Skripsi Mama Ut
Skripsi Mama Ut
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Strata Satu (Spd) Pada Fakultas Universitas Terbuka Sulawesi
Barat
Oleh:
TIN ARIATY
NIM
FAKULTAS KEGURUAN
UNIVERSITAS TERBUKA
SULAWESI BARAT
2019
(LEGAL MOMERANDUM)
TIN ARIATY
NIM
Telah dipertahankan di hadapan panitia ujian skripsi yang dibentuk dalam rangka
Dan Dinyatakan
Lulus
Panitia Ujian
Pembimbing I Pembimbing II
AAAAA
BBBBBBBBB
Mengetahui
Universitas Terbuka
Azriel Pualillin
NIP :
Fakultas :
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi
Makmasa, ……………………..
Yang membuat
pernyataan,
Tin Ariaty
KATA PENGANTAR
Syukur dan puji bagi Tuhan atas segala rahmat dan Pertolongan-Nya, sehingga
2013/2014” sebagai salah satu persyaratan tugas akhir pada jenjang Studi Strata Satu
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari apa yang diharapkan, namun
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada keluarga tercinta, yakni suami dan anak-anak penulis atas segala doa, bantuan
materil dan non materil selama mengikuti perkuliahan, motivsi, dan didikan yang
diberikan kepada penulis dari waktu ke waktu. Ucapan terima kasih tak terhingga
skripsi ini.
kepada penulis ehingga penulis dapat merasakan hasil kerja keras Bapak
dan Ibu Dosen dalam mengajar dan dapat dijadikan sebagai bekal penulis
4. Segenap Guru dan Pegawai Sekolah Dasar Negeri 001 Mamasa atas
segala bantuan baik berupa data tertulis maupun tidak tertulis yang sangat
membutuhkan satu sama lain baik dari segi tukar menukar ilmu maupun
Universitas Terbuka.
7. Semua Keluarga atas segala saran dan masukan serta bantuannya selama
8. Segenap pihak yang tidak bias disebut oleh Penulis satu persatu, atas
segala bantuan dan perhatian yang penulis rasakan sampai saat ini.
Semoga Tuhan membalas egala daya upaya sertan pengorbanan waktu dan tenaganya.
Dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi Penulis sendiri dan bagi kita semua.
Mamasa,…..2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A.
B.
C.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Pada Dengan Penggunaan Alat Peraga Alamiah Untuk Kelas I Sekolah Dasar
alam sekitar di lingkungan sekolah sebagai alat peraga sebagai sumber belajar. Dalam
hal ini merupakan dasar menanamkan rasa cinta terhadap alam sekitar. Keterlibatan
siswa secara langsung dengan alam pada saat proses belajar mengejar akan
memberikan pengalaman dan hasil belajar yang lebih optimal. Karena pembelajaran
perkembangan anak didik secara utuh karena dapat melibatkan segenap aspek
psikologis anak yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik anak. Melalui
pembelajaran ini anak didik tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dapat
memperoleh kemampuan untuk menggali sendiri pengetahuan itu dari alam
Penelitian bertujuan untuk memberi motivasi meningkatkan hasil belajar dan prestasi
pembelajaran pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 001 Mamasa dengan
Subyek Penelitian ini adalah peserta didik kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 001 Mamasa
data pada penelitian ini menggunakan metode observasi dan tes. Pada setiap siklus
terdapat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada akhir siklus
dilaksanakan tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar Peserta didik. Data
hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Materi dalam penelitian ini adalah
bilangan, membedakan bilangan ganjil dan genap, dan membilang loncat. Alat peraga
yang digunakan kartu lambang bilangan, abakus, dan tangga garis bilangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan penggunaan alat peraga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II SD Negeri Luweng Lor dalam
adanya peningkatan nilai rerata kelas dari sebelum dikenai tindakan nilainya 58,92,
setelah dikenai tindakan pada akhir siklus I nilai rata-ratanya menjadi 73,75, pada
akhir siklus II nilai rata-ratanya 83,75. Peningkatan hasi belajar juga dapat dilihat dari
peningkatan persentase siswa yang sudah mencapai nilai KKM yaitu pada sebelum
tindakan 39,29%, akhir siklus I 75% dan akhir siklus II 100%. Kata Kunci : hasil
ABSTRACT
Achievement with the Use of Natural Teaching Aids for Class I Mamasa 001
The implementation of learning in elementary schools really requires the use of the
resource. In this case, it is the basis for instilling love for the environment. The
involvement of students directly with nature when the learning process pursues will
provide more optimal learning experiences and results. Because learning by utilizing
which include cognitive, affective, and psychomotor children. Through this learning
students not only gain knowledge, but also can gain the ability to explore that
teaching aids.
The subjects of this study were class 1 students of Mamasa State Elementary School
001 totaling 28 students. The action is carried out in 2 cycles. Data collection in this
study uses observation and test methods. In each cycle there are activities of planning,
implementation, observation and reflection. At the end of the cycle a test is used to
measure student learning outcomes. The research data were analyzed descriptively.
The material in this study is comparing numbers, numerating in sequence, writing and
reading symbol numbers, distinguishing odd and even numbers, and counting jumps.
The props used are number symbols, abacus, and number line stairs.
The results of this study indicate that the application of the use of teaching aids can
increase in the average grade value from before being subjected to the action value of
58.92, after being subjected to action at the end of the first cycle the average value is
73.75, at the end of cycle II the average value is 83.75. Increased learning outcomes
can also be seen from the increase in the percentage of students who have reached the
KKM score, namely before the action of 39.29%, the end of the first cycle 75% and
the end of the second cycle 100%. Keywords: learning outcomes, mathematics
BAB I
PENDAHULUAN
permasalahan dengan sikap terbuka dan kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya,
seperti yang tercantum dalam tujuan Pendidikan Nasional yang dirumuskan sebagai
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
menumbuhkan daya nalar, berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif, cerdas. rasa
berperan sebagai pengendali dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, seorang
metode, memahami kurikulum, dan dapat memanfaatkan media yang ada, secara
tepat dan mampu mengelola pembelajaran dengan baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses
mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan. Demikian
juga siswa mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran
harapan-harapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang
memahami penjelasan guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa
yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asal-
asalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan
siswa dapat diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu bidang studi dalam
pembelajaran yang berisikan peristiwa atau gejala-gejala alam, proses idetifikasi, dan
rumusan masalah dari hasil pengamatan terhadap gejala alam serta sebagai cara untuk
mencari jawaban dan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Dengan demikian,
siswa dapat menerima suatu fakta dari gejala alam tersebut. Dengan kata lain dengan
pembelajaran IPA siswa dapat mengenal alam sekitar dan dapat bersikap ilmiah
terhadap alam sekitar serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Kita ketahui
saat ini banyak Guru IPA yang masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat
dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa dan
juga masih banyak guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA. Hal
ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap
pemanfaatan alam sekitar di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Dalam hal
ini merupakan dasar menanamkan rasa cinta terhadap alam sekitar. Keterlibatan siswa
secara langsung dengan alam pada saat proses belajar mengejar akan memberikan
pengalaman dan hasil belajar yang lebih optimal. Karena pembelajaran IPA dengan
meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik anak. Melalui pembelajaran ini anak
didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Dalam upaya mencapai
yang bersifat kontekstual dan memberikan kegiatan yang bervariasi, sehingga dapat
responsif, serta rumah dan lingkungan masyarakat. Pada akhirnya siswa memiliki
motivasi tinggi untuk belajar. Salah satu cara yaitu melalui pembelajaran yang
dilaksanakan di luar kelas agar terjadi interaksi secara langsung antara siswa dengan
berjalan efektif apabila ada kerjasama dalam kelompok. Mi Miftahul Ulum sudah
menggunakan kurikulum KTSP. Namun, masih banyak dari guru itu sendiri yang
belum memahami KTSP. Tidak hanya itu saja, masalah-masalah yang dialami oleh
siswa dalam pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor-faktor
penyebabnya. Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang
memahami penjelasan guru, siswa t idak mengerti kata, kalimat, bentuk kalimat, yang
diucapkan ataupun yang ditulis. Hal Ini mungkin karena penjelasan guru tidak
disertai alat peraga atau alat peraga kurang atau bahkan tidak sesuai. Penggunaan alat
peraga untuk pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah (MI) jarang bahkan hampir
tidak pernah digunakan oleh guru-guru, padahal alat peraga itu ada. Akhirnya alat
peraga itu hanya jadi pajangan kantor atau tersimpan rapi di lemari. Alat peraga IPA
tidak perlu mahal, kita bisa menemukannya di sekitar kita seperti kebun sekolah,
sawah, sungai, dan semua yang kita lihat di alam raya ini. Tentu saja alat peraga yang
baik harus ditunjang oleh metode yang sesuai dengan materi pelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENINGKATAN
1. Pengertian Peningkatan
disamping itu quality adalah 1Peter salim dan yeni salim, Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer (Jakarta : Modern Press, 1995), 160. 2Ibid., 1250. 3Tim
penyusu kamus besar bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta
Education, alih Bahasa Ahmad Ali Riyadi (Jogjakarta : IRCiSoD, 2006), 33.
tingkat di mana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan
Pendidikan (Jakarta : bumi Aksara, 2005), 97. 8Edward Sallis, Total Quality
Sekolah, 6.
2.Siswa pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat“
sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat) tetapi dengan
menjadi satu tim yang utuh (teamwork) yangn saling membutuhkan dan
anak usia sekolah baik negeri maupun swasta yang diberikan secara
http://digilib.uinsby.ac.id/9572/5/bab2.pdf
B. Pengertian Belajar
Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2007), hlm. 22 Gagne dan Berliner
dalam Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2007), hlm. 23
Gagne dalam Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2007),
UNNES, 2007), hlm. 25 Slavin dalam Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT
MKK UNNES, 2007), hlm. 26 Skiner dalam Anni, Psikologi Belajar, (Semarang:
belajar, dan hasil belajar itu berupa perilaku yang lebih sempurna
C. Motivasi Belajar
yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Berawal dari kata
telah menjadi aktif. Motif dapat menjadi aktif pada saat-saat tertentu
Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula
tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan
maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi dalam
relatif menetap dalam tingkah laku baik yang dapat diamati maupun
yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi sebagai suatu
ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada
bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan
dari pada motivasi ekstrinsik. Keinginan dan usaha belajar atas dasar
motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa adanya
dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila memiliki motivasi
dan bakat dalam diri siswa. Sri Esti berpendapat, bahwa motivasi
dunia dalam, sesuatu bawaan, sesuatu yang telah ada yang diperoleh
diri2)kepuasan
yang diberikan oleh orang lain seperti semangat, pujian dan nasehat
guru, orang tua, dan orang lain yang dicintai.Dari berbagai pendapat
lain:1)pujian2)nasehat3)semangat4)hadiah5)hukuman6)meniru
motif itu bertalian erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin
motifnya sehingga163)semangat4)hadiah5)hukuman6)meniru
motif itu bertalian erat dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin
motifnya sehingga
Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah: a.Motif itu mendorong
harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu,
D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
kata tersebut berasal dari kata “to achieve” yang berarti mencapai
maka dapat juga kita artikan sebagai pencapaian atau apa yang
rinci belajar adalah : (a) suatu aktivitas atau usaha yang disengaja,
baru baik yang segera nampak atau tersembunyi tetapi juga hanya
belajar sebagai proses terutama yang dilihat adalah apa yang terjadi
ulangan, ujian atau tes dan maksud ulangan tersebut adalah untuk
belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor
intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern).
sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah
internadalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri,
prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus
memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai
sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat.
studi yang ada, adanya teman yang baik dan adanya keharmonisan
kursus tertentu seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes dan lain-
E. Alat Peraga
Secara harfiah media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya
a. .Media pembelajaran sebagai sarana komunikasi baik dalam bentuk cetak maupun
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat
d. Alat peraga merupakan alat yang digunakan untuk menerangkan atau mewujudkan
menggolongkan alat peraga sesuai dengan fungsi, bentuk dan sumber alat peraga
a. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti: buku, Koran, majalah, dan sebagainya.
b. Alat-alat audio dan visual seperti: radio, kaset, TV, video, dan lain-lain.
lainnya.
d. Koleksi benda-benda seperti: koleksi mata uang kuno, koleksi awetan tumbuhan,
dan sebagainya.
a. Media audio, yaitu alat peraga yang dapat didengar, seperti: kaset, suara burung,
b. Media visual, yaitu alat peraga yang dapat dilihat, seperti: hewan, tumbuhan,
c. Media audio visual, yaitu alat peraga yang dapat didengar dan dilihat, seperti:
Selain itu kita dapat mengelompokkan alat peraga berdasarkan bentuk penyajiannya,
yaitu:
a. Alat peraga yang tidak diproyeksikan (non-projected), yaitu alat peraga dua
dimensi dan tiga dimensi, seperti: model, gambar, grafik, foto, peta timbul, awetan
b. Alat peraga yang dapat diproyeksikan (projected), seperti: film, slide, film strip,
dan sebagainya.
Sedangkan jika kita lihat dari sumber alat peraga tersebut, alat peraga dapat
digolongkan menjadi:
a. Alat peraga alamiah (natural), yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya
b. Alat peraga buatan (artificial), yaitu alat peraga hasil modifikasi atau meniru pada
benda aslinya, seperti: model alat pernafasan, model jantung manusia, gambar, dan
lain-lain.
3. Peranan alat peraga dalam pembelajaran.
Secara umum kita dapat menyimpulkan peranan alat peraga sehubungan dengan
a. Dapat mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antar
b. Dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa agar dapat
c. Dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa, sehingga perhatian siswa
kalangan siswa.
belajar yang meliputi semua aspek tingkah laku dan bukan hanya
suatu hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti
bentuk nilai angka maupun huruf yang ditulis dalam buku laporan
(KKM)