Anda di halaman 1dari 26

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN


DIAGNOSIS MEDIS DENGUE HEMORHAGIC FEVER DI BANGSAL
DAHLIA 1 RSUD WONOSARI

Hari, Tanggal Pengkajian : Senin, 19 Agustus 2019


Pukul : 14.00 WIB
Tempat : Bangsal Dahlia 1 RSUD Wonosari
Oleh : Yolandita Hanna M
Sumber Data : Keluarga Pasien ( Ibu pasien), dan Perawat Bangsal
Metode : Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, dan Studi Dokumen
A. Identitas Data
1. Identitas Pasien
Nama : An. A
Tempat, Tanggal Lahir : Gunungkidul, 8 Agustus 2010
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Kebangsaan : Jawa/ Indonesia
Alamat : Bleberan, Playen, Wonosari
Diagnosa Medis : Dengue Hemorhagic Fever
No. RM : 665***
Tgl masuk RS : 17 Agustus 2019
2. Identitas Keluarga Penanggung Jawab
Nama Ibu : Ny. M
Tempat, Tanggal lahir : Gunungkidul, 9 April 1985
Pekerjaan Ibu : Swasta
Pendidikan Ibu : SLTA
Agama : Islam
Alamat : Bleberan, Playen, Wonsa
B. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mengalami demam naik turun
sejak hari Rabu pagi tanggal 14 Agustus 2019, dan klien mengatakan bahwa
mual, pusing, lemas, sedikit nyeri di perut dengan skala 3, dan kakinya pegal-
pegal.

C. Riwayat Kesehatan Dahulu


1. Prenatal
Ny. M mengatakan rutin memeriksakan kandungan sejak awal
mengandung sampai sebelum melahirkan di Bidan Praktik Mandiri dekat
rumahnya. Selama hamil Ny. M menghindari makanan yang dapat memicu
meningkatnya tekanan darah
2. Natal
An. A lahir di RSUD Wonosari pada Minggu, 8 Agusus 2010. Persalinan
secara vakum ditolong oleh dokter.
Warna ketuban : Keruh
3. Postnatal
An. A berjenis kelamin perempuan, lahir dengan berat badan lahir 3000
gram, panjang badan 51 cm, APGAR Score menit pertama 7, menit kelima
9.
4. Penyakit yang pernah diderita
Ny.M mengatakan bahwa anaknya belum pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya, karena penyakit yang sering dialami An. A yaitu batuk, pilek,
demam dan masih bisa disembuhkan tanpa perlu perawatan rumah sakit.
5. Riwayat imunisasi
An. A sudah mendapatkan imunisasi secara lengkap, yatu BCG, DPT,
Polio, Tetanus, Campak, dan Hepatitis B.
6. Riwayat Tumbuh Kembang
Tengkurap : umur 4 bulan
Duduk : umur 6 bulan
Merangkak : umur 8 bulan
Berdiri : umur 10 bulan
Berjalan : umur 12 bulan

D. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Genogram
Tn.J Ny.S Tn.W Ny.W
HT HT

Tn.D
Ny.M
Tn.T
Ny.S HT

An.A

Keterangan:
: Laki-Laki : Meninggal Dunia

: Perempuan : Tinggal serumah

: Klien yang terkaji

:Cerai

Riwayat penyakit adalah orangtua dari ibu memiliki penyakit hipertensi.


Sedangkan ayah dari bapak An. A sudah meninggal dunia karena stroke.

E. Pola Kebiasaan
1. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan biasanya klien makan 3x sehari dengan porsi sedang.
Klien biasanya makan menggunakan nasi, sayur, dan lauk yang dimasakkan
oleh nenek klien. Klien mengatakan suka sayur bening tetapi tidak suka
makan buah-buahan. Ibu mengatakan klien minum ± 1200 ml per hari.
Namun saat sakit ibu klien mengatakan bahwa klien tidak berselera makan
karena merasa mual dan juga klien kurang banyak minum hanya sekitar 700
ml gelas per hari.
2. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan biasanya klien b.a.b 1 hari sekali dan b.a.k 5-7 kali
sehari. Setelah sakit ibu klien mengatakan baru bias b.a.b hari Senin sejak
dirawat RS hari Sabtu dan konsistensi sedikit cair.
3. Pola Kebersihan diri
Ibu mengatakan bahwa sebelum sakit anak mandi 2 hari sekali di pagi
dan sore hari. Mencuci rambut 2-3 kali seminggu. Sikat gigi 2 kali sehari dan
mengganti pakaian 2 kali sehari setelah mandi. Setelah sakit klien hanya di
lap lap saja sehari sekali dan ganti pakaian juga sekali.
4. Pola Aktifitas, Istirahat dan Tidur
Ibu mengatakan klien dapat melakukan aktifitas sehari hari dengan baik
sesuai dengan tumbangnya. Kadang klien tidur siang setelah pulang sekolah
dan tidur malam pukul 21.00-05.00. Setelah sakit, Ibu mengatakan bahwa
klien sulit tidur nyenyak karena demam, mual, gelisah, dan kakinya pegal-
pegal.

F. Riwayat Sosial
1. Hubungan Orang Tua dengan Anak
Hubungan An. A dengan Ny. M terjalin dengan baik. Walaupun ibu kandungnya
tidak satu rumah dengan An. A karena harus bekerja di Jogja tetapi Ny.M selalu
berkomunikasi melalui telepon dengan An. A. Ibu dan Ayah An. A sudah
bercerai sejak tahun 2012.

G. Keadaan Kesehatan Saat Ini


 Diagnosa Medis : Dengue Hemorraghic Fever
 Status nutrisi
BB anak saat ini : 25 kg
TB anak saat ini : 130 cm
IMT : 14,7 kg/m2
 Obat-obatan :
- Infus Ringer Latktat 1350 cc/6 jam
- Infus Asering 500cc 18 tpm
- Injeksi Ranitidine ½ Ampul (25 mg) /12jam
- Injeksi Ceftriaxon 700 mg/ 12 jam
- Paracetamol oral ½ tablet /4 jam
 Aktivitas : An. A hanya bedrest di tempat tidur
 Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium (Hematologi) 19 Agustus 2019 Pukul
: 13.06 WIB.
Pemeriksaan Hasil Normal
Pemeriksaan darah
Trombosit 24.000 150.000-450.000/ul
HCT/HMT LK 44%
44 Pr 37%
Kesan : Trombositopenia

Pemeriksaan Laoratorium (Imunologi & Mikrobiologi) 18


Agustus 2019 pukul 20.25 WIB.
Pemeriksaan Hasil Normal
Imunologi
Widal typh “O” Positif (+) 1/1280 Negative
Typh “H” Positif (+) 1/640

Pemeriksaan AT/HMT Hari Senin tanggal 19 Agustus 2019


pukul 05.00 WIB
AT : 25.000
HMT : 39%
Pemeriksaan AT/HMT hari Senin tanggal 19 Agustus 2019,
pukul 13.00 WIB
AT : 24.000
HMT : 44%
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda- Tanda Vital :
- Nadi : 88 x/menit
- Suhu : 37,2 oC
- Respirasi : 20 x/menit
- TD : 80/50 mmHg
4. Tonus / Aktivitas
Gerakan lemas, klien hanya dianjurkan bedrest di tempat tidur.
5. Kepala / Leher
Kepala An. A oval, tidak ada luka, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan.
Wajah anak simetris, kulit sedikit pucat, dan bibir kering. Warna rambut
hitam, sedikit kering, dan kusut.
6. Mata
Keadaan mata pada An. A simetris, tidak konjungtiva anemis, sklera
berwarna putih.
7. THT
Telinga An. A simetris, bersih tidak ada serumen, tidak ada luka. Keadaan
hidung An. A bersih, tidak ada kotoran, tidak ada cuping hidung.
8. Abdomen
Perut An. A simetris, tidak terdapat luka, tidak teraba adanya benjolan,
bising usus 8x/menit, suara terdengar timpani, terdapat nyeri tekan
epigastrium.
9. Toraks
Keadaan toraks pada An. A terlihat pengembangan sama antara dada kanan
dan kiri. Terdengar suara vesikuler saat bernapas. RR 20 x/menit.
10. Jantung
Tidak terdengar bunyi jantung tambahan. Tidak terlihat adanya benjolan
pada area dada. Irama jantung teratur. Denyut nadi 88 x/menit.
11. Ekstremitas
Gerakan tangan dan kaki sedikit lemas. Jumlah jari tangan dan kaki masing-
masing 10. Tidak terdapat kelainan. Terpasang infus pada tangan kanan yang
disabungka dengan alat infus pump.
12. Kulit
Warna : warna badan sawo matang.

Analisis Data
Tanggal : 19/ 8/ 2019 Pukul : 14.30 WIB
Data Masalah Penyebab
DO : Risiko Syok Hipovolemik Kekurangan intake cairan
- Bibir klien kering (SDKI, 2017)
pucat, akral hangat.
- Trombosit: 24.000
- AT/HMT pukul 13.00
adalah AT: 24.000
dan HMT 44%
DS :
- Ibu klien mengatakan
anak minum sedikit.
- Ibu klien mengatakan
anaknya lemas dan
haya ingin tiduran
saja.
DO: Hipertermi Proses infeksi virus
- Suhu: 37,2 oC (NANDA, 2015) dengue.
- Trombosit: 24.000
- AT/HMT pukul 13.00
adalah AT: 24.000
dan HMT 44%
DS:
- Klien mengatakan
badannya panas.
- Ibu klien mengatakan
klien sudah demm
naik turun sejak Rabu,
DO : Ketidakseimbangan nutrisi Intake nutrisi yang tidak
- Porsi makan yang kurang dari kebutuhan adekuat akibat mual dan
diberikan RS hanya tubuh nafsu makan yang
habis ¼ atau ½ nya menurun.
(NANDA, 2015)
saja.
- IMT: 14,7 Kg/m2
DS :
- Klien mengatakan
tidak terlalu suka dan
jarang makan buah-
buahan.
- Klien mengatakan
makanan yang
disediakan tidak enak.
DO : Nyeri akut Cidera biologis
- Klien terkadang (NANDA, 2015) (penekanan intra
tampak meringis abdomen)
menahan nyeri
- Nadi:
TD: 80/50 mmHg
RR: 20x/menit
DS :
- Klien mengatakan:
P: Nyeri akan sangat
terasa saat abdomen
ditekan
Q: Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R: Nyeri di ulu hati
S: Skala nyeri 3 dari
10
T: Nyeri hilang
timbul

Prioritas Masalah
1. Risiko syok hipovolemik berhubungan dengan kekurangan intake cairan.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
4. Nyeri akut berhubungan denga cidera biologis ( penekanan intra abdomen)
Perencanaan Tindakan Keperawatan
Tanggal : 19/ 8/ 2019 Pukul : 14.30 WIB
Diagnosis
No. Tujuan Intervensi
Keperawatan
Setelah dilakukan
1. Monitor keadaan umum
tindakan keperawatan
klien
Risiko syok selama 3 x 24 jam
2. Observasi tanda-tanda
hipovolemik risiko syok hipovolemik
vital
berhubungan dapat teratasi sebagian
3. Pantau nilai hematokrit,
1. dengan dengan kriteria hasil :
dan trombosit
kekurangan - TTV normal
4. Kolaborasi terkait terapi
intake cairan - Akral hangat
cairan parenteral
-Minum minimal 8
gelas/hari

1. Observasi tanda-tanda
vital tiap 4 jam.
2. Beri kompres hangat
Setelah dilakukan
pada dahi.
tindakan keperawatan
3. Beri banyak minum (±
Hipertermi selama 3 x 24 jam
1,2 - 1,5 liter/hari)
berhubungan hipertermi dapat teratasi
sedikit tapi sering.
2. dengan proses sebagian dengan
4. Beri penjelasan pada
infeksi virus kriteria hasil :
keluarga klien tentang
dengue - Suhu normal tidak
penyebab meningkatnya
nak turun
suhu tubuh.
5. Kolaborasi pemberian
obat anti piretik.

Ketidakseimban Setelah dilakukan 1. Kaji keadaan umum


gan nutrisi tindakan keperawatan klien.
kurang dari selama 3 x 24 jam 2. Anjurkan orang tua klien
kebutuhan tubuh ketidakseimbagan untuk memberi makanan
berhubungan nutrisi kurang dari sedikit tapi sering.
kebutuhan tubuh dapat 3. Monitor IMT klien
dengan intake
3. teratasi sebagian 4. Kolaborasi dengan ahli
nutrisi yang dengan kriteria hasil : gizi mengenai makanan
tidak adekuat - Porsi makan yang sesuai
akibat mual dan bertambah
nafsu makan - Porsi makan yang
yang menurun. disediakan dihabiskan
- IMT normal
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Monitor TTV tiap 8 jam
berhubungan tindakan keperawatan 2. Monitor nyeri dengan
4.
denga cidera selama 3 x 24 jam nyeri PQRST
biologis ( akut dapat teratasi 3. Latih pasien untuk nafas
penekanan intra sebagian dengan dalam
abdomen) kriteria hasil : 4. Kolaborasi pemberian
- Skala nyeri menjadi 1 obat analgetik
- TTV di rentang
normal
Implementasi dan Evaluasi
Nama pasien/ No RM : An. A/ 665xxx
Ruang : Dahlia 1
Hari ke 1
No Diagnosa Keperawatan Tanggal & Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Senin, 19 Agustus
2019
1. Risiko syok hipovolemik Pukul 14.10 WIB Monitor keadaan umum klien S: Klien mengatakan masih lemas
O: - Klien tampak lemas, dan hanya
beraktivitas di tempat tidur
Pukul 14.15 WIB Observasi tanda-tanda vital S: -
O:
- N: 88x/mnt
- S: 37,2 oC
- TD: 80/50 mmHg
- RR: 20 x/mnt
Pukul 13.30 WIB Pantau nilai hematokrit, S: -
dan trombosit
O: Trombosit: 24.000, AT: 24.000
dan HMT 44%
Pukul 16.30 WIB Mengganti infus yang S: -
dipasangkan pada alat infus
O: Infus terpasang adalah asering
pump
500 cc 18 tpm.
S: Klien mengatakan masih lemas
O:
- Klien tampak lemas, dan
hanya beraktivitas di tempat
tidur
- N: 88x/mnt
- S: 37,2 oC
- TD: 80/50 mmHg
- RR: 20 x/mnt
- Trombosit: 24.000, AT:
24.000 dan HMT 44%
- Infus terpasang adalah asering
500 cc 18 tpm.
A: Risiko Syok Hipovolemik teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. Hipertermi Pukul 14.15 WIB Monitor Tada tanda vital S: -
O:
- N: 88x/mnt
- S: 37,2 oC
- TD: 80/50 mmHg
- RR: 20 x/mnt
Pukul 14.20 WIB Anjurkan klien untuk banyak S: Klien mengatakan nafsu untuk
minum air putih
makan dan minum berkurang
O: Klien tampak ingin menambah
jumlah minum air putih
Pukul 14.50 WIB Beri penjelasan pada keluarga S: Klien mengatakan sudah tahu
klien tentang penyebab
apabila penyakit DB memang akan
meningkatnya suhu tubuh
demam naik turun.
O: Klien mengangguk saat diberi
penjelasan
Pukul 17.00 WIB Kolaborasi pemberian obat S:-
antipiretik
O: Obat yang diberikan yaitu
paracetamol oral ¼ tablet
S:
- Klien mengatakan nafsu untuk
makan dan minum berkurang
- Klien mengatakan sudah tahu
apabila penyakit DB memang
akan demam naik turun.
O:
- N: 88x/mnt
- S: 37,2 oC
- TD: 80/50 mmHg
- RR: 20 x/mnt
- Klien tampak ingin
menambah jumlah minum air
putih
- Obat yang diberikan yaitu
paracetamol oral ¼ tablet
A: Hipertermi teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. Ketidakseimbangan Pukul 14.10 WIB Kaji keadaan umum klien S: Klien mengatakan masih lemas
nutrisi kurang dari O: - Klien tampak lemas, dan hanya
kebutuhan tubuh beraktivitas di tempat tidur
Pukul 16.30 WIB Anjurkan orang tua klien S: Ibu klien mengatakan akan
untuk memberi makanan
memberikan makanan / camilan
sedikit tapi sering
sesering mungkin.
O: Ibu klien tampak langsung ingin
memberikan camilan pada An.A

S:
- Klien mengatakan masih lemas
- Ibu klien mengatakan akan
memberikan makanan /
camilan sesering mungkin.
O:
- Klien tampak lemas, dan hanya
beraktivitas di tempat tidur
- Ibu klien tampak langsung
ingin memberikan camilan
pada An.A
A: Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
P: Lanjutkan intervensi
4. Nyeri akut Pukul 14.15 WIB Monitor Tanda tanda vital S: -
O:
- N: 88x/mnt
- S: 37,2 oC
- TD: 80/50 mmHg
- RR: 20 x/mnt
Pukul 14.17 WIB Monitor nyeri dengan PQRST S: Klien mengatakan sedikit nyeri
pada bagian ulu hati
O:
- P: Nyeri akan sangat terasa saat
abdomen ditekan
- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R: Nyeri di ulu hati
- S: Skala nyeri 3 dari 10
- T: Nyeri hilang timbul
Pukul 17.30 WIB Latih pasien untuk nafas S: Klien mengatakan nyeri sedikit
dalam
berkurang
O: Klien tampak lebih rileks
Pukul 17.00 WIB Kolaborasi pemberian obat S:-
analgetik
O: Obat yang disuntikkan adalah
ranitidine 25 mg
S:
- Klien mengatakan sedikit nyeri
pada bagian ulu hati
- Klien mengatakan nyeri sedikit
berkurang
O:
- N: 88x/mnt
- S: 37,2 oC
- TD: 80/50 mmHg
- RR: 20 x/mnt
- P: Nyeri akan sangat terasa
saat abdomen ditekan
- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R: Nyeri di ulu hati
- S: Skala nyeri 3 dari 10
- T: Nyeri hilang timbul
- Obat yang disuntikkan adalah
ranitidine 25 mg
- Klien tampak lebih rileks
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Hari ke 2
No Diagnosa Keperawatan Taggal & Waktu Implementasi Intervensi Paraf
Selasa, 20 Agustus
2019
1. Risiko syok hipovolemik Pukul 09.15 WIB Observasi tanda-tanda vital S: Klien mengatakan masih sedikit
lemas
O:
- N: 78 x/menit
- S: 36,8 oC
- TD: 85/50 mmHg
Pukul 13.00 WIB Memperbaiki infus pump S: Klien mengatakan lebih lega
yang macet O: Infus yang terpasang adalah
asering 500cc menggunakan alat
infus pump 18 tpm
S:
- Klien mengatakan masih
sedikit lemas
- Klien mengatakan lebih lega
O:
- N: 78 x/menit
- S: 36,8 oC
- TD: 85/50 mmHg
- Infus yang terpasang adalah
asering 500cc menggunakan
alat infus pump 18 tpm
A: Risiko syok hipovolemik teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2. Hipertermia Pukul 09.15 WIB Observasi tanda-tanda vital S: Klien mengatakan masih sedikit
terutama suhu lemas
O: S: 36,8 oC
Pukul 11.00 WIB Kolaborasi pemberian obat S:-
antipiretik O: Obat yang diberikan adalah
paracetamol ½ tablet
S: Klien mengatakan masih sedikit
lemas
O:
- S: 36,8 oC
- Obat yang diberikan adalah
paracetamol ½ tablet
A: Hipertermia teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3. Ketidakseimbangan Pukul 11.30 WIB Kaji keadaan umum klien S: Klien mengatakan terkadang
nutrisi kurang dari masih merasakan lemas
kebutuhan tubuh O: Klien masih bedrest di tempat
tidur
A: Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4. Nyeri akut Pukul 09.15 WIB Monitor tanda-tanda vital S: Klien mengatakan masih sedikit
lemas
O:
- N: 78 x/menit
- S: 36,8 oC
- TD: 85/50 mmHg
Pukul 11.00 WIB Kolaborasi pemberian S:-
analgetik O: Obat yang disuntikkan yaitu
ranitidine 25 mg
S: Klien mengatakan masih sedikit
lemas
O:
- N: 78 x/menit
- S: 36,8 oC
- TD: 85/50 mmHg
- Obat yang disuntikkan yaitu
ranitidine 25 mg
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Hari Ke 3

No Diagnosa Keperawatan Tanggal & Waktu Implementasi Intervensi Paraf


Rabu, 21 Agustus
2019
1. Risiko syok hipovolemik Pukul 09.00 WIB Monitor tanda-tanda vital S: Klien mengatakan sudah merasa
lebih baik
O:
- N: 83 x/menit
- S: 36,6 oC
- TD: 80/50 mmHg
Pukul 14.00 WIB Mengganti cairan infus S: -
O: Infus yang diganti yaitu asering
500 cc dengan alat infus pump 18
tpm
S: Klien mengatakan sudah merasa
lebih baik
O:
- N: 83 x/menit
- S: 36,6 oC
- TD: 80/50 mmHg
- Infus yang diganti yaitu
asering 500 cc dengan alat
infus pump 18 tpm
A: Risiko syok hipovolemik teratasi
P: Hentikan intervensi
2. Hipertermia Pukul 09.00 WIB Monitor suhu klien S: -
O: Suhu 36,6 oC
Pukul 11.00 WIB Kolaborasi pemberian obat S: Klien mengatakan badannya
antipiretik sudah tidak panas lagi
O: Obat yang diberikan yaitu
paracetamol oral ½ tablet
S: Klien mengatakan badannya
sudah tidak panas lagi
O:
- Suhu 36,6 oC
- Obat yang diberikan yaitu
paracetamol oral ½ tablet
A: Hipertermia teratasi
P: Hentikan intervensi
3. Ketidakseimbangan Pukul 13.30 WIB Kaji keadaan umum klien S: Klien mengatakan sudah tidak
nutrisi kurang dari lemas seperti kemarin
kebutuhan tubuh O: Klien sudah tampak bercanda
dengan ibunya
Pukul 13.40 WIB Ukur IMT S:-
O:
- TB: 130 cm
- BB: 26 Kg
- IMT: 15,3 Kg/m2
S: Klien mengatakan sudah tidak
lemas seperti kemarin
O:
- Klien sudah tampak bercanda
dengan ibunya
- IMT: 15,3 Kg/m2
A: Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
4. Nyeri akut Pukul 09.00 WIB Monitor tanda-tanda vital S: Klien mengatakan sudah merasa
lebih baik
O:
- N: 83 x/menit
- S: 36,6 oC
- TD: 80/50 mmHg
Pukul 13.45 WIB Monitor nyeri dengan S:Klien mengatakan nyeri di ulu hati
PQRST sudah tidak timbul lagi
O: Klien tampak lebih tenang dan
rileks
Pukul 13.00 WIB Kolaborasi pemberian obat S:-
analgetik O: Obat yang disuntikkan adalah
ranitidine 25 mg
S:
- Klien mengatakan sudah
merasa lebih baik
- Klien mengatakan nyeri di
ulu hati sudah tidak timbul
lagi
O:
- N: 83 x/menit
- S: 36,6 oC
- TD: 80/50 mmHg
- Obat yang disuntikkan adalah
ranitidine 25 mg
A: Nyeri akut teratasi
P: Hentikan intervensi
BAB IV
PENUTUP

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pada pasien dengan


diagnosa medis Dengue Hemorrhagic Fever di Ruang Dahlia 1 RSUD Wonosari,
didapatkan 4 diagnosa, yaitu:
1. Risiko syok hipovolemik berhubungan dengan kekurangan intake cairan.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang
menurun.
4. Nyeri akut berhubungan denga cidera biologis ( penekanan intra abdomen)
Dari empat diagnosa tersebut terdapat satu diagnosa yang belum terselesaikan
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu diagnosa
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pada perencanaan
keperawatan. diharapkan perawat tetap memberikan intervensi yang tepat untuk
menangani masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai