Sop Penanganan GHPR
Sop Penanganan GHPR
RABIES (GHPR)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1 dari 4
PUSKESMAS RAWAT
AMBAR PALUPI, A.Md. Keb
INAP SANGGAU NIP.19710404 199303 2 013
LEDO
1. Pengertian Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan
penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.Luka gigitan hewan penular
rabies adalah luka yang disebabkan oleh gigitan hewan yang dicurigai dapat
berpotensi menularkan virus rabies
2. Tujuan - Mencegah penularan virus rabies, serta mengurangi resiko infeksi virus
rabies
5. Prosedur ALAT
2. Kasa steril
5. Kapas alkohol
6. Sabun
1
7. Pinset sirugik dan anatomis
8. Gunting jaringan
9. Gunting perban
11. Kom
12. Bengkok
15. Plaster
6. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air yang
mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit, bila perlu
gunakan kasa untuk membantu membersihkan.
8. Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang
baru.
2
10. Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin,
dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Luka gigitan
tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi jika sangat
diperlukan dan hanya berupa jahitan situasonal.
11. Setelah luka sudah bersih, tutup dengan menggunakan sufratul atau
salep antibiotik, lalu tutup dengan kasa dan plaster.
12. Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena termasuk luka beresiko
infeksi dan anjing terbukti terinfeksi rabies maka selanjutnya dilakukan
prosedur penyuntikan VAR.
13. Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka pasien
dan hewan yang dicurigai diobservasi selama 2 minggu dari gigitan atau
dapat dikonfirmasi dengan dokter hewan setempat, jika memungkinkan
maka spesimen otak hewan dicurigai/penular rabies dibawa ke
laboratorium untuk diperiksa. Apabila hewan mati maka, pasien harus
mendapat suntikan VAR/SAR, sesuai dengan resiko yang ada.
1. Siapkan VAR (dalam hal ini VERORUB®), kapas dan alkohol. Serta
sarung tangan bersih.
2. Jelaskan prosedur penyuntikan dan minta izin pada pasien dan atau
keluarga pasien, termasuk jelaskan jadwal suntikan kedua dan ketiga
dari VAR.
4. Bersihkan area deltoit kiri dan kanan pasien dengan kapas alkohol
secara memutar dari arah dalam ke luar.
8. Tutup kembali spuit dan lepaskan needle dari spuit lalu, buang needle
dan spuit terpisah sesuai tempatnya pada sampah medis.
3
11. Jika SAR juga tersedia dan pasien beresiko tinggi maka VAR dan SAR
dapat diberikan secara bersamaan, cara pemberiannya sama diatas.
Dosis untuk anak dan dewasa sama yaitu Dasar 0,5 ml dengan 4 kali
pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu
kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian. Ulangan 0,5 ml pada
anak dan dewasa pada hari ke 90.
12. Apabila pasien dinilai membutuhkan SAR namun tidak terdapat SAR
pasien dapat dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang memiliki SAR,
setelah luka dirawat.
_
7. Diagram Alir
1. Ruang Tindakan
9. Unit terkait
4
PENANGANAN GHPR
No. Dokumen :
No. Revisi :0
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :1
5
4 Apakah Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih?
6
dengan kapas alkohol secara memutar dari arah dalam ke luar?