HIV &
HEPATITIS
SELAMA
KEHAMILAN
PREPARED BY
DR OLIVIA WIDYANTI SPOG
31 AGUSTUS 2018
HIV/AIDS
DEFINISI
AIDS merupakan singkatan dari
Acquired Immune Deficiency
Syndrome, yaitu sekumpulan gejala
yang didapatkan dari penurunan
kekebalan tubuh akibat kerusakan
sistem imun oleh infeksi virus HIV.
Sedangkan HIV merupakan singkatan
dari Human Immunodeficiency Virus,
yang menyerang sel CD4 dan
menjadikannya tempat untuk
berkembang biak dan kemudian
merusaknya.
FAKTOR PREDISPOSISI:
DIPERKIRAKAN
Kontak dengan penderita HIV positif.
SEBANYAK 8.604
BAYI DENGAN HIV
DIAGNOSIS
Tes dan konseling HIV pada ibu LAHIR SETIAP
hamil dilakukan atas inisiatif TAHUN DI
petugas kesehatan (TIPK) atau INDONESIA.
provider-initiated HIV testing and
counseling (PITC). POTENSI
Di daerah epidemi meluas dan KEHILANGAN BIAYA
terkonsentrasi, tenaga kesehatan di YANG DIPERLUKAN
fasilitas kesehatan wajib
menawarkan tes HIV kepada semua UNTUK MENGOBATI
ibu hamil secara inklusif pada DAN MERAWAT
pemeriksaan laboratorium rutin BAYI-BAYI DENGAN
lainnya saat pemeriksaan antenatal
atau menjelang persalinan HIV TERSEBUT
Di daerah epidemi HIV rendah, SEKITAR RP42
penawaran tes HIV oleh teaga MILIAR SETIAP
kesehatan diprioritaskan pada ibu
hamil dengan IMS dan TB TAHUNNYA.
Sumber: https://theconversation.com/hiv-aids-pada-
ibu-hamil-ancaman-nyata-yang-selama-ini-kurang-
diketahui-100386
TIPK DILAKUKAN DENGAN MEMBERIKAN
INFORMASI PRA-TES KEPADA IBU HAMIL
TENTANG:
Risiko penularan penyakit kepada bayi
Keuntungan diagnosa di penyakit pada
kehamilan bagi bayi yang akan dilahirkan,
termasuk HIV, malaria, dan atau penyakit
tidak menular lainnya seperti hipertensi,
diabetes, dan lain-lain
Cara mengurangi risiko penularan
penyakit dari ibu ke anaknya
Tes HIV atas inisiatif petugas kesehatan
dan konseling (TIPK) dilakukan secara
option out, yaitu bila ibu menolak, ibu
hamil harus menyatakan
ketidaksetujuannya secara tertulis, dan
diinformasikan serta ditawarkan kembali
untuk menjalani tes pada
kunjungan/kontrol berikutnya. Bila ibu
tetap menyatakan option out, maka
diperkenalkan Konseling dan Tes Sukarela
(KTS) dan dilakukan rujukan ke KTS.
Pemeriksaan diagnostik infeksi HIV yang
dilakukan di Indonesia umumnya adalah
pemeriksaan serologis menggunakan
rapid test HIV atau ELISA.
Pemeriksaan diagnostik tersebut
dilakukan secara serial menggunakan tiga
reagen HIV berbeda dalam hal preparasi
antigen, prinsip tes, dan jenis antigen,
yang memenuhi kriteria sensitivitas dan
spesifitas. Pemilihan jenis reagen yang
digunakan berdasarkan sensitivitas dan
spesifisitas, merujuk pada Standar
Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Pemeriksa HIV dan Infeksi Oportunistik,
Kementerian Kesehatan.
Untuk ibu hamil dengan faktor risiko yang
hasil tesnya indeterminate, tes diagnostik
HIV dapat diulang dengan bahan baru
yang diambil minimal 14 hari setelah yang
pertama dan setidaknya tes ulang
menjelang persalinan (32-36 minggu).
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
tatalaksana
TATALAKSANA UMUM
▶ Rujuk ibu dengan HIV ke rumah sakit. Tatalaksana HIV pada kehamilan
sebaiknya dilakukan oleh tim multidisiplin meliputi dokter yang ahli mengenai
HIV, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, bidan yang ahli, dan dokter
spesialis anak
▶ Periksa hitung CD4 dan viral load untuk menentukan status imunologis dan
mengevaluasi respons terhadap pengobatan.
certificate
of membership
TATALAKSANA KHUSUS
TERAPI ANTIRETROVIRAL
▶ Berikan antiretroviral segera kepada semua Ibu hamil dengan HIV, tanpa
harus mengetahui nilai CD4 dan stadium klinisnya terlebih dahulu, dan
dilanjutkan seumur hidup. Rekomendasi pengobatan sesuai situasi klinis ibu
dapat dilihat di tabel berikut:
AGUSTUS 2018
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
* Penggunaan Nevirapin (NVP) pada perempuan dengan CD4 >250 sel/mm3 atau yang tidak
diketahui jumlah CD4-nya dapat menimbulkan reaksi hipersensitif berat
** Efavirens tidak boleh diberikan pada ODHA hamil trimester 1 karena teratogenik
AGUSTUS 2018
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
PILIHAN PERSALINAN
AGUSTUS 2018
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
mencegah penularan
hiv dari ibu ke bayi
Pada ibu hamil dengan HIV yang tidak mendapatkan upaya pencegahan
penularan kepada janin atau bayinya, maka risiko penularan berkisar antara
20-50%. Bila dilakukan upaya pencegahan, maka risiko penularan dapat
diturunkan menjadi kurang dari 2%. Dengan pengobatan ARV yang teratur
dan perawatan yang baik, ibu hamil dengan HIV dapat melahirkan anak yang
terbebas dari HIV melalui persalinan pervaginam dan menyusui bayinya.
Pencegahan penularan HIV pada ibu hamil yang terinfeksi HIV ke janin/bayi
yang dikandungnya mencakup langkah-langkah sebagai berikut. Bahaya yang
mungkin terjadi antara lain:
AGUSTUS 2018
hepatitis b
DEFINISI
Hepatitis B merupakan infeksi
menular serius pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis B.
Infeksi akut dapat terjadi pada saat
tubuh terinfeksi untuk pertama
kalinya. Infeksi akut ini dapat berubah
menjadi kronis setelah beberapa
bulan sejak infeksi pertama kali.
FAKTOR PREDISPOSISI
Kontak lesi atau sekret dengan
penderita Hepatitis B
Transfusi darah
Belum mendapat vaksinasi
Hepatitis B
DIAGNOSIS
Adanya infeksi kronik Hepatitis B DIPERKIRAKAN 2,7%
ditentukan dengan hasil pemeriksaan IBU HAMIL DI
skrining HbsAg yang (+)
INDONESIA (5,3
TANDA DAN GEJALA JUTA)* MENGALAMI
Kelelahan HEPATITIS B
Nafsu makan menurun
Mual muntah
REAKTIF (HBSAG).
kuning/ikterus/jaundice SEHINGGA
Nyeri perut DIPREDIKSI ADA 150
Nyeri otot
RIBU BAYI YANG
BERISIKO TINGGI
MENGALAMI
HEPATITIS KRONIS,
30 TAHUN KE
DEPAN*.
Sumber: http://www.depkes.go.id/article/view/170728000
06/150-ribu-orang-potensial-alami-hepatitis-kronis.html
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
TATALAKSANA
TATALAKSANA UMUM
▶ Setiap ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan HbsAg pada trimester pertama
kehamilannya.
TATALAKSANA KHUSUS
▶ Bila ibu dengan HbsAg positif maka bayi diberikan suntikan HBIG 0,5 ml IM
pada lengan atas segera setelah lahir (dalam 12 jam kelahiran) dan vaksin
hepatitis B dengan dosis 0,5 ml (5 μ g) IM pada lengan atas sisi lain pada saat
yang sama kemudian pada usia 1 bulan dan 6 bulan.
▶ Bila ibu dengan HbsAg negatif maka bayi hanya diberikan vaksin hepatitis B
0,5 ml (5 μ g) pada usia ke-0, 1 bulan, dan 6 bulan.
▶ Tidak ada perbedaan pemberian HBIG dan vaksinasi hepatitis B pada bayi
prematur namun pemberian vaksinasi hepatitis B diberikan dalam empat kali
pemberian yaitu pada bulan ke-0, 1, 6, dan 8 bulan.
▶ Tidak ada larangan pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan ibu HbsAg
positif terutama bila bayi telah divaksinasi dan diberi HBIG setelah lahir
▶ Tatalaksana persalinan pada kehamilan dengan hepatitis B dengan
tindakan sectio caesarea elektif memiliki tingkat penularan ke bayi lebih
rendah dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Tatalaksana terhadap
bayi dengan ibu pengidap HBV dengan memberikanvaksinasi segera setelah
persalinan.
AGUSTUS 2018
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
AGUSTUS 2018
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
daftar pustaka
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman nasional
pencegahan HIV dari ibu ke anak. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2012
Martin SR, Strong TH. Transfusions of blood components
and derivatives in the obstetrics care patient. In: Foley M
R, Strong T H, editors. Obstetric Intensive Care: a practical
manual. Philadelphia: W. B. Saunders Company; 2004
Patton H, Tran TT. Management of hepatitis B during
pregnancy. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2014
Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editors.
Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed 4. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008
Dorland WA, Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi
ke-31. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan
Informasi. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan RI;
2014
Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI; 2013
AGUSTUS 2018
KELAS ONLINE - BIDAN SEHATI
BIDAN SEHATI
ada
pertanyaan?
SILAKAN AJUKAN VIA EMAIL KE
BIDANSEHATI@TELECTG.CO.ID
AGUSTUS 2018