Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

CV. Tunas Usaha Mandiri


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Prakerin
Tahun Ajaran 2019-2020

DISUSUN OLEH :
NAMA : Muhammad Asta Barayona
NIS : 0019371943
KELAS : XII – Teknik Pengelasan

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SUMATERA SELATAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUAK TAPEH
Jl. Palembang - Betung KM.51 Telp. 085279734373 , Kode Pos : 30758
e-mail : smkn1suaktapeh@gmail.com

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PRAKERIN ( Praktek Kerja Industri ) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan
dan pembelajaran yg dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya
pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi sekolah menengah
kejuruan (SMK) dengan kompetensi (Kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan
juga menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia dunia
kerja yg semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa sekarang
ini . praktek kerja industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaran pendidikan
keahlian profesional yg memudahkan secara sistematika dan sinkronisasi
pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yg diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja .

Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk
berbagai proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan
penyambungannya , konstruksi bangunan baja, dan konstruksi permesinan yg
memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi manufaktur . teknologi
pengelasan termasuk yg paling banyak digunakan karena memiliki beberapa
keuntungan seperti bangunan dan mesin yg dibuat dengan teknik pengelasan
menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya . kualitas dari hasil
pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan
sebelum pelaksanaan pengelasan . Pengelasan adalah suatu proses penyambungan
logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat
juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yg ditimbulkan oleh gaya tarik menarik
antara atom. Definisi las berdasarkan DIN ( Deutche Industrie Normen ) adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yg dilaksanakan dalam

2
keadaan lumer atau cair. Secara umum penjelasan dapat didefinisikan sebagai
penyambungan dari beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas .

1.2 Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Pengelasan adalah sebagai
berikut :
1. Siswa memiliki keterampilan .
2. Siswa mampu menggunakan alat kerja dengan baik dan benar
3. Siswa mampu melakukan pekerjaan sesuai lembar ker
4. Siswa dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

1.3 Manfaat
Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Pengelasan adalah sebagai
berikut :
1. Melatih PRAKERIN mampu melaksanakan kegiatan pengelasan, sehingga
terampil terampil melaksanakannya .
2. Memberi bekal PRAKERIN Tentang kegiatan pengelasan sehingga mampu
menerapkannya pada dunia industry .
3. Memberi bekal PRAKERIN pengelasan sehingga saat menjadi tenaga
pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik .
4. Melatih kemampuan PRAKERIN mampu mengoperasikan mesin las busur
listrik

3
BAB II
LANDASAN

2.1 Perlengkapan Pengelasan Busur Listrik


1. Kabal tenaga
Pemilihan kabal tenaga yg digunakan untuk menginstal disesuaikan dengan
bebannya berupa ampere dan tegangan infut trafo las . hal ini menyangkut ukuran
kawat , panjang , kabel dan jenis kawatnya .
2. Trafo las
Pemilihan trafo las pada saat akan membeli, harus dipertimbangkan tentang
kebutuhan maksimal beban pekerjaan yg akan dikenakan kepada trafo las tersebut .
3. Kabel elektroda dan kabel massa
kabel elektroda dan kabel massa harus menggunakan kabel serabut sehingga
lentur dengan ukuran disesuaikan dengan ampere maksimum trafo las .
4. Pemegang elektroda dan penjepit massa
Pemegang elektroda dan penjepit massa dibuat dari bahan yg mudah
menghantarkan arus listrik . bahan yg digunakan adalah tembaga .

2.2 Alat-alat bantu las


1. Meja las
Meja las adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yg
dipersyaratkan . meja las harus diletakkan sedemikian rupa dan tidak mudah bergerak
saat tersenggol atau saat melakukan pengelasan .
2. Palu terak
Palu terak adalah alat untuk membersihkan terak dari hasil pengelasan. Dalam
menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat luka pada hasil pengelasan .
3. Palu konde
Penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan
permukaan benda kerja yg berkelok atau melengkung.
4. Gerinda tangan

4
Gerinda tangan digunakan untuk membantu dalam proses pengelasan khususnya
dalam pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lapis
berikutnya .

2.3 Teknik Pengelasan


1. Parameter pengelasan yg meliputi panjang busur, arus listrik,dan ketebalan
2. Menyalakan dan mematikan busur listrik
3. Gerakan elektroda
a. gerakan menarik
b. gerakan maju-mundur
c. gerakan melebar
4. Menyambung las
a. terak yg ada di dalam las dibersi
b. lengkung listrik dinyalakan dengan jarak kira-kira setengah inchi di depan
kawah las

2.4 Kawat Elektroda


Kawat elektroda terdiri dari dua bagian yaitu bagain yg berselaput (fluks) dan
tidak berselaput yg merupakan pangkal untuk menjepit tang las, sedangkan fungsi
fluks sendiri adalah untuk melidungi logam cair lingkungan udara , menghasilkan gas
pelindung, menstabilkan busur . kawat elektroda dibedakan menjadi elektroda untuk baja
lunak, baja karbon tinggi, baja paduan, besi tuang, dan logam nono ferro .

2.5 Jenis Sambungan Pengelasan


1. Posisi datar
Pola pergerakan torch yg bergelombang direkomendasikan untuk preses
pengelasan possisi datar . untuk single pass, butted joint, pergerakan torch dilakukan
dengan pergerakan agak kebelakang . untuk pengelasan butt joint agak sedikit menekan
dinding untuk memastikan semua area terisi .

5
2. Posisi Horizotnal
Untuk pengelasan fillet joint posisi horizontal, pergerakan melingkar
direkomendasikan . untuk pengelasan butt joint , gerakan maju mundur dan sedikit
menekan dinding benda kerja .
3. Posisi Vertikal
4. Posisi diatas kepala

2.6 Bahaya Dalam Pengelasan


1. Cahaya dan sinar yg berbahaya
Selama proses pengelasan akan timbul cahaya dan sinar yg dapat membahayakan
juru las dan pekerja lain yg ada di sekitar pengelasan . cahaya tersebut meliputi :
a.sinar ultraviolet
sinar ultraviolet sebenarnya adalah pancaran yg mudah diserap, tetapi sinar ini
mempunyai pengaruh yg besar terhadap reaksi kimia yg terjadi di dalam tubuh . bila
sinar ultraviolet yg terserap oleh lensa dan korea mata melebihi jumlah tertentu maka
pada mata akan terasa seakan-akan ada bnda asing di dalamnya
b. cahaya tampak
semua cahaya tampak yg masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa dan kornea
ke retina mata . bila cahaya ini terlalu kuat maka akan segera menjadi lelah dan kalau
terlalu lama mungkin akan menjadi sakit .
c. sinar inframerah
adanya sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata , karena itu sinar ini lebih
berbahaya sebab tidak diketahui, tidak terlihat dan tidak terasa. pengaruh sinar
inframerah terhadap mata sama dengan pengaruh panas,yaitu menyebabkan
pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakitkornea dan akan mengakibatkan
kerabunan .

2. Arus listrik yg berbahaya

6
a. arus 1 mA hanya akan menimbulkan kejutan yg kecil saja dan tidak
membahayakan .
b. arus 5 mA akan memberikan stimulasi yg cukup tinggi pada otot dan
menimbulkan rasa sakit .
c. arus 10 mA akan menyebabkan rasa sakit yg hebat .
d. arus 20 mA akan menyebabkan terjadi nya pengerutan pada otot sehingga orang
yg terkena tidak dapat melepaskan dirinya tanpa bantuan orang lain.
e. arus 50 mA sangat berbahaya bagi tubuh
f. arus 100 mA dapat mengakibatkan kematian

3. Debu dan gas dalam asap las


debu dalam asap las besarnya berkisar antara 0,2 um sampai dengan 3 um.
Komposisi kimia dari debu asap las tergantung dari jenis pengelasan dan elektroda yg
digunakan .
4. Bahaya kebakaran
kebakaran terjadi karena adanya kontak langsung antara api pengelasan dengan
bahan-bahan yg mudah terbakar seperti solar, bensin, gas, cat kertas dan bahan lainnya
yg mudah terbakar .
5. Bahaya jatuh
di dalam pengelasan di mana ada pengelasan di tempat yg tinggi akan selalu
ada bahaya terjatuh dan kejatuhan . bahaya ini dapat , menimbulkan luka ringan
ataupun berat bahkan kematian karena itu usaha pencegahannya harus diperhatikan .

2.7 Alat dan bahan Dan Keselamatan Kerja


2.7.1 ALAT
1. Sikat kawat
sikat kawat berfungsi untuk membersihkan banda kerja yg akan dilas dan sisa-
sisa terak yg masih ada setelah dibersihkan dengan palu terak .
2. Palu las

7
palu las digunakan untuk membersihkan terak yg terjadi akibat proses
pemotongan dan pengelasan dengan cara memukul atau menggores teraknya . palu
las sebaiknya tidak digunakan untuk memukul benda-benda keras, karena akan
mengakibatkan kerusakan pada bentuk ujung-ujung palu sehingga palu tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya .
3. Tang penjepit
Untuk menjepit/memindahkan benda-benda yg panas yg memperoleh panas dari
hasil pemotongan dan pengelasan .
4. Mesin las
Adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan
nyala busur listrik yg diarahkan ke permukaan logam yg akan di sambung .
a.Mesin las arus bolak-balik ( Mesin AC)
Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yg dihasilkan oleh
pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber
tenaga dalam proses pengelasan .
b.Mesin las arus searah ( Mesin DC )
Arus listrik yg digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah .
arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah
Dynamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel,atau alat
penggerakyg lain .
c.Mesin las ganda (Mesin AC-DC )
Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus serah AC-DC lebih fleksibel
karena mempunyai semua kemampuan yg dimiliki masing-masing mesin las DC atau
mesin AC.

5. Gerinda tangan
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong atau pun mengerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
tertentu.

8
6. Bor tangan
Fungsi bor adalah untuk melubangi kayu,besi atau beton/tembok.

7. Mistar siku
Mistar adalah alat ukur mistar yang terbuat dari baja namun membentuk sudut siku.

8. Pengores
Fungsi pengores adalah untuk membuat garis,khususnya penandaan garis pada
permukaan logam benda kerja.

9. Penitik
Adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.

Bahan-bahan las :
1. Elektroda
Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh l apisan flux, yang berfungsi
sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari kontaminasi udara
sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk membentuk terak las yang juga
berfungsi melindungi cairan las dari udara sekelilingnya. Lapisan elektrode ini
merupakan campuran kimia yang komposisisnya sesuai dengan kebutuhan
pengelasan. Menurut AWS (American Welding Society ) elektrode
diklasifikasikan dengan huruf E dan diikuti empat atau lima digit sebagai berikut
E xxxx (x) . Dua digit yang pertama at au tiga digit menunjukan kuat tarik hasil
las tiga digit menunjukan kuat tarik lebih dari 100.000 psi sedangkan dua digit
menunjukan kuat tarik hasil lasan kurang dari 100.000 psi.
Sebagai contoh elektrode E 6013 mempunyai kuat tarik 60.000 psi ( 42 Kg/mm2
). Sedangkan angka digit ketiga atau keempat bagi yang kuat tariknya lebih besar
100.000 psi ( 70 Kg/mm2 ) digit selanjutnya menujukan posisi pengelasan,
apabila angkanya 1 berarti untuk segala posisi.pengelasan, angka 2 berarti las
datar atau horizonta l dan angka 3

9
menunjukan untuk pengelasan datar saja. Digit yang terakhir menunjukan
jenis dari campuran kimia dari lapisan elektrode .

2. Mata gerinda
3. Mata bor
4. Cat besi
5. Thinner
6. Dempul besi Keselamatan Kerja Las dan Pelindung Diri K3 Beserta Fungsinya

Alat Keselamatan Kerja Las


Alat keselamatan kerja las – Proses pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang
mempunyai banyak resiko atau bahaya. Karena saat proses pengelasan berlangsung, maka
bahaya seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul. Oleh
karena itu jika kita tidak memakai alat keselamatan las, maka akan membahayakan
keselamatan kita saat bekerja.

10
Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena itu jika Anda
sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung diri.
Baik itu untuk pengelasan listrik SMAW, GMAW, GTAW, SAW atau las gas seperti
OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib. Jika kita memakai alat keselamatan
sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan adalah helm las atau
topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan baju kerja. Untuk
Anda yang masih belum mengetahui macam macam peralatan atau pakaian kerja las dan
fungsinya, berikut ini kami sajikan untuk Anda.

Alat Pelindung Diri K3 Las OAW dan Listrik Beserta Fungsinya:


Pakaian Kerja Las atau Apron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron
lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang,
hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
Sarung Tangan Las atau welding gloves
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan
sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi
kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari
proses pengelasan.
Sepatu las atau safety shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat
dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari
bahaya sengatan listrik.
Helm Las atau Topeng las
Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari
percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari

11
bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang
berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan
pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu
juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan
cahaya yang lebih terang.

Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena
asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan
kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan.
Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat
pernafasan kita.
Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tidak
akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan yang biasanya
sudah tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh karena itu mari kita
budayakan etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur kerja.

12
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 NAMA KEGIATAN


“Pembuatan Pintu Terali Tersanjung”

3.2 WAKTU KEGIATAN


Nama bengkel : Cv. Tunas Usaha Mandiri
Tanggal mulai : Senin,15 Juli 2019
Tanggal selesai : Jumat,20 Juli 2019

3.3 GAMBAR RANCANGAN

13
3.4 GAMBAR KERJA

3.4 ALAT DAN BAHAN


3.4.1. Alat
1. Mesin las.
2. Gerinda tangan.
3. Bor tangan
4. Pengores
5. Penitik
6. Tang penjepit
7. Sikat kawat

14
3.4.1. bahan
No Nama Bahan Jumlah Satuan

1 Elektroda 20 Kg

2 Mata bor 4mm 2 Buah

3 Mata gerinda asah ( 1 Buah


Grinding wheel)
4 Mata gerinda potong 10 Buah
5 besi 40×40 4 Batang
6 besi 20×40 4 Batang

7 Besi 40×60 50 Batang


8 Cat dasar merah 1 Kaleng
"kansai"
9 Cat Putih 1 Kaleng

10 Bensin 2 Liter

11 Dempul 1 Kaleng

3.5. Langkah kerja


Pertama potong besi holo 40*40 sepanjang 400 cm sebanyak 4 batang
dan setelah itu potong besi 40×60 sebanyak 5 batang dengan ukuran Tinggi
158 cm. Lalu potong besi 20×40 dengan panjang ukuran 90,3 cm sebanyak
50 batang.
Tahap Kedua: setelah semuanya dipotong sesuai dengan ukurannya
masing - masing, kemudian mulai membuat rangka luar dan rangka dalam
menggunakan besi (40×60 & 40×40) dipotong dalam bentuk siku. Setelah
rangka luar dan dalam tadi terbentuk mulai di Las agar tidak berubah posisi.
Langkah berikutnya merangkai isi dalam (besi 20×40) dengan masing -

15
masing jarak (6,6 cm).Selanjutnya mulailah lakukan pengelasan keseluruhan
mulai dari rangka luar, dalam, dan isi dalamnya. Langkah terakhir mulai
memasang untuk rodanya menggunakan roda ukuran (8) dengan jarak 230
cm.
Ketiga yaitu langkah vinising, pertama gerindalah pagar minimalis
yang sudah jadi menggunakan mata gerinda asah (Grinding Wheel)..setelah
itu dempul setiap sudut terali yang belum rapi,biarkan hingga kering,setela
kering amplas lah dempulan tadi hingga halus dan rapi.terakhir mengecat
dasar pagar minimalis warna merah (agar tidak cepat karat) lalu timbal
dengan warna putih. .selesai

3.6. keselamatan kerja las


Proses pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai banyak resiko atau
bahaya. Karena saat proses pengelasan berlangsung, maka bahaya seperti asap, cahaya
pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul. Oleh karena itu jika kita tidak memakai
alat keselamatan las, maka akan membahayakan keselamatan kita saat bekerja.
Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena itu jika Anda
sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung diri.
Baik itu untuk pengelasan listrik SMAW, GMAW, GTAW, SAW atau las gas seperti
OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib. Jika kita memakai alat keselamatan
sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan adalah helm las atau
topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety

dan baju kerja. Untuk Anda yang masih belum mengetahui macam macam peralatan atau
pakaian kerja las dan fungsinya, berikut ini kami sajikan untuk Anda.

Alat Pelindung Diri K3 Las OAW dan Listrik Beserta Fungsinya:

16
Pakaian Kerja Las atau Apron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron
lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang,
hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
Sarung Tangan Las atau welding gloves
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan
sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi
kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari
proses pengelasan.
Sepatu las atau safety shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat
dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari
bahaya sengatan listrik.

Helm Las atau Topeng las


Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari
percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari
bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang

17
berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan
pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu
juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan
cahaya yang lebih terang.

Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena
asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan
kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan.
Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat
pernafasan kita.
Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tidak
akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan yang biasanya
sudah tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh karena itu mari kita
budayakan etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur kerj.

BAB IV
TEMUAN

4.1 Temuan Praktek

1. Alur tidak rata dan masih berlubang

18
2. Sulit dalam menentukan sudut yg tepat pada awal mengelas sampai
akhir mengelas.

3. Hasil las tidak sama dalam membuat alur-alur las karena sudutya
berubah-ubah.
4. Saat benda kerja sudah di las untuk membuat alur, pergerakan elektroda
tidak boleh terlalu cepat dan terlalu lambat disesuaikan dengan irama
pernapasan . 5.Rigi-rigi las tidak teratur dan tidak lurus .
6. Benda kerja berlubang di sebabkan oleh arus terlalu besar dan terlalu
lambat dalam pengelasan .
7. Terlalu banyak menggunakan elektroda pada saat mengerjakan jobs
8. Busur elektroda sering melekat ke benda kerja disebabkan oleh busur
elektroda terlalu dekat dengan benda kerja .
9. Tidak bisa menyelesaikan jobsheet dengan cepat karena pada waktu
percobaan masih belum mendapatkan hasil las yg bagus .

4.2 Manfaat yg diperoleh


Manfaat yg kami terima selama melaksanakan prakerin di Bengkel Pengelasan Citra
Canovy antara lain sebagai berikut :
1. Mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja .
2. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan bertanggung jawab .
3. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas .
4. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yg diperoleh
disekolah .

19
5. Dapat membandingkan kemampuan yg diperoleh di sekolah dengan yg dibutuhkan
di dunia kerja .

Pengembangan di masyarakat
Selama kami melaksanakan PRAKERIN di Bengkel Pengelasan Citra Canovy
,banyak sekali pengalaman yg kami dapat . mungkin dari pengalaman tersebut
bias mendorong dan membantu kami agar lebih giat dan semangat dalam bekerja
. sehingga kami bisa menjadi orang yg berguna dalam masyarakat .

BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Setelah mengadakan dan melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN)
akhirnya penyusun mengetahui yg sebenarnya atas hasil yg di peroleh dari sekolah .
serta memperoleh pengetahuan tentang teori-teori, praktek dan bahan-bahan yg
belum pernah di pelajari di sekolah .
Disamping itu juga penyusun dapat mengetahui bagaimana rasanya bekerja
di industri . dengan hal tersebut, penyusun menjadi dewasa dan lebuh menghormati
kerja keras orang tua . karena mencari nafkah untuk keluarga memanglah tidak
mudah, butuh banyak pengorbanan .

20
4.2. SARAN
Dalam melakukan kerja praktek kita harus teliti da sabar, tidak tergesa-gesa
dalam bekerja, tidak bersenda gurau dan selalu berhati-hati dalam bekerja, serta
selalu memakai alat-alat keselamatan kerja yg sudah disiapkan .
Dengan segala kerendahan hati penyususn mencoba memberanikan diri unyuk
mengemukakan saran-saran yg mudah-mudahan menjadi bahan pertimbangan bagi
pihak yg bersangutan, dengan harapan saran-saran ini dapat bermanfaat untuk
perbakan di masa yg akan datang .

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai