1.

DARI PENGALAMAN BAPAK , HAL – HAL APA SAJA YANG BISA DI

AMBIL SEBAGAI PEMBELAJARAN UNTUK KABUPATEN LAIN DALAM
PENCAPAIAN PERCEPATAN ELIMINASI MALARIA.

JAWAB :

SEBELUMNYA KITA HARUS MENGENALI KONDISI GEOGRAFIS DAERAH

DIMANA KONDISI GEOGRAFIS SANGAT MEMPENGARUHI DALAM
PENULARAN PENYAKIT KHUSUSNYA MALARIA.
DARI KESELURUHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 42,8 %
ADALAH DAERAH DATARAN RENDAH YANG TERSEBAR DI 7
KECAMATAN DAN SEBANYAK 54,8 % WILAYAH TERLETAK
DIKAWASAN DATARAN SEDANG YANG TERSEBAR DI 6 KECAMATAN,
YANG BERPOTENSI MENJADI DAERAH ENDEMIS MALARIA.
PERENCANAAN YANG TEPAT DITAMBAH DENGAN DUKUNGAN
PENDANAAN SERTA DILAKSANAKAN OLEH INSTANSI TERKAIT YANG
DIKOORDINASIKAN OLEH DINAS KESEHATAN, SEHINGGA KABUPATEN
TANJUNG JABUNG BARAT BERHASIL DALAM PENCAPAIAN ELIMINASI
MALARIA.

2. BAGAIMANA STRATEGI YANG SUDAH DILAKUKAN UNTUK MENDORONG PERAN

SERTA MULTISEKTOR DALAM MENCAPAI ELIMINASI MALARIA.

JAWAB :

SEBAGAI LANGKAH AWAL DILAKUKAN KOORDINASI LINTAS SECTOR YANG

TERKAIT, PERSAMAAN PERSEPSI DAN MELAKUKAN KESEPAKATAN SECARA
BERSAMA – SAMA TENTANG TUJUAN DAN LANGKAH YANG DIAMBIL UNTUK
MENCAPAI TUJUAN YANG DIHARAPKAN, KEMUDIAN OPD TERKAIT
BERKOORDINASI DENGAN PIHAK SWASTA YANG BERADA DIWILAYAH
KEWENANGAN MASING – MASING UNTUK IKUT BERPERAAN DALAM KEGIATAN
PEMBERANTASAN MALARIA.
STRATEGI YANG DILAKUKAN ANTARA LAIN :
1. KERJASAMA DENGAN PIHAK SWASTA DALAM HAL INI PERUSAHAAN YANG
ADA DI WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT, DALAM
MENDUKUNG KEGIATAN PENEMUAN KASUS MALARIA
2. KERJASAMA DALAM BENTUK BANTUAN PENDANAAN (CSR) DALAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
3. MELALUI SURAT EDARAN PEMERINTAH DAERAH TENTANG KEGIATAN
PELAKSANAAN JUMAT BERSIH.
4. MEMASUKI TAHAP PEMELIHARAAN AKAN DIBENTUK MOU DENGAN LINTAS
SECTOR DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT SEPERTI DINAS
PERKEBUNAN, DINAS LINGKUNGAN HIDUP, DINAS PERTANIAN, DINAS
PETERNAKAN DAN KKP YANG MENGUASAI WILAYAH PERAIRAN.
 ELIMINASI MALARIA

I. PENGERTIAN
ELIMINASI MERUJUK PADA UPAYA MENGHENTIKAN PENULARAN
MALARIA SETEMPAT (INDEGENOUS) DALAM SUATU WILAYAH
TERTENTU.
BUKAN BERARTI DISATU WILAYAH TIDAK ADA KASUS MALARIA IMPOR
DAN SUDAH TIDAK ADA VEKTOR MALARIA DIWILAYAH TERSEBUT.

II. DASAR HUKUM

PERMENKES NO. 293/MENKES/SK/IV/2009

III. TAHAPAN ELIMINASI

1. TAHAP AKSELERASI
- PENANGGULANGAN KASUS SECARA MENYELURUH DIWILAYAH
ENDEMIS MALARIA DENGAN API > 40%, DAN PENEMUAN DINI
SAMPAI DENGAN PENGOBATAN SECARA TEPAT DAN TUNTAS
2. TAHAP INTENSIFIKASI
- UPAYA PENGENDALIAN DIWILAYAH YANG BERESIKO TINGGI
(DAERAH FOKUS AKTIF), DAN PENEMUAN DINI SAMPAI DENGAN
PENGOBATAN SECARA TEPAT DAN PENEMUAN KASUS AKTIF.
3. TAHAP PRE – ELIMINASI
- UPAYA YANG DILAKUKAN PADA DAERAH ENDEMIS RENDAH,
KEGIATAN YANG DILAKUKAN ADALAH PENEMUAN KASUS SECARA
DINI, PENGOBATAN SECARA TEPAT, PENGUATAN SURVEILANS
MIGRASI, SURVEILANS DAERAH RAWAN PERINDUKAN VEKTOR
(RESEPTIF), PENEMUAN KASUS AKTIF (MASS BLOOD SURVEY),
DAN PENGUATAN RUMAH SAKIT RUJUKAN.
4. TAHAP PEMELIHARAAN

IV. KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TELAH MEMASUKI TAHAP

PEMELIHARAAN DENGAN PENCAPAIAN SEBAGAI BERIKUT :
1. API < 1/1000 PENDUDUK
2. SPR < 5 %
3. TIDAK ADA KASUS INDEGENOUS (PENULARAN SETEMPAT)
 V. DUKUNGAN PEMERINTAH TERKAIT ELIMINASI MALARIA
SESUAI DENGAN VISI MISI BAPAK BUPATI KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT :
VISI :
TERWUJUDNYA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT MAJU, ADIL,
MAKMUR, BERMARTABAT, DAN BERKUALITAS.

MISI :
1. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN UMUM MELALUI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTRUR DASAR KAWASAN EKONOMI
YANG BERKUALITAS.
2. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT MELALUI
PENDIDIKAN, KESEHATAN, DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
3. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI
AGROINDUSTRI DAN PERIKANAN.
4. MENINGKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN DAERAH MELALUI
HARMONISASI KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERBUDAYA,
SUPREMASI HUKUM DAN TATA KELOLA PEMERINTAH YANG BAIK.

DUKUNGAN BUPATI DALAM BENTUK PERATURAN BUPATI TENTANG ELIMINASI

MALARIA NOMOR. 8 TAHUN 2019