Oleh:
Noor Asma Asnadia
NIM. I4A013081
Pembimbing:
dr. Andri L. Tobing, Sp. An, M.Kes
1
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Mahdiatul
Usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :
II. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian atas sejak 3 bulan SMRS.
Nyeri muncul tiba-tiba dan hilang timbul. Semakin hari, nyeri semakin
hebat dan menyebar ke seluruh bagian perut hingga menembus
punggung dan mengganggu aktivitas pasien. Pasien juga mengatakan
jika nyeri pada ulu hati terasa seperti terbakar. Pasien kemudian
berobat ke RS. TPT Teluk Dalam , kemudian pasien dilakukan
pemeriksaan USG didapatkan hasil adanya batu pasa saluran empedu,
pasien dirawat selama 10 hari di RS tersebut, kemudian pasien dirujuk
ke RSUD Ulin untuk direncanakan operasi. Pasien dirawat di RSUD
Ulin selama 12 hari karena mengeluhkan tubuh hingga mata kuning.
Sambil dilakukan rawat jalan pasien menunggun jadwal operasi.
Pasien mengeluhkan mual (+) muntah (-) pusing (-) demam (-) nyeri
kepala (-) BAK dan BAB dalam batas normal
2
III. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Frekuensi Nafas : 16 x/menit
Suhu : 36,7 °C
ASA : II
Mallampati :3
Thyromental Distance : 3 jari
Berat Badan : 51 kg
Tinggi Badan : 157 cm
IMT : 20,7 kg/m2
Status Interna
3
Perkusi : Pekak
HATI
SGOT 64 0-46 U/I
SGPT 69 0-45 U/I
GINJAL
Ureum 9 10-50 mg/dL
Creatinin 0,54 0.6-1.2 mg/dL
FAAL LEMAK DAN JANTUNG
Kolesterol Total 261 0-200 mg/dl
Foto Thorax
Cor dan Pulmo dalam batas normal
4
CT-Abdomen
Hepatomegali dengan dilatasi IHBD, CBD proksimal. Batu CBD
(uk. 1,2 x 1,4 cm) dengan cholangitis
Tak tampak massa intraabdomen
IUD posisi baik
Tak tampak pembesaran KGB paraaorta/parailiaca
MSCT kandung empedu, pankreas, spleen, ren vesica urinaria tak
tampak kelainan
USG- Abdomen
Dilatasi IHBD dan CBD ec. Batu mid CBD (Ikterus obstruktif)
USG kandung empedu, spleen, pankreas, ren, vesika urinaria dan
lain-lain tak tampak kelainan
V. Diagnosis
Batu CBD
VII. ASA
ASA II
X. Problem Anestesi
Kesulitan intubasi
XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
5
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8 mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 51 mcg – 102 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 102 mg – 127,5 mg
d. Muscle Relaxan
Rocuronium :0,6-1,2 mg/kgBB = 30,6 – 61,2 mg
e. Maintanance
Oksigen : 4-6 lpm
Sevofluran : 2,0%
f. Emergency
Efedrin : diberikan jika hipotensi
Dosis : 0,2 mg/kgBB = 10,2 mg
Sulfas Atropin (SA) : diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,25 mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 12,75 – 15,3 mg
Dexamethasone : diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM
6
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulse oxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB = 51
mcg – 102 mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB =
102 mg – 127,5 mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaksan Rocuronium :0,6-1,2 mg/kgBB = 30,6
– 61,2 mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu 3-5 menit.
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan
7
c) Stress Operasi
Operasi sedang : 4-6 ml/kgBB/jam
4 ml x 51 kg = 204 cc/jam
6 ml x 51 kg = 306 cc/jam
e) Perdarahan
8
ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0
TOTAL SKOR : 10