Anda di halaman 1dari 2

Jamu beluntas

Pada dasarnya jamu beluntas berasal dari daun beluntas yang di rebus, air rebusan itu
yang dapat diminum. Pada daun beluntas memiliki aroma yang sangat khas dan menyengat,
akan tetapi didalamnya terdapat banyak khasiat. Menurut Pertiwi (2016), daun beluntas dapat
menghilangkan bau badan (diaforetik), meningkatkan nafsu makan (stomakik), anti nyeri,
anti kembung, keputihan, nyeri persendian atau nyeri pinggang, malaria, demam dan TBC
kelenjar leher. Sedangkan menurut Fitriansyah & Indradi (2018), pada akar dan daun beluntas
memiliki kandungan yang bersifat astringen dan antipiretik. Apabila akar dan daun beluntas
tersebut direbus maka berkhasiat untuk mengeluarkan keringat pada saat demam. Adapun
kandungan kimianya yaitu asam chlorogenik, natrium, alumunium, amino (leusin, isoleusin,
triptofan, treonin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C, yang mana kandungan
tersebut bisa dimanfaatkan sebagai antioksidan (Rochman dkk, 2019). Didalam beluntas ini
antioksidan memiliki aktifitas yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 107 ppm (Nafisah &
Tukiran, 2017).

Jambe

Jambe atau bisa disebut buah pinang. Pemanfaatan jambe ini digunakan untuk obat
tradisional yang biasanya masyarakat memakannya bersama sirih ataupun dibuat jamu. Untuk
jamu, jambe ini dijadikan bubuk, yang mana bubuk tersebut nantinya diseduh dengan air
panas. Menurut Wulandari & Azrianingsih (2014), jambe atau pinang bisa digunakan untuk
jamu sari rapet, yang mana jamu sari rapet ini berguna untuk menjaga kesehatan organ
kewanitaan. Selain itu jambe ini dapat digunakan untuk pengobatan penyakit cacingan
(Mulyani dkk, 2017). Dalam hal ini juga jambe dapat bermanfaat untuk kulit, yang mana
jambe ini memiliki aktivitas antioksidan dan antiaging (Yernisa dkk, 2013). Selain itu juga
didalam jambe ini terdapat senyawa polifenol (flavonoid dan tanin), alkaloid yang mana itu
bisa digunakan sebagai anti kanker. Senyawa proanthocyanidin ini bisa digunakan sebagai
antibakteri, antivirus, anti kanker, anti inflamasi, anti alergi, dan fungsi vasodilatasi (Yenrina
dkk, 2014).

Majaan

Majaan atau biasa disebut majakani merupakan salah satu ramuan yang digunakan
untuk wanita. Majaan mengandung senyawa metabolit sekunder, yang mana hal tersebut
mempunyai antibakteri. Senyawa tersebut dapat menghambat dan membunuh kuman atau
mikroorganisme. Tidak hanya itu saja, majaan itu mempunyai efek anti inflamasi, antibakteri,
dan antijamur. Hal tersebut karena sebagian besar didalam majaan terdapat tanin, asam galat
dan asam elegat (Yanti dkk, 2016). Misalnya pengobatan untuk organ kewanitaan yaitu untuk
mencegah keputihan, selain itu bisa juga digunakan untuk pengobatan pada radang gigi dan
mulut serta kesehatan tulang (Himalaya, 2017).

Daftar pustaka

Fitriansyah, M.I., & Indradi, R.B. 2018. Review: Profil Fitokimia Dan Aktivitas Farmakologi
Baluntas (Pluchea Indica L.). Farmaka Suplemen, 16(2): 337-346.
Pertiwi, C.T.E. 2016. Pengaruh Proporsi Sari Daun Beluntas Dan Kunyit Dengan
Penambahan Air Jeruk Nipis Terhadap Sifat Organoleptik Minuman Instan. E-Journal
Boga, 5(3): 36-47.

Rochman, D.A., Sutrisno, E., & Ernes, A. 2019. Karakteristik Fisikokimia Serbuk Jamu Daun
Beluntas (Pluchea Indica L.). Agromix, 10(1): 59-66. ISSN: 2085-241X.

Nafisah, M., & Tukiran. 2017. Uji Antioksidan Dan Identifikasi Senyawa Aktif Dari Ekstrak
Kloroform Daun Tanaman Beluntas (Pluchea indica L.). Journal of Chemistry, 6(2): 107-
112.

Yenrina, R., Nazir, N., & Lubis, A.S. 2014. Unripe Areca (Areca catechu. L) Nut Syrup as a
functional drinks with addition of powdered Cassia Vera extract. APJSAFE, 2(1): 17-22.
ISSN: 2338-1345.

Yernisa., Sa’id, E.G., & Syamsu, K. 2013. Aplikasi Pewarna Bubuk Alami Dari Ekstrak Biji
Pinang (Areca Catechu L.) Pada Pewarnaan Sabun Transparan. Jurnal Teknologi Industri
Pertanian, 23 (3):190-198.

Wulandari, R.A., & Azrianingsih, R. 2014. Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi
Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten
Malang. Jurnal Biotropika, 2(4): 189-202.

Mulyani, H.M., Harti, S., & Indria, V. 2017. Pengobatan Tradisional Jawa Dalam Manuskrip
Serat Primbon Jampi Jawi. Litera, 16(1): 139-151.

Himalaya, D. 2017. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Manjakani (Quercus Infectoria Gall)
Terhadap Bakteri Vaginosis Dan Candida Penyebab Keputihan (Leukorrhea). Journal Of
Midwifery, 5(1):38-44.

Yanti, N., Samingan., Mudatsir. 2016. Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Gal Manjakani
(Quercus Infectoria) Terhadap Candida Albicans. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi,
1(1): 1-9.

Anda mungkin juga menyukai