Anda di halaman 1dari 9

Makalah Seminar Tugas Akhir

ANALISIS KONSUMSI DAYA PADA GERBONG KERETA API


PENUMPANG KELAS EKSEKUTIF, BISNIS, DAN EKONOMI
(DI DEPO GERBONG KERETA API INDONESIA)
Muhammad Rizal Arfianto1, Ir.Tedjo Sukmadi, M.T2, Ir.Bambang Winardi, M.T2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstrak— Kereta api merupakan alat transportasi kualitas SDM yang berkompeten di bidangnya dan sistem
masal yang umumnya terdiri dari lokomotif, rangkaian pemeliharaan/perawatan kereta gerbong yang terjadwal
gerbong penumpang, dan gerbong pembangkit. PT.KAI dengan baik, termasuk didalamnya meliputi pemeliharaan dan
memiliki kode penamaan di setiap gerbongnya, yaitu: K1 penanggulangan gangguan AC kereta, perawatan lampu-
untuk gerbong penumpang kelas eksekutif, K2 untuk lampu beserta peralatan penunjang kenyamanan lainnya
gerbong penumpang kelas bisnis, K3 untuk gerbong seperti TV LCD dan kipas angin, PT Kereta Api Indonesia
penumpang kelas ekonomi. Kelistrikan didalam gerbong membentuk Divisi Pemeliharaan Sarana, dalam hal ini adalah
penumpang disuplay oleh gerbong pembangkit dengan kode Dipo Kereta-Gerbong yang dimiliki oleh setiap Daerah
penamaan, yaitu: KM untuk kelas eksekutif, KMP2 untuk Operasi ( DAOP ) yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
kelas bisnis, dan KMP3 untuk kelas ekonomi. Berdasarkan informasi yang didapat dari PT.KAI,
Penelitian dilakukan pada kereta rute Semarang- persilangan lintasan trek jalur Semarang – Jakarta sampai saat
Jakarta, yaitu: KA Argo Muria kelas eksekutif, KA Fajar ini hanya dapat dilalui untuk kereta api dengan maksimal
atau Senja Utama kelas bisnis, dan KA Tawang Jaya kelas jumlah rangkaian sebanyak 15 gerbong termasuk lokomotif,
ekonomi untuk mengetahui beban maksimum gerbong selain mempertimbangkan faktor panjang peron stasiun di
penumpang, beban puncak maksimum, beban rata-rata sepanjang trayek itu. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini
harian, dan faktor kapasitas genset kereta pembangkit. ialah merujuk dari pembangunan infrastruktur PT.KAI, yaitu:
Beban maksimum terhitung K1 Argo Muria adalah pembangunan double track disepanjang lintas pantai utara
141,37kW, K2 Fajar dan Senja Utama adalah 20,74kW, dan sepanjang Jakarta - Surabaya, perpanjangan peron stasiun –
K3 Tawang Jaya adalah 9,7kW. Setelah dilakukan stasiun besar, dan memperpanjang titik persilangan kereta api.
pengukuran, didapatkan beban maksimum terukur untuk Atas dasar kondisi diatas, maka tujuan dari penulisan tugas
K1 91,135kW, K2 7,71kW, dan K3 5,9kW. Beban rata-rata akhir ini adalah menganalisa konsumsi daya pada gerbong
harian kelas eksekutif 54,49kW, kelas bisnis 3,96kW, dan kereta api sehingga kelak gerbong kereta pembangkit
kelas ekonomi 4,76kW. Kapasitas dan persentase konsumsi dirangkai dengan gerbong penumpang dalam jumlah yang
daya maksimum kereta terhadap gerbong pembangkit untuk lebih maksimal. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika terjadi
KM 500kVA sebesar 29,8%, KMP2 150kVA sebesar 7,34%, lonjakan penumpang luar biasa.
dan KMP3 50kVA sebesar 18,75%.
B. Batasan Masalah
Kata kunci – konsumsi daya, faktor kapasitas, mesin diesel, Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka
gerbong penumpang, kapasitas generator, batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
faktor daya 1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui beban rata-rata
dan maksimum harian dari satu rangkaian kereta api,
I. PENDAHULUAN kemudian dilakukan penghitungan beban maksimum
agar dapat diketahui penambahan jumlah gerbong.
A. Latar Belakang 2. Pengukuran beban kelistrikan pada gerbong dihitung
Persaingan antar moda transportasi yang semakin ketat, komponen baru, karena baru saja perawatan 6 bulanan
tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang dan dilakukan penggantian komponen-komponen beban
diberikan kepada pelanggan pengguna jasa transportasi. kelistrikan di gerbong.
Masing-masing perusahaan transportasi akan berlomba-lomba 3. Untuk pengukuran langsung kapasitas maksimal dari
untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk memperoleh generator tidak bisa dilakukan karena keterbatasan
pelanggan dan pangsa pasar yang lebih luas. Tingkat beban sesungguhnya sehingga kapasitas maksimum
kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama yang menjadi generator hanya dapat diketahui melalui perhitungan.
tolak ukur keberhasilan setiap perusahaan, tak terkecuali oleh
PT. Kereta Api Indonesia. C. Tujuan Penelitian
Untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
kereta biasanya dilakukan dengan jadwal bulanan, 3 bulanan,
dan semesteran. Hal ini tentunya harus ditopang dengan

[1]
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP
[2]
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP
1. Melakukan penelitian dan penghitungan tentang total memotong medan magnet yang ada di generator dan
konsumsi daya yang harus ditanggung oleh gerbong menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik) tegangan.
kereta pembangkit. Mesin diesel menggunakan bahan bakar minyak diesel
2. Melakukan penelitian dan penghitungan tentang total dengan kecepatan tinggi, bekerja dengan prinsip pembakaran
daya yang disediakan dalam kereta pembangkit. kompresi dan menggunakan dua langkah atau empat langkah
3. Melakukan pengukuran beban harian kereta kelas putaran dalam operasi.
eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula
4. Untuk mengetahui jumlah penambahan rangkaian (Prime Mover):
gerbong kereta api jurusan tertentu saat diperlukan untuk 1. Desain dan instalasi sederhana
mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang. 2. Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana
5. Untuk mengetahui faktor kapasitas dan persentase 3. Waktu pembebanan relatif singkat
pemakaian genset terhadap konsumsi daya sesuai Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula
dengan jumlah beban yang ditanggung apabila dilakukan (Prime Mover):
peremajaan generator di gerbong pembangkit. 1. Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan
getaran serta kompresi yang tinggi.
II. LANDASAN TEORI 2. Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu
sekitar 200 bar.
A. Generator[5] 3. Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan
mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.
elektromagnetik. Generator memperoleh energi mekanis dari 4. Konsumsi bahan bakar menggunakan minyak yang
penggerak awal (prime mover). Generator arus bolak-balik relatif lebih mahal dibandingkan pembangkit listrik yang
(AC) dikenal dengan sebutan alternator. menggunakan bahan bakar jenis lain seperti gas dan
Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, batubara.
yang biasanya menggunakan generator arus sinkron
(alternator) pada pembangkitan. Kontruksi generator AC Sistem starting adalah proses untuk menghidupkan atau
adalah sebagai berikut: menjalankan mesin diesel. Sistem starting ini dibagi menjadi
1. Rangka Stator 3 macam, yaitu:
Terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah 1. Sistem Start Manual
dari bagian-bagian generator yang lain. Dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif
2. Stator kecil yaitu <30 PK. Start manual ini menggunakan
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros
lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia.
terjadinya GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi. 2. Sistem Start Elektrik
3. Rotor Dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini, yaitu <500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC
terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitannya yang dengan suplai listrik dari baterai atau accu 12 atau 24
dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat. volt untuk menstart diesel.
4. Cincin geser 3. Sistem Start Kompresi
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang Dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu >500
dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan
ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. tinggi untuk start dari mesin diesel.
5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah C. Sistem Pendukung Genset[4]
yang dipakai sebagai sumber arus. Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi Genset
memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan
Generator AC bekerja dengan prinsip induksi baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-
elektromagnetik. Generator AC terdiri dari stator yang sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemen 1. Sistem Pelumasan
berputar dan terdiri dari belitan-belitan medan. Pada generator Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang
AC jangkarnya diam sedangkan medan utamanya berputar bergerak dan untuk membuang panas maka semua
dan lilitan jangkarnya dihubungkan dengan dua cincin geser. bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder
diberi minyak pelumas berupa minyak.
B. Mesin Diesel[2] 2. Sistem Bahan Bakar
Mesin diesel adalah motor bakar yang berfungsi untuk Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran
menghasikan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder,
memutar rotor generator sehingga putaran rotor tersebut akan bahan bakar yang digunakan oleh genset ialah solar.
3. Sistem Pendinginan
Sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan Definisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan
bakar yang diberikan pada mesin diubah menjadi tenaga antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif yang dapat
mekanik sedangkan sebagian tersisa sebagai panas. dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini :
Panas tersebut diserap oleh bahan pendingin yang ada
pada dinding-dinding bagian tabung silinder dan
didinginkan dengan air.

D. Baterai dan Battery Charger[5]


Alat yang memiliki sumber energi kimia yang dapat
menghasilkan energi listrik disebut dengan electric cell (sel
listrik). Ketika beberapa sel listrik yang terdiri dari elektoda
dan elektrolit dihubungkan secara elektrik akan menjadi Gambar 2.1 Hubungan Segitiga Daya
baterai. Ketika elektoda dihubungkan dengan suatu konduktor
akan terjadi pergerakan arus dalam elektrolit tersebut. Battery III. KELISTRIKAN GERBONG KERETA
charger mendapat suplai listrik dari sumber PLN atau dari
generator itu sendiri, berfungsi untuk mengisi energi listrik ke Penelitian dilakukan sesuai pada gambar 3.1, dengan
accu atau baterai sebesar 12 atau 24V yang digunakan untuk alur penelitian sebagai berikut:
menstart genset, maka battery charger harus dapat mengisi
accu atau baterai sampai kapasitas tersebut.

E. Segitiga Daya[6]
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan
usaha, yaitu perkalian antara arus dan tegangan. Dalam sistem
tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan
untuk melakukan kerja atau usaha. Daya dinyatakan dalam P,
Tegangan dinyatakan dalam V dan Arus dinyatakan dalam I,
sehingga besarnya daya dinyatakan :
1. Daya Nyata (P)
Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan
untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau
peralatan lainnya, dinyatakan dalam satuan Watt.
Line to netral / 1 fasa
P = V x I x Cosφ ...................................(2.1)
Line to line/ 3 fasa
P = √3 x V x I x Cosφ ..................................(2.2)
2. Daya Semu (S)
Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu
penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan Gambar 3.1 Diagram alur penelitian
hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui
penghantar, dengan satuan volt ampere (VA).
A. Bahan dan Perlengkapan
1. Bahan Analisa
Line to netral/ 1 fasa
Bahan yang digunakan dalam analisa ini adalah:
S=VxI ....................................(2.3)
a. Data pengukuran beban pada gerbong kelas Eksekutif,
Line to line/ 3 fasa
Bisnis, dan Ekonomi di PT. Kereta Api Indonesia.
S = √3 x V x I ....................................(2.4)
b. Data total beban pada gerbong penumpang yang disuplai
3. Daya Reaktif (Q)
generator diesel kereta pembangkit.
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang
c. Data kapasitas generator diesel kereta pembangkit.
masuk pada penghantar dengan daya aktif pada
d. Data peralatan kelistrikan pada gerbong penumpang.
penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk
daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil 2. Perlengkapan Pendukung
kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi Perlengkapan pendukung yang digunakan adalah sebagai
oleh faktor daya. berikut:
Line to netral/ 1 fasa a. Alat ukur yaitu Cos θ meter, Tang Ampere, Multimeter
Q = V x I x Sinφ ..................................(2.5) b. Perangkat keras (Hardware) yaitu seperangkat komputer
Line to line/ 3 fasa (Personal Computer), Kalkulator
Q = √3 x V x I x Sinφ ..................................(2.6) c. Perangkat lunak (Software) yaitu Microsoft Office Word
dan Microsoft Office Excel.
d. Printer untuk mencetak hasil analisa.
B. Pembagian Kelas Gerbong Penumpang Gerbong penumpang pada kelas Eksekutif, Bisnis, dan
Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian kereta api Ekonomi sama-sama menggunakan lampu TL dalam
kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi dengan rute Semarang- sistem penerangannya. Lampu TL yang digunakan ialah
Jakarta PP. dengan daya 20 W dan 40 W. Khusus untuk kereta api
1. KA Argo Muria (K1) kelas eksekutif terdapat lampu baca 3 watt dan lampu
Gerbong kelas eksekutif atau K1 adalah gerbong bagasi 14 watt.
angkutan penumpang yang menggunakan sistem 3. Televisi atau LCD
pendingin ruangan. Televisi pada gerbong penumpang hanya dipasang
2. KA Fajar dan Senja Utama (K2) didalam gerbong jenis K1 atau kelas eksekutif yang
Gerbong kelas bisnis atau K2 adalah gerbong angkutan diletakkan pada ujung-ujung dinding gerbong
penumpang yang tidak memiliki sistem pendingin penumpang dibagian depan dan bagian belakang, dengan
ruangan (AC). Sebagai gantinya pada gerbong konsumsi daya 100W.
penumpang ini menggunakan kipas angin (Ceiling Fan). 4. Kipas Angin
3. KA Tawang Jaya (K3) Kipas angin hanya digunakan pada gerbong K2 dan K3,
Gerbong kelas ekonomi atau K3 adalah gerbong yang berfungsi sebagai penyegar udara ruangan didalam
angkutan penumpang yang sama seperti gerbong gerbong. Jenis kipas angin didalam gerbong penumpang
penumpang kelas bisnis, gerbong penumpang ini yaitu:
menggunakan kipas angin Box Fan. a. Ceiling Fan
4. Gerbong Kereta Makan (KM) Digunakan pada kereta kelas bisnis K2, berjumlah 8
Gerbong kereta makan adalah gerbong restorasi khusus buah disetiap gerbongnya dengan konsumsi daya 45W.
untuk kelas eksekutif, gerbong ini menggunakan sistem b. Box Fan
pendingin udara. Digunakan pada kereta kelas ekonomi atau K3,
5. Gerbong Kereta Makan dan Pembangkit berjumlah 8 buah setiap gerbongnya dengan konsumsi
Gerbong kereta makan dan pembangkit adalah gerbong daya 41W.
yang berisi ruang makan/restorasi dan ruangan untuk c. Exhaust Fan
generator diesel. Gerbong kereta makan dan pembangkit Exhaust fan didalam gerbong menggunakan konsumsi
ini digunakan dalam rangkaian kereta api kelas bisnis daya sebesar 18W.
(K2) dan kelas ekonomi (K3). 5. Lampu Semboyan
Tabel 3.1 Pembagian Kode Gerbong Lampu semboyan adalah lampu yang digunakan sebagai
Kode Keterangan tanda-tanda saat kereta berjalan dan ada 2 jenis yaitu
K1 Gerbong kelas Eksekutif
berwarna hijau dan merah. Total lampu disebuah
KM1 Gerbong Makan kelas Eksekutif
K2 Gerbong kelas Bisnis gerbong adalah 4 buah lampu hijau dan 6 buah lampu
KM2 Gerbong Makan kelas Bisnis merah. Lampu yang digunakan adalah lampu pijar
K3 Gerbong kelas Ekonomi dengan daya 14 watt.
KM3 Gerbong Makan kelas Ekonomi
KMP Gerbong Kereta Makan + Pembangkit
KP Gerbong Pembangkit Listrik
BP Gerbong Bagasi dan Pembangkit
KW Gerbong Wisata
Gambar 3.2 Lampu Semboyan
C. Komponen Beban Gerbong Penumpang 6. Stop Kontak
Dalam suatu gerbong penumpang, terdapat instalasi Stop kontak kereta K1 atau kelas eksekutif, yang
listrik gerbong yang menyerupai instalasi rumah. Komponen disediakan berupa stop kontak double di tiap 2 bangku
atau bahan yang sering dipasang pada gerbong penumpang penumpang, sehingga total stop kontak didalam gerbong
antara lain kipas angin (Exhaust Fan, Box Fan, dan Ceiling penumpang berjumlah 50 buah. Sedangkan pada kereta
Fan), lampu penerangan (lampu lorong, lampu bordes, lampu K2 atau kelas bisnis, disediakan berupa stop kontak
toilet, lampu baca), lampu semboyan, stop kontak, televisi, single di tiap 2 bangku penumpangnya, berjumlah 32
dan pendingin ruangan (AC). Khusus pendingin ruangan, dan stop kontak disetiap gerbong penumpangnya.
televisi terdapat pada gerbong K1, sedangkan kipas angin
terdapat pada gerbong K2 dan K3. Untuk stop kontak hanya
dipasang ada gerbong K1 dan K2.
1. Pendingin Ruangan (AC) Gambar 3.3 Stop Kontak Double K1
Pendingin ruangan hanya digunakan untuk kelas D. Sistem Kelistrikan Pada Gerbong Penumpang
eksekutif dengan tegangan 3 fasa 380V dan berjumlah 2 Sistem kelistrikan pada gerbong penumpang PT.KAI
unit disetiap gerbongnya. 1 unit AC terdiri dari 2 buah berasal dari generator diesel sebagai catu daya utama.
kompresor 2,2kW, 1 buah kondensor 0,75kW, dan 1 Generator diesel pada rangkaian kereta api diletakkan pada
buah evaporator 2kW. gerbong pembangkit sebagai catu daya utama rangkaian
2. Lampu Penerangan kereta api. Pada kereta kelas eksekutif, kereta pembangkit
diletakkan dirangkaian paling belakang. Kereta kelas 2. KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis
eksekutif membutuhkan generator diesel yang cukup besar Rangkaian KA Fajar dan Senja Utama memiliki 1 buah
dikarenakan menanggung beban yang besar dari instalasi lokomotif, 8 buah gerbong K2, dan 1 buah KMP2.
pendingin ruangan disetiap gerbongnya. Untuk kelas bisnis
dan ekonomi umumnya kereta pembangkit disatukan dengan
ruangan restorasi karena kebutuhan daya rangkaian kereta Gambar 3.9 Konfigurasi Rangkaian Kelas Eksekutif
kelas bisnis dan ekonomi ini tidak terlalu besar. 3. KA Tawang Jaya kelas ekonomi
Gerbong pembangkit listrik dihubungkan dengan Rangkaian KA Tawang Jaya memiliki 1 buah lokomotif,
gerbong penumpang lainnya menggunakan Junction Box, 10 buah gerbong K3, dan 1 buah KMP3.
memiliki 4 warna yaitu merah (R), kuning (S), biru (T), dan
hitam (netral). Junction Box ini berjumlah 4 buah tiap Gambar 3.10 Konfigurasi Rangkaian Kelas Eksekutif
gerbongnya berfungsi menyalurkan arus ke gerbong-gerbong
kereta untuk menyalakan pendingin ruangan, TV, stop kontak, IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS
exhaust fan, kipas angin, sistem penerangan, dan lampu
semboyan. A. Perhitungan Kebutuhan Beban Maksimum
1. Kebutuhan Maksimum Gerbong K1
Tabel 4.1 Kebutuhan Maksimum KA1 Argo Muria
Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus
Beban
Volt cosφ Beban Watt W VA Ampere
Lampu TL 20W 220 0,42 30 unit 20 600 1428,57 6,493
Lampu Bagasi 220 0,42 28 unit 40 392 933,33 4,242
Gambar 3.4 Junction Box K2 Lampu Baca 220 0,8 50 unit 45 150 187,5 0,852
Exhaust Fan 220 0,8 2 unit 18 36 45 0,204
AC 380 0,6 2 unit 7150 14300 23830 36,205
Televisi/LCD 220 0,75 2 unit 100 200 266,66 1,212
Lampu Semboyan 220 1 10 unit 14 140 140 0,636
Stop Kontak 220 0,8 50 unit 2112 2640 12
Total Terpasang 17930 29471,1 61,844

2. Kebutuhan Maksimum Gerbong K2


Tabel 4.2 Kebutuhan Maksimum KA2 Fajar dan Senja Utama
Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus
Beban
Volt cosφ Beban Watt W VA Ampere
Lampu TL 20W 220 0,42 4 unit 20 80 190,47 0,865
Gambar 3.5 Blok Diagram Kelistrikan Gerbong Kelas Eksekutif Lampu TL 40W 220 0,42 9 unit 40 360 857,14 3,896
Ceiling Fan 220 0,8 8 unit 45 360 450 2,045
Exhaust Fan 220 0,8 6 unit 18 108 135 0,613
Lampu Semboyan 220 1 10 unit 14 140 140 0,636
Stop Kontak 220 0,8 32 unit 1408 1760 8
Total Terpasang 2456 3532,61 16,055

3. Kebutuhan Maksimum Gerbong K3


Tabel 4.3 Kebutuhan Maksimum KA3 Tawang Jaya
Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus
Beban
Volt cosφ Beban Watt W VA Ampere
Lampu TL 20W 220 0,42 4 unit 20 80 190,47 0,865
Gambar 3.6 Blok Diagram Kelistrikan Gerbong Kelas Bisnis Lampu TL 40W 220 0,42 5 unit 40 200 476,19 2,164
Box Fan 220 0,8 8 unit 41 328 410 1,863
Exhaust Fan 220 0,8 6 unit 18 108 135 0,613
Lampu Semboyan 220 1 10 unit 14 140 140 0,636
Total Terpasang 856 1351,6 6,141

4. Kebutuhan Maksimum Gerbong KM


Tabel 4.4 Kebutuhan Maksimum KM
Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus
Beban
Volt cosφ Beban Watt W VA Ampere
Lampu TL 20W 220 0,42 3 unit 20 60 142,85 0,649
Lampu TL 40W 220 0,42 11 unit 40 440 1047,62 4,761
Gambar 3.7 Blok Diagram Kelistrikan Gerbong Kelas Ekonomi Televisi/LCD 220 0,75 1 unit 100 100 133,33 0,606
Dispenser 220 0,6 2 unit 250 500 833,33 3,787
Kulkas 220 0,87 2 unit 115 230 264,36 1,201
E. Konfigurasi Rangkaian Kereta Api Exhaust Fan
AC
220
380
0,8
0,6
5 unit
2 unit
18
7150
90
14300
112,5
23830
0,511
36,205
Pada penelitian ini, rangkaian kereta yang diukur adalah Lampu Semboyan 220 1 10 unit 14 140 140 0,636
Total Terpasang 15860 26504 48,356
KA Argo Muria dengan pembangkit BP untuk kelas
eksekutif, KA Fajar dan Senja Utama dengan pembangkit
5. Kebutuhan Maksimum Gerbong KMP
KMP2 untuk kelas bisnis, dan KA Tawang Jaya dengan Tabel 4.5 Kebutuhan Maksimum KMP
pembangkit KMP3 untuk kelas ekonomi. Konfigurasi Beban
Teg PF Jumlah Daya Daya Total Arus
Volt cosφ Beban Watt W VA Ampere
rangkaian kereta sebagai berikut: Lampu TL 20W 220 0,42 15 unit 20 300 714,28 3,246
Kulkas 220 0,87 1 unit 115 115 132,18 0,6
1. KA Argo Muria kelas eksekutif Dispenser 220 0,6 1 unit 250 250 416,66 1,893
Exhaust Fan 220 0,8 5 unit 18 90 112,5 0,511
Rangkaian KA Argo Muria memiliki 1 buah lokomotif, Box Fan 220 0,8 6 unit 41 246 307,5 1,397
7 buah gerbong K1, 1 buah KM, dan 1 buah BP. Lampu Semboyan 220 1
Total Terpasang
10 unit 14 140
1141
140
1823,12
0,636
8,283

Gambar 3.8 Konfigurasi Rangkaian Kelas Eksekutif


B. Kapasitas Genset Fcapacity 
Beban rata - rata

119,397 kVA
 0,24
1. Genset BP 500KVA (Mercedez Benz OM444LA) Kapasitas maksimum 500 kVA
Daya Genset (kVA) 500 kVA 2. Kelas Bisnis KA Fajar dan Senja Utama
I n Genset    0,75968 kA  759,68 A
3  VL-L 3  380 V Ptotal = (jumlah gerbong x total daya K2)+total daya
2. Genset KMP2 150KVA (Deutz DWL120) KMP2
Daya Genset (kVA) 150 kVA = (8 x 2,45kW) + 1,14kW = 20,74kW
I n Genset    0,2279 kA  227,9 A
3  VL-L 3  380 V Stotal = (8 x 3,53kVA) + 1,823kVA = 30,06kVA
3. Genset KMP3 50KVA (Yanmar 4TNV106-GGE) Itotal = (8 x 16,05 A) + 8,283 A = 136,683 A
Daya Genset (kVA) 50 kVA
I n Genset    0,7596 kA  75,96 A P 20,74
3  VL-L 3  380 V Cos     0,69
S 30,06
Tabel 4.7 Total Beban Terukur yang disuplai oleh gerbong KMP2
C. Analisis Data Pengukuran Fajar Utama/Senja Utama: SMG-JKT (08.00-15.40), JKT-SMG (19.20-04.00)
Jam Arus terukur (Ampere) per tanggal Rata2/jam Beban
1. Kelas Eksekutif KA Argo Muria 15/9/12 16/9/12 17/9/12 18/9/12 19/9/12 (A) (KW)
01.00 0 14,2 14,35 14,45 14,6 11,52 5,231
Ptotal = (jumlah gerbong x total daya K1)+total daya KM 02.00 0 14,85 14,7 15,25 14,58 11,876 5,393
03.00 0 14,45 14,45 14,45 14,45 11,56 5,249
= (7 x 17,93kW) + 15,86kW = 141,37kW 04.00 0 4,8 4,8 4,8 4,8 3,84 1,743
05.00 0 0 0 0 0 0 0
Stotal = (7 x 29,47kVA) + 26,5kVA = 232,79kVA 06.00 0 0 0 0 0 0 0
07.00 0 0 0 0 0 0 0
Itotal = (7 x 61,84 A) + 48,35 A = 481,23 A 08.00
09.00
9,12
9,24
9,12
9,35
9,12
9,23
9,12
9,14
9,12
9,2
9,12
9,232
4,141
4,192
P 141,37 10.00 10,03 9,32 9,56 9,25 9,24 9,48 4,305
Cos     0,61 11.00 9,42 9,2 9,88 9,25 9,18 9,386 4,262
S 232,79 12.00
13.00
9,47
9,5
9,47
10,04
9,73
9,58
9,3
9,75
9,45
9,64
9,484
9,702
4,306
4,405
Tabel 4.6 Total Beban Terukur yang disuplai oleh gerbong BP 14.00
15.00
9,15
9,26
9,87
9,57
9,34
9,22
10,02
9,24
10,03
9,36
9,682
9,33
4,396
4,237
Argo Muria JKT-SMG (07.30-14.30), SMG-JKT (16.00-23.00)
16.00 0 0 0 0 0 0 0
Jam Arus terukur (Ampere) per tanggal Rata2/jam Beban 17.00 0 0 0 0 0 0 0
8/9/12 9/9/12 10/9/12 11/9/12 12/9/12 (Ampere) (KW) 18.00 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 2,179
01.00 2 2 2 2 2 2 0,802 19.00 14,45 14,45 14,45 14,45 14,45 14,45 6,562
02.00 0 0 0 0 0 0 0 20.00 14,7 14,58 14,5 15,6 14,7 14,816 6,728
03.00 0 0 0 0 0 0 0 21.00 15,2 14,5 15,44 15,23 15,5 15,174 6,89
04.00 0 0 0 0 0 0 0 22.00 15,26 15,4 15,75 14,4 14,75 15,112 6,862
05.00 0 0 0 0 0 0 0 23.00 16,5 16,75 16,42 16,48 16,5 16,53 7,506
06.00 0 0 0 0 0 0 0 24.00 14,4 14,5 14,5 14,4 14,5 14,46 6,566
07.00 193 193 191 190 191 191,6 76,923 Arus
16,5 16,75 16,42 16,48 16,5
08.00 190 193 192 192 191 191,6 76,923 terbesar
09.00 191 192 192 191 192 191,6 76,923 Beban
10.00 192 193 191 191 190 191,4 76,842 Puncak 7,493 7,606 7,456 7,484 7,493
11.00 192 192 191 192 190 191,4 76,842 KW
12.00 193 191 193 191 191 191,8 77,003 Rata-rata arus dan beban setiap hari 8,731 3,965
13.00 191 192 192 190 190 191 76,682
14.00 189 189 189 189 189 189 75,879
15.00 0 0 0 0 0 0 0
16.00 190 191 190 190 192 190,6 76,521
17.00 214 198 190 191 193 197,2 79,171
18.00 223 221 222 223 221 222 89,128
19.00 225 225 227 225 221 224,6 90,171
20.00 224 227 223 226 223 224,6 90,171
21.00 226 215 221 224 227 222,6 89,368
22.00 222 216 222 220 223 220,6 88,565
23.00 225 214 224 221 220 220,8 88,646
24.00 3 3 3 3 3 3 1,204
Arus
226 227 227 226 227
terbesar
Beban
Puncak 90,733 91,135 91,135 90,733 91,135
KW
Rata-rata arus dan beban setiap hari 135,725 54,490
Gambar 4.2 Kurva Beban Harian Gerbong KMP2

Beban terukur rata-rata harian 4,022kW, arus terukur


maksimum sebesar 1,75A, dan arus terukur rata-rata harian
8,731A. Genset beroperasi selama 19 jam per hari, dengan
arus rata-rata 11,029A.
S = √3. V . In
= √3 . 380 . 11,029 = 7,528kVA
Faktor kapasitas genset KMP2 150kVA dengan beban
rata-rata sebesar 7,528kVA:
Gambar 4.1 Kurva Beban Harian Gerbong BP
Beban rata - rata 7,528 kVA
Fcapacity    0,05
Beban terukur rata-rata harian 54,49kW, arus maksimum Kapasitas maksimum 150 kVA
sebesar 227A, dan arus terukur rata-rata harian 135,725A. 3. Kelas Ekonomi KA Tawang Jaya
Genset beroperasi selama 18 jam per hari, dengan arus rata- Ptotal = (jumlah gerbong x total daya K3) + total daya
rata 181,411A. KMP3
S = 3. V . I = (10 x 856W) + 1141W = 9,701kW
= 3 . 380 . 181,411 = 119,397 kVA Stotal = (10 x 1351,66 VA) + 1823,12VA = 15,323 kVA
Faktor kapasitas genset BP 500kVA dengan beban rata- Itotal = (10 x 6,14 A) + 3,283 A = 69,683 A
rata sebesar 119,397kVA: P 9,701
Cos     0,63
S 15,323
Tabel 4.8 Total Beban Terukur yang disuplai oleh gerbong KMP3
Tawang Jaya SMG-JKT (19.00-03.30)
C = 1 ……………………..………(4.6)
Jam Arus terukur (Ampere) per tanggal Rata2/jam Beban 2. . f.X c
22/9/12 23/9/12 24/9/12 25/9/12 26/9/12 (A) (KW)
17.00 0 0 0 0 0 0 0 Keterangan:
18.00 14,15 14,15 14,15 14,15 14,15 14,15 5,867
19.00 14,25 14,25 14,25 14,25 14,25 14,25 5,908 Q1 = Daya reaktif sebelum dipasang kapasitor
20.00 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 5,887
21.00 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 5,887 Q2 = Daya reaktif sesudah dipasang kapasitor
22.00 14,2 14,25 14,25 14,2 14,2 14,22 5,896
23.00 14,25 14,2 14,2 14,25 14,25 14,23 5,900 Qc = Daya keluaran dari kapasitor.
24.00 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 5,887
01.00 14,2 14,25 14,2 14,2 14,2 14,21 5,892 Ө 1 = Sudut fasa semula
02.00 14,25 14,2 14,2 14,2 14,5 14,27 5,916
03.00 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 14,2 5,887 Ө 2 = Sudut fasa yang dikehendaki (cos-1 0,98=11,48°)
04.00 2,5 2,5 14,2 14,2 2,5 7,18 2,977
05.00 0 0 0 0 0 0 0 P = Daya aktif
Arus
terbesar
14,25 14,25 14,25 14,25 14,25 Xc = Reaktansi kapasitif
Beban
Puncak 5,908 5,908 5,908 5,908 5,908 C = Besar kapasitor yang akan dipasang
KW
Rata-rata arus dan beban setiap hari 11,485 4,762
Perhitungan :
1. Kelas Eksekutif (K1)
Beban maksimum kelas eksekutif adalah 91,135 kW
Q1 = 91,135 kW x tan 52,41° = 118,383 kVar
Q2 = 91,135 kW x tan 11,48° = 18,508 kVar
Qc = 118,383 – 18,508 = 99,875 kVar
Xc = 380 2 = 1,445 ohm
99,875  103
Gambar 4.3 Kurva Beban Harian Gerbong KMP3
Beban terukur rata-rata harian 4,762KW, arus terukur C = 1 = 2203,9 μF
maksimum sebesar 14,25A, dan arus terukur rata-rata harian 2  3,14  50  1,445
11,485A. Genset beroperasi selama 11 jam per hari, dengan 2. Kelas Bisnis (K2)
arus rata-rata 13,537A. Beban maksimum kelas eksekutif adalah 7,606 kW
S = √3. V . In Q1 = 7,606 kW x tan 46,36° = 7,975 kVar
= √3 . 380 . 13,537 = 8,933kVA Q2 = 7,606 kW x tan 11,48° = 1,544 kVar
Faktor kapasitas genset KMP3 50kVA dengan beban Qc = 7,975– 1,544 = 6,431 kVar
rata-rata sebesar 13,537A: Xc = 380 2 = 22,45 ohm
Fcapacity 
Beban rata - rata

8,933 kVA
 0,18 6,431  10 3
Kapasitas maksimum 50 kVA 1
C = = 141,86 μF
2  3,14  50  22,45
D. Perbaikan Faktor Daya 3. Kelas Ekonomi (K3)
Faktor daya total disetiap jenis kelas kereta penumpang Beban maksimum kelas eksekutif adalah 5,9 kW
didapatkan 0,61 untuk kelas eksekutif, 0,69 untuk kelas Q1 = 5,9 kW x tan 50,94° = 7,27 kVar
bisnis, dan 0,63 untuk kelas ekonomi. Pemakaian energi Q2 = 5,9 kW x tan 11,48° = 1,198 kVar
listrik dengan faktor daya rendah memiliki kerugian karena Qc = 7,27 – 1,198 = 6,072 kVar
dengan nilai daya reaktif (Q) yang cukup besar menyebabkan 380 2
kebutuhan daya semu (S) yang lebih besar untuk mencukupi Xc = = 23,78 ohm
6,072  10 3
kebutuhan daya aktif (P). Dengan kata lain untuk mencukupi
kebutuhan daya aktif yang sama, dibutuhkan penyediaan daya C = 1 = 133,92 μF
(S) yang lebih besar. Untuk mengurangi kerugian tersebut 2  3,14  50  23,78
maka diperlukan adanya perbaikan faktor daya hingga Agar lebih mudah dalam membandingkan daya reaktif
mendekati nilai idealnya yaitu faktor daya = 1, biasanya semula dan daya reaktif setelah faktor daya dijadikan 0,98
diperbaiki hingga mencapai 0,95-0,98. serta besar kapasitor yang harus dipasang, maka berikut ini
Untuk perhitungan digunakan: akan disajikan dalam bentuk tabel 4.27 dibawah ini.
Ө K1 = cos -1 0,61 = 52,41 ..........................(4.1) Tabel 4.9 Perbandingan Daya Reaktif Sebelum dan Sesudah Dipasang
Kapasitor
Ө K2 = cos -1 0,69 = 46,36 No Kelas Q1 Q2 QC Cos Cos C
Ө K3 = cos -1 0,63 = 50,94 Kereta (kVAr) (kVAr) (kVAr) Ө1 Ө2 (µF)
Dalam penulisan tugas akhir ini dikehendaki perbaikan 1 Eksekutif 118,383 15,508 99,875 0,61 0,98 2203,9
2 Bisnis 7,606 1,544 6,431 0,69 0,98 141,86
faktor daya sesudah dipasang kapasitor adalah 0,98, maka 3 Ekonomi 7,27 1,198 6,072 0,63 0,98 133,92
diperlukan perhitungan sebagai berikut:
Q1 = P.tan Ө 1 ………………………………(4.2) KA Argo Muria kelas eksekutif setelah faktor daya
Q2 = P.tan Ө ………………………………(4.3) diperbaiki dengan pemasangan kapasitor 2203,9 µF, maka
Q c = Q 1 – Q2 ………………………………(4.4) daya reaktif yang terbuang (Qc) yaitu 99,875 kVAr atau 84,36
2
Xc = V .……...………………………(4.5) %. KA Fajar dan Senja Utama kelas bisnis setelah faktor daya
Qc diperbaiki dengan pemasangan kapasitor 141,86 µF, maka
daya reaktif yang terbuang (Qc) yaitu 6,431 kVAr atau 84,55
%. KA Tawang Jaya kelas ekonomi setelah faktor daya DAFTAR PUSTAKA
diperbaiki dengan pemasangan kapasitor 133,92 µF, maka
daya reaktif yang terbuang (Qc) yaitu 6,072 kVAr atau [1]. F. W. Carter, 1922, RAILWAY ELECTRIC TRACTION,
83,52%. Edward Arnold & Co. London.
[2]. Gonen, Turan, Electric Power Distribution System
V. Kesimpulan Engineering, Mc Graw-Hill Book Co., Singapore, 1986
A. Kesimpulan [3]. Octo Pantas M. Gultom, 2009, Studi Sistem Instalasi
Dari hasil penelitian, pengujian dan analisis data, maka Penerangan Pada Kereta Api Penumpang Class
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Executive Aplikasi Pada PT. KAI (Kereta Api Indonesia)
1. Penelitian dilakukan dengan kereta api rute Semarang- [4]. Panitia PUIL, Persyaratan Umum Instalasi Kelistrikan
Jakarta yaitu KA Argo Muria untuk kelas Eksekutif, KA 2000 (PUIL 2000), Yayasan PUIL, Jakarta, 2000.
Fajar dan Senja Utama untuk kelas Bisnis, dan KA [5]. Peni Handayani, dkk, 2008, Teknik pemeliharaan dan
Tawang Jaya untuk kelas Ekonomi. Kebutuhan Perbaikan sistem Elektronika, Departemen Pendidikan
maksimum satu gerbong kelas eksekutif adalah Nasional, Jakarta.
17,93kW, kelas bisnis 2,456kW, untuk kelas ekonomi [6]. Sabto Budi Prasetyo, 2009, Studi Perancangan Instalasi
0,856kW, kereta restorasi kelas eksekutif (KM) Genset Gedung Baru PT. AT Indonesia, Indonesia.
15,86kW, dan kereta restorasi kelas bisnis serta [7]. Siswoyo, 2008, Teknik Listrik Industri, Departemen
ekonomi adalah 1,14kW. Pendidikan Nasional, Jakarta.
2. Arus nominal genset utama kelas eksekutif 500kVA [8]. Sulasno, Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga Listrik,
sebesar 759,68A dan genset cadangan 300kVA sebesar Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
455,8A. Untuk genset utama kereta kelas bisnis 150kVA 2001
sebesar 227,9A dan genset cadangan sebesar 75,96A. [9]. Yogo Prananto, 2011, Pemeliharaan dan
Sedangkan untuk genset utama kelas ekonomi 50kVA Penanggulangan Gangguan AC Kereta, Indonesia.
sebesar 75,96A dan genset cadangan 15kVA sebesar [10]. Zuhal, 1992, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
22,79A. Elektronika Daya, Jakarta.
3. Berdasarkan pengukuran untuk kelas eksekutif direntang [11]. http://id.wikipedia.org/wiki/Dipo_kereta
waktu 8-12 September 2012 didapatkan arus maksimum [12]. http://ncupndut.blogspot.com/2009/02/petunjuk-teknis-
sebesar 227A, rata-rata arus harian 135,72A, beban kereta-penumpang.html
maksimum sebesar 91,135kW, dan rata-rata beban [13]. http://rel-keretaapi.blogspot.com/2010/04/antara-
harian 54,49kW. Kelas bisnis dengan rentang kereta-vs-gerobak-gerbong.html
pengukuran 15-19 September 2012 didapatkan arus [14]. http://riandito.wordpress.com/
maksimum sebesar 16,75A, rata-rata arus harian 8,73A, [15]. http://perlengkapan-rangkaian-kereta-api.html
beban maksimum sebesar 7,716kW, dan rata-rata beban [16]. http://shidiqsetiadi.blogspot.com/laporan-prakerin-
harian 4,02kW. Kelas ekonomi dengan rentang ptkai.html
pengukuran 22-26 September 2012 didapatkan arus [17]. http://tentang-instalasi-kereta.blogspot.com/happy-
maksimum sebesar 14,25A, rata-rata arus harian 11,48A, happy-instalasi-kereta.html
beban maksimum sebesar 5,9kW, dan rata-rata beban [18]. http://www.energyefficiencyasia.org
harian 4,76kW. [19]. http://www.krl.co.id/index.php/Contacts/PT.-KAI-
4. Persentase pemakaian kapasitas genset terhadap beban Commuter-Jabodetabek.html.
puncak kelas eksekutif dengan genset 500kVA adalah [20]. http://www.wikipedia.com/index.php/Moda_Transportas
29,8%, kelas bisnis dengan genset 150kVA adalah i_Kereta_Api.html
7,34%, dan kelas ekonomi dengan genset 50kVA adalah
18,75%. BIODATA MAHASISWA
5. Untuk memperbaiki faktor daya gerbong kelas eksekutif M. Rizal Arfianto (L2F 309 022) lahir di
dari 0,61 menjadi 0,98 dibutuhkan kapasitor 2203,9 μF Prabumulih, 10 September 1987.
(99,875 kVar), faktor daya kelas bisnis dari 0,69 menjadi Mahasiswa Teknik Elektro Fakultas
0,98 dibutuhkan kapasitor 141,86 μF (6,431 kVar), dan Teknik Universitas Diponegoro, Semarang
kelas ekonomi dari 0,63 menjadi 0,98 dibutuhkan konsentrasi Teknik Tenaga Listrik.
kapasitor 133,92 μF (6,072 kVar).
Mengetahui / Mengesahkan :
B. Saran Pembimbing I Pembimbing II
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan genset di gerbong kereta pembangkit
hendaknya disesuaikan kapasitasnya dengan kebutuhan
beban pada rangkaian kereta api baik di kelas eksekutif, Ir. Tedjo Sukmadi, M.T. Ir. Bambang Winardi, M.Kom.
bisnis, maupun ekonomi. NIP. 196111171988031001 NIP. 196106161993031002

Anda mungkin juga menyukai