Anda di halaman 1dari 9

FILUM ANNELIDA

Yuliana S.1 dan Atun Nurjannah2

1) Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UHO


2) Asisten Pembimbing Praktikum Avertebrata Air FPIK UHO

ABSTRAK

Avertebrata atau inavertebrata adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk


hidup yang tidak memiliki tulang belakang baik yang berasal dari air laut maupun air
tawar. Salah satu filum yang masuk dalam avertebrata yakni filum annelida. Annelida
adalah filum yang tubuhnya memiliki segmen yang sangat baik dibagian luar maupun
bagian dalam dan seluruh pencernaan yang dimiliki annelida tersusun pada sumbu
anterior dan posterior. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup dan pembuluh
darah mengandung hemoglobin. Cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah hewan
lunak yang memiliki tubuh silindris, memilki segme yang jelas dan memiliki sedikit
rambut. Annelida memiliki kepala yang jelas namun tidak memiliki mata, tentakel,dan
parapodia. Cacing laut (Nereis sp.) adalah hewan lunak yang hidupnya diperairan.
Cacing laut memakan organisme avertebrata, alga, dan detritus. Cacing laut (Nereis sp.)
merupakan makanan alami yang baik bagi udang windu. Lintah (Hirudo sp.) memiliki
ruas-ruas yang sama sepanjang sumbu anterior dan posterior. Praktikum avertebrata air
pada filum cnidaria menggunakan alat-alat yaitu mistar, Kertas, Kater/pisau bedah,
Talang/baki, Alat tulis, Pinset, Kotak alat, Kamera, Lup. Sedangkan bahannya yakni
tisu digunakan untuk membersihkan meja selesai melakukan pembedahan pada
organisme. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yakni menyiapkan alat dan
bahan praktek. Setelah itu meletakkan organisme Cacing laut (Nereis sp.), Cacing tanah
(Lumbricus teresstris), dan Lintah (Hirudo sp.) dalam baki. Selanjutnya memindahkan
organisme di atas kertas laminating secara bergantian. Kemudian mengambil gambar
dari masing-masing organisme. Setelah itu mengamati morfologi dan antomi dari
masing-masing organisme. Setelah melakukan pembedahan pada organisme. Kemudian
menggambar bagian-bagian organisme yang diamati dan memberi keterangan dari
organisme yang diamati.

Kata kunci : Avertebrata, Annelida, Cacing laut (Nereis sp.), Cacing tanah (Lumbricus
terrestris) dan Lintah (Hirudo sp.).
I. PENDAHULUAN
Avertebrata atau inavertebrata adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk
hidup yang tidak memiliki tulang belakang baik yang berasal dari air laut maupun air
tawar. Salah satu filum yang masuk dalam avertebrata yakni filum annelida. Ciri-ciri
dari avertebrata selain tidak memilki tulang belakang, juga susunan sarafnya terletak
dibawah sistem pencernaan, hewan multiseluler atau hewan yang memilki banyak sel
ditubuhnya, memilki sistem ekskresi yang masih sederhana dan juga memilki tubuh
yang simetri bilateral dan radial.
Annelida adalah filum yang tubuhnya memiliki segmen yang sangat baik
dibagian luar maupun bagian dalam dan seluruh pncernaan yang dimiliki annelida
tersusun pada sumbu anterior dan posterior. Annelida memiliki sistem peredaran darah
tertutup dan pembuluh darah mengandung hemoglobin.
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah hewan lunak yang memiliki tubuh
silindris, memilki segme yang jelas dan memiliki sedikit rambut. Annelida memiliki
kepala yang jelas namun tidak memiliki mata, tentakel,dan parapodia.
Cacing laut (Nereis sp.) adalah hewan lunak yang hidupnya diperairan. Cacing
laut memakan organisme avertebrata, alga, dan detritus. Cacing laut (Nereis sp.)
merupakan makanan alami yang baik bagi udang windu. Cacing laut (Nereis sp.)
termaksud dalam kelas polychaeta yang memiliki banyak rambut dibagian kanan dan
kiri tubuhnya.
Lintah (Hirudo sp.) adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Lintah
merupakan cacing karnivora ataupun penghisap darah. Memiliki tubuh bulat
memanjang yang memipihdan mengecil. Lintah (Hirudo sp.) juga memiliki tubuh yang
beruas-ruas halus seperti cincin-cincin yang tersusun rapi di permukaan tubuhnya.
Tujuan dari praktikum ini yakni untuk mengetahui morfologi dan anatomi dari
filum Annelida melalui hasil pengamatan dari setiap organisme filum Annelida dan
akan menjadi tambahan wawasan untuk kedepannya.

II. MATERIAL DAN METODE


Praktikum filum Annelida dilaksanakan pada hari sabtu, 4 Mei 2019, pukul
07.00-09.00 WITA, bertempat di laboratorium Oseanografi, Sig dan Remote Sensing,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Praktikum avertebrata air pada filum Annelida menggunakan alat-alat yaitu
mistar yang berfungsi untuk mengukur panjang dan lebar organisme. Kertas laminating
digunakan untuk meletakkan organisme untuk di dokumentasi. Kater/pisau bedah
digunakan untuk membedah organisme. Talang/baki digunakan untuk meletakkan
organisme. Alat tulis digunakan untuk menulis. Pinset untuk membantu membedah
organisme. Kertas hvs digunakan untuk menggambar organisme yang diamati. Kotak
alat sebagai tempat menyimpan alat-alat praktek. Kamera digunakan untuk mengambil
dokumentasi organisme. Lup digunakan untuk melihat lebih jelas struktur anatomi dari
organisme. Sedangkan bahannya yakni tisu roll digunakan untuk membersihkan meja
selesai melakukan pembedahan pada organisme. Cacing laut (Nereis sp.), Cacing tanah
(Lumbricus teresstris), dan Lintah (Hirudo sp.) digunakan sebagai media pengamatan.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini yakni menyiapkan alat dan bahan
praktek. Setelah itu meletakkan organisme Cacing laut (Nereis sp.), Cacing tanah
(Lumbricus teresstris), dan Lintah (Hirudo sp.) dalam baki. Selanjutnya memindahkan
organisme di atas kertas laminating secara bergantian. Kemudian melakukan
pengamatan pada organisme yang telah diambil dari perairan. Kemudian mengambil
gambar dari masing-masing organisme. Kemudian menggambar bentuk organisme
secara morfologi dan antomi bagian-bagian organisme yang telah diidentifikasi dan
memberinya keterangan pada setiap organisme yang telah di amati. Selanjutnya
membuat laporan sementara yang ditandatangani oleh asisten pembimbing. Kemudian
membersihkan dan merapikan semua lat-alat yang praktek yang digunakan dan
membersihkan meja praktikum.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1
Keterangan :
1. Anus
2. Ruas
3. mulut
2

Gambar 1. Morfologi Cacing Tanah (Lumbricus terrestris)


(Sumber: Dok. Pribadi, 2019)

Cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah hewan lunak dan tidak memiliki
tulang belakang, memiliki tubuh yang silindris, segmennya sangat jelas, memiliki
sedikit rambut, memiliki kepala yang jelas tetapi tidak dilengkapi dengan mata,
memiliki tentakel dan parapodia, peka terhadap cahaya karena memiliki organ-organ
perasa di sepanjang tubuhnya, berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium.

1
1
2 Keterangan :
1. Anus
3 2. Osterium
3. Rambut
4
4. Septum
5. mulut
5

Gambar 2. Morfologi Cacing Laut (Nereis sp.)


(Sumber: Dok. Pribadi, 2019)

Cacing laut (Nereis sp.) masuk dalam kelas polychaeta yakni poly (banyak) dan
chaeton (rambut) berarti memiliki banyak rambut pada permukaan tubuhnya. Cacing
laut memiliki ukuran tubuh mikroskopis, pada umumnya berkisar antara 2-3 mm dan
dapat mencapai beberapa centimeter. Cacing laut tersebar diseluruh permukaan
perairan. Cacing laut ( Nereis sp.) memiliki beberapa bintik mata. Tubuh bagian depan
di sebut dada (thoraks) dan tubuh bagian belakang di sebut perut (abdomen). Pada setiap
segmen tubuh terdapat dua pasang podia (kaki). Cacing laut (Nereis sp.) memiliki
banyak rambut dibagian kanan dan kiri tubuhnya. Selain itu cacing laut juga memiliki
seta seperti kaki-kaki diseluru badannya.
1
1
2 Keterangan :
1. Kepala
3 2. Sel-sel air liur
3. Organ penyimpanan darah
4 4. Usus
5 5. Anus

Gambar 3. Morfologi lintah (Hirudo sp.)


(Sumber: Dok. Pribadi, 2019)

Lintah (Hirudo sp.) memiliki tubuh lunak berwarna coklat. Lintah (Hirudo sp.)
memiliki ruas-ruas yang sama sepanjang sumbu anterior dan posterior. Bagian posterior
terdapat anus. Lintah (Hirudo sp.) dapat mencapai 7 centimeter, memilki rectum,
intestine, salivary, dan mouth. Lintah (Hirudo sp.) Memiliki tubuh bulat memanjang
yang memipih dan mengecil. Lintah (Hirudo sp.) juga memiliki tubuh yang beruas-ruas
halus seperti cincin-cincin yang tersusun rapi di permukaan tubuhnya. Lintah (Hirudo
sp.) juga memiliki mulut yang terdapat gigi-gigi kecil, runcing, dan tajam yang
berfungsi sebagai alat penghisap.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa bentuk morfologi
dan anatomi dari cacing tanah (lumbricus terrestris) yakni memiliki tubuh yang
silindris, segmennya sangat jelas, memiliki sedikit rambut, memiliki kepala yang jelas
tetapi tidak dilengkapi dengan mata, memiliki tentakel dan parapodia, peka terhadap
cahaya karena memiliki organ-organ perasa di sepanjang tubuhnya. Cacing laut (nereis
sp.) memiliki banyak rambut dibagian kanan dan kiri tubuhnya. Selain itu cacing laut
juga memiliki seta seperti kaki-kaki diseluru badannya. Lintah (Hirudo sp.) Memiliki
tubuh bulat memanjang yang memipih dan mengecil. Lintah (Hirudo sp.) juga memiliki
tubuh yang beruas-ruas halus seperti cincin-cincin yang tersusun rapi di permukaan
tubuhnya. Lintah (Hirudo sp.) juga memiliki mulut yang terdapat gigi-gigi kecil,
runcing, dan tajam yang berfungsi sebagai alat penghisap.

Praktikan dalam mengikuti praktek seharusnya lebih menguasai materi penuntun


mengenai filum yang akan di praktekan agar dapat menguasai materi dan bisa
mengetahui morfologi dan anatomi dari organisme sehingga memudahkan praktikan
dalam mengamati organisme.

V. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga jurnal bisa
terselesaikan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen-dosen mata
kuliah avertebrata air karena sudah mengajar penulis dengan baik. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Kakak Atun Nurjannah karena sudah
mendampingi dalam praktek dan memberikan masukan-masukan agar penulis dapat
menyelesaikan jurnal ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman yang bersedia mencari bahan untuk praktikum ini sehingga
praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Putri.R.M.Sari, Nurjannah dan Kustiariyah T.2013. Sinergis Taurin Lintah Laut
(Discodoris Sp.) dan Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) Dalam Serbuk
Minuman Fungsional. JPHPI. Vol 16 (1).
Hidayat, N., Aminah, S., dan Lailatul, N.R.2018. Optimasi Protein dan Total Padatan
Terlarut Dalam Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus). Jurnal Teknologi
& Industri Hasil Pertanian.Vol( 23)1.
Erviani.A., Abdur Rahman Arif dan Nurfahmiatunnisa.2019. Analisis Rendemen dan
Skrining Fitokimia Ekstrak Cacing Laut Eunice siciliensis. Jurnal Ilmu Alam
dan Lingkungan.Vol 10 (1).
JURNAL PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR
FILUM ANNELIDA

OLEH :

NAMA : YULIANA SARI

STAMBUK : I1C1 18 036

KELOMPOK : VII (TUJUH)

ASISTEN PEMBIMBING : ATUN NURJANNAH

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

Anda mungkin juga menyukai