USULAN PENELITIAN
Disusun Oleh:
Pina Rosmiati
NIM: 5211151071
USULAN PENELITIAN
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO
LIKUIDITAS TERHADAP RISIKO FINANSIAL
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Non Keuangan
Yang Menerbitkan Obligasi Sert Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Dan PT PEFINDO Periode 2013 - 2017)
perusahaan
2) Pelemahan
proteksi arus
kas
pefindo.com
(14/03/2018)
Data diperoleh dari berbagai sumber
Fenomena berikut ini menunjukkan bahwa struktur
modal mempengaruhi tinggi rendahnya peringkat obligasi
yaitu fenomena terkait upaya PT Medco Energi Internasional
Tbk (MEDC) yang melakukan perbaikan struktur permodalan
mereka dan hal itu berhasil untuk menaikkan peringkat
perusahaan menjadi idA+ serta merevisi outlook menjadi
stabil dari sebelumnya negatif. Jakarta, Selasa (21/11/2017)
Gifar menuturkan, peringkat dapat dinaikkan jika perusahaan
memperbaiki secara signifikan struktur permodalan menjadi
level yang moderat, didukung oleh rencana pengurangan utang
dan potensi profitabilitas yang membaik. Sementara peringkat
dapat diturunkan jika Medco memiliki utang yang lebih tinggi
dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan profil bisnis
yang lebih kuat, yang dapat memperlemah ukuran-ukuran
struktur permodalan dan proteksi arus kas berkelanjutan.
Sumber: https://economy.okezone.com (21/11/2017)
Berbagai uraian fenomena peringkat obligasi di atas
merupakan uraian yang menjelaskan mengapa penulis tertarik
memilih studi kasus pada perusahaan-perusahaan sektor non
keuangan yang menerbitkan obligasi. Berdasarkan tabel 1.1,
9
V. KERANGKA PEMIKIRAN
Bagi perusahaan yang bersifat profit oriented keputusan
pencarian sumber pendanaan dalam rangka memperkuat
struktur modal menjadi keputusan penting yang harus dikaji
dengan mendalam serta berbagai dampak pengaruh yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang (future effect).
Secara umum sumber modal ada dua sumber alternatif yaitu
modal yang bersumber dari modal sendiri atau dari eksternal
seperti pinjaman/utang.
Packing order theories merupakan suatu kebijakan yang
ditempuh perusahaan-perusahaan untuk memenuhi tambahan
dana dengan cara menjual asset yang dimilikinya seperti
menjual gedung, tanah, peralatan yang dimilikinya dan aset-
aset lainnya, termasuk dana yang berasal dari laba ditahan
(retained earning). Apabila dana dari sumber internal sudah
digunakan semua namun kebutuhan dana sudah semakin
meningkat karena pertumbuhan perusahaan, maka tidak ada
21
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑒𝑠
Debt to Equity Ratio = x 100%
𝑆𝑡𝑎𝑘𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠′ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Current Ratio = x 100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Keputusan Pendanaan
Obligasi
Peringkat Obligasi
PEFINDO
Hipotesis
Rasio Profitabilitas (Return on Assets) dan Rasio
Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh negatif
terhadap Risiko Finansial (Debt to Equity Ratio).
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran
ukuran yang
umum digunakan
atas solvensi
36
Skala
Variabel Konsep Indikator
Ukur
jangka pendek,
kemampuan suatu
perusahaan
memenuhi
kebutuhan utang
ketika jatuh
tempo.
Irham Fahmi
(2014:65).
Risiko Meliputi profil Struktur modal Rasio
Finansial (Y) keuangan dengan rumus
perusahaan yang sebagai berikut:
diihat dari Debt to Equity
bagaimana Ratio=
kebijakan Total Liabilities
keuangan Stakeholders′ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
manajemen
perusahaan,
struktur modal,
perlindungan arus
kas dan likuiditas,
serta fleksibilitas
keuangan.
(www.pefindo.co
m)
Struktur modal
merupakan
gambaran dari
bentuk proporsi
finansial
perusahaan yaitu
antara modal yang
dimiliki yang
bersumber dari
utang jangka
37
Skala
Variabel Konsep Indikator
Ukur
panjang (long-
term liabilities)
dan modal sendiri
(stakeholders’
equity) yang
menjadi sumber
pembiayaan suatu
perusahaan.
Irham Fahmi
(2016:184).
Sumber: Data Olahan
1. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui bahwa data
penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jika data
berdistribusi normal maka penelitian ini menggunakan uji
parametris, sebaliknya jika data berdistribusi tidak normal
maka penelitian ini menggunakan uji non parametris. Data
yang berdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan
47
2. Uji Multikolonieritas
Tujuan uji multikolonieritas yang dikemukakan oleh
Imam Ghozali (2016:103) adalah sebagai berikut:
“Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.”
Tujuan yang sudah dijelaskan tersebut menunjukkan
bahwa model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Dalam regresi
penelitian, cara yang dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya multikolonieritas yaitu sebagai berikut:
1) Matriks korelasi variabel-variabel independen
Jika antar variabel independen terdapat korelasi
yang cukup tinggi (diatas 0,95), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
2) Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen yang dijelaskan oleh variabel
independen yang dijelaskan oleh variabel lainnya.
Setiap variabel independen menjadi variabel
dependen dan diregres terhadap variabel
49
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak
heteroskedastisitas atau yang homoskedastisitas.
Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yang
dijelaskan oleh Imam Ghozali (2016:134) adalah sebagai
berikut:
“Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized.”
Berikut ini merupakan dasar analis untuk melihat ada
tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
50
4. Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi yang dikemukakan oleh Imam
Ghozali (2016:107) adalah sebagai berikut:
“Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.”
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi
maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Watson (DW Test).
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
51
Tabel 6.4
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada
Tolak 0 < d < d1
autokorelasi positif
Tidak ada
Tanpa keputusan d1 ≤ d ≤ du
autokorelasi positif
Tidak ada
Tolak 4 – d1 < d < 4
autokorelasi negatif
Tidak ada
Tanpa keputusan 4 – du ≤ d ≤ 4 – d1
autokorelasi negatif
Tidak ada
autokorelasi, Tidak ditolak du < d < 4 – du
positif atau negatif
Keterangan:
t = Nilai uji T
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah Sampel
54
3. Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut
dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi sering
disebut sebagai koefisien penentu dan besarnya nilai koefisien
determinasi diperoleh dari kuadrat koefisien korelasi (r 2).
Koefisien determinasi berguna untuk mengetahui seberapa
55
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
R = Nilai koefisien korelasi
Nilai r ditentukan melalui korelasi Pearson Product
Moment, teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel
bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan
sumber data baru dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Maksud dari korelasi bivariat parametrik Pearson Product
Moment menurut Sugiyono (2017:241) yaitu sebagai berikut:
“Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan dua variabel yaitu variabel
bebas dan variabel tergantung”.
56
r xy = n X iYi X i Yi
n X i
2
X
i
2
n Y
i
2
Y
i
2
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah tahun yang dihitung
X : Variabel bebas (independen)
Y :Variabel terikat (dependen)
Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 dan 1, yaitu -1≤
r ≤ 1, dimana:
1. Nilai r = -1, disebut korelasi linier negatif (berlawanan
arah). Artinya terdapat hubungan negatif yang
sempurna antara variabel X dengan variabel Y.
2. Nilai r = 1, disebut disebut korelasi linier positif
(searah). Artinya terdapat hubungan positif yang
sempurna antara variabel X dengan variabel Y.
3. Nilai r = 0, disebut tidak berkorelasi secara linier.
Artinya tidak ada hubungan antara variabel X dengan
variabel Y.
Besarnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan
variabel terikat dapat diinterpretasikan melalui tabel berikut
ini:
57
Tabel 6.5
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Besar Nilai Hubungan Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017:242)
DAFTAR PUSTAKA
web.idx.id
www.idx.co.id
www.pefindo.com
62
Judul
No Nama Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian
1 Defia Riasita Pengaruh Profitabilitas
(2014) Profitabilitas, (ROA)
Likuiditas, berpengaruh
Pertumbuhan negatif tetapi
Aktiva, Struktur tidak signifikan
Aktiva, dan terhadap debt
Ukuran equity ratio
Perusahaan (DER), likuiditas
Terhadap (CR) berpengaruh
Struktur Modal negatif dan
pada Perusahaan signifikan
Manufaktur di terhadap
Bursa Efek (DER),
Indonesia pertumbuhan
Periode 2009- aktiva
2013) berpengaruh
positif tetapi tidak
signifikan
terhadap (DER),
struktur aktiva
berpengaruh
positif tetapi tidak
signifikan
terhadap (DER),
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap (DER).
Secara simultan
63
profitabilitas,
likuiditas,
pertumbuhan
aktiva, struktur
aktiva dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap (DER).
2 Yunita Pengaruh Profitabilitas
Widyaningrum Profitabilitas, (ROA) tidak
(2015) Struktur Aktiva, berpengaruh
dan Ukuran negatif terhadap
Perusahaan struktur
Terhadap modal, struktur
Struktur Modal aktiva
Perusahaan berpengaruh
(Studi Empiris positif dan
pada Perusahaan signifikan
Manufaktur terhadap struktur
yang Terdaftar modal, dan
di Bursa Efek ukuran
Indonesia perusahaan tidak
Periode 2010- berpengaruh
2013) positif terhadap
struktur
modal. Hasil uji
simultan
menunjukkan
bahwa
profitabilitas,
struktur aktiva,
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap struktur
modal.
64
Terhadap perusahaan
Struktur Modal berpengaruh
Pada Perusahaan positif terhadap
Property dan struktur modal,
Real Estate Di current ratio
Bursa Efek berpengaruh
Indonesia (BEI) negatif terhadap
Periode 2010- struktur modal.
2015 (Unjani, Cimahi,
2017)
5 Anis Aisyah Pengaruh Return on Equity
(2017) Profitabilitas, tidak berpengaruh
Struktur Aktiva, terhadap Debt to
Risiko Bisnis, Equity Ratio,
dan Likuiditas Asset Tanggibility
Terhadap berpengaruh
Struktur Modal terhadap Debt to
Pada Perusahaan Equity Ratio,
Property, Real Degree of
Estate Dan Operating
Konstruksi Laverage tidak
Bangunan Di berpengaruh
BEI terhadap Debt to
Equity Ratio, dan
Current Ratio
berpengaruh
terhadap Debt to
Equity Ratio
6 Muzzamil Effect of Finding there is
Hussain, Profitability and negative
Hassan Financial relationship
Shahid, and Leverage on between capital
Muhammad Capital structure and
Akmal (2016) Structure in profitability and
Pakistan Textile positive
Firms relationship
between
66
capital structure
and financial
leverage
7 Escano Effect of The net profit
Roycelin, Profitability to margin and rate
Mamit Ma Capital of return on
Tiara, and Structure of equity are not
Rubis Leona Companies significantly
Marie (2014) Listed in PSEi correlated with
debt to equity
ratio and debt
ratio while rate of
return on assets
are significantly
correlated with
debt to equity
ratio. On the
other hand, the
rate of return on
equity is also not
significantly
correlated with
the debt ratio.
8 Maziar The Impact of The results show
Ghasemi and Liquidity on the that all the
Nazrul Hisyam Capital measures of
Ab Razak Structure: liquidity have
(2016) Evidence from significant
Malaysia impacts on all the
proxies of
leverage.
According to the
results, Quick
ratio has a
positive effect on
leverage;
although, Current
67
ratio is negatively
related to
leverage.
Moreover, short-
term debt is more
influenced by
liquidity
compared to long-
term debt.
Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu
68