Anda di halaman 1dari 5

Faktor Bahaya Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Di Pabrik Minyak


dan Gas
February 28, 2017RiyandiUncategorized
Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Pabrik minyak bumi dan gas atau sering disingkat menjadi
migas adalah salah satu industri yang paling penting karena industri inilah yang menghasilkan
energi untuk memenuhi konsumsi energi dunia yang terus meningkat. Industri migas secara
umum melakukan lima tahapan kegiatan, yaitu eksplorasi, produksi, pengolahan, transportasi,
dan pemasaran. Industri yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi memiliki resiko
tinggi di sektor hulu, yaitu pada kegiatan pengelolaan dan pengeboran. Selain itu pada sektor
hilir yaitu pada kegiatan pengolahan dan distribusi juga memiliki resiko yang hampir sama
dengan sektor hulu. Seperti yang kita ketahui, kegiatan eksplorasi dan produksi migas termasuk
ke dalam kategori aktivitas dengan tingkat bahaya tinggi, sementara itu lingkungan operasi di
lautan lepas juga mengandung potensi bahaya yang juga tergolong tinggi. Dengan dua sumber
bahaya sekaligus, yaitu proses sistem dan marine hazards, boleh disimpulkan bahwa operasi
minyak lepas pantai, merupakan operasi dengan resiko yang sangat tinggi.

1. Faktor-faktor bahaya pabrik minyak dan gas

 Proses Produksi

Bahaya proses produksi dari pekerjaan pabrik minyak dan gas adalah potensi bahaya yang
berasal atau ditimbulkan oleh bebarapa kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi, yang
sangat bergantung dari: bahan dan peralatan yang dipakai, kegiatan serta jenis kegiatan yang
dilakukan. Potensi bahaya keselamatan terdapat pada alat/mesin, serta bahan yang digunakan
dalam proses produksi, seperti forklift (tertabrak), gancu (tertusuk), pallet (tertimpa), dan bahan
baku (tertimpa, terjatuh dari tumpukan bahan baku), feed additive (kerusakan mata akibat terkena
debu feed additive), cutter, mesin bubut/las (kerusakan mata akibat terpercik geram, lecet akibat
terkena part panas, dan kerusakan paru-paru akibat terhirup debu las), luka bakar akibat
kebocoran gas, terjepit part, semburan panas dari blow down otomatis. Kecelakaan kerja pada
pabrik minyak dan gas biasanya pada pengeboran yang berhubungan dengan semburan gas yang
tak terduga dari sumur akibat tekanan yang tinggi. Secara garis besar ada dua kategori utama
kecelakaan pengeboran, pertama adalah memancarnya hidrokarbon yang intens dan
berkepanjangan, kedua adalah tumpahan hidrokarbon dan semburan gas selama operasi
pengeboran.

 Bahaya Kimia

Dalam proses produksi kilang minyak menggunakan bahan – bahan kimia yang terkadang
berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan manusia serta lingkungan hidup. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui : inhalation (melalui
pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit).
Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis
bahan kimia atau kontaminan.

 Faktor Kondisi Tidak Aman, Tindakan Tidak Aman, Sistem Manajemen

Setiap kecelakaan tidak terjadi begitu saja, tetapi terdapat faktor penyebabnya. Apabila faktor
tersebut dapat kita ketahui, maka kita dapat melakukan pencegahan ataupun penanggulangan
terhadap kecelakaan tersebut.

Baca Juga:

 Pentingnya Sertifikasi Migas


 10 Tanya Jawab Bekerja Aman Di Ruang Terbatas
 Fakta Tentang Hidrogen Sulfida (H2S) yang Perlu Kamu Ketahui
 Mewaspadai Racun Gas H2S yang Mematikan

Penyebab utama kecelakaan adalah :


1. Kondisi tidak aman (unsafe condition)

Hal ini berkaitan dengan mesin / alat kerja seperti mesin yang rusak ataupun tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Selain itu kondisi tidak aman juga dapat berupa kondisi lingkungan kerja
yang kurang mendukung, seperti penerangan yang kurang, keadaan bising, kebersihan maupun
instalasi yang kurang baik. Kondisi tidak aman juga dapat diakibatkan oleh metode / proses
produksi yang kurang baik, Pengaman yang tidak sempurna, Peralatan kerja yang rusak, Tata
kelola (housekeeping) yang jelek, Penerangan yang kurang, Lingkungan kerja dengan paparan
B3 atau radiasi, Lingkungan kerja dengan kebisingan tinggi, Tempat kerja yang kotor dan licin

2. Tindakan tidak aman (unsafe action)

Tindakan tidak aman ini lebih berkaitan terhadap personal pekerja, antara lain: menggunakan
peralatan yang kurang baik, sembrono dalam bekerja, tidak menggunakan alat pelindung diri
maupun menjalan sesuatu tanpa wewenang, mengoperasikan mesin/peralatan yang bukan
menjadi tanggung jawabnya, menggunakan peralatan yang tidak sesuai, bekerja sambil bergurau,
bersikap acuh/masa bodoh, bekerja dalam kondisi mabuk, tidak mentaati prosedur/peraturan,
melepaskan alat pengaman, menjalankan mesin melebihi kecepatan yang ditetapkan,
mengangkat/mengangkut berlebihan, tidak memakai alat pelindung diri.

3. Kelemahan sistem manajemen

Kelemahan sistem manajemen ini seringkali terkait dengan sistem prosedur kerja yang tidak jelas
ataupun tidak adanya standar yang dapat menjadi acuan bagi pekerja dalam melakukan kegiatan
kerja nya.

Dari faktor-faktor di atas, tentunya akan berpengaruh pula pada lingkungan kerja dan lingkungan
hidup sekitarnya. Bagi para pekerja sendiri tentunya akan berakibat cedera jika kecelakaan yang
terjadi sangat fatal, sedangkan bagi lingkungan hidup akan terjadi gangguan keseimbangan
ekosistem bahkan penurunan kualitas lingkungan hidup. Penurunan kualitas lingkungan ini
biasanya disebabkan oleh adanya bahan sisa proses produksi yang masih mengandung zat kimia
berbahaya. Zat kimia berbahaya ini tidak hanya terjadi akibat dari kecelakaan industri, namun
bahkan lebih sering sebagai akibat dari sistem pengolahan limbah industri yang tidak baik.

 Faktor Resiko Lain

Adapun faktor resiko lain yang sering dijumpai pada pabrik minyak dan gas adalah sebagai
berikut :

1. Ledakan

Ledakan dapat menimbulkan tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala api. Setelah
itu akan diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan merambat pada lobang
turbulensi udara akan semakin dahsyat dan dapat menimbulkan kerusakan yang fatal.

2. Kebakaran
Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam eksplorasi lepas pantai mengalami suatu getaran
hebat, yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti gerakan roda-roda mesin, tiupan angin dari
kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu terangkat ke udara (beterbangan) dan kemudian
membentuk awan gas dalam kondisi batas ledak (explosive limit) dan ketika itu ada sulutan api,
maka akan terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran.

3. Badai pada area eksplorasi

Cuaca pada kegiatan eksplorasi lepas pantai sangat menentukan berjalanya suatu proses
penambangan minyak. Dimana pada saat cuaca buruk dapat menimbulkan badai pada areal
disekitar eksplorasi .

 Bahaya Khusus Yang Timbul Dari Crude Oil

Crude oil adalah cairan gelap, lengket, highly flammable, dan dapat dibakar untuk menghasilkan
energi. Bersama dengan natural gas, crude oil merupakan sumber bahan bakar yang sangat
dahsyat dan strategis. Bahaya yang perlu mendapat perhatikan di samping hal-hal umum juga
tentang adanya bahaya peledakan crude oil yang tinggi. Uap dan gas mudah meledak dan
menimbulkan asap racun. Crude Oil juga mengandung sulfur yang tinggi yang dapat
menimbulkan bahaya.

1. Pencegahan terhadap bahaya pabrik minyak dan gas

Setelah melihat proses yang terjadi pada suatu kilang minak dan potensi bahaya yang terjadi
pada kilang minyak, maka secara keseluruhan pencegahan kecelakaan yang diperlukan adalah :

1. Peraturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan perencanaan industri


2. Standarisasi, baik dalam perlakuan bahan baku industri, pengadaan alat pengamanan,
maupun dari hasil limbah yang dihasilkan agar tidak mengganggu kualitas lingkungan

3. Dilakukan pelatihan dan tindakan persuasif bagi pengusaha dan pekerja


sehingga diharapkan dapat lebih berhati – hati dalam melakukan pekerjaan terutama yang
menggunakan peralatan ataupun bahan kimia yang dapat membahayakan diri sendiri
maupun lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai