Anda di halaman 1dari 2

MODUL 1

Makroskopik dan mikroskopik saluran pencernaan


SKENARIO 1 : DERITA ANAK KU
Ny. nana datang ke IGD dengan membawa anaknya yang berusia 3 minggu dengan keluhan
mata dan kulit anaknya kuning. Keluhan ini sudah dirasa dari sejak usia bayi 1 minggu. Orang
tuanya khawatir apakah keluhan yang dialami anaknya berhubungan dengan kesulitan menyusu
dan pemberian susu formula sejak lahir? Ibu juga mengeluhkan BAB anaknya seperti dempul,
BAK pekat seperti teh. Ibu nora khawatir apakah penyebabnya karena diberi makan pisang sejak
lahir .
Dari pemeriksaan juga didapati adanya kelainan palatoschizis, selain itu dari pemeriksaan
fisik organ hepar didapati hepar terasa membesar, keras serta diikuti dengan ikterik pada kulit bayi
dan sklera yang menetap sejak usia 2 minggu. Diagnosis sementara dari dokter IGD adalah Atresia
billier dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium. Dokter IGD juga
segera membuat surat rujukan ke dokter anak dan bedah anak

TERMINOLOGI :
1. Palatoschizis  kelainan bawaan yang terjadi oleh karena tidak adanya penyatuan secara
normal dari palatum pada proses embrional, dimana terjadi kegagalan penutupan
penonjolan frontonasal, maksilaris dan mandibularis baik secara sebagian atau sempurna
2. Atresia Billier  suatu kondisi pada bayi baru lahir dimana saluran empedu tidak
terbentuk ataupun tidak berkembang secara normal

RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA


1. Mengapa anak Ny.nana memiliki keluhan mata dan kulit kuning?
Jawab:
Mata dan kulit kuning  Penumpukan bilirubin dalam aliran darah akan menyebabkan
pigmentasi kuning pada plasma darah yang menimbulkan perubakan warna pada jaringan
seperti sclera dan kulit.

2. Bagaimana penyebab dan mekanisme keluhan BAK seperti teh tua?

Jawab:
 Urin berwarna seperti teh disebabkan karena adanya peningkatan bilirubin.
 Warna urin seperti air teh (merah kecoklatan)  karena adanya peningkatan bilirubin
konjugasi. Adanya bilirubin 2 yang meningkat menunjukkan kerusakan (sumbatan)
pada saluran kanalikuli biliaris sehingga bilirubin tak bisa keluar, yang akhirnya
mengalir masuk ke pembuluh darah menuju ginjal. Selanjutnya bilirubin 2 ini akan
berada di dalam urin dan menyebabkan warna urin merah kecoklatan.

3. Bagaimana penyebab dan mekanisme keluhan BAB seperti dempul?


Jawab:
 BAB seperti dempul disebabkan karena tidak adanya bilirubin pada tinja akibat
obstruksi pada saluran empedu. Berkurangnya garam empedu yang masuk ke usus
menyebabkan malabsorbsi lemak dan vitamin yang larut di dalamnya.
 Akibat obstruksi saluran bilier, bilirubin direct tidak dapat dialirkan menuju duodenum.
Normalnya bakteri usus akan mereduksi bilirubin menjadi urobilinogen / strekobilin ,
zat ini akan memberi warna coklat pada feces. Jadi jika bilirubin tidak dapat dialirkan
menuju duodenum akibat adanya obstruksi maka urobilinogen tidak akan disekresikan
melalui feces sehingga feces akan berwarna pucat.

4. Sklera ikterik disebabkan oleh meningkatnya bilirubin serum akibat gangguan dari ekskresi
empedu, sehingga empedu masuk ke dalam darah menyebabkan sklera kuning
- Sclera ikterik  karena tersumbatnya duktus choledochus sehingga bilirubin direct
tidak dapat mengalir ke dalam usus sehingga akan masuk ke sirkulasi sitemik dan
menumpuk di jaringan elastik (sclera)

Anda mungkin juga menyukai