Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT BAHASA

A. Pengertian Bahasa
Kata bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari satu makna atau
pengrtian. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri. (Kridalaksana,1983 dan juga Djoko Kentjono 1982).
B. Hakikat Bahasa
Hakikat bahasa dibagi menjadi 13 :
1. Bahasa Sebagai Sistem
Kata sistem sudah bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan
makna, cara atau aturan. Sistem berarti susunan teratur berpola yang
membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem ini
dibentuk oleh sejumlah unsur atau komponen yang satu dengan yang lainnya
berhubungan secara fungsional.
2. Bahasa sebagai lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian
yang sama. Lambang dengan berbagai seluk beluknya dikaji orang dalam
kegiatan ilmiah dalam bidang kajian yang disebut llmu semiotika atau
semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan
manusia, termasuk bahasa.
Dalam Semiotika atau Semiologi ( yang di Amerika ditokohi oleh Charles
Sanders peirce dan di Eropa oleh Ferdinand desausure) dibedakan adanya
beberapa jenis tanda, yaitu antara lain tanda (sign) , lambang (simbol), sinyal
(signal), gejala (simptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon.
3. Bahasa adalah bunyi
Kata bunyi, yang sering sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa
kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana
(1983 : 27) bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran
gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan

1
udara. Bunyi ini bisa bersumber pada gesekan atau benturan benda-benda, alat
suara pada binatang dan manusia.
Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa atau yang termasuk lambang
bahasa adalah bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi
bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia yang didalam fonetik diamati sebagai “fon“ dan didalam fonemik
sebagai “fonem“.
4. Bahasa itu bermakna
Dari pasal-pasal terdahulu sudah dibicarakan bahwa bahasa itu adalah
sitem lambang yang berwujud bunyi, atau bunyi ujar. Sebagai lambang tentu
ada yang dilambangkan. Maka, yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian,
suatu konsep, suatu ide, ataupun suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam
wujud bunyi itu. Oleh karena itu lambang-lambang mengacu pada suatu
konsep, ide, atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai
makna.
5. Bahasa itu Arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap,
makna suka. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya
hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan
konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
6. Bahasa itu konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya
bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep
tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu
mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili
konsep yang diwakilinya.
7. Bahasa itu produktif
Kata produktif adalah bentuk adjektif dari kata benda produksi. Arti
produktif adalah “banyak hasilnya“, atau lebih tepat “terus menerus
menghasilkan“. Lalu, jika bahasa itu dikatakan produktif, berarti meskipun
unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya

2
terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas,
meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.
8. Bahasa itu unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh
yang lain. Lalu, jika bahasa dikatakan bersifat unik, maka artinya setiap bahasa
memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini
bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan
kalimat, atau sistem-sistem lainnya.
Salah satu keunikan bahasa indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak
bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Maksudnya, kalau pada kata tertentu
didalam kalimat kita berikan tekanan, maka makna kata itu tetap, yang berubah
adalah makna keseluruhan kalimat.
Contoh : Dia menangkap Ayam
Tekanan diberikan pada dia, maka makna kalimat itu adalah bahwa yang
melakukan tindakan menangkap ayam adalah dia, dan bukan orang lain, dan
begitu pula sebaliknya.
9. Bahasa itu universal
Selain sifat unik, yakni memiliki sifat atau ciri masing-masing, bahasa itu
juga bersifat universal. Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh
setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri-ciri yang universal ini tentunya
merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang bisa dikaitkan dengan ciri-
ciri atau sifat bahasa lain.
10. Bahasa itu dinamis
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari
segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai
makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang
tidak disertai oleh bahasa. Bahkan dalam bermimpi pun manusia menggunakan
bahasa.
Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia,
sedangkan dalam kehidupannya didalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak

3
tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi
tidak tetap , menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.
11. Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam
suatu masyarakat bahasa. Yang termasuk ke dalam suatu masyarakat bahasa
adalah mereka yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Jadi, kalau
disebut masyarakat bahasa indonesia adalah semua orang yang merasa
memiliki dan menggunakan bahasa indonesia.
Yang termasuk anggota masyarakat bahasa sunda adalah orang-orang
yang merasa memiliki dan menggunakan bahasa sunda., dan yang termasuk
anggota masyarakat bahasa madura adalah mereka yang merasa memiliki dan
menggunakan bahasa madura. Dengan demikian banyak orang Indonesia yang
menjadi lebih dari satu anggota masyarakat bahasa, karena disamping dia
sebagai orang Indonesia dia juga menjadi pemilik dan pengguna bahasa
daerahnya.
12. Bahasa itu manusiawi
Alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat
manusiawi dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh
manusia. Alat komunikasi binatang bersifat terbatas, dalam arti hanya
digunakan untuk keperluan hidup “kebinatangannya“ itu saja. Kalaupun ada
binatang yang dapat mengerti dan dapat memahami, serta dapat melakukan
perintah manusia yang diberikan dalam bahasa manusia adalah bukan karena
intelegensinya, melainkan berkat latihan yang diberikan kepadanya. Tanpa
latihan yang berulang-ulang mustahil binatang itu bisa “mengerti“ bahasa
manusia, lalu melakukan perintah manusia dalam bahasa.

4
Daftar Pustaka

Chaer, Abdul.2003. Limguistik Umum. (PT RINEKA CIPTA : Jakarta).

Anda mungkin juga menyukai