Keselamatan Lepas Pantai
Keselamatan Lepas Pantai
LAYER OF LAYER OF
GUARD MITIGASI
Gambar 1 : bauty diagram
Yang membedakan antara pengeboran di laut dan di darat adalah bahayanya. Berikut
adalah bahaya yang kita dapat jumpai apabila melakukan pemboran di laut, tetapi tidak di
jumpai apabila melakukan pemboran di darat :
1. Limited Space (Tempat yang sangat terbatas)
2. Dynamic (Keadaan yang selalu berubah rubah)
Dan berikut adalah bahaya bahaya yang dapat di jumpai apabila melakukan pemboran
dilaut maupun darat :
1. bahaya biologi
2. bahaya kimiawi
3. bahaya fisik
4. mekanika
5. lingkungan
Keterangan:
HAZARD : Merupakan suatu keadaan yang mempunyai sumber atau potensi yang
bisa menyebabkan cidera
INCIDENT : Suatu kejadian yang bisa menyebabkan cidera
Ke manusia : people / Accident = first aid, MTI
Ke bangunan : property damage = angka
Ke lingkungan : environment = volume
NEAR MISS : Suatu keadaan yang tidak menimbulkan kerugian
ACCIDENT : Suatu kejadian yang bisa menimbulkan hilangnya nyawa
Consequences
Fatality
Day away
from work
MTI
First Aid
Near Miss
Sub Stand
Urutan Exploitasi :
1. Cesmic
2. Gravity
3. Magnetic
Jenis-jenis Platform : - Steel Jacket Platform
- Concreat Gravity Platform
- Floating Production Storage Operation
- Floating Prodauction Unit
Hierarchy Of Regulation
Peraturan Pemerintah
Peraturan Perusahaan
b. Kimia
Bensin, Solar, Debu
c. Biologi
Hewan Laut, Kuman, Bakteri
d. Mekanika
Mesin yang berputar
e. Psycosocial
Intimidasi, Stress
f. Environment
Gelap, Kelembapan, Basah, Panas
Langkah – Langkah Management Resiko
a. Identifikasi Bahaya
b. Hitung Resiko Dari Bahaya Teridentifikasi
c. Tentukan Tindakan Pengendaliannya
d. Awasi Tindakan Pengendaliannya
Cara Identifikasi Bahaya
a. Berkeliling di Tempat Kerja
b. Fokus pada bahaya yang dapat menyebabkan cidera serius
c. Interview dengan pekerja yang ahli dibidangnya
d. Cermati instruksi dari pabrik pembuat
e. Periksa hasil inspeksi dan catatan pengamatan sebelumnya
f. Cermati investigasi insiden yang pernah terjadi
Hierarchy of Control
a. Eliminasi
b. Subtitusi
c. Rekayasa Enginering
d. Isolasi
e. Administrasi
f. Training
g. PPE / APD
Risk Management
Tujuan : 1. Identifikasi Resiko
2. Penilaian Resiko
3. Pengurangan/Pengendalian Resiko
RIG : rig adalah serangkaian peralatan yang di gunakan untuk membor sumur untuk
mendapatkan minyak bumi dan gas
Rig terbagi menjadi 2 : 1. Darat (Land Rig)
2. Laut (Offshore Rig) : - Swam Barge (7 m)
- Tender Barge (< 10m)
- Drilling Ship Rig (< 100m)
Peralatan khusus yang terdapat di dalam RIG meliputi :
3. DrawWork
Alat Pemisah komponen yang tidak digunakan ( Lower Deck )
4. Cat Head
Filter Penerus dari DrawWork
5. Cat Walk / Gang Way
Jembatan Penghubung antara
Fire Detection
Fire detection adalah sebuah perangkat / alat yang berfungsi untuk mendeteksi
sumber pemicu terjadinya api / kebakaran. Fire detection terdiri atas beberapa tipe,
yaitu :
1. Gas detection
2. Fusible flug
3. Fire detection
4. Heat detection
5. Smoke detection
Alat pendukung keselamatan lainnya, meliputi :
1. Escape leader
2. Scramble net
3. Life ring
4. Life raft
5. Jumping rope
Cloating (pengecetan)
Untuk di offshore cat yang digunakan adalah marine standard ditambah penggunaan
cairan kimia pelindung karat untuk mencegah karat disisi luar pipa dan pada
umumnya pipa dilapisi semen setebal 5cm.
Perwatan Instalasi di Lepas Pantai meliputi :
1. RTF / Break Down Maintenance : digunakan sampairusak tanpa
perawatan.
2. Preventive Maintenance : upaya perawatan untuk menjaga peralatan dapat
tetap beroperasi dengan cara inspeksi atau deteksi, upaya perawatan itu sendiri
terbagi menjadi 3 bagian yaitu Emergeny, Back up, Maintenance.
3. Predictive Maintenance : perawatan mulai dari hasil perhitungan maupun
observasi (ada hasil akurat dan pada umumnya berupa angka)
4. Proactive Maintenance : lanjutan dari predictive yaitu pemeriksaan lanjutan
menggunakan root cause analysis.