KELOMPOK 1:
Maria Abisag Elsepha (17/411776/EK/21426)
Raihan Aziz (17/411789/EK/21439)
Sutrisno Raharjo Hadi Atmaja (17/411798/EK/21448)
Khusus bagi Wajib Pajak Badan dikenakan tarif 25 persen namun, dilakukan
pengecualian bagi UMKM yang memiliki omzet dibawah Rp 4,8 miliar. UMKM memperoleh
insentif pemotongan tarif pajak penghasilan (PPh) sebesar 50 persen dari tarif normal wajib
pajak (WP) badan sehingga tarif yang dikenakan sebesar 0,5 persen.
Kesimpulan
Perbedaan sistem pajak yang diterapkan pada dua negara terjadi karena adanya
perbedaan tujuan peraturan pajak dan budaya. Penerapan tarif tetap sebesar 20 persen di
Estonia untuk pajak penghasilan pribadi maupun badan memiliki dampak yang baik bagi
perekonomian Estonia karena mampu meningkatkan produktivitas masyarakatnya. Sedangkan
Indonesia memberlakukan tarif pajak progresif karena memiliki tujuan untuk mengurangi
kesenjangan sosial antar penduduknya. Penerapan tarif pajak progresif di Indonesia cenderung
rumit dibandingkan tarif pajak tetap di Estonia, sehingga menyebabkan tingkat kepatuhan
masyarakat dalam membayar pajak di Estonia lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Referensi
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124721-SK-Fis%20011%202008%20Ram%20K-
Kebijakan%20penerapan-Analisis.pdf
Hartono, Sony. Adakah yang Salah dengan Tarif PPh Orang Pribadi di Indonesia?
https://www.kompasiana.com/sonyhart/5bc75c1faeebe155a10556a2/adakah-yang-salah-
dengan-tarif-pph-orang-pribadi-di-indonesia?page=all (diakses 24 Agustus 2019)
Maulida, Rani. Jenis Tarif Pajak Yang Perlu Anda Ketahui. https://www.online-
pajak.com/tarif-pajak (diakses 26 Agustus 2019)