PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu dan berkeadilan
Asuhan Mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur merupakan upaya untuk memelihara dan
meningkatkan status kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah / gangguan kesehatan ringan
secara mandiri oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Taman obat keluarga (TOGA) adalah sekumpulan tanaman hasil budidaya rumahan yang berhasiat
sebagai obat. Obat adalah suatu bahan atau panduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnose, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. Obat dapat bersifat sebagai obat jika sesuai dengan
dosis dan waktu yang tepat. Obat juga bersifat racun bagi tubuh jika dikonsumsi dengan dosis yang
berlebihan. Hal ini menyebabkan pemberian obat kurang dapat menyembuhkan karena salah
penggunaan dan dosis yang tidak tepat.
Akupresur adalah metode pemijatan yang efektif untuk meningkatkan kesehatan ataupun
mengatasi masalah kesehatan dengan melakukan penekanan pada titik tubuh tertentu. Banyak
masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan TOGA dan akupresur. Masyarakat sering salah
dalam menentukan bahan baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk
mengolah bahan tersebut serta titik – titik pemijatan.
Ini dapat menyebabkan efek samping yang berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan secara
berlebihan serta pemijatan pada titik yang tidak benar. Semakin banyak masyarakat yang menaruh
perhatian terhadap penggunaaan obat rasional dan akupresur demi kepentingan pengobatan keluarga.
Menurut (WHO, 1992), penggunaan obat rasional yaitu pasien menerima pengobatan yang sesuai
dengan kebutuhan klinisnya, dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan
mendapatkan harga obat yang paling murah terutama untuk bayi dan balita dianjurkan untuk tidak
memberikan obat bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Budidaya pengembangan toga dan akupresur memiliki peluang bisnis yang sangat besar. Apa lagi
saat ini, dimasyarakat sedang berkembang “trend” kembali ke alam (back to nature), termasuk dalam
penggunaan obat-obatan dan agro wisata. Disamping adanya trend tersebut, penggunaan tumbuhan
obat dan akupresur semakin banyak diminati masyarakat, karena pengaruh kondisi perekonomian yang
sedang mengalami krisis, sehingga banyak masyarakat yang memilih obat-obatan dan metode
pengobatan alami yang harganya relativ murah, aman, dan mudah memperolehnya, jika dibandingkan
obat buatan pabrik.
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman serta ketrampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggung jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. Dalam
pelayanan kesehatan tradisional dikenal dua yaitu ketrampilan dan ramuan. Oleh karena itu dibentuklah
kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur “……………” pada bulan ………….. Tahun
…………... Hal ini didasari beberapa alasan sebagai berikut :
1. Banyak warga yang sudah menanam toga tapi belum memanfaatkan tanaman tersebut sebagai obat (
hanya sekedar menanam )
2. Adanya kecenderungan masyarakat yang ingin kembali memanfaatkan obat-obatan herbal dan
metode pengobatan alami yang dapat dipertanggung jawabkan secara medis (back to nature).
3. Banyak obat-obat yang dari bahan kimia yang mempunyai efek tidak baik terhadap tubuh manusia.
Atas dasar alasan di atas, Dusun ……………., melalui PKK desa dan Puskesmas mulai aktif kembali
untuk menggerakkan warganya agar menanam tanaman yang dapat berfungsi sebagai obat serta
menerapkan akupresur sebagai metode pengobatan. Setiap warga di wajibkan menanam TOGA minimal
6 (Enam) jenis tanaman obat dan tidak ada ketentuan tanaman apa yang harus di tanam. Tiap warga
boleh menanam apa saja yang mereka anggap penting. Dengan cara ini ternyata sangat menguntungkan
masyarakat karena dilapangan ada demikian banyak variasi tanaman yang dimiliki warga dengan fungsi
yang sangat beragam. Keragaman tersebut berdampak pada banyaknya jenis penyakit yang dapat
dicegah atau disembuhkan oleh tanaman-tanaman tersebut.
II. PENGELOLAAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI TOGA DAN AKUPRESUR …………….…….. DI DUSUN …………
Toga merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) atau
wadah pemberdayaan masyarakat melalui informasi dan keterampilan dari petugas kesehatan kepada
masyarakat dan selanjutnya dikembangkan oleh dan untuk masyarakat. Puskesmas sebagai fasilitas
kesehatan terdepan mempunyai tugas ganda yaitu sebagai penyelenggara dan penggerak masyarakat.
Adapun peran puskesmas adalah :
5. Mengatasi keluhan kesehatan ringan dan atau upaya pertolongan pertama terhadap suatu penyakit
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Asuhan mandiri pemanfaatan Tanaman obat keluarga dan
akupresur …………….. adalah :
Kelompok UKBM asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur “……………..” merupakan salah satu
kelompok TOGA hasil dari pengembangan program kesehatan tradisional Puskesmas …………….. yang
dibentuk tanggal ………………….. dan dikelola oleh kader. Adapun struktur organisasi kelompok asuhan
mandiri TOGA dan akupresur ……………. yaitu :
Pembina : ……………………….
Sekertaris : ……………………..
Bendahara : ………………………
Masing – masing kader memiliki 5 KK binaan yaitu :
1. …………………
a. ………………..
b. ……………….
c. ………………… dst
2. …………………..
a. …………………
b. ……………………
c. …………………. dst
3. dst………….
Prestasi yang telah di raih oleh kelompok TOGA …………. antara lain :
1. ………..………..
2. Dst
VI. INOVASI-INOVASI TERKAIT PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPERSURE
Inovasi kegiatan yang dilakukan kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur
“…………….” antara lain :
VII. PENUTUP
a. Kesimpulan
Profil ini merupakan gambaran singkat tentang kelompok asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan
Akupresur ”……………..” yang telah terbentuk sejak tahun ………………. Sampai saat ini kegiatan kelompok
…………… tetap berjalan dan membuat inovasi – inovasi baru, misalnya di tahun ……………… akan
bekerjasama dengan program prolanis di puskesmas …………….. untuk kegiatan …………………
menggunakan tanaman obat yang ditanam oleh kelompok ……………. Pembinaan rutin dilakukan oleh
pihak puskesmas disertai dengan penyuluhan tentang manfaat tanaman obat yang ditanam oleh masing
– masing kelompok binaan.
b. Saran
· Kerjasama hendaknya perlu terus dijaga dan ditingkatkan, dibina dengan baik dengan Lintas
Sektoral terkait (PKK desa, PKK Kecamatan, Pertanian)
· Kepada Tim Pembina dari Kabupaten dimohon secara berkesinambungan (terus menerus)
memberikan pembinaan demi kemajuan kelompok asmantosur Suren
· Banyak tanaman obat yang rusak saat banjir tahun 2017 sehingga diharapkan lintas sektor terkait
untuk memberikan sumbangan berupa bibit tanaman obat selain swadaya dari masyarakat
DOKUMENTASI UKBM
“ ………………………………‘’
KELOMPOK 1
2. dst
KELOMPOK 2
2. dst
“ ……………………………….”
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kegiatan : ……………………………………….
Tempat : ……………………………………….
Peserta : ……………………………………….
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kegiatan : ……………………………………….
Tempat : ……………………………………….
Peserta : ……………………………………….
Dst…………………