METODE PENELITIAN
pendekatan kuantitatif, karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis
untuk menguji teori – teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel.
Variabel ini diukur sehingga data yang terdiri dari angka – angka dapat dianalisis
penelitian kausalitas karena tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
jumlah variabel independen lebih dari satu (Sugiyono dalam Nugroho, 2017).
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu dua variabel X dan satu
faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa
34
faktor lain (Noor, 2011). Sementara variabel X atau biasa disebut dengan
r1
Variabel X1 :
Kepuasan Kerja
R Variabel Y :
Variabel X2 : Turnover Intention
Komitmen Organisasi
r2
konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator)
dari suatu konsep/variabel (Noor, 2011). Merujuk pada variabel dalam penelitian
35
III.3.1. Turnover Intention
organisasi lain dengan tujuan mencari alternatif pekerjaan yang lebih baik.
dapat mempengaruhi niatnya untuk berhenti dari pekerjaan yang saat ini
dijalani.
digunakan skala yang disusun berdasarkan indikator – indikator perilaku yang ada
di atas. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala turnover intention, maka
36
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat turnover intention seorang karyawan.
Seberapa besar pekerjaan yang saat ini dijalani memberi karyawan tugas yang
tanggungjawab.
b. Gaji/Upah
Berapa besar imbalan finansial yang diterima karyawan dan seberapa besar
c. Kesempatan promosi
organisasi.
37
d. Pengawasan.
e. Rekan kerja
Penilaian karyawan tentang seberapa besar rekan kerja tampil secara teknis
digunakan skala yang disusun berdasarkan indikator – indikator perilaku yang ada
di atas. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala kepuasan kerja, maka
organisasi yang membuat individu merasa loyal dan bersedia berkontribusi penuh
38
b. Keterlibatan, yaitu kesediaan karyawan untuk berusaha sebaik mungkin demi
yang ada di atas. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala komitmen
ada pada karyawan. Sebaliknya semakin rendah skor yang di peroleh, maka
III.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
III.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
39
ini adalah dengan teknik Simple Random Sampling. Dimana Simple Random
Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono, 2010).
skala untuk memperoleh data, yaitu skala kepuasan kerja, komitmen organisasi,
dan skala turnover intention. Ketiga skala tersebut dirancang secara mandiri oleh
peneliti dengan menggunakan model skala likert, model skala likert digunakan
karena mudah digunakan dan dipahami oleh responden dengan rentan pilihan
jawaban sangat setuju hingga sangat tidak setuju, reliabilitas yang relatif tinggi
Variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem – aitem
tersebut terdiri dari beberapa aitem – aitem yang bersifat favourable dan
40
atau memihak pada obyek sikap. Sedangkan pernyataan yang bersifat
memihak pada obyek sikap. Setiap aitem disediakan tempat pilihan jawaban,
kemudian subyek diminta untuk memilih salah satu jawaban dari lima pilihan
mempunyai nilai tersendiri. Dalam hal penentuan skor menggunakan skala likert
Validitas alat ukur pada dasarnya adalah suatu indeks yang menunjukkan
alat ukur tersebut benar – benar mengukur apa yang seharusnya diukur
(Noor,2012). Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi (content validity), karena validitas isi menunjukkan sejauh mana isi instrument
yang merupakan seperangkat soal – soal apabila dilihat dari segi isinya memang
41
mengukur apa yang seharusnya diukur. Peneliti menggunakan validitas isi karena
dilakukan juga uji internal daya diskriminasi aitem. Indeks diskriminasi aitem ini
dicari dengan mengkorelasikan aitem dengan skor total untuk mengetahui daya
beda setiap aitem, konsistensi tiap aitem dengan menggunakan rumus Product
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)
Rxy =
√{𝑁(∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2 }{𝑁(∑𝑦 2 ) − (∑𝑦)2 }
Keterangan :
Rxy : Koefisien korelasi aitem
∑x : Jumlah nilai tiap aitem
∑y : Jumlah nilai total
∑xy : Jumlah perkalian antara nilai aitem dan nilai total
∑x2 : Jumlah kuadrat nilai tiap aitem
∑y2 : Jumlah kuadrat nilai total
N : Jumlah subyek yang diteliti
aitem – total, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Aitem yang
memiliki harga rix ≤ 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki
Validitas suatu aitem dapat dilihat pada hasil output IBM statistical
Program for Social Science (SPSS) for windows versi 20. Validitas masing –
masing aitem pernyataan dapat dilihat dari nilai Corrected Item – Total
42
III.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Noor, 2012). Hal ini
dilakukan berdasarkan data dari alat ukur tersebut yaitu dengan menggunakan
teknik ini digunakan untuk menunjukkan seberapa baiknya aitem dalam suatu
kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Suatu aitem pengukuran
dikatakan reliabel jika memiliki nilai konsistensi alpha (α) ≥ 0,60 (Noor, 2012).
𝑘 ∑𝑆𝑖
𝑟=( )[1 − ]
𝑘−1 𝑆𝑡
Keterangan :
r : Koefisien reliabilitas yang dicari
k : Jumlah aitem
∑Si : Jumlah varians skor tiap – tiap aitem
St : Varians total
43
III.7. Analaisis Data
uji asumsi yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah ; (1) uji normalitas
sebaran, (2) uji heteroskedastisitas, (3) uji otokorelasi, dan (4) uji
multikolinieritas, Berikut empat analisis data uji asumsi tersebut sebagai berikut ;
nilai dari variabel – variabel yang diteliti telah mengikuti kenormalan distribusi
sebaran variabel dan untuk mengetahui distribusi frekuensi normal atau tidak.
Smirnov, dengan kaidah apabila nilai p ≥ 0,05 maka distribusi data bersifat
normal, sebaliknya apabila nilai p ≤ 0,05 maka distribusi data bersifat tidak
nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar VIF
penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari
44
III.7.1.3. Uji Autokorelasi
pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun
waktu. Uji otokorelasi dilakukan untuk mendeteksi apakah data random atau
tidak. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.
Apabila nilai koefisien menunjukkan 1,65 < DW < 2,35 maka tidak terjadi
pada metode grafis scatterplot pancaran data bersifat acak dan tidak membentuk
suatu pola tertentu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians error
parsial menggunakan statistic F dalam table Anova dengan taraf signifikansi 5%.
statistic F < 0,05 maka artinya secara bersama – sama variabel independen
45
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan
apabila dalam pengujian parsial menunjukkan p-value < 0,05 dapat dikatakan
dependen. Adapun model matematis dalam regresi linier berganda sebagai berikut
𝑌 = 𝛽 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝑒
Keterangan ;
Y = variabel Dependen (Turnover Intention)
X1 = Variabel Independen (Kepuasan Kerja)
X2 = Variabel Independen (Komitmen Organisasi)
𝛽 = Koefisien Regresi
𝑒 = Error
46