DISUSUN OLEH :
NAMA : Muhammad Asta Barayona
NIS : 0019371943
KELAS : XII – Teknik Pengelasan
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk
berbagai proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan
penyambungannya , konstruksi bangunan baja, dan konstruksi permesinan yg
memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi manufaktur . teknologi
pengelasan termasuk yg paling banyak digunakan karena memiliki beberapa
keuntungan seperti bangunan dan mesin yg dibuat dengan teknik pengelasan
menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya . kualitas dari hasil
pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan
sebelum pelaksanaan pengelasan . Pengelasan adalah suatu proses penyambungan
logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat
juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yg ditimbulkan oleh gaya tarik menarik
antara atom. Definisi las berdasarkan DIN ( Deutche Industrie Normen ) adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yg dilaksanakan dalam
2
keadaan lumer atau cair. Secara umum penjelasan dapat didefinisikan sebagai
penyambungan dari beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas .
1.2 Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Pengelasan adalah sebagai
berikut :
1. Siswa memiliki keterampilan .
2. Siswa mampu menggunakan alat kerja dengan baik dan benar
3. Siswa mampu melakukan pekerjaan sesuai lembar ker
4. Siswa dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
1.3 Manfaat
Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Pengelasan adalah sebagai
berikut :
1. Melatih PRAKERIN mampu melaksanakan kegiatan pengelasan, sehingga
terampil terampil melaksanakannya .
2. Memberi bekal PRAKERIN Tentang kegiatan pengelasan sehingga mampu
menerapkannya pada dunia industry .
3. Memberi bekal PRAKERIN pengelasan sehingga saat menjadi tenaga
pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik .
4. Melatih kemampuan PRAKERIN mampu mengoperasikan mesin las busur
listrik
3
BAB II
LANDASAN
4
Gerinda tangan digunakan untuk membantu dalam proses pengelasan khususnya
dalam pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lapis
berikutnya .
5
2. Posisi Horizotnal
Untuk pengelasan fillet joint posisi horizontal, pergerakan melingkar
direkomendasikan . untuk pengelasan butt joint , gerakan maju mundur dan sedikit
menekan dinding benda kerja .
3. Posisi Vertikal
4. Posisi diatas kepala
6
a. arus 1 mA hanya akan menimbulkan kejutan yg kecil saja dan tidak
membahayakan .
b. arus 5 mA akan memberikan stimulasi yg cukup tinggi pada otot dan
menimbulkan rasa sakit .
c. arus 10 mA akan menyebabkan rasa sakit yg hebat .
d. arus 20 mA akan menyebabkan terjadi nya pengerutan pada otot sehingga orang
yg terkena tidak dapat melepaskan dirinya tanpa bantuan orang lain.
e. arus 50 mA sangat berbahaya bagi tubuh
f. arus 100 mA dapat mengakibatkan kematian
7
palu las digunakan untuk membersihkan terak yg terjadi akibat proses
pemotongan dan pengelasan dengan cara memukul atau menggores teraknya . palu
las sebaiknya tidak digunakan untuk memukul benda-benda keras, karena akan
mengakibatkan kerusakan pada bentuk ujung-ujung palu sehingga palu tidak bisa
berfungsi sebagaimana mestinya .
3. Tang penjepit
Untuk menjepit/memindahkan benda-benda yg panas yg memperoleh panas dari
hasil pemotongan dan pengelasan .
4. Mesin las
Adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan
nyala busur listrik yg diarahkan ke permukaan logam yg akan di sambung .
a.Mesin las arus bolak-balik ( Mesin AC)
Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yg dihasilkan oleh
pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber
tenaga dalam proses pengelasan .
b.Mesin las arus searah ( Mesin DC )
Arus listrik yg digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah .
arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah
Dynamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel,atau alat
penggerakyg lain .
c.Mesin las ganda (Mesin AC-DC )
Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus serah AC-DC lebih fleksibel
karena mempunyai semua kemampuan yg dimiliki masing-masing mesin las DC atau
mesin AC.
5. Gerinda tangan
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong atau pun mengerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
tertentu.
8
6. Bor tangan
Fungsi bor adalah untuk melubangi kayu,besi atau beton/tembok.
7. Mistar siku
Mistar adalah alat ukur mistar yang terbuat dari baja namun membentuk sudut siku.
8. Pengores
Fungsi pengores adalah untuk membuat garis,khususnya penandaan garis pada
permukaan logam benda kerja.
9. Penitik
Adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
Bahan-bahan las :
1. Elektroda
Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh l apisan flux, yang berfungsi
sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari kontaminasi udara
sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk membentuk terak las yang juga
berfungsi melindungi cairan las dari udara sekelilingnya. Lapisan elektrode ini
merupakan campuran kimia yang komposisisnya sesuai dengan kebutuhan
pengelasan. Menurut AWS (American Welding Society ) elektrode
diklasifikasikan dengan huruf E dan diikuti empat atau lima digit sebagai berikut
E xxxx (x) . Dua digit yang pertama at au tiga digit menunjukan kuat tarik hasil
las tiga digit menunjukan kuat tarik lebih dari 100.000 psi sedangkan dua digit
menunjukan kuat tarik hasil lasan kurang dari 100.000 psi.
Sebagai contoh elektrode E 6013 mempunyai kuat tarik 60.000 psi ( 42 Kg/mm2
). Sedangkan angka digit ketiga atau keempat bagi yang kuat tariknya lebih besar
100.000 psi ( 70 Kg/mm2 ) digit selanjutnya menujukan posisi pengelasan,
apabila angkanya 1 berarti untuk segala posisi.pengelasan, angka 2 berarti las
datar atau horizonta l dan angka 3
9
menunjukan untuk pengelasan datar saja. Digit yang terakhir menunjukan
jenis dari campuran kimia dari lapisan elektrode .
2. Mata gerinda
3. Mata bor
4. Cat besi
5. Thinner
6. Dempul besi Keselamatan Kerja Las dan Pelindung Diri K3 Beserta Fungsinya
10
Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena itu jika Anda
sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung diri.
Baik itu untuk pengelasan listrik SMAW, GMAW, GTAW, SAW atau las gas seperti
OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib. Jika kita memakai alat keselamatan
sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan adalah helm las atau
topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan baju kerja. Untuk
Anda yang masih belum mengetahui macam macam peralatan atau pakaian kerja las dan
fungsinya, berikut ini kami sajikan untuk Anda.
11
bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang
berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan
pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu
juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan
cahaya yang lebih terang.
Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena
asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan
kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan.
Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat
pernafasan kita.
Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tidak
akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan yang biasanya
sudah tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh karena itu mari kita
budayakan etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur kerja.
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
3.4 GAMBAR KERJA
14
3.4.1. bahan
No Nama Bahan Jumlah Satuan
1 Elektroda 20 Kg
10 Bensin 2 Liter
11 Dempul 1 Kaleng
15
masing jarak (6,6 cm).Selanjutnya mulailah lakukan pengelasan keseluruhan
mulai dari rangka luar, dalam, dan isi dalamnya. Langkah terakhir mulai
memasang untuk rodanya menggunakan roda ukuran (8) dengan jarak 230
cm.
Ketiga yaitu langkah vinising, pertama gerindalah pagar minimalis
yang sudah jadi menggunakan mata gerinda asah (Grinding Wheel)..setelah
itu dempul setiap sudut terali yang belum rapi,biarkan hingga kering,setela
kering amplas lah dempulan tadi hingga halus dan rapi.terakhir mengecat
dasar pagar minimalis warna merah (agar tidak cepat karat) lalu timbal
dengan warna putih. .selesai
dan baju kerja. Untuk Anda yang masih belum mengetahui macam macam peralatan atau
pakaian kerja las dan fungsinya, berikut ini kami sajikan untuk Anda.
16
Pakaian Kerja Las atau Apron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron
lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang,
hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
Sarung Tangan Las atau welding gloves
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan
sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi
kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari
proses pengelasan.
Sepatu las atau safety shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat
dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari
bahaya sengatan listrik.
17
berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan
pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu
juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan
cahaya yang lebih terang.
Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena
asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan
kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan.
Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat
pernafasan kita.
Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tidak
akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan yang biasanya
sudah tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh karena itu mari kita
budayakan etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur kerj.
BAB IV
TEMUAN
18
2. Sulit dalam menentukan sudut yg tepat pada awal mengelas sampai
akhir mengelas.
3. Hasil las tidak sama dalam membuat alur-alur las karena sudutya
berubah-ubah.
4. Saat benda kerja sudah di las untuk membuat alur, pergerakan elektroda
tidak boleh terlalu cepat dan terlalu lambat disesuaikan dengan irama
pernapasan . 5.Rigi-rigi las tidak teratur dan tidak lurus .
6. Benda kerja berlubang di sebabkan oleh arus terlalu besar dan terlalu
lambat dalam pengelasan .
7. Terlalu banyak menggunakan elektroda pada saat mengerjakan jobs
8. Busur elektroda sering melekat ke benda kerja disebabkan oleh busur
elektroda terlalu dekat dengan benda kerja .
9. Tidak bisa menyelesaikan jobsheet dengan cepat karena pada waktu
percobaan masih belum mendapatkan hasil las yg bagus .
19
5. Dapat membandingkan kemampuan yg diperoleh di sekolah dengan yg dibutuhkan
di dunia kerja .
Pengembangan di masyarakat
Selama kami melaksanakan PRAKERIN di Bengkel Pengelasan Citra Canovy
,banyak sekali pengalaman yg kami dapat . mungkin dari pengalaman tersebut
bias mendorong dan membantu kami agar lebih giat dan semangat dalam bekerja
. sehingga kami bisa menjadi orang yg berguna dalam masyarakat .
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Setelah mengadakan dan melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN)
akhirnya penyusun mengetahui yg sebenarnya atas hasil yg di peroleh dari sekolah .
serta memperoleh pengetahuan tentang teori-teori, praktek dan bahan-bahan yg
belum pernah di pelajari di sekolah .
Disamping itu juga penyusun dapat mengetahui bagaimana rasanya bekerja
di industri . dengan hal tersebut, penyusun menjadi dewasa dan lebuh menghormati
kerja keras orang tua . karena mencari nafkah untuk keluarga memanglah tidak
mudah, butuh banyak pengorbanan .
20
4.2. SARAN
Dalam melakukan kerja praktek kita harus teliti da sabar, tidak tergesa-gesa
dalam bekerja, tidak bersenda gurau dan selalu berhati-hati dalam bekerja, serta
selalu memakai alat-alat keselamatan kerja yg sudah disiapkan .
Dengan segala kerendahan hati penyususn mencoba memberanikan diri unyuk
mengemukakan saran-saran yg mudah-mudahan menjadi bahan pertimbangan bagi
pihak yg bersangutan, dengan harapan saran-saran ini dapat bermanfaat untuk
perbakan di masa yg akan datang .
21
22
23