Disusun oleh:
RIZAL RAFI AJI
NIM. 180
TEKNIK PEMBUATAN GARMEN
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 180
Telah di setujui oleh
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktik Industri ini
dengan tepat waktu. Laporan ini berisi tentang kegiatan praktik yang dilakukan
selama di industri terkait dengan program studi Teknik Pembuatan Garmen.
Praktik Kerja Industri merupakan mata kuliah praktik yang harus ditempuh
oleh mahasiswa D-II Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Surakarta pada setiap akhir semester. Penulisan laporan praktik industri
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan praktik industri bagi mahasiswa
program D-II Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.
Laporan Praktik Industri ini dapat digunakan sebagai acuan atau petunjuk
umum oleh mahasiswa angkatan selanjutnya. Melalui kesempatan ini, ucapan
terima kasih disampaikan kepada:
1. Bapak Drs. Abdillah Benteng M.Pd selaku direktur di Akademi Komunitas
Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta yang telah memberi saran dan
motivasi.
2. Ibu Rita Istikowati, S.T, M.T selaku kepala program studi Teknik
Pembuatan Garmen di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk
Tekstil Surakarta yang telah memberi bimbingan.
3. Bapak Yulius Sarjono Edy, S.E,M.M sebagai dosen wali yang telah
memberi bimbingan dan motivasi.
4. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRITEX) selaku industri yang telah menyediakan
tempat praktik khususnya tentang garmen.
5. Teman-teman Akademi Komunitas Industri dan Produk Teksil
Surakarta khususnya mahasiswa Teknik Pembuatan Garmen yang
menciptakan kebersamaan pada saat PKL berlangsung.
6. Bapak/Ibu instruktur industri selaku pembimbing ketika Praktik
Kerja Lapangan
7. Keluarga yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan kasih sayang
dalam mendampingi pembuatan laporan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya serta
bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh. Disadari bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun sangatlah dibutuhkan guna perbaikan
iii
dikemudian hari. Akhir kata, semoga Laporan Praktik Industri ini dapat
bermanfaat dan memberi ilmu kepada pembaca.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Manfaat Praktik Industri
Manfaat dalam pelaksanaan praktik industri adalah sebagai berikut
a. Bagi perusahaan
1. Mengoptimalkan peran mahasiswa agar dapat membantu sektor
produksi.
2. Melatih mental mahasiswa agar dapat menjadi karyawan yang siap
memajukan perusahaan dimasa mendatang.
b. Bagi mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menggali ilmu dan keterampilan yang lebih luas
di industri.
2. Mahasiswa dapat merasakan atmosfer industri dan mengenali
permasalahan- permasalahan yang sering muncul dalam sektor
produksi.
c. Bagi Akademi
Melaksanakan dan memenuhi tanggung jawab dari pemerintah dalam
menciptakan tenaga ahli muda dalam bidang tekstil dan produk tekstil.
2
BAB II
BAGIAN UMUM PERUSAHAAN
3
2.2 Bentuk Struktur Organisasi
Berikut adalah bentuk struktur organisasi yang ada di departemen
garmen 2 dan 3.
Manager
Garmen 2
Manoj Srivastav
Backup: Siti Chasanah
Manager Ass.Manager
QA Garmen 2&3
Risa Siti
Backup: Chasanah
Murwani/Handayani Backup:
Sarno/Suyatno
Supervisor
QC final
Murwani
Chief Chief Kepala Supervisor
Backup: Elia W
Suyatno Sarno FNS Sample
48 opt
Daryadi Istaryatun
Supervisor
Spv Spv
QC sewing
Lipat Gosok
Paini/Ari/Wiji
Yani Lina
58 opt
139 Opt FNS
24 Opt
4
2.3 Tugas Tugas Jabatan
Dalam struktur organisasi diatas tersusun atas beberapa jabatan, dan
setiap jabatan memiliki tugas yang berbeda satu sama lain. Berikut adalah
tugas – tugas jabatan dalam suatu departemen produksi.
a. General Manager (GM)
General Manager adalah pemimpin di dalam suatu departemen yang
bertugas mengatur dan mengelola kegiatan produksi. Berikut adalah
tugas tugas spesifik seorang General Manager:
1. Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi.
2. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
3. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang
waktu dengan klien dan manager.
4. Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya
sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
5. Bertanggung jawab mengatur manajemen gudang agar tidak
terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku, bahan
penolong maupuan produk yang sudah jadi di gudang.
6. Bertanggung jawab mengatur manajemen alat agar fasilitas
produksi berfungsi sebagaimana mestinya dan beroperasi dengan
lancar.
7. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di
bagiannya.
8. Bertanggung jawab pada peningkatan ketrampilan dan keahlian
karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
9. Memberikan penilaian dan sanksi jika karyawan di bawah
tanggung jawabnya melakukan kesalahan dan pelanggaran.
10. Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan
pada perusahaan yang berkaitan dengan bagian produksi.
b. Assistant Manager
Assistant Manager adalah orang yang bertugas membantu manager
dalam memimpin sebuah departemen. Biasanya Assistant Manager
yang turun langsung mengawasi kegiatan produksi. Berikut adalah
uraian tugas (Jobdesc) dari seorang Assistant Manager:
5
1. Berkoordinasi dengan manager mengenai strategi produksi suatu
order.
2. Berdiskusi dengan Head Production mengenai proses produksi
dan strategi untuk mencapai target produksi .
3. Membantu manager dalam mengawasi proses produksi.
4. Bertanggung jawab juga dalam maintenance alat alat dan fasilitas
produksi.
5. Membantu manager dalam mengatur persediaan gudang.
6. Bertanggung jawab juga dalam peningkatan keterampilan
karyawan.
7. Memberikan penilaian dan sanksi jika karyawan di bawah
tanggung jawabnya melakukan kesalahan dan pelanggaran.
8. Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan
terkait produksi.
c. Manager QA (Quality Assurance)
1. Merencanakan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau jasa.
2. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas.
3. Mengevaluasi standar jaminan kualitas.
4. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas sistem inspeksi agar
berjalan sesuai rencana dan memastikan kualitas produk jadi.
5. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan penjaminan
kualitas.
6. Mengumpulkan dan menyusun data statistik kualitas.
7. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan
dan sistem mutu.
8. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan
perbaikan dan pencegahan.
9. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi tentang hasil dari
kegiatan jaminan kualitas.
10. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi
pelatihan untuk memenuhi standar kualitas.
11. Mengkoordinasikan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh
penyedia eksternal.
12. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi
yang tepat.
6
13. Mengelola dan memeriksa kegiatan managemen resiko.
14. Bertanggung jawab untuk sistem managemen dokumen.
15. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan
peraturan kualitas dan industri yang ditetapkan perusahaan .
d. Chief sewing
1. Menjalankan layout yaitu memberi solusi atas masalah yang
didapatakan di line.
2. Melaksanakan kegiatan produksi.
3. Mencapai target produksi yang telah ditentukan.
e. Supervisor QC final
1. Mengatur kegiatan pengendalian kualitas tahap final sebelum ke
finishing.
2. Menginstruksikan langkah langkah proses inspeksi produk tahap
final.
3. Mengembalikan produk reject ke pihak yang bertanggung jawab
atas kesalahan tersebut.
f. Kepala Finishing
1. Mengatur kegiatan finishing yaitu meliputi steam, folding, dan
packing.
2. Mengintruksikan step by step setiap kegiatan yang dilakukan di
finishing.
3. Menginstruksikan supervisor steam, folding dan packing
mengenai detail instruksi langkah langkah steam, folding, dan
packing.
4. Melakukan identifikasi masalah dan pencegahan masalah yang
ada dalam kegiatan finishing.
g. Supervisor sample
1. Menyiapkan material dan assessoris untuk proses pembuatan
sample.
2. Mengatur proses pembuatan sample.
3. Berkoordinasi dengan buyer mengenai detail pesanan dan detail
proses pengerjaan.
4. Berdiskusi dengan operator sample untuk mendapatkan proses
pengerjaan suatu produk dengan mudah.
7
5. Melakukan meeting dengan buyer dan manager sebelum turun
produksi.
6. Menerima semua material dan assessoris lengkap suatu produk
dari CMO.
h. Supervisor Gosok (Steam)
1. Menjalankan kegiatan gosok sesuai dengan intruksi yang telah
disetujui.
2. Mengidentifikasi masalah pada proses steaming.
3. Menyampaikan langkah langkah kepada operator dalam
mengatasi dan mencegah masalah yang ada di bagian steaming.
4. Mengawasi proses steaming.
i. Supervisor Lipat (Folding)
1. Menjalankan kegiatan lipat sesuai dengan instruksi yang sudah
disetujui.
2. Mengidentifikasi masalah pada proses Folding.
3. Menyampaikan kepada operator folding mengenai tindakan
pencegahan dan pengatasian masalah.
4. Mengawasi proses folding.
j. Supervisor QC Sewing
1. Mengatur dan mengawasi kegiatan pengendalian kualitas yang
dilakukan oleh operator QC in line
2. Menyampainkan detail proses inspeksi garmen .
3. Memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi standar
mutu ISO.
4. Mengidentifikasi masalah dan isu – isu mengenai kualitas produk
dan merekomendasikan langkah mencegah dan mengatasi
masalah kepada otoritas yang lebih tinggi.
5. Membuat analisis catatan dan dokumentasi produk sebelumnya
untuk referensi dimasa yang akan datang.
k. Supervisor Sewing
1. Mengatur dan mengawasi kegiatan sewing.
2. Menyampaikan langkah langkah sewing agar dapat mencapai
target produksi.
3. Bertanggung jawab langsung dalam pengembangan kompetensi
operator.
8
4. Bertanggung jawab atas kualitas produk yang diproduksi.
5. Memotivasi operator untuk memeksimalkan kemampuan.
6. Menjalankan proses sewing sesuai dengan instruksi atasan.
7. Mengidentifikasi masalah dan isu isu yang ada di bagian sewing
dan memberikan rekomendasi mengenai tindakan pencegahan
dan pengatasian masalah tersebut.
l. Operator
1. Melakukan kegiatan produksi garmen sesuai dengan instruksi dan
dengan memperhatikan standar kualitas suatu produk.
2. Melakukan tindakan pencegahan dan pengatasian masalah
dalam proses produksi.
9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
Gambar 1.1
10
Pola gambar furing saku
depan
Gambar 1.2
Pola gambar bantu jahit
golby
Gambar 1.3
Pola bantu gosok saku
bobok
Gambar 1.4
11
2 Sissi top Pola bantu kres
(sabrina) (potong) tali
H&M
Gambar 1.5
12
3.3 Mata kuliah 3 Praktik Pembuatan Pola Dengan CAD 1
Praktik pembuatan pola dengan CAD di Sritex dibagi menjadi 2:
1. Pola Fashion
Pola yang dibuat dengan style fashion, biasanya lebih banyak untuk
pembuatan baju wanita meskipun untuk pria ada sedikit. Contohnya:
Blouse, dress, rok, dsb.
2. Pola Army
Pola yang dibuat khusus untuk style Army (tentara).
Selain belajar pola juga diberikan materi tentang grading, plotting dan
cutplan. Grading merupakan proses perubahan size semula misalnya size L,
menjadi size lainnya (S, M, XL, 2XL, 3XL). Sedangkan Plotting adalah proses
mencetak gambar pola kedalam kertas.
13
3. Pemeriksaan kelengkapan kain dan assesoris.
4. N- tech menjelaskan kepada Supervisor mengenai detail pesanan
dan komentar.
5. Supervisor berdiskusi dengan tenaga produksi sample agar
mendapatkan proses produksi yang mudah.
6. Buat satu pcs sample ke trial . setelah mendapat persetujuan dari
N-tech baru bisa kita membuat semua sample.
7. Setelah semua sample disetujui oleh N-tech sample bisa dikirim.
Demikianlah proses pembuatan sample sampai di kirim setelah itu
penanggung jawab sample bersama dengan buyer dan manager akan
melaksanakan meeting sebelum dilakukan pilot runs.
Setelah diapporove , sample worksheet, trim card, dan comment
disiapkan. Setelah itu bagian cutting akan mebuat marker dan size set
untuk semua size. Kemudian Tim Pilot Runs akan memeriksa ukuran
garment size set dan dimasukan kedalam size set report yang akan
dilaporkan ke QA manager dan Factory Manager.
B. Proses produksi
Untuk awal produksi line akan melakukan pilot runs. Pilot runs
adalah tahap uji coba membuat sebagian kecil dari jumlah kuantitas
garmen yang dipesan setelah tahap approval sample oleh pihak pihak
yang bersangkutan. Tujuan dilakukanya pilot runs adalah untuk
mengkaji dan mengantisipasi masalah – masalah produksi yang
mungkin timbul pada saat proses produksi (Cutting , Sewing, Finishing)
dan juga untuk meninjau masalah apapun yang berkaitan dengan
pengukuran garmen untuk memastikan proses yang berjalan sesuai
dengan permintaan buyer.
Kuantitas untuk potongan pertama pilot runs adalah 200 pcs. hasil
garmen dari pilot project akan diperiksa ukurannya (size M 3 Pcs) dan
akan dilaporkan dalam form first output pilot runs oleh QC in line kepada
QA manager dan Factory Manager. QA manager akan memeriksa
kualitas garmen (first output pilot runs) dengan menggunakan dummy.
Tahap ini merupakan tahap uji coba produksi dan akan menjadi acuan
dan evaluasi untuk tahap bulk production.
Tahap bulk production adalah tahap pengerjaan seluruh order.
Tahap ini dilakukan setelah dilakukan evaluasi baik dari size set garmen
14
yang dibuat oleh cutting departement sampai proses pengerjaan di line
sewing.
Line 15 departemen garmen 10 mengerjakan order H&M style
sissi top. Berikut adalah tata letak proses produksi di line 15.
Loading
Steam
Joint smock ke
body
Klim tangan dan
pasang karetnya Obras smock
Potong tali
Klim leher
Trimming
QC end line
15
Agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan buyer, maka di dalam produksi garmen dilakukan
pengendalian kualitas oleh QC. Berikut hal hal yang harus diperhatikan
data memeriksa suatu produk:
a. Periksa bentuk garmen , bentuk garmen harus sesuai dengan
style yang diorder.
b. Periksa ukuran, ukuran garmen harus sesuai dengan size
specification.
c. Periksa kelengkapan assesoris.
d. Periksa jahitan, jahitan tidak boleh cacat.
Dibawah ini adalah tabel kode number QC untuk jenis cacat pada
garmen:
TABEL 1.3 Nomor Kode dan Jenis Kecacatan
KODE
JENIS CACAT
NUMBER
0 Wrong Salah jahitan salah
1 Missed Stitches Jahitan tidak pas loncat
2 Open Same Jahitan dedel
3 Uneven Seam Jahitan tidak sama
4 Wrong Position Posisi tidak sama
5 Drafting/Crinkle Jahitan kerut
6 Bicoloured KW (kainnya)
7 Oil Staining Kain/baju terkena noda minyak
8 Labeling Marking Penandaan label
9 Different Lenght Panjang tidak sama dalam menjahit
10 Knitting Mistake Jarum bermasalah
11 Looping Misatake Kesalahan melubang
12 Stitch density Jahitan Menebal
C. Output
Setelah produk sudah di cek kualitas dan memenuhi standar atau
spesifikasi buyer dan lolos inspeksi QC end line. Produk garmen jadi
akan diserahkan ke bagian finishing. Proses finishing dibagi menjadi 3
yaitu:
16
1. Steaming (gosok)
Steaming adalah proses menggosok garmen yang sudah di cek
kualitasnya. Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat steaming
adalah:
a. Besarnya uap yang dipakai
Besarnya uap yang tergantung jenis kain yang digunakan.
Ada kain yang tidak boleh terlalu banyak uap ada juga
sebaliknya.
b. Suhu
Suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan permukaan kain
mengkilap
c. Langkah langkah penggosokan.
Setiap order memiliki instruksi penggosokan yang berbeda
beda. Di dalam Instruksi tersebut terdapat langkah langkah
gosok.
2. Folding (Lipat)
Folding merupakan proses melipat produk garmen yang sudah di
cek dan digosok kemudian diberi hantag dan dimasukan kedalam
plastic bag.
3. Packing (Pengemasan)
Packing adalah proses mengemas produk garmen ke dalam box.
Ini merupakan tahap akhir dalam produksi dan siap untuk
pengiriman.
17
2. Pencahayaan (lampu)
Di departemen yang sangat luas dan tertutup dibutuhkan pencahayaan
yang baik agar semua dapat bekerja dengan maksimal.
3. Air bersih
Air bersih dan toilet adalah sarana yang sangat penting bagi karyawan
agar bisa nyaman dalam bekerja.
4. Boiler
Boiler adalah bejana yang berisi air yang akan diubah menjadi uap. uap
tersebut dapat digunakan untuk menghangatkan ruangan juga berfungsi
pada mesin mesin yang membutuhkan uap.
LOADING
STEAM
SNL SNF
SNF SNL
OM5 OM 5
SNL SNL
SNL SNL
SNL OM3
STEAM GUNTING
18
GUNTING SNL
MEJA
BTK SNL
TRIMMING
QC INIVLINE
BAB
19
PENUTUP
4.1 KesimpuIan
Kegiatan praktik industri merupakan salah satu metode yang
diberlakukan di AK TEKSTIL Solo. Dimana kegiatan ini dilaksanakan untuk
memberikan gambaran tentang dunia kerja di industri. Di dalam praktik
industri ini kita belajar dan berlatih bersama para ahli dari industri. selain
menggali ilmu tentang proses produksi garmen, kita juga dapat menggali
pengalaman baik pengalaman pribadi maupun pengalaman tenaga ahli di
sana.
4.2 Saran
Bagi industri yang menjadi tempat mahasiswa melaksanakan praktik ,
saran dari kami adalah industri harus memenuhi jadwal yang sudah disepakati
bersama dan mengusahakan praktik yang sesuai dengan mata kuliah yang di
jadwalkan . industri juga diharapkan mau mendengar dan mencarikan solusi
dari keluhan - keluhan dari mahasiswa terutama dalam hal pemenuhan jadwal
praktik.
Bagi kampus, kedepanya diharapkan kampus dapat berkoordinasi
dengan industri tentang jadwal dan materi . supaya mahasiswa mendapat
kejelasan tentang hal tersebut.
Bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan praktik kerja industri, saran
yang paIing terpenting adaIah menjaga nama baik AK TEKSTIL Solo di
perusahaan tempat diIaksanakan praktik kerja industri dan mematuhi
peraturan yang ada di perusahaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.jobdesc.net/job-desc/tugas-dan-job-deskripsi-manager-produksi.html
21