Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka


bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling
ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik
terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain :
udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan
abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari
untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup
lainnya.
Oleh karena itulah kami melakukan penelitian ini, untuk mengetahui apakah
pengaruh dari cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
bawang merah.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman bawang merah ?
2. Bagaimana perbedaan tanaman bawang merah yang terkena cahaya secara
lansun,tidak langsun dan tidak terkena cahaya matahari

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman bawang merah.
2. Untuk mengetahui perbedaan tanaman bawang merah yang terkena cahaya
lansung, tidak langsung dan tidak terkena cahaya
matahari.

D. MAMFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan di bidang biologi.


2. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
cahaya matahari tehadap pertumbuhan bawang merah.
3. Sebagai perkembangan informasi dalam teknologi pertanian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN CAHAYA
sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar
sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini
disebut pemantulan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang
elektromagnetik.Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar teratur atau pemantulan biasa .
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat cahaya mengenai
suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan
tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Pemantulan seperti ini disebut
pemantulan baur .

Manfaat cahaya matahari :


1. Sinar matahari menghasilkan vitamin D.
Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit. Ia mengubah simpanan
kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar
matahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D Sinar matahari mengurangi
kolesterol darah.Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D,
menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah
untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam
darah.
2. Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri.
Matahari dapat membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Hal itu berguna untuk
perawatan TBC, erysipelas, keracunan darah,peritonitis, pneumonia, mumps, asma
saluran pernapasan. Bahkan beberapa dari virus penyebar kanker dibinasakan oleh
sinar ultraviolet ini. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar
matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar matahari.

3. Sinar matahari mengurangi gula darah.


Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa
masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah
(glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glycogen), yang tersimpan di hati dan otot,
sehingga menurunkan gula darah..

4. Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan


Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan
menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Faktor lain yang bisa membantu
meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwaglikogen bertambah di hati dan otot
setelah berjemur matahari.
5. Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang.
Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari,
bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan & perbaikan
tulang dan mencegah penyakit seperti rakhitis dan osteomalacia (pelembutan tulang
tidak Normal).
6. Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan.
Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk
menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan
sampai 3 minggu. Nitrofilmembunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan
dengan sinar matahari. Sepuluh menit di bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali
setiap minggu dapat mengurangi flu 30-40 %.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang
disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat
kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu
organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Sedangkan Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri
dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih
bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih belum matang dalam
sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem
reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Kedua
proses tersebut dipengaruhi oleh faaktor internal dan factor eksternal (factor lingkungan)

Factor Internal
Factor internal meliputi factor genetis (hederitas) dan proses fsiologi individu yang
bersifat spesifik.

Factor genetis

Pertumbuhan dan perkembangan akan oktimal apabila laju metabolism juga oktimal.
Aktivitas metabolic yang berlangsung di dalam tumbuhan dikendalikan oleh gen-gen yang
dimiliki oleh tumbuhan tersebut.

Factor fisiologis

Pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormon dan


vitamin. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalh
sebagai berikut:

 Auksin berperang memacu proses pemanjangan batang


 Giberelin berperang dalam meransan perkembangan dan perkecambahan embrio
 Etilen berperang dalam proses pematanga buah dan kerontokan daun
 Sitokinin berperang dalampembelahan sel.
 Asam absisat berperang dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
 Kalin berperangg dalam proses organogenesis.
 Asam traumalin berperang dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.

Factor eksternal
Factor eksternal atau faktor lingkungan meliputi pengaruh iklim, tanah, dan biota tempat
tumbuhan berada. Factor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan adalah:

 Temperatur akan berpengaruh proses fotosintesis, respirasi, dan transpirasi pada


tumbuhan.
 Cahaya matahari mempengaruhi tumbuhan berdaun hijau.
 PH brpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah PH.
 Oksigen merupakan paktor pembatas pada setiap organisme.
 Nutrisi , tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris dan sistematis.
1. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
2. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lainpun dapat mengamatinya.
3. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu bersifat logis

B. ALAT
 Gelas aqua bekas
 Pisau
C. BAHAN
 Bibit bawang merah
 Tanah

D. CARA KERJA
1. Setiap pot diisi tanah, lalu beri merek untuk pot yang terkena cahaya lansung(C1,C2)
,tidak lansung(B1,B2) dan tidak terkena cahaya(A1,A1)
2. Masukkan masing-masing satu bibit bawang ke dalam setiap pot
3. Letakkan pot(C1,C2) ditempat yang terkena cahaya , pot(B1,B2) di tempat yang
tidak terkena langsung cahaya, begitupun pot (A1,A1)di tempat yang tidak terkena
cahaya.
4. Ukurlah pertumbuhan batang setiap harinya.
5. Hitunglah banyak daun yang tumbuh tiap harinya.
6. Amati pertumbuhan dan perkembangan masing-masing bawang setiap harinya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. TABEL PENGAMATAN
Keterangan:
A1 dan A2: Gelap
B1 dan B2: Sedang
C1 danC2: Terang

PENGAMATAN
HARI
Tinggi Batang(mm) Kondisi Batang
KE
A1 A2 B1 B2 C1 C2 A1 A2 B1 B2 C1 C2
1 - - - - - - - - - - - -
2 - - - - - - - - - - - -
3 - - 10 - 5 5 - - B - B B
4 5 - 20 - 10 11 B - B - B B
5 20 3 45 17 43 37 B B B B B B
6 41 4 86 35 72 62 KB K B B B B
7 55 5 110 50 85 100 K K K K B B
8 - - - - - - - - - - - -
9 170 15 220 192 170 190 K K B B B B
10 261 45 240 280 221 225 K K B B B B
11 301 101 271 300 250 251 K K B B B B
12 315 104 315 472 255 251 K K B B B B
13 320 170 324 400 259 273 K K B B B B
14 335 191 341 417 273 301 K K B B B B
15 341 205 359 431 301 308 K K B B B B
16 353 225 375 449 341 327 K K B B B B
17 374 249 405 462 327 340 K K B B B B
PENGAMATAN
HARI
Jumlah Daun(mm) Warma Daun
KE
A1 A2 B1 B2 C1 C2 A1 A2 B1 B2 C1 C2
1 - - - - - - - - - - - -
2 - - - - - - - - - - - -
3 - - 1 - 1 1 - - Hm - h h
4 1 - 1 - 2 2 kp - Hm - h h
5 3 1 2 1 3 5 kp U Hm Hm h h
6 5 1 2 3 3 5 kp U Hm Hm h h
7 5 1 2 3 3 7 Kp U Hm Hm h h
8 - - - - - - - - - - - -
9 7 1 3 4 4 8 KP Kp Hm Hm h h
10 8 3 3 4 4 8 KP Kp Hm Hm h h
11 9 2 3 4 4 10 KP Kp Hm Hm h h
12 8 3 4 4 4 11 KP Kp Hm Hm h h
13 8 3 4 4 4 11 KP Kp Hm Hm h h
14 8 3 4 4 4 11 KP Kp Hm Hm h h
15 8 4 4 4 4 11 KP Kp Hm Hm h h
17 9 4 4 4 4 11 KP Kp Hm Hm h h
17 10 4 4 5 4 11 KP Kp Hm Hm h h

B. PEMBAHASAN
 Hari pertama sampai hari kedua , tanaman bawamg merah belum mengalami
perubahan.
 Hari ketiga beberapa tanaman bawang merah mulai terlihat ada perubahan
seperti pada tanaman yang bertipe B1 memiliki tinggi batang 10mm,dengan
jumlah daun 1, kondisi batang baik dan warna daun hija muda, dan tanaman
yang bertipe C1,C2 memiliki perubahan yang sama yaitu memiliki tinggi
batang 5mm,dengan jumlah daun 1, kondisi batang baik, dan warna daun
hijauu dan beberapa tipe tanaman belum terjadi pertumbuhan.
 Hari keempat pertumbuhan tanaman bawang merah mulai brtambah, yang
juga terjadi pada beberapa tipe tanama yang pada hari sebelumnya belum
terjadi perubahan yaitu pada tanaman yang bertipe A1 memilki tinggi batang
5mm jumlah daun 1, kondisi batang baik, dan warna daun kuning pucat.
Tanaman bertipe B1 memliki tinggi batan 20 mm, jumlah daun masi tetap 1,
kondisi batang baik, dan warna daun hijau muda. Tanaman bertipe
C1memiliki tinggi batang 10 mm, jumlah daun 2, kondisi batang baik, warna
daun hijau. Dna kondisi tanaman yang bertipe C2 memilki tinngi batang 11
mm,jumlah daun 2, kondisi batang baik, dan warna daun hijau dan masi ada
tanaman yang belum mengalami perubahan yaitu tanaman yang bertipe A1
dan B2.
 Hari kelima pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe yaitu,
tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 20 mm, julah daun3, kondisi batang
baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki tinggi batang 3
mm, jumlah daun 1, kondisi batang baik, warna daun hijau. Tanaman tipe B1
memilki tinngi batang 45 mm, jumlah daun 2, kondisi batang baik dan warna
daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki tinggi batang 17 mm, jumlah
daun 1, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe C1
memilki tinngi batang 43 mm, jumlah daun 3, kondisi batang baik dan warna
daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2 memiliki tinngi batang 37 mm, jumlah
daun 5, kondisi batang baik dan warna daun hijau.
 Hari keenam pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe yaitu,
tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 41 mm, julah daun5, kondisi batang
kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki tinggi
batang 4 mm, jumlah daun 1, kondisi batang kurang baik, warna daun hijau.
Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 86 mm, jumlah daun 2, kondisi batang
baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki tinggi batang 35
mm, jumlah daun 2, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda.
Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 72 mm, jumlah daun 3, kondisi batang
baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2 memiliki tinngi batang
62 mm, jumlah daun 7, kondisi batang baik dan warna daun hijau.
 Hari ketujuh pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe yaitu,
tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 55 mm, julah daun5, kondisi batang
kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki tinggi
batang 5 mm, jumlah daun 1, kondisi batang kurang baik, warna daun hijau.
Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 110 mm, jumlah daun 2, kondisi
batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki tinggi
batang 50 mm, jumlah daun 2, kondisi batang baik dan warna daun hijau
muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 85 mm, jumlah daun 3, kondisi
batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2 memiliki tinngi
batang 100 mm, jumlah daun 8, kondisi batang baik dan warna daun hijau.
 Hari kedelapan kami tidak mengukur tinggi batang, jumlah daun, kondisi
batang dan warna daun di karenakan kami sibuk memperingati hari
kemerdekaan Indonesia.
 Hari kesembilan pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 170 mm, julah daun7, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 15 mm, jumlah daun 3, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 220 mm, jumlah daun
3, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 192 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 170 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 190 mm, jumlah daun 8, kondisi batang baik dan warna
daun hijau.
 Hari kesepuluh pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 261 mm, julah daun8, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 45 mm, jumlah daun 3, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 240 mm, jumlah daun
3, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 280 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 221 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 225 mm, jumlah daun 8, kondisi batang baik dan warna
daun hijau.
 Hari kesebelas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 301 mm, julah daun8, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 101 mm, jumlah daun 3, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 271 mm, jumlah daun
3, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 300 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 250 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 231 mm, jumlah daun 10, kondisi batang baik dan
warna daun hijau.
 Hari kedua belas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 315 mm, julah daun 8, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 104 mm, jumlah daun 3, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 315 mm, jumlah daun
3, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 372 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 255 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 251 mm, jumlah daun 11, kondisi batang baik dan
warna daun hijau.
 Hari ketiga belas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 320 mm, julah daun 8, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 170 mm, jumlah daun 3, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 324 mm, jumlah daun
3, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 400 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 259 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 273 mm, jumlah daun 11, kondisi batang baik dan
warna daun hijau.
 Hari keempat belas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 335 mm, julah daun 8, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 191 mm, jumlah daun 3, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 341 mm, jumlah daun
3, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 417 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 273 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 301 mm, jumlah daun 11, kondisi batang baik dan
warna daun hijau.
 Hari kelima belas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 341 mm, julah daun 8, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 205 mm, jumlah daun 4, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 359 mm, jumlah daun
4, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 431 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 301 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 308 mm, jumlah daun 11, kondisi batang baik dan
warna daun hijau.
 Hari keenam belas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 353 mm, julah daun 9, kondisi
batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2 memiliki
tinggi batang 228 mm, jumlah daun 4, kondisi batang kurang baik, warna daun
kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 375 mm, jumlah daun
4, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe B2 memiliki
tinggi batang 449 mm, jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun
hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 311 mm, jumlah daun 4,
kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman tipe C2
memiliki tinngi batang 327 mm, jumlah daun 11, kondisi batang baik dan
warna daun hijau.
 Hari ketujuh belas pertumbuhan bawang merah sudah terjadi pada semua tipe
yaitu, tanaman tipe A1 memiliki tinggi batang 374 mm, julah daun 10,
kondisi batang kurang baik, warna daun kuning pucat. Tanaman tipe A2
memiliki tinggi batang 249 mm, jumlah daun 4, kondisi batang kurang baik,
warna daun kuning pucat. Tanaman tipe B1 memilki tinngi batang 415 mm,
jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Tanaman tipe
B2 memiliki tinggi batang 461 mm, jumlah daun 5, kondisi batang baik dan
warna daun hijau muda. Tanaman tipe C1 memilki tinngi batang 327 mm,
jumlah daun 4, kondisi batang baik dan warna daun hijau muda. Dan tanaman
tipe C2 memiliki tinngi batang 340 mm, jumlah daun 11, kondisi batang baik
dan warna daun hijau.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Cahaya sangat berpengaruh pada pertumbuhan bawang merah. Tanaman
bawang merah yang disimpan di tempat gelap pertumbuhan tunasnya lambat tetapi
pada saat sudah mulai tumbuh pertumbuhanya lebih cepat tetapi batangnya kurus,
pucat meskipun panjang. Begitupun sebaliknya hal ini terjadi karena pada tempat
gelap hormon auksin bekerja baik. Sedangkan di tempat terang hormon auksin tidak
bekerja dengan baik karena di hambat oleh sinar matahari.

B. SARAN
 Sebaiknya menanam tanaman di tempat terang dengan intensitas cahaya
yang cukup, supaya daun bisa berkembang sempurna sehingga proses
fotosintesis bisa berlangsung dengan baik dan tanaman kokoh serta tidak
pucat.
 Sebaiknya tanaman diberi air dan unsur hara yang cukup supaya tumbuh subur

C. DAFTAR PERTANYAAN
1. Andini putri batara:
Mengapa pertumbuhan tanaman yang tidak tekena cahaya dominan lebih
tinggi padahal cahaya memppengaruhi pertumbuhan bawangg merah…?
2. Bilkis ahsahra kenjhu
Kenapa pertumbuhan C1,C2 lebih lambat sedangkan A1,A2 lebih cepat…..?
3. Marsaha apira
Apa yang mempengaruhi A1,A2 daunnya kuning pucat sedanggkan C1,C2
daunnya hijau…..?
4. Tiara anur basita
Hambatan apa yang paling susah menurut anda dalam melakukan percobaan
ini…?

D. DAFTAR PUSTAKA
E. http://Flotriablog.wordpress.com/2009/04/11, 20/4/2012
F. http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com/2008/02,18/4/2012
G. http://wikipedia.org/wiki/Bawang_merah , 13/5/2012
ARYULINA, DIAH Ph.d. DKK.2007.BIOLOGI 3.ESIS.JAKARTA.
BIODATA PENULIS

Nama : Armawati

Ttl : Masamba, 14 November 1999

Hobi : Membaca

Cita-cita : Guru

Nama : Hasri Ayumi G

Ttl : Masamba, 1 Agustus 1999

Hobi : Nonton Drama Korea

Cita-cita : Dokter Hewan

Nama : Hatira

Ttl : Masamba, 28 Agustus 1999

Hobi : Karate

Cita-cita : Kowad, Politikus, Pengusaha

Nama : Mustabil

Ttl : Munte, 22 September 1998

Hobi : Membaca

Cita-cita : Dokter, Pertambangan,dan Pelayaran

Nama : Ratnasari Irwan

Ttl : Masamba, 18 Oktober 1999

Hobi : Nonton Drama Korea


Cita-cita : Haker

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai