439 908 1 PB PDF
439 908 1 PB PDF
111 - 123
110-122
ISSN print: 2549-3345, ISSN online: 2549-3353
DOAJ: http://doaj.org/toc/2549-3353
Google scholar: https://scholar.google.co.id
Sinta: sinta.ristekdikti.go.id
Tersedia online di https://ejournal.unisayogya.ac.id
Abstract: Posyandu elderly is a Community Center in the health care effort. The
purpose of the research is to analyze the factors of gender, education,
employment, family support, and distance support cadres of posyandu service
quality towards the utilization of posyandu elderly health centers in the region
North of Cilacap II. The type of research that used cross sectional observational
approach to know the factors associated with utilization of posyandu elderly. Data
analysis using statistical tests of correlation Pearson Product Moment on CI 95%.
Statistical tests provide results significantly to gender p 0.182, job=0106, support
family p = 0.481, support cadres p=0.443, quality posyandu p=0.558.
PENDAHULUAN
Memperhatikan Peraturan masalahan yang sangat mendasar pada
Menteri Kesehatan Republik Indonesia lanjut usia adalah masalah kesehatan
Nomor 25 Tahun 2016 tentang akibat proses degeneratif, hal ini
Rencana Aksi Nasional Kesehatan ditunjukkan oleh data pola penyakit
Lanjut Usia Tahun 2016-2019, bahwa pada lanjut usia.
pemerintah berkewajiban untuk men- Usia lanjut atau lanjut usia
jamin ketersediaan fasilitas pelayanan adalah seseorang yang berusia 60
kesehatan dan memfasilitasi pengem- tahun atau lebih, yang secara fisik
bangan kelompok lanjut usia serta terlihat berbeda dengan kelompok
berupaya melakukan pemeliharaan ke- umur lainnya (Depkes RI, 2003).
sehatan bagi lanjut usia bertujuan Menurut rumusan WHO, batasan
untuk menjaga agar para lanjut usia lanjut usia adalah usia pertengahan
tetap sehat, mandiri dan produktif (middle age) yaitu antara usia 45-59
secara sosial dan ekonomi. tahun, lanjut usia (elderly) yaitu antara
Hasil sensus penduduk tahun usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old)
2010 menunjukkan bahwa Indonesia yaitu antara usia 75-90 tahun, usia
termasuk lima besar negara dengan sangat tua (very old) yaitu di atas usia
jumlah penduduk lanjut usia terbanyak 90 tahun.
di dunia, yang mencapai 18,1 juta jiwa Posyandu lansia adalah pos
atau 7,6% dari total penduduk. Badan pelayanan terpadu untuk masyarakat
Pusat Statistik (2013) memproyeksi- usia lanjut di suatu wilayah tertentu
kan, jumlah penduduk lanjut usia yang sudah disepakati, yang digerak-
diperkirakan akan meningkat menjadi kan oleh masyarakat dimana mereka
27,1 juta jiwa pada tahun 2020, bisa mendapatkan pelayanan kesehat-
menjadi 33,7 juta jiwa pada tahun an. Posyandu lansia merupakan pe-
2025 dan 48,2 juta jiwa tahun 2035. ngembangan dari kebijakan pe-
Perhatian pemerintah terhadap merintah melalui pelayanan kesehatan
keberadaan lanjut usia ini cukup besar bagi lansia yang penyelenggaraan-nya
salah satunya di bidang kesehatan, melalui program puskesmas dan dalam
Undang-Undang Nomor 36 Tahun penyelenggaraannya melibatkan peran
2009 tentang Kesehatan menyebutkan serta para lansia, keluarga, tokoh
bahwa upaya untuk meningkatkan dan masyarakat dan organisasi sosial
memelihara kesehatan masyarakat di- (Depkes RI, 2003).
laksanakan berdasarkan prinsip non Posyandu Lansia adalah suatu
diskriminatif, partisipatif dan ber- wadah pelayanan bagi usia lanjut di
kelanjutan. masyarakat, dimana proses pem-
Untuk mewujudkan hal terse- bentukan dan pelaksanaannya di-
but pemerintah berkewajiban untuk lakukan oleh masyarakat bersama
menjamin ketersediaan fasilitas pe- Lembaga Swadaya Masyarakat
layanan kesehatan dan memfasilitasi (LSM), lintas sektor pemerintah dan
pengembangan kelompok lanjut usia. non-pemerintah, swasta, organisasi
Makin bertambah usia, makin besar sosial, dengan menitik beratkan pe-
kemungkinan seseorang mengalami layanan pada upaya promotif dan
permasalahan fisik, jiwa, spiritual, preventif (Notoatmodjo, 2007).
ekonomi dan sosial. Salah satu per- Berdasarkan Riset Kesehatan
112 Journal of Health Studies, Vol. 2, No. 1 Maret 2018, Hal. 110-122
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di ngetahui faktor-faktor yang ber-
Posyandu Lansia wilayah kerja hubungan dengan pemanfaatan
Puskesmas Cilacap Utara II. Populasi Posyandu Lansia di wilayah kerja
dalam penelitian ini adalah seluruh Puskesmas Cilacap Utara II. Variabel
kelompok lanjut usia di Wilayah Kerja dalam penelitian ini terdiri dari
Puskesmas Cilacap Utara II. Teknik variabel dependen (variabel terikat)
pengambilan sampel dengan teknik pemanfaatan Posyandu Lansia,
purposive sampling. sedangkan variabel independen
Data dikumpulkan melalui (variabel bebas) yaitu karakteristik
pengumpulan data primer yaitu demografi (umur), struktur sosial
melalui kuesioner yang diberikan (pendidikan, pekerjaan), faktor penun-
peneliti dan wawancara langsung un- jang pelaksana (kualitas pelayanan
tuk mengetahui faktor-faktor yang posyandu, jarak, kualitas pelayanan
berhubungan dengan pemanfaatan bidan, dukungan keluarga, dukungan
Posyandu Lansia di wilayah kerja kader).
Puskesmas Cilacap Utara II. Data Uji statistik yang digunakan
sekunder adalah data yang diperoleh adalah uji korelasi Pearson Product
dari catatan dan laporan kader untuk Moment pada tingkat kepercayaan
mengetahui jumlah kelompok lanjut 95% dengan menggunakan program
usia yang ada di wilayah kerja komputer (SPSS), dimana taraf
Puskesmas Cilacap Utara II. signifikan sebesar 0,05, sehingga bila
Jenis penelitian yaitu obser- ditemukan hasil analisis statistik
vasional dengan pendekatan cross p<0,05 maka variabel dinyatakan
sectional. Penelitian ini merupakan berhubungan secara signifikan.
(explanatory research) untuk me-
Tabel 10. Hasil Analisis Bivariat Tentang Hubungan Variabel Bebas dengan
Pemanfaatan Posyandu Lansia
Koefisien Signifikansi
Variabel
Korelasi
Jenis Kelamin 0,182 0,001
Pendidikan 0,225 0,084
Pekerjaan 0,106 0,001
Jarak 0,164 0,210
Dukungan 0,481 0,001
Keluarga
Dukungan Kader 0,443 0,001
Kualitas Posyandu 0,558 0,001