Anda di halaman 1dari 5

Alga adalah organism berklorofil, tubuhnya merupakan talus (uniseluler atau multiseluler),

alat reproduksi pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat
reproduksi tersusun dari banyak sel. Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai
ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk
jaringan khusus. Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ”
seperti yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena itu, alga pernah
digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus.

Pratiwi, D. A. Maryati, Bambang, S. 2006. Biologi Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang : UIN Malang


ALGA CRUCIGENIA

Sel dengan berisi banyak dengan kandungan kloroplas serta mengandung pirenoid

 hidup dengan membentuk koloni berupa benang-benang bercabang dan menempel


pada substrat
 cara hidup dengan autotrof
 habitat ai tawar maupun air laut
 perkembangbiakan: vegetatif dalam bentuk zoospore dan genertif dalam bntuk
isogami.
 kloroplas tunggal berbentuk cangkir dan parietal.
 Crucigenia plankton di berbagai ekosistem air tawar termasuk sungai dan danau,
sebagian besar dalam kondisi eutrofik

Sel uninukleat, kloroplas tunggal berbentuk cangkir dan parietal, dengan atau tanpa pyrenoid.
Reproduksi aseksual oleh autospores, 4 per sporangium dan disusun dalam sporangia, dirilis
oleh pecahnya dinding sel orang tua di wajah luar sel dengan koloni putri diputar 45%
sehubungan dengan koloni induknya. Seksual reproduksi dan tahap flagellated diketahui.
Crucigenia plankton di berbagai ekosistem air tawar termasuk sungai dan danau, sebagian
besar dalam kondisi eutrofik, genus dasarnya kosmopolitan kecuali di daerah kutub dan
subkutub. Spesies dibedakan berdasarkan rincian bentuk sel dan ada atau tidak adanya
pyrenoid. Morfologis mirip dengan Crucigeniella dan Tetrastrum Genus.

Tjitrosoepomo, gembong. 2009 . Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah


Mada University Press.
Scenedesmus

biasanya hidup di air tawar, air laut, air payau, tanah – tanah yang basah , ada pula yang
hidup di tempat – tempat kering. Pada umumnya melekat pada batuan, dan seringkali muncul
kepermukaan apabila air surut.

Mulyanto, W. 1992. Biologi laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia


:Jakarta.

CLOSTRIDIUM
Endospora Clostridium memiliki bowling pin atau bentuk botol yang berbeda, membedakan
mereka dari endospora bakteri lainnya, yang biasanya berbentuk bulat telur.
Spesies Clostridium menghuni tanah dan saluran usus hewan, termasuk manusia.

Tjitrosoepomo, gembong. 2009 . Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah


Mada University Press.

Bakteri berasal dari kata bakterion, dalam bahasa Yunani itu berarti tongkat atau batang.
Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral. Bakteri adalah
organisme bersel tunggal terkecil, tidak berklorofil, berbiak dengan pembelahan diri. Sel
berisi massa sitoplasma dan beberapa bahan inti (dia tidak memilki inti sel yang jelas). Sel
dibungkus oleh dinding sel dan pada beberapa jenis bakteri dinding sel ini dikelilingi oleh
lapisan lendir atau kapsula. Kapsula terdiri atas campuran polipeptida dan polisakarida.
(Dwidjoseputro, 1998).

Dwidjoseputro, D. 1982. Dasar-dasar mikrobiologi. Penerbit Djambatan,


Jakarta.
E. coli merupakan singkatan dari Escherichia coli merupakan bakteri berbentuk batang
dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Volume sel E. coli
berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40
derajat C, optimum pada 37 derajat. E. coli adalah baktri coliform yang sering ditemukan
pada faces manusia dan hewan berdarah panas. Organisme ini tersebar luas di alam biasanya
lazim terdapat dalam sel pencernaan manusia dan hewan. Dalam Merchant dan Parker (1961)
disebutkan spesies E. coli tidak dapat mengurangi asam sitrat dan garam asam sitrat sebagai
sumber karbon tunggal dan tidak menghasilkan pigmen, tetapi kadang-kadang menghasilkan
pigmen berwarna kuning. ( Michael J. Pelczar, 1986, ).

Michael J. Pelczar, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Diterjemahkan oleh :


Ratna Siri Hadioetomo. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Sutedjo, dkk. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai