengkajian suatu masalah untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan.

5. Hill Way: Menurut Hill Way , pengertian penelitian adalah suatu metode studi yang bersifat hati-
hati dan mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna
membuat pemecahan masalah tersebut.

6.Winarno Surachmand: Pengertian penelitian menurut Winarno Surachmand adalah kegiatan ilmiah
mengumpulkan pengetahuan baru bersumber dari primer-primer, dengan tujuan pada penemuan
prnsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar samper yang diselidiki.

7. Soetrisno Hadi: Menurut Soetrisno Hadi bahwa pengertian penelitian adalah usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah.

8. Cooper &Emory : Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan
informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.

9. Suparmoko: Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta
baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia.Hal. 5
Tujuan Penelitian

Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan
sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan
dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali
dengan kata ingin mengetahui.Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini
menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang
memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan
bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan , maka
jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini , sehingga
perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam
menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan , atau ingin
mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan
pemecahan terhadap hasil belajar.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah ditetapkan dan jawabannya terletak pada
kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dpenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik
yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan elihat hasil penelitian.

Tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan


menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut.Tujuan dapat beranak
cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut.Tidak satu orang yang mampu mengajukan semua
pertanyaan, dan demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya
untuk satu pertanyaan saja.Maka , kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan
penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:

1. Eksplorasi

Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tiga macam maksid, yaitu: a)
memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami, b) menguji kelayakan dalam
melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan c) mengembangkan metode yang
akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan
penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan. kekurang-puasan terhadap hasil
penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness).

Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti "pembukaan jalan", sehingga
setelah "pintu terbuka lebar-lebar" maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus
pada sebagian dari "ruang di balik pintu telah terbuka" tadi.

2. Deskripsi

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dengan fenomena yang lain.

3. Prediksi

Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan


kita berspekulasi (menghitung) tentang suatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain
(Y).Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan
skor minimal tertentu-yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan
besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat
keberhasilan studi nantinya)

4. Eksplanasi

Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau


lebih.Penelitian seperti ini dpakai untuk menentukan apakah suatu ekplanasi (keterkaitan sebab-
akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi
yang saing bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan,
misalnya "mengapa" suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-
kota tipe lainnya. Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di
kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya , tapi tidak dijelaskan "mengapa"
(hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi.

5. Aksi

Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan
persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.Penelitian ini umumnya dilakukan
dengan eksperimen tindakan dan mengamati hasilnya.berdasar hasil tersebut disusun persyaratan
solusi. Misalm, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu
ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat
berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udaa luar sudah lebih dingin dari udara dalam.
Ternyata dari beberapa alat bantu, ada sau yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun
persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.

Hal. 7-9

Fungsi Penelitian

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta
memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Pemecahan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum
sebagaimanan hanya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat spesifik seperti biasanya
ditemui pada penelitian terapan (applied research).

1. Mendiskripsikan , memberikan, data atau informasi.

Penelitian dengan tugas mendiskripsi gejala dan peristiwa yang terjadi, maupun gejala-gejala yang
terjadi disekitar kita perlu mendapat perhatian dan penanggulangan gejala dan peristiwa yang
terjadi itu ada yang besar dan ada pula yang kecil tetapi, kalau dilihat dari segi perkembangan untuk
masa datang perlu mendapat perhatian segera.

2. Menerangkan datau atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.
Penelitian dengan tugas menerangkan. Berbeda dengan penelitian yang menekankan pengungkapan
peristiwa apa adanya, maka penelitian dengan tugas menerangkan peristiwa jauh lebih kompleks
dan luas. Dapat dilihat dari hubungan suatu dengan hubungan yang lain

3. Menyusun teori

Penyusunan teori baru memakan waktu cukup panjang karena akan menyangkut pembakua dalam
berbagai instrumen, prosedir maupun populasi dan sampel.

4. Meramalkan, mengestimasi dan memproyeksi

Suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data- data yang telah diketahui dan dikumpulkan ,
informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi
untuk melaluimasa berikutnya. Melalui penelitian dikumpulkan data untuk meramalkan beberapa
kejadian atau situasi masa yang akan datang.

5. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjad

Melalui penelitian juga dapat dikendalikan peristiwa maupun gejala-gejala.Merancang sedemikian


rupa suatu bentuk penelitian untuk mengendalikan peristiwa itu. Perlakuannya disusun dalam
rancangan adalah membuat tindakan pengendalian pada variabel lain yang mungkin mempengaruhi
peristiwa itu.

Hal. 9 - 10

unsur-unsur penelitian

untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu memiliki pengetahuan tentang
berbagai unsur penelitian. unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ilmiah ini adalah: konsep,
proposisi, teori, variabel, dan defisi operasional.

1. konsep

adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti
untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena alami. misalnya untuk menggambarkan
kapasitas reproduksi manusia dikenal konsep fertilisas dan fekunditas.

konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Misalnya konsep perilaku menyimpang dipakai oleh
para sosiologi untuk menggambarkan fenomena bunuh diri, kebiasaan minum alkohol dan banyak
fenomena lainnya.

2. proposisi

Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita yang dapat diuji kebenarannya. Hipothesa
adalah proposisi yang dirumuskan untuk pengujian empiris. Dalil (hukum) adalah jenis proposisi yang
mempunyai jangkauan ((scope) yang lebih luas dan telah mendapatkan banyak dukungan empiris.
Bebrapa contoh proposisi yang sering dipakai dalam penelitian keluarga nerencana (KB) adalah
sebagai berikut;

1) Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di pedesaan jawa dipengaruhi oleh tingkat
konsensus mereka tentang manfaat alat tersebut.
2) Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di pedesaan jawa dipengaruhi oleh
persepsi mereka tentang sikap kelompok referens

Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di pedesaan jawa dipengaruhi oleh derajat
kosmopolitan mereka.
3) Penerimaan kontrasepsi modern oleh suami istri di pedesaan jawa dipengaruhi oleh persepsi
mereka tentang nilai ekonomi anak (the value of children)

3. teori

Sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematis antara feeori, yaitu rangkainomena sosial
maupun alami yang hendak diteliti adalah teori, yaitu rangkaian yang logis dari satu proposisi
atau lebih. Teori merupakan informasi ilmiah yang diperoleh dengan meningkatkan abstraksi
pengertian-pengertian maupun hubungan-hubungan pada proposisi.

4. variabel

Variabel yaitu konsep yang mempunyai variasi nilai. Jadi konsep “badan “ bukan variabel, karena
badan tidak mengandung pengertian adanya nilai yang bervariasi. “berat badan “ adalah variabel
karena memiliki nilai yang berbeda. Seks adalah variabel karena mempunyai nilai yaitu laki-laki
dan wanita. Umur, pendidikan, status perkawinan, jumlah anak, status pemilikan tanah,
peredaran uang semuanya adalah variabel.

5. hipothesa

Tujuan penelitian adalah menelaah hubungan sistematis antara variabel-variabel. Hubungan ini
biasanya disajikan dalam bentuk hipothesis yang merupakan suatu unsur penelitian yang amat
penting. Hipothesa adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentatif tentang hubungan
anatara dua variabel atau lebih.

Hipothesa yang baik harus memenuhi 2 kriteria, yaitu :

1) Hipothesa harus menggambarkan hubungan antara variabel-variabel dan


2) Hipothesa harus memberikan petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut

6. definisi operasional

Salah satu unsur yang membantu komunikasi antar penelitian adalah definisi operasinal ,yaitu
merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Dengan membaca definisi
operasional dalam suatu penelitian, seoramg peneliti akan mengetahui pengukuran suatu
variabel, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebuy.

Hal 16
https://books.google.co.id/books?id=QPhFDwAAQBAJ&pg=PA5&dq=menurut+parson+bahwa+peng
ertian+penelitian+adalah+pencarian+atas+sesuatu&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiR272tnffiAhVLMI8K
Hd4_A4AQ6AEIKTAA#v=onepage&q&f=true
2015, Eko Sugiarto , Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis

Penerbit : Suaka Media (Sanggrahan RT04/ RW 36 Wedomartani

Proposal Penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) definisi proposal adalah rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Dalam bahasa inggris ada kata to propose yang artinya
“mengusulkan” . dengan demikian, secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai bentuk usaha
baik berupa gagasan maupun pemikiran yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja tertulis pihak
lain dengan tujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan kepada mereka tentang rencana kerja
tersebut.

Menurut Winata (2013), secara umum proposal dibedakan menjadi empat jenis , yaitu
proposal bisnis, proposal proyekm proposal penelitian, dan proposal kegiatan. Proposal bisnis
berkaitan dengan dunia usaha, baik perseorangan maupun kelompok , misal proposal pendirian
usaha dan proposal kerja sama antarperusahaan. Proposal proyek pada umumnya mengacu kepada
dunia kerja yang berisi serangkaian rencana bisnis atau komersial, misal proposal proyek
pembangunan. Proposal penelitian digunakan di bidang akademis , misal penelitian untuk
pembuatan skripsi, tesis, dan disertasi. Proposal kegiatan biasanya terkait dengan pengajuan
rencana sebuah kegiatan , baik bersifat individu maupun kelopmpok, misal proposal pentas seni.

Dalam konteks tugas akhir mahasiswa (skripsi, tesis, maupun disertasi) proposal adalah
gambaran tertulis secara rinci dan menyeluruh tentang proses yang akan dilakukan oleh mahasiswa
(peneliti) untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian. Menyusun proposal penelitian bisa
merupakan langkah yang paling sulit dalam tahapan proses penelitian karena seluruh kegiatan
penelitian diuraikan ke dalam suatu rencana yang spesifik. Dalam proposal tergambar apa saja yang
akan diteliti. Bagaimana cara meneliti, serta mengapa penelitian itu memiliki nilai kegunaan sehingga
perlu untuk dilakukan. Hal.18
2012 , I Ketut Swarjna, SKM., MPH. , Metodologi Penelitian Kesehatan

Penerbit : Penerbit ANDI

Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah dokumen yang menjelaskan usulan peneliti untuk melakukan
penelitain, proposal ini disiapkan sebelum proyek penelitian dimulai. Proposal semestinya mampu
mengkomunikasikan masalah penelitian, signifikan penelitian, dan merencanakan prosedur untuk
memecahkan masalah yang menjadi perhatian pihak tertentu. Dalam dunia pendidikan , proposal
penelitian ditulis oleh mahasiswa untuk mendapatkan persetujuan proyek penelitian oleh dosen
atau proposal juga dapat ditulis oleh peneliti atau dosen untuk mendapatkan dana dari institusi yang
mensupportnya(Polit dan Beck,2003)

Pendapat berikutnya tentang proposal penelitian yang mengatakan bahwa proposal


penelitian adalah dokumen yang relatif singkat yang berisi sebuah outline plan untuk sebuah proyek
penelitian. Proposal dibuat saat memulai proses riset lebih lanjut untuk pengumpulan data. Proposal
riset yang dibuat dengan baik akan mampu menunjukkan sebuah blueprint seperti apa riset
tersebut, bagaimana mengerjakan riset tersebut dan memberikan justifikasi mengapa riset tersebut
harus dilaksanakan (Denscombe,2012).

Sedangkan (Taylor dan Kermode, 2006) tentang proposal penelitian menyatakan bahwa
proposal penelitian merupakan rencana tertulis dari proyek penelitian. Proposal dibuat sebagai
bentuk argumentasi mengapa masalah tersebut harus diinvestivigasi dan desain riset apa yang akan
digunakan untuk menginvestigasinya. Dalam proposal tersebut akan di set out apa yang akan
dilakukan oleh peneliti, bagaimana , mengapa , dimana, kapan dan biaya yang dibutuhkan. Dalam
penelitian kuantitatif , proposal adalah layaknya blueprint for a building. Peneliti akan mengikuti
proses yang ada dalam proposal. Pada penelitian kualitatif, proposal risetnya relatif lebih fleksibel
karena metode yang digunakan cenderung berkembang dengan penelitian. Hal.13

LATAR BELAKANG

Bagian ini adalah yang terpenting dalam pembuatan proposal penelitian. Seperti kita ketahui
bahwa penelitian semestinya beranjak dari masalah, bukan dari judul penelitian , karena pada
hakikatnua penelitian tersebut dilaksanakan karena ada permasalahan yang kita hadapi yang
memerlukan penelitian lebih lanut , agar masalah tersebut dapat dipecahkan, diketahui
penyebabnya, mengapa masalah tersebut terjadi , apa yang dapat dilakukan dengan adanya masalah
tersebut.

Seperti yang telah disinggung pada bagian sebelumnya , banyak mahasiswa dan banyak juga
peneliti pemula sering kali terjebak dengan judul penelitian yang di set sedemikian rupa tanpa
disadari oleh masalah penelitian yang jelas. Hal tersebut akhirnya membuat mereka selalu terpaku
dengan judul penelitian yang telah dibuat . Tentu saja hal ini dapat menghambat kreativitas berpikir
mahasiswa, bahakan dapat membuat mahasiswa frustasi dan malas untuk melanjutkan pembuatan
proposal penelitian.

Dalam pantauan penulis , kebanyakan mahasiswa maupun peneliti pemula merancang judul
penelitiannya sesuai dengan keinginan mahasiswa atau peneliri pemula. Bahkan banyak yang
ditemukan merancang lebih dari 10 judul, selanjutnya judul-judul tersebut dikonsultasikan atau
didiskusikan ke pembimbingnya . Pada kondisi seperti ini mahasiswa sangat berharap agar salah satu
atau lebih dari judul tersebut disetujui oleh dosen pembimbingnya. Pada kenyataannya sangat
beragam , ada pembimbing yang langsung memilih salah satu judul , apalagi judul tersebut cocok
dengan apa yang sedang digeluti oleh pembimbing atau dosennya. Namun demikian , tidak jarang
juga pembimbing tidak memilih atau tidak menyetujui seluruh judul penelitian yang diajukan oleh
mahasiswa dengan berbagai alasan.

Dalam pembuatan latar belakang maka harus disampaikan mengapa penelitian harus
dilakukan, apa masalah yang telah diidentifikasi termasuk menjelaskan tentang apa yang telah
diketahui atau telah dilakukan pada area penelitian ini. Mampu menjawab pertanyaan “so what?”.
Proposal yang baik adalah proposal yang dalam latar belakangnya mengandung significant of the
research problem. Hasil penelitian nantinya mampu menghasilkan pengembangan pemahaman atau
pengetahuan dan praktik. Juga sebaiknya mampu menunjukkan angka insiden , prevalen, dampak
morbidity dan morality terkait dengan masalah yang diteliti.

Berikut ini akan diulas berbagai hal terkait dengan penulisan latar belakang masalah dalam
proposal penelitian. Penulisan latar belakang sebaiknya mampu menjelaskan pentingnya kenapa
penelitian tersebut harus dilakukan, juga memiliki dasar yang kuat sehingga pada akhirnya kita
harus meneliti hal tersebut. Latar belakang semestinya menguraikan beberapa hal , diantaranya :

1. Masalah Penelitian
Mengidentifikasi masalah penelitian yang tepat adalah salah satu bagian terpenting ,
tetapi hal ini juga menjadi bagian yang sulit dalam proses penelitian. Masalah penelitian
adalah masalah yang betul-betul ingin diteliti oleh seseorang. Masalah dapat berupa sesuatu
yang ditemukan tidak memuaskan, masalah yang menyulitkan , sesuatu yang perlu dirubah,
kondisi yang ingin ditingkatkan, kesulitan-kesulitan yang mereka ingin eliminir serta
pertanyaan-pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya(kumar,2011).
Dalam penulisan latar belakang, pastikan bahwa kita telah menyampaikan atau
menulis masalah atau besarnya masalah yang akan diteliti. Ingat bahwa masalah adalah gap
antara apa yang seharusnya terjadi (harapan) dengan apa yang terjadi (kenyataan). Masalah
juga harus didukung oleh data yang akurat, yang menunjukkan bahwa masalah tersebut
memang ada sampai saat ini.
Masalah penelitian tidak datang begitu saja, tetapi kita dapat menemukan masalah
penelitian trsebut melalui berbagai sumber. Mahasiswa maupun peneliti tersebut melalui
berbagai sumber. Mahasiswa maupun peneliti pemula sering mengalami kebingungan ketika
menentukan masalah penelitian, dari mana datangnyamasalah riset, bagaimana memilih
topic penelitian , mengembangkan rumusan masalah. Masalah penelitian bias didapatkan
melalui rasa keingintahuan termasuk pengalaman, literature, isu-isu social, teori, ide-ide dari
orang lain (Polit and Beck, 2003).
a. Pengalaman dan tatanan klinik
Pengalaman klinis petugas kesehatan termasuk perawat, bidan, dokter dan lain-lain
adalah sumber ide-ide riset atau sumber dari masalah penelitian. Peneliti dapat
memberikan pertanyaan kepada dirinya sendiri ketika berada di tatanan klinik. Misalnya
mengapa ini dilakukan ? Mengapa menggunakan cara ini ? Apabila ini berubah apa
akibatnya ? Proses apa yang dibutuhkan agar pelayanan menjadi lebih baik ? Dan masih
banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada diri sendiri untuk
memunculkan ide penelitian.

b. Literatur
Proyek penelitian terkadang datang dari membaca literature bidang keperawatan, atau
bidang kesehatan lainnya, misalnya membaca artikel, jurnal penelitian bidang-bidang
tertentu yang menjadi fokus dari peneliti.
c. Isu sosial
Masalah penelitian bias didapatkan dari isu sosial, terutama yang terkait dengan
pelayanan kesehatan komunitas atau masyarakat. Misalnya kekerasan dalam rumah
tangga, keadilan, dan akses dalam pelayanan kesehatan dan lainnya
d. Teori
Masalah penelitian dapat bersumber dari teori yang sudah ada. Agar teori dapat
digunakan dalam praktik bidang keperawatan atau kesehatan lainnya, maka teori harus
diuji di rumah sakit, klinik, kelas, laboratorium maupun lingkungan lainnya.
e. Ide dari orang lain
Saran secara langsung yang didapatkan dari orang lain atau dosen juga dapat menjadi
hal menarik untuk diteliti. Misalnya, dosen memberikan sejumlah topic penelitian
kepada mahasiswa, atau bisa juga didapatkan dari organisasi penyandang dana
penelitian, atau pemerintah yang memberikan rekomendasi topik penelitian untuk
dibuatkan proposal penelitian. Bahkan , juga didapatkan melalui website di internet atau
malahan dari brainstorming session.
f. Hasil penelitian sebelumnya atau penelitian terkait
Pada bagian ini peneliti dapat menyampaikan hasil penelitian sebelumnya yang telah
dipublikasikan, terutama yang sudah dipublikasikan melalui jurnal, dan akan jauh lebih
baik apabila ditemukan hasil penelitian yang telah dimuat di jurnal internasional.
g. Pentingnya penelitian
Peneliti menyampaikan kenapa penelitian ini harus dilakukan, di mana pentingnya
penelitian ini , kaitkan dengan permasalahan yang diangkat dengan menyampaikan fakta
yang ada dan didukung oleh data yang akurat.
h. Dampak dari masalah tersebut
Sampaikan apakah akibat atau dampak yang bisa muncul apabila masalah tersebut tidak
ditangani dengan baik, sehingga sangat diperlukan untuk dilakukan penelitian. Akan jauh
lebih baik apabila peneliti mampu menyampaikan fakta atau hasil penelitian terkait
dengan akibat tersebut.
RUMUSAN MASALAH

Sebelum peneliti masuk pada tahapan rumusan masalah, maka seorang peneliti sebaiknya
memikirkan secara matang tentang topik penelitian termasuk masalah penelitian terkait dengan
topik tersebut. Terkait dengan cara menemukan topik riset, peneliti bisa mendapatkannya melalui
berbagai cara diantaranya: pengalaman peneliti tentang penelitian akan menemukan banyak
masalah penelitian, dan umumnya terdapat banyak ide-ide yang telah menunggu untuk diteliti. Di
manakah kita dapat menemukan topik penelitian ? Yang paling umum adalah apa yang kita pikirkan,
apa yang diobservasi dan berdasarkan pengalaman-pengalaman kita. Dengan membaca pun kita
dapat menemukan masalah ataupun topik yang baik untuk diteliti lebih lanjut. Ketika membaca,
apabila kita menemukan sesuatu yang tidak cocok dengan apa yang kita pikirkan, itu sudah menjadi
awal yang baik untuk menemukian topik penelitian(Wood and Ross-Kerr, 2010b).

Rumusan masalah adalah bagian penting dari penelitian, terutama ketika kita menyusun
proposal penelitian. Rumusan masalah sering disebut sebagai pertanyaan penelitian atau research
question. Sebuah penelitian dimulai dari sebuah pertanyaan yang ingin dijawab oleh peneliti, atau
masalah yang ingin dicarikan pemecahan masalahnya oleh peneliti. Banyak peniliti yang memulai
penelitian dengan memilih topik ataupun masalah penelitian. Hal ini tidak gampang karena banyak
peneliti juga yang menganggap bahwa topik atau masalah yang dipilih terlalu luas dan banyak hal
yang harus diketahui dari topik atau masalah tersebut. Masalah riset dapat bersumber dari
pengalaman, literatur, teori dan ide dari orang lain (Polit and Hungler, 1999).

Rumusan masalah

Hal.17-22

https://books.google.co.id/books?id=NOkOS2V7vVcC&pg=PA22&dq=proposal+penelitian&hl=id&sa
=X&ved=0ahUKEwjljqqMuvniAhXJQI8KHWulDkQQ6AEIVTAJ#v=onepage&q=proposal%20penelitian&
f=true

TUJUAN PENELITIAN

Dalam penelitian ataupun dalam pembuatan proposal penelitian, sangat mutlak diperlukan
adanya tujuan penelitian. Umumnya tujuan penelitian dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama
dikenal dengan tujuan umum (studi goal) atau dikenal juga dengan general objective dan yang kedua
dikenal dengan tujuan khusus (specific objectives). Sebuah study goal terdiri dari beberapa tujuan
khusus. Dalam mebuat tujuan penelitian, terdapat beberapa kata yang umum digunakan di
antaranya: untuk mengidentifikasi, mengkaji, mendeterminasi, menguji, mngevaluasi,
membandingkan, mengklarifikasi, dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari tujuan umum penelitian (Jacobsen,2011):
a. Untuk membandingkan level paparan atau exposure atau penyakit di antara 2 atau lebih populasi.

b. Untuk mengidentifikasi faktor risiko yang memungkinkan terjadinya penyakit di masyarakat.

c. Untuk menguji efektifitas diagnosa baru atau metode pengkajian atau pengobatan baru atau
treatment.

d. Untuk mengevaluasi apakah sebuah intervensi yang diberikan menunjukkan keberhasilan yang
sama terhadap populasi pertama dengan populasi kedua.

e. menguji dampak dari sebuah program atau kebijakan.

Contoh Lainnya:

Tujuan umum: untuk menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.

Tujuan Khusus:

- Untuk mengidentifikasi faktor aktifitas fisik terhadap kejadian hipertensi

- Untuk mengidentifikasi faktor makanan terhadap kejadian hipertensi

- Untuk mengidentifikasi faktor stres terhadap kejadian hipertensi

Contoh lainnya (Wood and Ross-Kerr,2010):

- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menjelaskan orientasi nilai wanita Hutterian
di Western Canada

- Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab pertanyaan: "apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara level stres dan strategi koping dalam perawatan pasien?"

Manfaat Penelitian

Umumnya terdapat dua manfaat penelitian. Pertama, manfaat secara teoritis dan yang kedua adalah
manfaat praktis. Manfaat teoritis terkait dengan pemngembangan teori, penemuan teori baru
ataupun konsep baru. Sedangkan manfaat praktis akan berhubungan dengan manfaat hasil
penelitian terhadap aplikasi di lapangan atau di masyarakat sesuai dengan hasil penelitian, termasuk
manfaatnya untuk memberikan atau pertimbangan dalam pembuatan kebijakan atau program
kesehatan.
https://books.google.co.id/books?id=NOkOS2V7vVcC&pg=PA13&dq=proposal+penelitian&hl=id&sa
=X&ved=0ahUKEwjljqqMuvniAhXJQI8KHWulDkQQ6AEIVTAJ#v=onepage&q=proposal%20penelitian&
f=true
2008, Happy Susanto, S.Sos, MA , Panduan Lengkap Menyusun Proposal

Penerbit : Visimedia

Dalam penelitian umumnya ada dua model penelitian , yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian
lapangan. Penelitian model pertama lebih bersifat pelacakan sumber-sumber data pada literatir
yang tersedia dalam buku-buku , jurnal-jurnal, atau artikel-artikel ilmiah , Sementara itu , penelitian
model kedua lebih banyak berpusat pada penggalian data di lapangan (field research). Contoh dua
model penelitian ini tersajikan dalam lampiran buku ini.

Berikut ini sistematika yang umum digunakan dalam menyusun proposal penelitian, Yaitu:

A. Latar belakang Masalah


Latar belakang masalah menjelaskan alasan yang melatarbelakangi pengajuan topik
atau permasalahan dalam penelitian. Dibagian ini diuraikan garis besar penelitian,
yang biasanya mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut

a. Mengapa penelitian dilakukan ?


Berisi penjelasan mengapa masalah yang diajukan penting untuk diteliti,
dijelaskan bahwa masalah yang diajukan menyangkut kepentingan umum, perlu
segera diatasi, atau memiliki kaitan dengan masalah lain yang sangat rumit
sehingga perlu dikaitkan secara erat.

b. Bagaimana cara penelitiannnya ?


Berisi penjabaran metode yang akan digunakan untuk menyelidiki masalah,
dijelaskan bahwa metode yang digunakan adalah metode yang paling tepat
untuk menyelesaikan masalah tersebut.

c. Apa Tujuan Penelitian ?


Berisi kegunaan-kegunaan dari hasil-hasil penelitian, yaitu penjelasan tentang
kegunaan penelitian , baik secara praktis maupun akademis.

B. Identifikasi Masalah
Dibagian ini diuraikan lebih lanjut perihal permasalahan yang diteliti. Uraian
identifikasi masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk pertanyaan dan urutannya didasarkan
pada urutan intensitas pengaruhnya dalam penelitian.

C. Maksud dan Tujuan Penelitian


Di baigna ini dijelaskan maksud, yaitu hal-hal yang ingin dicapai dan tujuan yaitu sasaran-
sasaran yang ingin dituju dalam penelitian. Maksud dan tujuan ini harus dirumuskan sesuai
dengan kepentingan penelitian. Biasanya hal ini saling terkait dengan identifikasi masalah
yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, ada kaitan antara permasalahan dan sikap yang
akan diambil dalam kegiatn penelitan ini.
D. Kegunaan Penelitian
Berbeda dengan maksud dan tujuan , kegunaan penelitian lebih bersifat ke luar. Uraian
kegunaan penelitian biasanya berhubungan dengan hal-hal yang akan disumbangkan dari
hasil penelitian, baik secara teoritis maupun praktis.

E. Kerangka Teori
Di bagian ini diuraikan kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian. Maksudnya,
penjelaskan aliran jalan pemikiran penelitian disesuai dengan kerangka teori yang logis.
Untuk itu, masukkan identifikasi masalah yang telah ditetapkan ke dalam kerangka teori
yang sesuai agar masalah-masalah yang diidentifikasi menjadi jelas. Cara berpikir yang bisa
digunakan adalah dengan kerangka berpikir deduktif, yaitu menjelaskan dari hal-hal yang
bersifat umum, lalu mengerucut ke hal-hal yang lebih spesifik. Hal-hal yang bersifat umum
adalah teori- teori (dalil, hukum, kaidah, dan sebagaianya), sedangkan hal-hal yang bersifat
spesifik adalah masalah yang telah diidentifikasi (Subyantoro dan Suwarto, 2007:120-121)

Biasanya, sebelum menjelaskan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian , perlu
menjelaskan terlebih dahulu secara konseptual istilah-istilah kunci dalam masalah
penelitian. Tahap ini disebut dengan tahapan konsepsi. Sebagai fakta, di dalam masalah
penelitian. Tahap ini disebut dengan tahapan konsepsi. Sebagai fakta , di dalam masalah
terdapat konsep-konsep, baik sebagai determinant (faktor) maupun sebagai hasil.
Sementara itu , konsep (baik sebagai faktor atau hasil) memiliki variasi sifat dan besaran
tertentu yang disebut dengan variabel. Selanjutnya dibuat judgement, yaitu penyusunan
ketentuan-ketentuan berupa teori-teori atau dalil-dalil, hukum – hukum atau kaidah –
kaidah yang dapat digunakan sebagai deduksi untuk menjawab permasalahan penelitian.
Ketentuan-ketentuan ini bisa diperoleh melalui kajian kepustakaan (Subyantoro dan
Suwarto, 2007:122). Setelah itu, dibuat reasoning , yaitu menyusun pertimbangan –
pertimbangan atau semacam argumentasi – argumentasi mengenai duduk perkara dari
premis minor di dalam premis mayornya (Subyantoro dan Suwarto, 2007:122).

F. Tinjauan Pustaka
Di bagian ini dipaparkan dari hasil penelitian – penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh
orang lain , sebagai bahan informasi penelitian yang sedang atau akan dilakukan sudah
dilakukan oleh orang lain atau belum. Selain itu , tinjauan pustaka juga berguna untuk
menentukan langkah-langkah penelitian berikutnya.

G. Metode Penelitian
Secara umum , di bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian. Selain itu ,
metode penelitian biasanya juga memuat deskripsi tentang objek dan lingkup studi, bentuk
penelitaian, data yang diperlukan , sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analis
data , serta jadwal penelitian.

H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi rencana susunan atau sistematika penulisan dalam penelitian.
Penyusunannya dimulai dari bab petama sampai bab akhir , yaitu kesimpulan. Dengan kata
lain, bagian ini merangkum outline dari proposal penelitian yang akan diajukan ke dosen
pembimbing atau lembaga akademik kampus.

I. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan proposal
penelitian.
Hal.37-41

LATAR BELAKANG

https://books.google.co.id/books?id=jWjvDQAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=proposal+penelitian
&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjljqqMuvniAhXJQI8KHWulDkQQ6AEILTAA#v=onepage&q=proposal%20
penelitian&f=true

Anda mungkin juga menyukai