Laelisneni1*
1
Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara
*E-mail : ica_laelisneni@yahoo.com
ABSTRAK
Dalam melakukan kegiatan perusahaan, ada berbagai fasilitas perlengkapan dan berbagai sarana yang
dapat berupa tanah, bangunan, kenderaan atau alat transportasi, investasi kantor atau peralatan
lainnya yang dalam istilah akutansi dikenal dengan sebutan Aktiva Tetap. PT. Charoen Pokphand jaya
Farm merupakan salah satu perusahaan yang hampir sebagian besar modalnya berbentuk aktiva tetap.
Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui penerapan akutansi Aktiva Tetap pada
PT. Charoen Pokphand Jaya farm, dengan motode observasi, wawancara tidak terstruktur, kuesioner
dengan rumus korelasi product moment. Aktiva tetap merupakan salah satu komponen aktiva tetap
yang berperan penting dalam suatukegiatan usaha yang biasanya menyangkut jumlah dana yang
sangat besar. Aktiva tetap PT.Charoen Pokphand Jaya Farm hanya berasal dari pembelian dan diakui
sebagai perolehan, PT. Charoen Pokphand Jaya Farm hanya menggunakan aktiva tetap yang
berwujud aktiva tetap yang berkategori yang berwujud serta harga perolehannya didepresiasi selama
masa penggunaannya dan metode penyusutan yang digunakan perusahaan untuk metode garis lurus.
71
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
perusahaan padat modal seperti perusahaan perusahaan dan akan dijadikan dasar
manufaktur. perhitungan penyusutan harta tetap yang
Munawir (2010) mengatakan bahwa bersangkutan. Nilai ini terdiri dari harga beli
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki harta yang bersangkutan ditambah dengan
perusahaan yang pisiknya nyata (konkrit). biaya-biaya yang dikeluarkan dan
Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai diperhitungkan sampai harta tetap yang
aktiva tetap selain aktiva itu yang dimiliki bersangkutan dapat diperhitungka sampai
perusahaan, juga harus digunakan dalam harta tetap yang bersangkutan dapat
operasi yang bersifat permanen, aktiva dipergunakan atau dimanfaatkan.
tersebut mempunyai umur kegunaan jangka PSAK No. 16 butir 14 menyatakan secara
panjang atau permanen (aktiva tersebut lengkap sebagai berikut : Biaya perolehan
mempunyai umur kegunaan jangka panjang (Cost) suatu aktiva tetap adalah terdiri dari
atau tidak akan habis dipakai dalam satu harga belinya, termasuk membawa aktiva tetap
periode kegiatan perusahaan). yang bersangkutan dapat kerja dan
Ikatan Akuntan Indonesia PSAK (revisi dipergunakan.
2011) mengatakan bahwa asset tetap adalah Biaya-biaya yang dimaksud adalah :
asset yang berwujud : 1. Biaya Persiapan tempat.
a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi 2. Biaya pengiriman awal
atau penyediaan barang atau jasa, untuk 3. Biaya pemasangan
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk 4. Biaya konsultan
tujuan administratif, dan
b. Diharapkan untuk digunakan lebih dari satu Untuk menentukan berapa besarnya nilai
periode. harga perolehan suatu harta tetap, berlaku
prinsip yang menyatakan bahwa semua
Klasifikasi Aktiva Tetap pengeluaran yang terjadi sejak pembelian
sampai aktiva tersebut siap digunakan harus
Bambang, dan Mulyo (2012) mengatakan diperhitungkan kedalam harga perolehan harta
bahwa aktiva tetap biasanya digolongkan atau tetap (Kapitalisasi). Karena harta tetap
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok mempunyai masalah-masalah yang berbeda,
yaitu : maka harga perolehannyapun akan berbeda.
1) Tanah (Land)
2) Bangunan (building) Perolehan Aktiva Tetap
3) Peralatan (Equipment) Harga perolehan diukur dengan kas yang
4) Perlengkapan (Inventaris) dibayarkan pada suatu transaksi tunai. Dalam
Hamizar dan Nuh, (2009) mengatakan hal ini apabila aktiva tidak dibayarkan dengan
bahwa harta tetap yang dimiliki perusahaan kas, maka harga perolehan ditetapkan sebesar
dapat dikelompokkan sebagai berikut : nilai wajar dari aktiva yang diperoleh atau
a. Dari sudut wujud harta tetap. aktiva yang diserahkan, yang mana yang lebih
Tangible asset adalah harta tetap yang layak berdasarkan bukti atau data yang
dimiliki wujud kebendaan yang nyata tersedia. Apabila harga perolehan telah
seperti Tanah, mesin, bangunan, peralatan, ditetapkan, maka harga perolehan tersebut
kenderaan dll. akan menjadi dasar untuk pencatatan akutansi
Intangible asset adalah harta yang tidak selama masa pemakaian aktiva yang
memiliki fisik nyata, tapi memiliki nilai bersangkutan.
ekonomis yang tinggi seperti, Hak guna Ikatan Akuntan Indonseia PSAK 16 (revisi
bangunan (HGB), Hak guna usaha (HGU), 2011) memberikan pedoman terkait biaya
hak paten, hak cipta, fanchise, organisation perolehan aktiva tetap yaitu :
cost, Hak pengusahaan hutan (HPH) dll. a. Harga perolehannya, termasuk bea impor
b. Dari sudut disusutkan atau tidak, harta dan pajak pembelian yang tidak boleh
tetap dapat dibagi menjadi, harta tetap dikreditkan setelah dikurangi diskon
yang disusutkan (Depreciated Plent Asset) pembelian dan potongan-potongan lain.
yang termasuk dalam kelompok ini adalah b. Biaya–biaya yang dapat diastribusikan
peralatan, gedung, kenderaan, mesin dll. secara langsung untuk membawa aset
Harta tetap yang tidak disusutkan kelokasi dan kondisi yang diinginkan agar
(Undepreciated Plant Asset) yang termasuk aset siap digunakan sesuai dengan intensi
dalam kelompok ini adalah tanah. manajemen.
c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan
Harga Perolehan Aktiva Tetap pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
Hamizar, dan Nuh (2009) mengatakan aset. Kewajiban atas biaya tersebut
bahwa harga yang akan dipakai sebagai dasar diperoleh atau karena entitas
pelaporan nilai harta tetap dalam neraca menggunakan aset tersebut selama
72
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
periode tertentu untuk tujuan selain untuk pengurangan fisik harta tetap yang
menghasilkan persediaan. bersagkutan. Oleh karena itu pengurangan nilai
ini tidak bisa langsung dicatat kerekening harta
Ada beberapa cara perolehan aset tetap:
tetap yang bersangkutan. Pengurangan nilai
a) Pembelian tunai
dari aktiva tetap akibat disusutkan ini akan
b) Pembelian secara gabungan
dicatat kedalam suatu rekening yang disebut
c) Pembelian angsuran
dengan “Akumulasi Penyusutan Harta
d) Pembelian melalui pertukaran
Tetap“ (Acumulated Depreciatiom Of Plant
e) Diperoleh dari hadiah atau donasi
Asset).
f) Aset tetap yang dibangun sendiri
Sebagaimana bahwa harta tetap berwujud
menurut pajak digolongkan menjadi dua, yaitu
Penyusutan Aktiva Tetap
(1) harta golongan bukan bangunan, dan (2)
Nuh, dan Hamizar (2009) mengatakan harta golongan bangunan. Masing-masing
bahwa penyusutan aktiva tetap berdasarkan golongan masih dibagi menjadi bebarapa
PSAK No. 16 penyusutan atau depresiasi kelompok, setiap kelompok mempunyai
adalah alokasi pembebanan biaya terhadap manfaat yang berbeda-beda. Setiap kelompok
pemakaian harta tetap selama umur ditetapkan tarif pajaknya sesuai dengan
manfaatnya. Penyusutan atau depresiasi manfaat ekonomis harta yang bersangkutan.
adalah perhutungan biaya terhadap pemakaian Untuk harta golongan bukan bangunan, tarif
harta tetap disebuah perusahaan. Bila harta penyusutannya adalah 25% untuk kelompok 1
tetap dimanfaat oleh perusahaan untuk (satu), 12,5% harta kelompok 2 (dua), 6,25%
memperlancar operasional perusahaan, maka harta kelompok 3 (tiga), dan 5% untuk harta
nilai ekonomis dari harta tetap yang kelompok 4 (empat). Sedanngkan tarif untuk
bersangkutan akan berkurang atau menyusut. harta golongan bangunan permanen 5% dan
Pengeluaran nilai harta tetap akibat bangunan tidak permanen tarifnya 10% dari
dimanfaatkan oleh perusahaan secara kasat harga perolehan.
mata tidak bisa dilihat lansung kepada
Tarif Penyussutan
Kelompok Harta
Masa Manfaat Garis Saldo
Berwujud
Lurus Menurun
1 Bukan Bangunan
- Kelompok 1 4 Tahun 25 % 50%
- Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25%
- Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5%
- Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%
2. Bangunan
- Permanen 20 Tahun 5%
- Tidak Permanen 10 Tahun 10%
73
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
Setelah jurnal ini akan di posting kebuku Defenisi dari penyusutan menurut Ikatan
besar, maka beban penyusutan akan Akuntan Indonesia yaitu: alokasi sistematis
dilaporkan kedalam laporan rugi laba sebagai jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset
salah satu biaya operasional perusahaan. selama umur manfaatnya. Penyusutan dapat
Sedangkan akumulasi penyusutan akan dilakukan dengan berbagai metode yaitu:
dilaporkan kedalam laporan neraca sebagai a. Metode garis lurus
pengurang dari aktiv atetap yang bersangkutan. b. Metode jumlah angka tahun
c. Metode saldo menurun ganda
Besar kecilnya penyusutan di tentukan oleh
d. Metode jam jasa
sebagai berikut :
e. Metode jumlah unit produksi
1. Harga perolehan dari harta tetap yang
bersangkutan (Cost) adalah uang atau
Penghentian Dan Pelepasan Aset Tetap
biaya yang diperhitungkan terhadap harta
tetap yang bersangkutan harta tetap yang Penghentian atau pelepasan asset tetap
bersangkutan dapat dimanfaatkan oleh mengharuskan perusahaan untuk mengadakan
perusahaan. Harga perolehan harta tetap penghapusan pencatatan terhadap semua
pada umumnya terdiri dari harta tetap rekening yang berkaitan dengan aset.
yang bersangkutan ditambah dengan Penghentian atau pelepasan asset tetap dapat
biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dilakukan dengan cara:
harta yang bersangkutan dapat dipakai a. Penjualan asset tetap
oleh perusahaan. b. Berakhirnya masa manfaat asset tetap
2. Nilai sisa atau nilai residu (Residual atau c. Pertukaran asset tetap
Salvage Value) adalah nilai taksiran
realisasi penjualan aktiva tetap tersebut Pengungkapan Aset Tetap Dalam Laporan
setelah akhir masa manfaatnya. Nilai Keuangan
residu ini tidak mesti ada, bisa saja harga
Pengungkapan asset tetap dalam laporan
pada saat akhir masa manfaat dari aktiva
keuangan sangat membantu pihak pihak yang
tetap adalah nihil.
berkepentingan (internal maupun eksternal)
3. Perkiraan Umur Ekonomsi (Usefull Live)
dalam mengintrepetasikan laporan keuangan.
adalah perkiraan seberapa lama sebuah
Laporan keuangan suatu Perusahaan akan
harta tetap yang bersangkutan dapat
dianggap wajar bila dilaporkan dengan
dimanfaatkan oleh perusahaan. Lamanya
pengungkapan secara menyeluruh (full
umur pemakaian suatu aktiva tetap sangat
disclosure). Dengan demikian, akan tergambar
dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan
posisi keuangan yang wajar, tidak
yang dilakukan terhadap harta yang
menyesatkan dan tidak menimbulkan
bersangkutan, kebijakan perusahaan.
kesalahan penafsiran.
Taksiran umur manfaat ini dapat
dinyatakan dalam bentuk waktu.
4. Metode Perhitungan yang digunakan akan
sangat mempengaruhi nilai penyusutan METODE PENELITIAN
dari harta tetap yang bersangkutan.
Metode yang dipakai oleh perusahaan Penelitian dilakukan pada PT Charoen
untuk menghitung penyusutan harta tetap Pokphand Jaya Farm Tbk. Korong Kampung
yang dimilikinya haruslah konsisten dari Paneh, Kenagarian Air Tajun, Kec. Lubuk
tahun ketahun. Artinya suatu perusahaan Alung, Kab. Padang Pariaman Sumatera
tidak diperkenankan menghitung Barat. Waktu penelitian dilakukan mulai
penyusutan harta tetapnya dengan Oktober 2013 sampai dengan Februari 2014.
metode yang berbeda dari tahun pertama, Metode yang digunakan dalam penelitan ini
tahun kedua, tahun-tahun berikutnya. Bila metode kualitatif deskriftif.
suatu harta tetap tahun pertama dihitung
nilai penyusutannya dengan metode garis
lurus, maka perusahaan yang
bersangkutan harus menghitung HASIL DAN PEMBAHASAN
penyusutan harta tetap yang bersangkutan
setap tahunnya dengan cara yang sama Pengakuan Aktiva Tetap
setiap tahunnya. Jika tidak maka metode Aktiva tetap pada PT Charoen Pokphand
yang digunakan sesuai dengan metode jaya Farm hanya berasal dari pembelian baik
tang digunakan sebelumnya. secara tunai maupun secara kredit, jurnal
pencatatan pembelian tunai sebagai berikut:
74
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
75
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
Perhitungan Penyusutan P = HP – NS
Didalam melakukan perhitungan UE
penyusutan PT Charoen Pokphand Jaya Disini penulis akan mengambil contoh
Farm menetapkan penyusutan garis lurus penyusutan Aktiva Tetap yang diperoleh pada
terhadap Aktiva Tetapnya, Dengan rumus: tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Pencatatan Penyusutan
Dalam melakukan pecatatan hasil akumulasi dan dilakukan dengan manual
perhitungan penyusutan PT Caroen Pokphand komputer. Sesuai dengan contoh perhitungan
Jaya Farm mengacu dalam prinsip akutansi beban penyusutan yang dibuat oleh penulsi
yang diterima umum yaitu dengan menerbitkan diatas, maka beban penyusutan tahun2013
rekening biaya dan mengkredit rekening jurnalnya adalah sebagai berikut :
76
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
Akumulasi Penyusutan
230.430.750
Building
Biaya Penyusutan
40.392.000
Poultry Equipment
Akumulasi Penyusutan
40.392.000
Poultry Equipment
Biaya Penyusutan
18.232.500
Wells & Waterlines
Akumulasi Penyusutan
18.232.500
Wells & Waterlines
Biaya penyusutan
707.850
furniture & Office Equipment
Akumulasi penyusutan
707.850
Furniture & Office Equipment
Biaya Penyusutan Mecin 2.805.000
Akum Penyusutan Mecin 2.805.000
Biaya Penyusutan Computer 1.090.425
Akum Penyusutan Computer 1.090.425
77
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 03, Nomor 02, 2014, 71-78
78