PTEL659
MOTOR 3 FASA DARI 2 TEMPAT
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian 1 motor 3 fasa dari 2 tempat dengan benar
sesuai dengan jobsheet
2. Mahasiswa dapat menganalisis dan menjelaskan cara kerja rangkaian 1 motor 3 fasa
dari 2 tempat
3. Mahasiswa dapat menganalisis prinsip kerja peralatan pada rangkaian 1 motor 3 fasa
dari 2 tempat
B. Keselamatan Kerja
1. Perhatikan keamanan kerja anda selama praktikum , baik pakaian, alat-alat kerja
maupun instalasi yang anda buat
2. Teliti ulang rangkaian sebelum tegangan input dinyalakan
C. Dasar Teori
Pada dasarnya, menjalankan motor induksi hampir sama dengan menghubung –singkatkan
sebuah transformator, akibatnya arus start yang diambil sangat besar, hal tersebut tidak boleh
dilakukan untuk setiap motor induksi. Motor –motor dengan daya yang lebih kecil dari 5 HP
( Horse Power ) dapat distart secara langsung ke jala –jala sumber listrik, tetapi untuk motor
dengan daya besar ( di atas 5 HP ) arus startnya harus diatur, sehingga motor yang beroperasi
tidak mengalami arus start yang sangat besar. Untuk mengurangi arus start tersebut, maka
digunakanlah beberapa pengasutan/starting motor, Pengasutan motor menggunakan peralatan
yang dirangkai, rangkaian tersebut terdiri dari rangkaian kontrol dan rangkaian daya. Salah
satu cara pengasutan motor yaitu dengan rangkaian DOL (Direct On Line) atau Langsung.
Pada rangkaian DOL atau langsung, motor diperbolehkan operasi secara langsung bila
daya motor tidak terlalu besar/kurang dari 5 HP (Horse Power). Menjalankan motor secara
langsung artinya motor dihubungkan langsung ke jala-jala dan hanya dilengkapi pengaman
beban lebih atau sekering. Pengontrolan secara manual dapat dilakukan dengan
menggunakan saklar fungsi ON dan OFF, misalnya saklar tekan udara untuk kompresor,
saklar pengapung pada control mesin pompa, thermostat pada mesin pendingin dan banyak
lagi yang dapat kita temukan di industry, pengontrolan secara otomatis dapat dilakukan
dengan alat-alat kontrol relay magnit seperti kontaktor.
Rangkaian DOL dalam praktikum ini digunakan untuk mengaktifkan 1 motor 3 fasa dari 2
tempat. Rangkaian ini sama dengan rangkaian DOL biasa yang membedakan hanya kondisi
untuk menyalakan motor menggunakan 2 push button (dapat dilihat pada gambar rangkaian
kontrol) dan di ibaratkan menyalakan 1 motor dari 2 tempat yang berbeda. Begitu pula jika
ditambahkan lagi kondisinya menjadi menyalakan 1 motor dari 3, 4 atau lebih tempat yang
berbeda dengan menambahkan penggunaan push button sesuai dengan kondisi nya.
E. Gambar Percobaan
1. Rangkaian Kontrol
13 23 21
14 24 22
Kalimat Kontrol :
a) Jika ON/PB Start 1 ditekan kontaktor bekerja, motor berputar, lampu hijau (H)
menyala, lampu merah (M) mati.
b) Jika OFF/PB Stop ditekan kontaktor tidak bekerja, motor berhenti, lampu hijau (H)
mati, lampu merah (M) nyala.
c) ON/PB Start 2 ditekan kontaktor bekerja, motor berputar, lampu hijau (H) menyala,
lampu merah (M) mati.
d) OFF/PB Stop ditekan kontaktor tidak bekerja, motor berhenti, lampu hijau (H) mati,
lampu merah (M) nyala
2. Rangkaian Daya
F. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Periksa terlebih dahulu alat - alat praktikum
3. Rangkailah rangkaian sesuai dengan gambar
4. Lakukan pengecakan ulang terhadap rangkaian
5. Aktifkan rangkaian dengan mengaktifkan MCB
6. Tekan tombol ON 1 pada rangkaian untuk mengaktifkan beban
7. Amati cara kerja rangkaian dan catatlah hasil data
8. Kemudian tekan tombol OFF
9. Lalu tekan ON 2 pada rangkaian untuk mengaktifkan beban
10. Jika sudah selesai tekan tombol OFF lalu non aktifkan MCB
11. Rapikan alat dan bahan dan letakkan sesuai tempatnya
12. Lakukan analisa rangkaian dan hasil percobaan dan kerjakan tugas – tugas pada point
selanjutnya
HASIL PRAKTIKUM
No. MCB PB START/ PB START/ PB STOP/ LAMPU LAMPU MOTOR
ON 1 ON 2 OFF H M
1 0 0 0 0 0 0 -
2 1 0 0 0 0 1 -
3 1 1 0 0 1 0 -
4 1 0 1 0 1 0 -
5 1 0 0 1 0 1 -
Analisa Data :
1. Pada kondisi ini sistem belum aktif dan semua komponen belum bekerja
2. Pada kondisi ini MCB ON sedangkan komponen yang lain masih dalam
keadaan OFF, sehingga LAMPU M ON dan LAMPU H OFF
3. Pada kondisi ini MCB ON dan PB START/ON 1 ditekan sehingga LAMPU H
ON dan LAMPU M ON
4. Pada kondisi ini MCB ON dan PB START/ON 2 ditekan sehingga LAMPU H
ON dan LAMPU M ON
5. Pada kondisi ini MCB ON dan PB STOP/OFF ditekan sehingga LAMPU H
OFF dan LAMPU M ON
H. Analisa dan gambar rangkaian menyalakan 1 motor 3 fasa dari 3 dan 4 tempat
(Rangkaian Kontrol)
MCB
95
TOR
96
STOP
13 21
START START START K K
1 2 3 14 22
A1
K L1 H L2 M
A2
N
Gambar 1. Rangkaian Kontrol
Menyalakan 1 Motor 3 Fasa Dari 3
Tempat
MCB
95
TOR
96
STOP
A1
K L1 H L2 M
A2
N
Gambar 2. Rangkaian Kontrol
Menyalakan 1 Motor 3 Fasa dari 4
Tempat
Analisa rangkaian control menjalankan 1 motor 3 fasa dari 3 tempat dam 4 tempat:
Pada saat MCB di ON – kan maka arus akan mengalir melewati kontak TOR 95/96, lalu mengalir
ke push button STOP dan ke kontak NC 21/22 sehingga lampu indicator mearh menyala, apabila
push button START 1 ditekan maka arus dari push button STOP akan mengalir melewati START 1
dan dari START 1 arus mengalir ke K1. Pada saat K1 dialiri arus maka kontak – kontak K1 akan
tertarik, sehingga kontak NO 13/14 berubah menjadi close dan digunakan untuk mengunci START
1, selain digunakan untuk mengunci START 1, kontak NO 13/14 juga digunakan untuk
menyalakan lampu indicator hijau. Jadi pada saat tombol ditekan lampu indicator hijau akan
menyala dan lampu indicator merah akan mati karena kontak NC 21/22 berubah menjadi open.
Pada saat STOP ditekan lampu indicator merah menyala dan lampu indicator hijau mati. Jika ingin
menjalankan motor dari tempat yang berbeda bisa menggunakan START 2, START 3, maupun
START 4. Pada dasarnya prinsip kerja pada saat menyalakan motor dengan START 2, START 3,
START 4 sama seperti START 1 karena penyusunannya di parallel.
2. Apakah ada perbedaan cara kerja rangkaian saat ON 1 dan ON 2 jika ditekan pada rangkaian
tersebut dan Jelaskan mengapa !
Jawab :
Tidak ada perbedaan, karena pada rangkaian tersebut ON 1 dan ON 2 di parallel sehingga tidak
ada perbedaan cara kerja. Push button ON 1 dan ON 2 pada rangkaian ini digunakan sebagai
indikasi bahwa motor dapat dioperasikan dari 2 tempat yang berbeda, jadi untuk cara kerjanya
tetap sama.
3. Jelaskan fungsi dan cara kerja kontak 95/96 pada rangkaian tersebut !
Jawab :
Kontak 95/96 pada rangkaian tersebut merupakan kontak dari TOR dimana kontak tersebut
berfungsi sebagai pengaman motor dari beban lebih pada rangkaian control, sehingga pada saat
mendeteksi beban lebih kontak 95/96 akan bekerja dan berubah menjadi open, jadi arus tidak
akan mengalir. Untuk mengaktifkan lagi TOR harus di reset.
4. Jelaskan fungsi dan cara kerja kontak 13/14, 23/24 dan 21/22 pada rangkaian tersebut!
Jawab :
Pada rangkaian tersebut kontak 13/14 digunakan untuk mengunci tombol ON, jadi meskipun
setelah tombol ON ditekan lalu dilepas sistem tidak akan berhenti. Hal tersebut dikarenakan
setelah tombol ON ditekan arus akan mengalir ke kontaktor (K1) dan kontak 13/14 menjadi
close sehingga meskipun tombol ON sudah dilepas sistem akan tetap aktif. Lalu kontak 23/24
berfungsi untuk menghidupkan lampu indicator hijau saat MOTOR ON, jadi setelah tombol ON
ditekan lampu indicator hijau akan menyala karena kontak 23/24 yang semua NO menjadi close
karena kontaktor dialiri arus. Kontak 21/22 berfungsi untuk menghidupkan lampu indicator
merah saat MCB diposisikan ON karena kontak 21/22 NC maka arus langsung mengalir ke
kontak tersebut, saat tombol ON ditekan dan kontaktor (K1) dialiri arus kontak 21/22 yang
semula NC berubah menjadi open dan lampu indicator merah mati.
5. Gambar gabungan rangkaian control dan daya untuk mengoperasikan motor 3 fasa dari 3 tempat !
Jawab :
R
S
T
N
MCB 3 MCB 1
FASA FASA
95
TOR
96
L1 H L2 M
1 3 5 A1
13 23 21 31
K1
14 24 22 32
2 4 6 A2
TOR STOP 1
2 4 6
V START 1
Z Y
X
U W
START 2
START 3
Karena START 1, START 2, dan START 3 disusun secara parallel, maka untuk cara kerja
START 2 dan START 3 sama dengan cara kerja START 1 yang sudah dijelaskan diatas.
J. KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan :
1. ON 1 dan ON 2 mempunyai cara kerja yang sama karena di parallel
2. Saat ON 1 sudah ditekan dan motor menyala, kemudian ON 2 ditekan maka motor akan tetap
menyala.
3. Saat TOR mendeteksi beban lebih maka kontak TOR akan trip dan bisa diaktifkan lagi jika
TOR di reset.
4. Saat terjadi short circuit maka MCB akan trip agar sistem tetap aman.
5. Kontaktor pada rangkaian digunakan sebagai sakelar otomatis yang bisa dimanfaatkan sesuai
dengan fungsi yang diinginkan, seperti menyalakan lampu indicator, dll.
LAMPIRAN
Pada saat semua komponen belum bekerja Pada saat MCB ON, lampu M menyala
Pada saat MCB ON, START 1 ON, Pada saat MCB ON, START 2 ON,
Lampu H menyala dan Lampu M mati Lampu H menyala dan Lampu M mati
Pada Saat MCB ON, STOP ON, Lampu M menyala dan Lampu H mati