Anda di halaman 1dari 71

A.

Latar Belakang
Dalam rangka menjawab perkembangan global dan nasional di bidang
kesehatan, pada saat ini pendidikan tenaga bidan jalur vokasi dikembangkan
melalui pendidikan Diploma IV Kebidanan dengan mengacu pada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 6.
Pendidikan Program Studi D.IV Kebidanan merupakan pendidikan
yang mempersiapkan lulusan bagi bidan dengan penguasaan kompetensi
yang dipersyaratkan sebagai Sarjana Sains Terapan profesional, bekerja
secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika. Salah satu
kegiatan untuk mencapai hal tersebut adalah Praktik Komunikasi dan
Konseling dalam praktik Klinik Kebidanan Komprehensif. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan klinik mahasiswa, memberikan
pengalaman nyata dan kemampuan kepada peserta didik untuk melakukan
asuhan kebidanan mandiri pada kasus normal, mampu melakukan
penapisan awal atau deteksi dini pada kasus-kasus kebidanan dengan
penyulit serta mampu memberikan penanganan awal pada kasus-kasus
kegawatdaruratan melalui tugas kolaborasi dan rujukan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan keterampilan komunikasi
dan konseling dalam pelayanan kebidanan

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan keterampilan komunikasi
dan konseling dalam pelayanan kebidanan:
a. Komunikasi secara interpersonal
b. Komunikasi secara kelompok

C. Waktu Pelaksanaan

1
Pelaksanaan Praktik Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Klinik
Kebidanan III (Komprehensif) selama 6 minggu di Praktik Mandiri Bidan
(PMB) dan 3 minggu praktik lanjut, dengan distribusi waktu sebagai
berikut:
1. Praktik klinik di PMB selama 4 minggu: tanggal 6 Mei s/d 31 Mei
2019.
2. Tanggal 3 Juni s/d 14 Juni 2019 libur hari raya Idul Fitri
3. Lanjutan praktik klinik di PMB selama 2 minggu: tanggal 17 Juni s/d
28 Juni 2019
4. Tanggal 1 s/d 12 Juli 2019 kunjungan rumah untuk pemantauan ibu dan
bayi.
5. Tanggal 15 s/d 19 Juli 2019 penyelesaian laporan dan seminar kasus.

D. Tempat Praktik
Lahan praktik yang digunakan untuk praktik klinik adalah PMB di
wilayah kerja Kabupaten Gowa berdasarkan rekomendasi Pengurus Cabang
Ikatan Bidan Indonesia (PC.IBI) Kabupaten Gowa, yaitu PMB Hj.
Hermawati, S.ST yang berlokasi di Tamattia, Desa Mandalle, Kecamatan
Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berdiri sejak tahun 2003
dengan surat izin dari dinas kesehatan dengan nomor
441/337/Dinkes/GW/II/2018 dan surat izin praktek bidan dengan Nomor :
503/21/DPM-PTSP/SIPB/III/2018. PMB tersebut melayani pemeriksaan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi, KB dan pelayanan dasar.

E. Kegiatan Mahasiswa

Hari/ Jenis
No Uraian Kegiatan Ket
Tanggal Keterampilan
1 Selasa, Konseling Identitas Istri dan Suami
7-5-2019 ANC Nama : Ny. R / Tn. S
Umur : 24 tahun / 31 tahun

2
Posyandu Nikah : ± 6 tahun
Tamattia Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMU / SMU
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Tamattia

GIIPIA0, gestasi 38 minggu 3 hari

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang KB
pasca salin dan efek samping yang
dimiliki, yaitu :
a. Pil Estrogen dan Progesteron
memiliki efek samping :
 Meningkatkan resiko
darah tinggi dan penyakit
kardiovaskular.
 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu
produksi ASI
 Perdarahan tiba-tiba diluar
waktu menstruasi
 Rasa mual
 Sakit kepala dan terkadang
ada rasa tidak nyaman
pada payudara
 Gairah seks menurun
b. Suntik KB memiliki efek
samping,
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Perdarahan diluar
menstruasi atau bahkan
tidak menstruasi sama

3
sekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
c. Implan/Norplant/susuk
 Rasa nyeri dibagian
lengan atas atau tempat
implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan
 Keulitan hamil setelah
implan dilepas
d. IUD/Spiral
 Keram perut atau rasa
sakit pada bagian bawah
perut
 Perdarahan yang cukup
banyak saat menstruasi
atau bahkan menstruasi
tidak teratur
 Dapat lepas atau bergeser
(jika lepas biasanya akan
bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika
tubuh menolak IUD
e. Vasektomi
 Bisa terdapat darah pada
air mani
 Memar pada testis
beberapa bulan pasca
operasi
 Perdarahan atau
pembekuan darah pada
area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman
pasca operasi

4
f. Tubektomi
 Nyeri pada panggul
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
 Beberapa orang juga dapat
mengalami hamil ektopik
2 Selasa, Konseling Identitas Istri dan Suami
7-5-2019 ANC Nama : Ny. A / Tn. A
Posyandu Umur : 31 tahun / 25 tahun
Tamattia Nikah : 1 kali ± 6 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Tamattia

GIIPIA0, gestasi 39 minggu 2 hari

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang gizi
seimbang pada kehamilan, seperti:
a. Menganjurkan ibu untuk makan
dengan pola gizi seimbang dan
bervariasi, lebih banyak
sebelum hamil
b. Menganjurkan ibu untuk
sarapan setiap hari
c. Menganjurkan ibu untuk makan
makanan berserat tinggi dan
memperbanyak asupan cairan,
seperti air putih 10 gelas perhari
atau pun minum jus buah, serta
rajin berolahraga untuk
mencegah konstipasi.
d. Menganjurkan ibu untuk
menerapkan pola makan sehat

5
dengan menu nasi/sereal
gandum, sayuran, ikan, telur,
tahu, tempe, buah dan kacang-
kacangan.
e. Menganjurkan ibu untuk
menghindari makan makanan
yang pedas dan berlemak
f. Menyarankan ibu untuk makan
dengan porsi kecil namun sering
 Menganjurkan ibu untuk
menghindari
mengkonsumsi minuman
beralkohol, kafein,
minuman bersodas,
minuman keras dan
merokok.
3 Selasa, Konseling Identitas Istri dan Suami
7-5-2019 ANC Nama : Ny. S / Tn. R
Umur : 34 tahun / 35 tahun
Posyandu Nikah : ± 13 tahun
Tamattia Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP /SMP
Pekerjaan : IRT / Kulih bangunan
Alamat : Tamattia

GIP0A0. Gestasi 35 minggu.

Konseling yang Diberikan


Memberitahu kepada ibu tentang tanda-
tanda persalinan,
a. Merasakan kontraksi palsu
Kontraksi ini biasanya disebut
Braxton Hicks.
b. Rasa sakit atau nyeri
Merasakan nyeri pada
punggung, sakit perut atau

6
keram layaknya sedang
mengalami masa pramenstruasi
c. Air Ketuban pecah
Pecahnya ketuban merupakan
tanda melahirkan paling umum
yang diketahui oleh kebanyakan
orang
d. Sulit untuk tidur
Tidur malam yang terganggu
disertai perasaan gelisah bisa
menjadi tanda-tanda persalinan
e. Frekuensi buang air kecil
meningkat
Hal ini disebabkan oleh kepala
bayi yang sudah mulai turun
dan menekan kandung kemih
f. Keluar lendir kental bercampur
darah dari vagina / jalan lahir
g. Perubahan pada serviks, serviks
menjadi lunak dan elastis.
4 09-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
PNC Nama : Ny. S / Tn. R
Puskesmas Umur : 34 tahun / 35 tahun
Gentungan Nikah : ± 13 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP /SMP
Pekerjaan : IRT / Kulih bangunan
Alamat : Tamattia

P1A0.

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang KB
pasca salin dan efek samping yang
dimiliki, yaitu :
a. Pil Estrogen dan Progesteron

7
memiliki efek samping :
 Meningkatkan resiko
darah tinggi dan penyakit
kardiovaskular.
 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu
produksi ASI
 Perdarahan tiba-tiba diluar
waktu menstruasi
 Rasa mual
 Sakit kepala dan terkadang
ada rasa tidak nyaman
pada payudara
 Gairah seks menurun
b. Suntik KB memiliki efek
samping,
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Perdarahan diluar
menstruasi atau bahkan
tidak menstruasi sama
sekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
c. Implan/Norplant/susuk
 Rasa nyeri dibagian
lengan atas atau tempat
implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan
 Keulitan hamil setelah
implan dilepas
d. IUD/Spiral
 Keram perut atau rasa
sakit pada bagian bawah

8
perut
 Perdarahan yang cukup
banyak saat menstruasi
atau bahkan menstruasi
tidak teratur
 Dapat lepas atau bergeser
(jika lepas biasanya akan
bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika
tubuh menolak IUD
e. Vasektomi
 Bisa terdapat darah pada
air mani
 Memar pada testis
beberapa bulan pasca
operasi
 Perdarahan atau
pembekuan darah pada
area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman
pasca operasi
f. Tubektomi
 Nyeri pada panggul
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
 Beberapa orang juga dapat
mengalami hamil ektopik
5 11-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
Puskesmas PNC Nama : Ny. S / Tn. R
Gentungan Umur : 34 tahun / 35 tahun
Nikah : ± 13 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP /SMP

9
Pekerjaan : IRT / Kulih bangunan
Alamat : Tamattia

P1A0. Post partum hari pertama.

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang ASI
Eksklusif, yaitu menganjurkan kepada
ibu untuk memberikan ASI pada bayinya
selama 6 bulan tanpa ada tambahan
makanan dan minuman apapun, guna
untuk memperkuat kedekatan antara ibu
dan bayi, memberikan kekebalan tubuh
yang baik untuk, mencegah infeksi
saluran napas pada bayi, dan
menghindari ibu terjadinya
pembengkakan payudara.
6 11-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
PNC Nama : Ny. S / Tn. R
Umur : 34 tahun / 35 tahun
Nikah : ± 13 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP /SMP
Pekerjaan : IRT / Kulih bangunan
Alamat : Tamattia

P1A0. Post partum hari pertama.

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang
personal hygiene pada masa nifas, yaitu :
a. Menganjurkan ibu untuk mandi
dengan teratur yaitu 2 kali
dalam sehari
b. Mengganti pakaian, alas tempat
tidur serta dimana ibu tinggal

10
c. Mengajarkan ibu membersihkan
daerah vulva dengan cara
membersihkan dari depan ke
belakang kemudian
membersihan daerah sekitar
anus. Vulva dibersihkan setiap
kali sudah BAK dan BAB
d. Menganjurkan ibu mengganti
pembalut minimal 2 kali sehari
atau saat pembalut terasa penuh.
e. Menyarankan pada ibu untuk
tidak cebok menggunakan air
hangat untuk menghindari
benang jahit putus
f. Menganjurkan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah
membersihkan daerah vulva dan
anus.
7 12-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
ANC Nama : Ny. R / Tn. A
Umur : 23 tahun / 23 tahun
Nikah : ± 4 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMA / DIII Perawat
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Biring Balang

GIP0A0. Gestasi 35 minggu.

Konseling yang Diberikan


Memberitahu kepada ibu tentang tanda-
tanda persalinan,
h. Merasakan kontraksi palsu

11
Kontraksi ini biasanya disebut
Braxton Hicks.
i. Rasa sakit atau nyeri
Merasakan nyeri pada
punggung, sakit perut atau
keram layaknya sedang
mengalami masa pramenstruasi
j. Air Ketuban pecah
Pecahnya ketuban merupakan
tanda melahirkan paling umum
yang diketahui oleh kebanyakan
orang
k. Sulit untuk tidur
Tidur malam yang terganggu
disertai perasaan gelisah bisa
menjadi tanda-tanda persalinan
l. Frekuensi buang air kecil
meningkat
Hal ini disebabkan oleh kepala
bayi yang sudah mulai turun
dan menekan kandung kemih
m. Keluar lendir kental bercampur
darah dari vagina / jalan lahir
a. Perubahan pada serviks, serviks
menjadi lunak dan elastis.
8 12-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
PNC Nama : Ny. A / Tn. A
Umur : 31 tahun / 25 tahun
Nikah : 1 kali / ± 6 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Tamattia

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang

12
personal hygiene pada masa nifas, yaitu :
a. Menganjurkan ibu untuk mandi
dengan teratur yaitu 2 kali
dalam sehari
b. Mengganti pakaian, alas tempat
tidur serta dimana ibu tinggal
c. Mengajarkan ibu membersihkan
daerah vulva dengan cara
membersihkan dari depan ke
belakang kemudian
membersihan daerah sekitar
anus. Vulva dibersihkan setiap
kali sudah BAK dan BAB
d. Menganjurkan ibu mengganti
pembalut minimal 2 kali sehari
atau saat pembalut terasa penuh.
e. Menyarankan pada ibu untuk
tidak cebok menggunakan air
hangat untuk menghindari
benang jahit putus
f. Menganjurkan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah
membersihkan daerah vulva dan
anus.
9 12-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
ANC Nama : Ny. U / Tn. S
Umur : 38 tahun /38 tahun
Nikah : 1 kali / ± 7 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Maccini Kondo

GIIIPIIA0, gestasi 38 minggu 3 hari

13
Konseling yang Diberikan
Menyampaikan kepada ibu tentang KB
pasca salin dan efek samping yang
dimiliki, yaitu :
a. Pil Estrogen dan Progesteron
memiliki efek samping :
 Meningkatkan resiko
darah tinggi dan penyakit
kardiovaskular.
 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu
produksi ASI
 Perdarahan tiba-tiba diluar
waktu menstruasi
 Rasa mual
 Sakit kepala dan terkadang
ada rasa tidak nyaman
pada payudara
 Gairah seks menurun
b. Suntik KB memiliki efek
samping,
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Perdarahan diluar
menstruasi atau bahkan
tidak menstruasi sama
sekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
c. Implan/Norplant/susuk
 Rasa nyeri dibagian
lengan atas atau tempat
implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan

14
 Keulitan hamil setelah
implan dilepas
d. IUD/Spiral
 Keram perut atau rasa
sakit pada bagian bawah
perut
 Perdarahan yang cukup
banyak saat menstruasi
atau bahkan menstruasi
tidak teratur
 Dapat lepas atau bergeser
(jika lepas biasanya akan
bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika
tubuh menolak IUD
e. Vasektomi
 Bisa terdapat darah pada
air mani
 Memar pada testis
beberapa bulan pasca
operasi
 Perdarahan atau
pembekuan darah pada
area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman
pasca operasi
f. Tubektomi
 Nyeri pada panggul
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
 Beberapa orang juga dapat
mengalami hamil ektopik
10 12-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
ANC Nama : Ny. A / Tn.

15
Umur : 38 tahun /38 tahun
Nikah : 1 kali / ± 7 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Maccini Kondo

GIIPIA0, gestasi 39 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang
ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III, yaitu :
a. Mudah merasa lelah, dengan ini
menganjurkan kepada ibu untuk
:
 Istirahat yang cukup, tidur
lebih awal pada malam
hari dan membiasakan
tidur siang. Kebutuhan
istirahat yang baik ± 8 jam
 Mengkonsumsi makanan
yang bisa menambah
tenaga, seperti makanan
berprotein dan
berkarbohidrat kompleks
(contohnya roti gandum
atau kacang-kacangan).
Selain itu, perbanyak juga
mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan.
 Rutin berolahraga setiap
hari seperti berjalan kaki,
berenang, senam atau
yoga untuk ibu hamil.
Olahraga ± 20-30 menit

16
setiap harinya.
 Memperbanyak minum air
putih agar tidak
mengalami dehidrasi.
 Membatasi melakukan
kegiatan yang tidak
penting.
b. Nyeri Punggung, dengan ini
menganjurkan ibu untuk :
 Tidur miring serta
letakkan bantalan di
belakang punggung dan
selipkan bantal di antara
kaki.
 Pastikan ibu duduk
dengan tegak dan gunakan
kursi yang menopang
punggung dengan baik.
 Menggunakan
sepatu/sandal yang
nyaman hak rendah karena
baik untuk menopang
punggung
 Kompres punggung
dengan handuk hangat.
c. Sering BAK. semakin
mendekati persalinan, janin
akan bergerak turun ke area
panggul dan hal ini bisa
membuat ibu merasakan adanya
tekanan pada kandung kemih,
maka menganjurkan ibu untuk :
 Hindari minuman
berkafein (kopi, teh, atau
minuman bersoda) karena
bisa membuatmu lebih

17
sering buang air kecil.
 Minum air putih 8-10
gelas sehari
 Tidak menahan rasa ingin
buang air kecil
 Melakukan senam kegel
11 15-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
PNC Nama : Ny. U / Tn. S
Umur : 38 th/ 38 th
Nikah : 1 kali / ± 7th
Suku : Mks / Mks
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Maccini Kondo

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang KB
pasca salin dan efek samping yang
dimiliki, yaitu :
a. Pil Estrogen dan Progesteron
memiliki efek samping :
 Meningkatkan resiko
darah tinggi dan penyakit
kardiovaskular.
 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu
produksi ASI
 Perdarahan tiba-tiba diluar
waktu menstruasi
 Rasa mual
 Sakit kepala dan terkadang
ada rasa tidak nyaman
pada payudara
 Gairah seks menurun
b. Suntik KB memiliki efek

18
samping,
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Perdarahan diluar
menstruasi atau bahkan
tidak menstruasi sama
sekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
c. Implan/Norplant/susuk
 Rasa nyeri dibagian
lengan atas atau tempat
implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan
 Keulitan hamil setelah
implan dilepas
d. IUD/Spiral
 Keram perut atau rasa
sakit pada bagian bawah
perut
 Perdarahan yang cukup
banyak saat menstruasi
atau bahkan menstruasi
tidak teratur
 Dapat lepas atau bergeser
(jika lepas biasanya akan
bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika
tubuh menolak IUD
e. Vasektomi
 Bisa terdapat darah pada
air mani
 Memar pada testis
beberapa bulan pasca

19
operasi
 Perdarahan atau
pembekuan darah pada
area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman
pasca operasi
f. Tubektomi
 Nyeri pada panggul
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
a. Beberapa orang juga dapat
mengalami hamil ektopik
12 19-5- 2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
ANC Nama : Ny. K / Tn. S
Puskesmas Umur : 19 tahun / 29 tahun
Gentungan Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Gentungan

GIIPIA0, gestasi 40 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang KB
pasca salin dan efek samping yang
dimiliki, yaitu :
a. Pil Estrogen dan Progesteron
memiliki efek samping :
 Meningkatkan resiko
darah tinggi dan penyakit
kardiovaskular.
 Peningkatan berat badan

20
 Dapat mengganggu
produksi ASI
 Perdarahan tiba-tiba diluar
waktu menstruasi
 Rasa mual
 Sakit kepala dan terkadang
ada rasa tidak nyaman
pada payudara
 Gairah seks menurun
b. Suntik KB memiliki efek
samping,
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Perdarahan diluar
menstruasi atau bahkan
tidak menstruasi sama
sekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
c. Implan/Norplant/susuk
 Rasa nyeri dibagian
lengan atas atau tempat
implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan
 Keulitan hamil setelah
implan dilepas
d. IUD/Spiral
 Keram perut atau rasa
sakit pada bagian bawah
perut
 Perdarahan yang cukup
banyak saat menstruasi
atau bahkan menstruasi
tidak teratur

21
 Dapat lepas atau bergeser
(jika lepas biasanya akan
bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika
tubuh menolak IUD
e. Vasektomi
 Bisa terdapat darah pada
air mani
 Memar pada testis
beberapa bulan pasca
operasi
 Perdarahan atau
pembekuan darah pada
area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman
pasca operasi
f. Tubektomi
 Nyeri pada panggul
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
a. Beberapa orang juga dapat
mengalami hamil ektopik
13 19-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
ANC Nama : Ny. K / Tn. S
Umur : 19 tahun / 29 tahun
Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Gentungan

GIIPIA0, gestasi 40 minggu

22
Konseling yang Diberikan
Menyampaikan kepada ibu tentang
pentingnya ASI ekslusif bagi bayi dan
sistem imunnya. ASI mengandung
imunoglobulin yang yang sangat baik
untuk membentuk sistem imun anak.
Sehingga anak menjadi tidak mudah
sakit, dan cerdas.

14 20-5-2019 Konseling KB Identitas Istri dan Suami


Nama : Ny. K / Tn. S
Umur : 19 tahun / 29 tahun
Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Gentungan

GIIPIA0, gestasi 40 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang KB
pasca salin dan efek samping yang
dimiliki, yaitu :
a. Pil Estrogen dan Progesteron
memiliki efek samping :
 Meningkatkan resiko
darah tinggi dan penyakit
kardiovaskular.
 Peningkatan berat badan
 Dapat mengganggu
produksi ASI
 Perdarahan tiba-tiba diluar
waktu menstruasi
 Rasa mual

23
 Sakit kepala dan terkadang
ada rasa tidak nyaman
pada payudara
 Gairah seks menurun
b. Suntik KB memiliki efek
samping,
 Rasa mual
 Peningkatan berat badan
 Gairah seks menurun
 Perdarahan diluar
menstruasi atau bahkan
tidak menstruasi sama
sekali
 Sakit kepala
 Jerawatan
c. Implan/Norplant/susuk
 Rasa nyeri dibagian
lengan atas atau tempat
implan ditanam
 Menstruasi tidak teratur
 Peningkatan berat badan
 Keulitan hamil setelah
implan dilepas
d. IUD/Spiral
 Keram perut atau rasa
sakit pada bagian bawah
perut
 Perdarahan yang cukup
banyak saat menstruasi
atau bahkan menstruasi
tidak teratur
 Dapat lepas atau bergeser
(jika lepas biasanya akan
bersama darah haid)
 Dapat terjadi infeksi jika
tubuh menolak IUD

24
e. Vasektomi
 Bisa terdapat darah pada
air mani
 Memar pada testis
beberapa bulan pasca
operasi
 Perdarahan atau
pembekuan darah pada
area testis
 Infeksi pasca operasi
 Perasaan tidak nyaman
pasca operasi
f. Tubektomi
 Nyeri pada panggul
 Infeksi pasca operasi
 Pendarahan
 Komplikasi
 Beberapa orang juga dapat
mengalami hamil ektopik
15 20-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
PNC Nama : Ny. K / Tn. S
Umur : 19 tahun / 29 tahun
Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Gentungan

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang
personal hygiene pada masa nifas, yaitu :
a. Menganjurkan ibu untuk mandi
dengan teratur yaitu 2 kali
dalam sehari
b. Mengganti pakaian, alas tempat

25
tidur serta dimana ibu tinggal
c. Mengajarkan ibu membersihkan
daerah vulva dengan cara
membersihkan dari depan ke
belakang kemudian
membersihkan daerah sekitar
anus. Vulva dibersihkan setiap
kali sudah BAK dan BAB
d. Menganjurkan ibu mengganti
pembalut minimal 2 kali sehari
atau saat pembalut terasa penuh.
e. Menyarankan pada ibu untuk
tidak cebok menggunakan air
hangat untuk menghindari
benang jahit putus
f. Menganjurkan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah
membersihkan daerah vulva dan
anus.
16 20-5-2019 Konseling Identitas Istri dan Suami
PNC Nama : Ny. K / Tn. S
Umur : 19 tahun / 29 tahun
Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Gentungan

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang ASI
Eksklusif, yaitu menganjurkan kepada
ibu untuk memberikan ASI pada bayinya
selama 6 bulan tanpa ada tambahan
makanan dan minuman apapun, guna
untuk memperkuat kedekatan antara ibu

26
dan bayi, memberikan kekebalan tubuh
yang baik untuk, mencegah infeksi
saluran napas pada bayi, dan
menghindari ibu terjadinya
pembengkakan payudara.
17 Jumat, Konseling Identitas Istri dan Suami
10-5-2019 ANC Nama : Ny. E / Tn. S
Umur : 20 tahun / 20 tahun
Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMU / SMU
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Tamattia

GIIPIA0, gestasi 34 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang gizi
seimbang pada ibu hamil, yaitu :
a. Menganjurkan ibu untuk makan
dengan pola gizi seimbang dan
bervariasi, lebih banyak
sebelum hamil
b. Menganjurkan ibu untuk
sarapan setiap hari
c. Menganjurkan ibu untuk makan
makanan berserat tinggi dan
memperbanyak asupan cairan,
seperti air putih 10 gelas perhari
atau pun minum jus buah, serta
rajin berolahraga untuk
mencegah konstipasi.
d. Menganjurkan ibu untuk
menerapkan pola makan sehat
dengan menu nasi/sereal

27
gandum, sayuran, ikan, telur,
tahu, tempe, buah dan kacang-
kacangan.
e. Menganjurkan ibu untuk
menghindari makan makanan
yang pedas dan berlemak
f. Menyarankan ibu untuk makan
dengan porsi kecil namun sering
g. Menganjurkan ibu untuk
menghindari mengkonsumsi
minuman beralkohol, kafein,
minuman bersodas, minuman
keras dan merokok.
18 Senin, Konseling Identitas Istri dan Suami
20-5-2019 ANC Nama : Ny. R / Tn. A
Umur : 20 tahun / 20 tahun
Nikah : 1 kali / ± 3 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMU / SMU
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Tamattia

GIIPIA0, gestasi 35 minggu 4 hari

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang
ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III, yaitu :
a. Mudah merasa lelah, dengan ini
menganjurkan kepada ibu untuk
:
 Istirahat yang cukup, tidur
lebih awal pada malam
hari dan membiasakan
tidur siang. Kebutuhan
istirahat yang baik ± 8 jam

28
 Mengkonsumsi makanan
yang bisa menambah
tenaga, seperti makanan
berprotein dan
berkarbohidrat kompleks
(contohnya roti gandum
atau kacang-kacangan).
Selain itu, perbanyak juga
mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan.
 Rutin berolahraga setiap
hari seperti berjalan kaki,
berenang, senam atau
yoga untuk ibu hamil.
Olahraga ± 20-30 menit
setiap harinya.
 Memperbanyak minum air
putih agar tidak
mengalami dehidrasi.
 Membatasi melakukan
kegiatan yang tidak
penting.
b. Nyeri Punggung, dengan ini
menganjurkan ibu untuk :
 Tidur miring serta
letakkan bantalan di
belakang punggung dan
selipkan bantal di antara
kaki.
 Pastikan ibu duduk
dengan tegak dan gunakan
kursi yang menopang
punggung dengan baik.
 Menggunakan
sepatu/sandal yang
nyaman hak rendah karena

29
baik untuk menopang
punggung
 Kompres punggung
dengan handuk hangat.
c. Sering BAK. semakin
mendekati persalinan, janin
akan bergerak turun ke area
panggul dan hal ini bisa
membuat ibu merasakan adanya
tekanan pada kandung kemih,
maka menganjurkan ibu untuk :
 Hindari minuman
berkafein (kopi, teh, atau
minuman bersoda) karena
bisa membuatmu lebih
sering buang air kecil.
 Minum air putih 8-10
gelas sehari
 Tidak menahan rasa ingin
buang air kecil
 Melakukan senam kegel
19 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami
18-6-2019 Nama : Ny. R/Tn.A
Umur : 27th/35th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’ Balang

Identitas Anak
Nama : By. R
Tanggal lahir : 25-10-2018
Umur : 7 bulan
BB : 9 Kg
PB : 74 cm

30
Konseling yang diberikan:
1. Memberitahu ibu untuk mulai
memberikan makanan pendamping
ASI, seperti pisang, wortel, buah
dan sayuran lainnya.
2. Mengingatkan kepada ibu untuk
datang di posyandu bulan depan
untuk selalu dipantau tumbuh
kembang anak dan imunisasi
selanjutnya adalah imunisasi
campak yang diberikan saat anak
berusia 9 bulan.

20 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. N/ Tn. R
Umur : 29th/35th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Petani
Alamat : Pare’Balang

Identitas Anak
Nama : By. A
Tanggal lahir : 03-07-2017
Umur : 24 bulan
BB : 10 Kg
PB : 83 Cm
Imunisasi : Campak Lanjutan

21 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. H/Tn.T
Umur : 23th/24th
Posyandu Nikah : 1 Kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks

31
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’Balang

Identitas Anak
Nama : By. R
Tanggal lahir : 20-05-2015
Umur : 50 bulan
BB : 12 kg
PB : 97 cm

22 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. A/ Tn.A
Umur : 27th/28th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’Balang

Identitas Anak
Nama : By. N
Tanggal lahir : 24-10-2015
Umur : 43 bulan
BB : 13,3 kg
PB : 93 cm

23 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. N/Tn.S
Umur : 29th/36th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta

32
Alamat : Pare’Balang

Identitas Anak
Nama : By.R
Tanggal lahir : 29-11-2018
Umur : 7 bulan
BB : 7,1 kg
PB : 64 cm

Konseling yang diberikan:


1. Memberitahu ibu untuk mulai
memberikan makanan pendamping
ASI, seperti pisang, wortel, buah
dan sayuran lainnya.
2. Mengingatkan kepada ibu untuk
datang di posyandu bulan depan
untuk selalu dipantau tumbuh
kembang anak dan imunisasi
selanjutnya adalah imunisasi
campak yang diberikan saat anak
berusia 9 bulan.

24 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny.H/Tn.A
Umur : 25th/26th
Posyandu Nikah : 1 Kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’Balang

Identitas Anak
Nama : By. M
Tanggal lahir : 12-07-2018
Umur : 11 bulan
BB : 9,2 kg

33
PB : 74 cm

Konseling yang diberikan:


1. Memberitahu ibu untuk selalu
memberikan makanan yang sehat
dan bergizi seperti buah, sayur, dan
ikan.
2. Mengingatkan kepada ibu untuk
datang di posyandu bulan depan
untuk selalu dipantau tumbuh
kembang anak dan imunisasi
selanjutnya adalah DPT-HB-Hib
lanjutan yang diberikan saat anak
berusia 18 bulan.

25 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny.S/Tn.R
Umur : 27th/35th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’ Balang

Identitas Anak
Nama : By. M
Tanggal lahir : 19-10-2014
Umur : 56 bulan
BB : 14 kg
PB : 94 cm

26 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. N/Tn. P
Umur : 32th/35th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks

34
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’ Balang

Identitas Anak
Nama : By. M
Tanggal lahir : 15-05-2016
Umur : 3 tahun
BB : 12,0 kg
PB : 87 cm

27 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny.M/Tn.S
Umur : 22th/29th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’ Balang

Identitas Anak
Nama : By. M
Tanggal lahir : 07-12-2018
Umur : 6 bulan
BB : 6 kg
PB : 70 cm

28 Selasa, Posyandu Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. R/Tn.A
Umur : 25th/29th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA

35
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’Balang

Identitas Anak
Nama : Muh. Abizar
Tanggal lahir : 27-10-2014
Umur : 5 tahun
BB : 16,5 Kg
PB : 110 cm

29 Selasa, Identitas Istri dan Suami


18-6-2019 Nama : Ny. R/Tn.A
Umur : 27th/35th
Posyandu Nikah : 1 kali
Pare’Balang Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’ Balang

Identitas Anak
Nama : By.M
Tanggal lahir : 07-01-2019
Umur : 5 bulan
BB : 8,5 kg
PB : 62 cm

29 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami


2-6-2019 ANC Nama : Ny.N/Tn.A
Umur : 18th/36th
Posyandu Nikah : 1 kali
Tamattia Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Tamattia

36
HPHT : 07-03-2019
HTP : 14-12-2019
Mual (+) Muntah (+)

G1P0A0, Gravid 15 minggu

Konseling yang diberikan :


Ketidaknyamanan pada kehamilan TM I
diantaranya :
a. Mual dan muntah merupakan
salah satu ketidaknyamanan
yang sering dialami oleh ibu
hamil pada trimester satu, cara
mengatasinya adalah dengan
menghindari makanan yang
merangsang mual, makan
dengan porsi sedikit tapi sering.
b. Nyeri punggung, ibu hamil pada
awal trimester biasanya
mengalami keluhan nyeri
punggung, dapat diatasi dengan
banyak beristirahat.
c. Masalah pencernaan, ibu hamil
sering mengalami masalah
pencernaan seperti sendawa,
sembelit, dan konstipasi. Cara
mengatasinya adalah dengan
banyak memakan makanan
yang berserat dan minum air
yang cukup.
d. Sakit kepala dan pusing, ibu
hamil kadang merasa pusing
saat bangun tidur . hal ini dapat
diatasi dengan meminum tablet
penambah darah dan memakan
makanan yang banyak
mengandung zat besi serta

37
perbanyak istirahat.
e. Sering buang air kecil, dapat
diatasi dengan kurangi minum
dimalam hari dan cukupi
kebutuhan minum disiang hari.
f. Perubahan mood, disebabkan
oleh perubahan hormon dan
dapat diatasi dengan makan
makanan bergizi dan minum
yang cukup.
30 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.J/Tn.D
Umur : 31th/30th
Posyandu Nikah : 1 kali
Tamattia Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Tamattia

HPHT : 04-03-2019
HTP : 21-12-2019
Mual (+) Muntah (+)

G1P0A0, Gravid 14 minggu

Konseling yang diberikan :


Ketidaknyamanan pada kehamilan TM I
diantaranya :
a. Mual dan muntah merupakan
salah satu ketidaknyamanan
yang sering dialami oleh ibu
hamil pada trimester satu, cara
mengatasinya adalah dengan
menghindari makanan yang
merangsang mual, makan
dengan porsi sedikit tapi sering.

38
b. Nyeri punggung, ibu hamil pada
awal trimester biasanya
mengalami keluhan nyeri
punggung, dapat diatasi dengan
banyak beristirahat.
c. Masalah pencernaan, ibu hamil
sering mengalami masalah
pencernaan seperti sendawa,
sembelit, dan konstipasi. Cara
mengatasinya adalah dengan
banyak memakan makanan
yang berserat dan minum air
yang cukup.
d. Sakit kepala dan pusing, ibu
hamil kadang merasa pusing
saat bangun tidur . hal ini dapat
diatasi dengan meminum tablet
penambah darah dan memakan
makanan yang banyak
mengandung zat besi serta
perbanyak istirahat.
e. Sering buang air kecil, dapat
diatasi dengan kurangi minum
dimalam hari dan cukupi
kebutuhan minum disiang hari.
f. Perubahan mood, disebabkan
oleh perubahan hormon dan
dapat diatasi dengan makan
makanan bergizi dan minum
yang cukup.
31 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.A/Tn.R
Umur : 25th/30th
Nikah : 1 kali
Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA

39
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Pare’Balang

HPHT : 03-04-2019
HTP : 10-01-2020
Mual (+) Muntah (+)

G2P1A0, Gravid 12 minggu

Konseling yang diberikan :


Ketidaknyamanan pada kehamilan TM I
diantaranya :
a. Mual dan muntah merupakan
salah satu ketidaknyamanan
yang sering dialami oleh ibu
hamil pada trimester satu, cara
mengatasinya adalah dengan
menghindari makanan yang
merangsang mual, makan
dengan porsi sedikit tapi sering.
b. Nyeri punggung, ibu hamil pada
awal trimester biasanya
mengalami keluhan nyeri
punggung, dapat diatasi dengan
banyak beristirahat.
c. Masalah pencernaan, ibu hamil
sering mengalami masalah
pencernaan seperti sendawa,
sembelit, dan konstipasi. Cara
mengatasinya adalah dengan
banyak memakan makanan
yang berserat dan minum air
yang cukup.
d. Sakit kepala dan pusing, ibu
hamil kadang merasa pusing
saat bangun tidur . hal ini dapat
diatasi dengan meminum tablet

40
penambah darah dan memakan
makanan yang banyak
mengandung zat besi serta
perbanyak istirahat.
e. Sering buang air kecil, dapat
diatasi dengan kurangi minum
dimalam hari dan cukupi
kebutuhan minum disiang hari.
f. Perubahan mood, disebabkan
oleh perubahan hormon dan
dapat diatasi dengan makan
makanan bergizi dan minum
yang cukup.
32 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.S/Tn.K
Umur : 22th/37th
Posyandu Nikah : 1 kali
Tamattia Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Tamattia

HPHT : 09-04-2019
HTP : 16-01-2020
Mual (+) Muntah (+)
G1P0A0, Gravid 10 minggu

Konseling yang diberikan :


Ketidaknyamanan pada kehamilan TM I
diantaranya :
a. Mual dan muntah merupakan
salah satu ketidaknyamanan
yang sering dialami oleh ibu
hamil pada trimester satu, cara
mengatasinya adalah dengan
menghindari makanan yang

41
merangsang mual, makan
dengan porsi sedikit tapi sering.
b. Nyeri punggung, ibu hamil pada
awal trimester biasanya
mengalami keluhan nyeri
punggung, dapat diatasi dengan
banyak beristirahat.
c. Masalah pencernaan, ibu hamil
sering mengalami masalah
pencernaan seperti sendawa,
sembelit, dan konstipasi. Cara
mengatasinya adalah dengan
banyak memakan makanan
yang berserat dan minum air
yang cukup.
d. Sakit kepala dan pusing, ibu
hamil kadang merasa pusing
saat bangun tidur . hal ini dapat
diatasi dengan meminum tablet
penambah darah dan memakan
makanan yang banyak
mengandung zat besi serta
perbanyak istirahat.
e. Sering buang air kecil, dapat
diatasi dengan kurangi minum
dimalam hari dan cukupi
kebutuhan minum disiang hari.
f. Perubahan mood, disebabkan
oleh perubahan hormon dan
dapat diatasi dengan makan
makanan bergizi dan minum
yang cukup.
33 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.I/Tn.H
Umur : 19th/36th
Nikah : 1 kali
Suku : Mks/Mks

42
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Mattoanging

HPHT : 12-04-2019
HTP : 19-01-2020
Mual (+) Muntah (+)

G1P0A0, Gravid 10 minggu

Konseling yang diberikan :


Ketidaknyamanan pada kehamilan TM I
diantaranya :
a. Mual dan muntah merupakan
salah satu ketidaknyamanan
yang sering dialami oleh ibu
hamil pada trimester satu, cara
mengatasinya adalah dengan
menghindari makanan yang
merangsang mual, makan
dengan porsi sedikit tapi sering.
b. Nyeri punggung, ibu hamil pada
awal trimester biasanya
mengalami keluhan nyeri
punggung, dapat diatasi dengan
banyak beristirahat.
c. Masalah pencernaan, ibu hamil
sering mengalami masalah
pencernaan seperti sendawa,
sembelit, dan konstipasi. Cara
mengatasinya adalah dengan
banyak memakan makanan
yang berserat dan minum air
yang cukup.
d. Sakit kepala dan pusing, ibu
hamil kadang merasa pusing

43
saat bangun tidur . hal ini dapat
diatasi dengan meminum tablet
penambah darah dan memakan
makanan yang banyak
mengandung zat besi serta
perbanyak istirahat.
e. Sering buang air kecil, dapat
diatasi dengan kurangi minum
dimalam hari dan cukupi
kebutuhan minum disiang hari.
f. Perubahan mood, disebabkan
oleh perubahan hormon dan
dapat diatasi dengan makan
makanan bergizi dan minum
yang cukup.
34 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.H/Tn.I
Umur : 36th/38th
Posyandu Nikah : 1 kali
Tamattia Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Tamattia

G3P2A0, Gravid 36 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang
ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III, yaitu :
a. Mudah merasa lelah, dengan ini
menganjurkan kepada ibu untuk
:
 Istirahat yang cukup, tidur
lebih awal pada malam
hari dan membiasakan

44
tidur siang. Kebutuhan
istirahat yang baik ± 8 jam
 Mengkonsumsi makanan
yang bisa menambah
tenaga, seperti makanan
berprotein dan
berkarbohidrat kompleks
(contohnya roti gandum
atau kacang-kacangan).
Selain itu, perbanyak juga
mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan.
 Rutin berolahraga setiap
hari seperti berjalan kaki,
berenang, senam atau
yoga untuk ibu hamil.
Olahraga ± 20-30 menit
setiap harinya.
 Memperbanyak minum air
putih agar tidak
mengalami dehidrasi.
 Membatasi melakukan
kegiatan yang tidak
penting.
b. Nyeri Punggung, dengan ini
menganjurkan ibu untuk :
 Tidur miring serta
letakkan bantalan di
belakang punggung dan
selipkan bantal di antara
kaki.
 Pastikan ibu duduk
dengan tegak dan gunakan
kursi yang menopang
punggung dengan baik.
 Menggunakan

45
sepatu/sandal yang
nyaman hak rendah karena
baik untuk menopang
punggung
 Kompres punggung
dengan handuk hangat.
c. Sering BAK. semakin
mendekati persalinan, janin
akan bergerak turun ke area
panggul dan hal ini bisa
membuat ibu merasakan adanya
tekanan pada kandung kemih,
maka menganjurkan ibu untuk :
 Hindari minuman
berkafein (kopi, teh, atau
minuman bersoda) karena
bisa membuatmu lebih
sering buang air kecil.
 Minum air putih 8-10
gelas sehari
 Tidak menahan rasa ingin
buang air kecil
 Melakukan senam kegel
35 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.H/Tn.S
Umur : 29th/24th
Nikah : 1 kali
Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Mattoanging

G2P1A0, Gravid 37 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang

46
ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III, yaitu :
a. Mudah merasa lelah, dengan ini
menganjurkan kepada ibu untuk
:
 Istirahat yang cukup, tidur
lebih awal pada malam
hari dan membiasakan
tidur siang. Kebutuhan
istirahat yang baik ± 8 jam
 Mengkonsumsi makanan
yang bisa menambah
tenaga, seperti makanan
berprotein dan
berkarbohidrat kompleks
(contohnya roti gandum
atau kacang-kacangan).
Selain itu, perbanyak juga
mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan.
 Rutin berolahraga setiap
hari seperti berjalan kaki,
berenang, senam atau
yoga untuk ibu hamil.
Olahraga ± 20-30 menit
setiap harinya.
 Memperbanyak minum air
putih agar tidak
mengalami dehidrasi.
 Membatasi melakukan
kegiatan yang tidak
penting.
b. Nyeri Punggung, dengan ini
menganjurkan ibu untuk :
 Tidur miring serta
letakkan bantalan di

47
belakang punggung dan
selipkan bantal di antara
kaki.
 Pastikan ibu duduk
dengan tegak dan gunakan
kursi yang menopang
punggung dengan baik.
 Menggunakan
sepatu/sandal yang
nyaman hak rendah karena
baik untuk menopang
punggung
 Kompres punggung
dengan handuk hangat.
c. Sering BAK. semakin
mendekati persalinan, janin
akan bergerak turun ke area
panggul dan hal ini bisa
membuat ibu merasakan adanya
tekanan pada kandung kemih,
maka menganjurkan ibu untuk :
 Hindari minuman
berkafein (kopi, teh, atau
minuman bersoda) karena
bisa membuatmu lebih
sering buang air kecil.
 Minum air putih 8-10
gelas sehari
 Tidak menahan rasa ingin
buang air kecil
 Melakukan senam kegel
36 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.J/Tn.A
Umur : 20th/29th
Posyandu Nikah : 1 kali
Tamattia Suku : Mks/Mks

48
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Tamattia

HPHT : 04-03-2019
HTP : 21-12-2019
Mual (+) Muntah (+)

G1P0A0, Gravid 14 minggu

Konseling yang diberikan :


Ketidaknyamanan pada kehamilan TM I
diantaranya :
a. Mual dan muntah merupakan
salah satu ketidaknyamanan
yang sering dialami oleh ibu
hamil pada trimester satu, cara
mengatasinya adalah dengan
menghindari makanan yang
merangsang mual, makan
dengan porsi sedikit tapi sering.
b. Nyeri punggung, ibu hamil pada
awal trimester biasanya
mengalami keluhan nyeri
punggung, dapat diatasi dengan
banyak beristirahat.
c. Masalah pencernaan, ibu hamil
sering mengalami masalah
pencernaan seperti sendawa,
sembelit, dan konstipasi. Cara
mengatasinya adalah dengan
banyak memakan makanan
yang berserat dan minum air
yang cukup.
d. Sakit kepala dan pusing, ibu
hamil kadang merasa pusing

49
saat bangun tidur . hal ini dapat
diatasi dengan meminum tablet
penambah darah dan memakan
makanan yang banyak
mengandung zat besi serta
perbanyak istirahat.
e. Sering buang air kecil, dapat
diatasi dengan kurangi minum
dimalam hari dan cukupi
kebutuhan minum disiang hari.
f. Perubahan mood, disebabkan
oleh perubahan hormon dan
dapat diatasi dengan makan
makanan bergizi dan minum
yang cukup.
37 Kamis, Konseling Identitas Istri dan Suami
2-6-2019 ANC Nama : Ny.M/Tn.S
Umur : 22th/30th
Posyandu Nikah : 1 kali
Tamattia Suku : Mks/Mks
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Tamattia

G2P1A0, Gravid 37 minggu

Konseling yang Diberikan


Menyampaikan kepada ibu tentang
ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III, yaitu :
a. Mudah merasa lelah, dengan ini
menganjurkan kepada ibu untuk
:
 Istirahat yang cukup, tidur
lebih awal pada malam
hari dan membiasakan

50
tidur siang. Kebutuhan
istirahat yang baik ± 8 jam
 Mengkonsumsi makanan
yang bisa menambah
tenaga, seperti makanan
berprotein dan
berkarbohidrat kompleks
(contohnya roti gandum
atau kacang-kacangan).
Selain itu, perbanyak juga
mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan.
 Rutin berolahraga setiap
hari seperti berjalan kaki,
berenang, senam atau
yoga untuk ibu hamil.
Olahraga ± 20-30 menit
setiap harinya.
 Memperbanyak minum air
putih agar tidak
mengalami dehidrasi.
 Membatasi melakukan
kegiatan yang tidak
penting.
b. Nyeri Punggung, dengan ini
menganjurkan ibu untuk :
 Tidur miring serta
letakkan bantalan di
belakang punggung dan
selipkan bantal di antara
kaki.
 Pastikan ibu duduk
dengan tegak dan gunakan
kursi yang menopang
punggung dengan baik.
 Menggunakan

51
sepatu/sandal yang
nyaman hak rendah karena
baik untuk menopang
punggung
 Kompres punggung
dengan handuk hangat.
c. Sering BAK. semakin
mendekati persalinan, janin
akan bergerak turun ke area
panggul dan hal ini bisa
membuat ibu merasakan adanya
tekanan pada kandung kemih,
maka menganjurkan ibu untuk :
 Hindari minuman
berkafein (kopi, teh, atau
minuman bersoda) karena
bisa membuatmu lebih
sering buang air kecil.
 Minum air putih 8-10
gelas sehari
 Tidak menahan rasa ingin
buang air kecil
 Melakukan senam kegel

F. Kesimpulan
Pentingnya pemahaman diri adalah karena Bidan bekerja dengan
melibatkan banyak aspek, orang dan kondisi. Bidan perlu memahami bahwa
setiap orang mempunyai bio- psiko-sosial-spritual yang berbeda. Sehingga
perlu pemahaman diri untuk menghadapi orang dengan berbagai
karakteristik. Bidan harus mampu memahami untuk bisa menghadapi
kecemasan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan klien.
Mengingat tugas yang perlu dilaksanakan seorang bidan maka setelah
memperoleh pendidikan, bidan diharapkan mempunyai keterampilan
berpikir, berkomunikasi dan menguasai keterampilan praktis. Bidan dalam

52
pekerjaannya sehari- hari perlu membantu pasien menyelesaikan masalah
kesehatan yang dihadapi pasien. Untuk itu dia harus mampu memahami
berbagai penyakit dan upaya kesehatan serta mampu
mengkomunikasikannya baik pada pasien perorangan maupun pada
masyarakat.
Selama melaksanakan praktek di BPM Hj.Hermawati Desa Mandalle,
Kecamatan Bajeng Barat, kami telah menyelesaikan target praktik
perorangan yaitu melakukan konseling ANC sebanyak 22 kali, melakukan
konseling PNC sebanyak 4 kali, melakukan konseling KB sebanyak 1 kali,
dan melakukan imunisasi sekaligus konseling tentang imunisasi terhadap
bayi sebanyak 10 kali.

G. Saran
Diharapkan untuk menjadi seorang bidan (konselor ) yang baik, kita
harus memiliki kualitas pribadi serta pengetahuan yang luas,perilaku yang
baik,dan keterampilan yang terapeutik agar dapat memegang peranan
penting dalam komunikasi interpersonal ataupun konseling di dalam
menjalankan profesi untuk menjadi seorang bidan profesional.

53
Lamipiran I

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Materi Penyuluhan : Pencegahan Stunting


Pokok Bahasan : Pencegahan Stunting
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Juni 2019
Waktu : 10.00 Wita - Selesai
Penyaji : Erika Wanda Puspita
Sasaran :Orang Tua Anak Dan Ibu Hamil
Tempat :Desa Mandalle, Dusun Pare’Balang

1. Latar Belakang

Balita pendek (stunting) merupakan keadaan tubuh yang pendek dan


sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang
atau tinggi badan. Stunting dapat di diagnosis melalui indeks antropometri
tinggi badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang
dicapai pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan gizi
jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak memadai. Stunting merupakan
pertumbuhan linear yang gagal untuk mencapai potensi genetik sebagai
akibat dari pola makan yang buruk dan penyakit infeksi (ACC/SCN, 2000).

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada


kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa
individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai
penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan
mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual
akan terganggu (Mann dan Truswell, 2002). Hal ini juga didukung oleh

54
Jackson dan Calder (2004) yang menyatakan bahwa stunting berhubungan
dengan gangguan fungsi kekebalan dan meningkatkan risiko kematian.

Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data


ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan
Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang
mengalami stunting tinggi (UNICEF, 2007). Hasil Riskesdas 2010,
secaranasional prevalensi kependekan pada anak umur 2-5 tahun di
Indonesia adalah 35,6 % yang terdiri dari 15,1 % sangat pendek dan 20 %
pendek.

Desa Sidowarno merupakan salah satu desa di Kecamatan Wonosari,


Kabupaten Klaten menunjukkan peningkatan angka kejadian stunting, yang
prevalensi anak pendek dan sangat pendek (TB/U) diatas prevalensi
nasional yaitu 20,32 % pada hasil laporan tahunan 2010 dan meningkat pada
tahun 2012 sebesar 23,97 %.

Secara umum gizi buruk disebabkan karena asupan makanan yang


tidak mencukupi dan penyakit infeksi. Terdapat dua kelompok utama zat
gizi yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro (Admin, 2008). Zat gizi makro
merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh dan diperlukan
dalam pertumbuhan, termasuk di dalamnya adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan zat gizi mikro merupakan zat gizi yang diperlukan untuk
menjalankan fungsi tubuh lainnya, misalnya dalam memproduksi sel darah
merah, tubuh memerlukan zat besi. Termasuk di dalamnya adalah vitamin
dan mineral. Stunting tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja tetapi
disebabkan oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Ada tiga faktor utama penyebab
stunting yaitu asupan makan tidak seimbang (berkaitan dengan kandungan
zat gizi dalam makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin,
dan air) riwayat berat lahir badan rendah (BBLR) dan riwayat penyakit
(UNICEF, 2007).

55
Secara garis besar penyebab stunting dapat dikelompokkan ke
dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan masyarakat, rumah tangga (keluarga)
dan individu. Pada tingkat rumah tangga (keluarga), kualitas dan kuantitas

makanan yang tidak memadai, tingkat pendapatan, pola asuh makan anak
yang tidak memadai, pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai
menjadi faktor penyebab stunting, dimana faktor-faktor ini terjadi akibat
faktor pada tingkat masyarakat (UNICEF, 2007).

Konsekuensi defisiensi zat gizi makro selama masa anak-anak


sangat berbahaya. Kekurangan protein murni pada stadium berat dapat
menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun.
Kekurangan protein juga sering ditemukan secara bersamaan dengan
kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus
(Almatsier, 2004). Protein sendiri memiliki banyak fungsi, diantaranya
membentuk jaringan tubuh baru dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta
mengganti jaringan yang rusak atau mati, menyediakan asam amino yang
diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan metabolism (Karsin
ES, 2004).

Pangan dan gizi merupakan salah satu faktor yang terkait erat
dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat
yang terpenuhi kebutuhan dengan mutu gizi seimbang lebih mampu
berpartisipasi dalam pembangunan. Masalah pangan dan gizi merupakan
masalah yang kompleks dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa metode pendekatan yang dilakukan dalam menentukan penilaian
keadaan pangan dan gizi dapat dilakukan dengan cara menilai konsumsi
dan kebiasaan makan serta menilai status gizi pada suatu daerah atau
kelompok tertentu. Tiap daerah mempunyai masalah pangan dan gizi yang
berbeda dengan daerah lainnya. Wilayah tempat penduduk bermukim turut
menentukan pola konsumsi masyarakat tersebut (Augustyn, 2002).

56
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharakan orang tua anak dapat
mengetahui dan memahami bagaimana mencegah stunting.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan
keluarga pasien dapat memahami tentang :
1) Definisi stunting
2) Penyebab Stunting
3) Dampak Stunting
4) Cara mencegah stunting
5) Zat gizi mikro yang berperan untuk mencegah stunting

3. Rencana Kegiatan
a. Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
b. Media dan alat bantu : Leaflet
c. Tempat dan waktu :
1) Tempat kegiatan : Desa Mandalle, Dusun Pare’ Balang
2) Hari / Tanggal : Selasa / 18 Juni 2019
d. Materi dan pemateri : Erika Wanda Puspita
e. Peserta : Orang tua anak
f. Waktu : 30 Menit

4. Kegiatan Penyuluhan

Tahap
Kegiatan Kegiatan Klien Metode
Kegiatan
Pembukaan 1. Salam Pembuka 1. Menjawab 1. Ceramah
(5 Menit) 2. Memperkenalkan salam 2. Tanya
diri 2. Mendengarkan Jawab
3. Menjelaskan keterangan
maksud dan penyaji

57
tujuan penyuluhan 3. Menyampaikan
4. Menggali pengetahuan
pengetahuan tentang materi
peserta tentang yang akan
materi yang akan disampaikan
diberikan
Penyajian dan 1. Definisi Stunting 1. Memperhatikan 1. Ceramah
Diskusi 2. Penyebab stunting 2. Mendengarkan 2. Tanya
(20 menit) 3. Dampak stunting keterangan Jawab
4. Cara mencegah penyaji 3. Diskusi
stunting
5. Zat gizi mikro yang
berperan untuk
menghindari
stunting.
Penutup 1. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya Jawab
(5 menit) menanyakan pertanyaan,
kembali materi memperhatikan, dan
yang telah menjawab salam.
disampaikan
2. Menyimpulkan
kembali materi
yang telah
disampaikan
3. Memberi salam
penutup

4. Materi Penyuluhan (Terlampir)

58
Lamipiran 2

Materi Penyuluhan

1. Pengertian
Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan
salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun
2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting.
Namun angka ini sudah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
angka stunting pada tahun 2000 yaitu 32,6%.
Pada tahun 2017, lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari
Asia (55%) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Dari
83,6 juta balita stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal dari Asia Selatan
(58,7%) dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah (0,9%).
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting termasuk
masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial
ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi
pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami
kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
Kejadian balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang
dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama
tiga tahun terakhir, pendek memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan
dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk.
Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5%
menjadi 29,6% pada tahun 2017.

2. Penyebab
a. Kondisi Ibu hamil dan persalinan

59
Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta
setelah persalinan mempengaruhi pertumbuhan janin dan risiko
terjadinya stunting. Faktor lainnya pada ibu yang mempengaruhi adalah
postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu yang
masih remaja, serta asupan nutrisi yang kurang pada saat kehamilan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014
tentang Pelayanan Kesehatan Masa sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual, faktor-faktor yang
memperberat keadaan ibu hamil adalah terlalu muda, terlalu tua, terlalu
sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak kelahiran. Usia kehamilan ibu
yang terlalu muda (di bawah 20 tahun) berisiko melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR). Bayi BBLR mempengaruhi sekitar 20% dari
terjadinya stunting.

b. Kondisi bayi dan balita


Nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir tentunya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhannya termasuk risiko terjadinya
stunting. Tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD),
gagalnyapemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, dan proses penyapihan
dini dapat menjadi salah satu faktor terjadinya stunting. Sedangkan dari
sisi pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) hal yang perlu
diperhatikan adalah kuantitas, kualitas, dan keamanan pangan yang
diberikan.

c. Kondisi sosial ekonomi dan sanitasi


Kondisi sosial ekonomi dan sanitasi tempat tinggal juga berkaitan
dengan terjadinya stunting. Kondisi ekonomi erat kaitannya dengan
kemampuan dalam memenuhi asupan yang bergizi dan pelayanan
kesehatan untuk ibu hamil dan balita. Sedangkan sanitasi dan keamanan
pangan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi.

60
3. Dampak

Menurut WHO dalam infodatin 2018 Dampak yang ditimbulkan


stunting dapat dibagi menjadi dampak jangka pendek dan jangka panjang.
a. Dampak Jangka Pendek.
1) Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian; Perkembangan
kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal; dan
2) Peningkatan biaya kesehatan.
b. Dampak Jangka Panjang.
1) Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek
dibandingkan pada umumnya);
2) Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya;
3) Menurunnya kesehatan reproduksi;
4) Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa
sekolah; dan
5) Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.
c. Pencegahan
Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development
Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-
2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun
2030 serta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah
menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menetapkan stunting
sebagai salah satu program prioritas. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, upaya yang
dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting di antaranya sebagai
berikut:
a. Ibu Hamil dan Bersalin
1) Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan;
2) Mengupayakan jaminan mutu ante natal care (ANC) terpadu;
3) Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan;

61
4) Menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori,
protein, dan mikronutrien (TKPM);
5) Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular);
6) Pemberantasan kecacingan;
7) Meningkatkan transformasi Kartu Menuju Sehat (KMS) ke
dalam Buku KIA;
8) Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
ASI eksklusif; dan
9) Penyuluhan dan pelayanan KB.

b. Balita
1) Pemantauan pertumbuhan balita;
2) Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) untuk balita;
3) Menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak; dan
4) Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

c. Anak Usia Sekolah


1) Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS);
2) Menguatkan kelembagaan Tim Pembina UKS;
3) Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS); dan
4) Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan
narkoba.

d. Remaja
1) Meningkatkan penyuluhan untuk perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok, dan mengonsumsi
narkoba; dan
2) Pendidikan kesehatan reproduksi.

62
e. Dewasa Muda
1) Penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana (KB);
2) Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular); dan
3) Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS, pola gizi seimbang,
tidak merokok/mengonsumsi narkoba

f. Strategi mengatasi stunting


Merujuk pada pola pikir UNICEF/Lancet, masalah stunting
terutama disebabkan karena ada pengaruh dari pola asuh, cakupan
dan kualitas pelayanan kesehatan, lingkungan, dan ketahanan
pangan, maka berikut ini mencoba untuk membahas dari sisi pola
asuh dan ketahanan pangan tingkat keluarga.
Dari kedua kondisi ini dikaitkan dengan strategi
implementasi program yang harus dilaksanakan. Pola asuh
(caring), termasuk di dalamnya adalah Inisiasi Menyusu Dini
(IMD), menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan, dan pemberian
ASI dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI)
sampai dengan 2 tahun merupakan proses untuk membantu tumbuh
kembang bayi dan anak.
Kebijakan dan strategi yang mengatur pola asuh ini ada
pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 128, Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang
ASI, dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019,
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015.

Amanat pada UU Nomor 36 Tahun 2009 adalah:


1) Setiap bayi berhak mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan
selama 6 bulan, kecuali atas indikasi medis.

63
2) Selama pemberian ASI pihak keluarga, pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara
penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.

Amanat UU tersebut diatur dalam PP Nomor 33 Tahun 2013


tentang ASI yang menyebutkan:
1) Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif.
Pengaturan pemberian ASI Eksklusif bertujuan untuk: a.
menjamin pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI
Eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam)
bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya; b. memberikan perlindungan kepada ibu
dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya; dan c.
meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat,
pemerintah daerah, dan pemerintah terhadap pemberian ASI
Eksklusif.
2) Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas pelayanan
kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusu dini terhadap bayi
yang baru lahir kepada ibunya paling singkat selama 1 (satu)
jam. Inisiasi menyusu dini sebagaimana dimaksud dilakukan
dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau
perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu.

Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur:


1) Tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan
pemerintah daerah kabupaten/ kota;
2) Air Susu Ibu Eksklusif;
3) Penggunaan susu formula dan produk bayi lainnya;
4) Tempat kerja dan tempat sarana umum;
5) Dukungan masyarakat;
6) Pendanaan; dan

64
7) Pembinaan dan pengawasan.

Amanat UU, dan PP tersebut sudah masuk ke Renstra Kemenkes


2015-2019, dengan menargetkan:
1) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI
eksklusif sebesar 50%.
2) Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) sebesar 50 %.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, beberapa hal terkait dengan


masih rendahnya IMD dan ASI eksklusif antara lain menyangkut konselor ASI
yang belum merata di seluruh Puskesmas. Pelatihan konselor ASI sudah
dilakukan sampai dengan tingkat kabupaten, tapi pelatihan konselor ke seluruh
Puskesmas tidak ada informasi berapa persen Puskesmas yang sudah
mempunyai konselor ASI. Jika Puskesmas sudah ada konselor ASI tidak
diketahui berapa persen petugas yang berhasil memberikan konseling kepada Ibu
untuk meyakinkan agar melakukan IMD dan menyusui eksklusif.
Kesenjangan lain adalah masih lemahnya pemantauan pelanggaran dan
penegakan hukum terhadap penggunaan susu formula dan belum semua tempat
kerja menyediakan tempat menyusui sesuai yang diharuskan.
Sesudah bayi berusia 6 bulan, walaupun ketentuannya masih harus
menyusui sampai usia 2 tahun, bayi memerlukan makanan pendamping agar
pemenuhan gizi untuk tumbuh dapat terpenuhi. WHO/UNICEF dalam
ketentuannya mengharuskan bayi usia 6-23 bulan dapat MPASI yang adekuat
dengan ketentuan dapat menerima minimal 4 atau lebih dari 7 jenis makanan
(serealia/umbi-umbian, kacang-kacangan, produk olahan susu, telur, sumber
protein lainnya, sayur dan buah kaya vitamin A, sayur dan buah lainnya-
Minimum Dietary Diversity/MMD).
Di samping itu, yang diperhatikan juga adalah untuk bayi harus
memenuhi ketentuan Minimum Meal Frequency (MMF), yaitu bayi 6-23 bulan
yang diberi atau tidak diberi ASI, dan sudah mendapat MP-ASI (makanan

65
lunak/makanan padat, termasuk pemberian susu yang tidak mendapat ASI) harus
diberikan dengan frekuesi sebagai berikut:
a. Untuk bayi yang diberi ASI:
1) Umur 6-8 bulan: 2 x/hari atau lebih;
2) Umur 9-23 bulan: 3 x/hari atau lebih.
b. Untuk bayi 6-23 bulan yang tidak diberi ASI: 4 x/hari atau lebih.
Lebih lanjut, ketentuan MP-ASI untuk bayi 6-23 bulan, harus
memenuhi Minimum Acceptable Diet (MAD), yaitu gabungan dari
pemenuhan MMD dan MMF.
Pada kenyataannya kondisi ini tidak terpenuhi, pencapaian
indikator pola pemberian makan bayi adekuat berdasarkan standar
makanan bayi dan anak (WHO/UNICEF) ternyata masih rendah, hanya
36,6% anak 6-23 bulan yang asupannya mencapai pola konsumsi yang
memenuhi diet yang dapat diterima (minimal acceptable diet/MAD).
Strategi ke depan terkait dengan pola asuh, maka
direkomendasikan beberapa hal antara lain:
a. Melakukan monitoring pasca pelatihan konselor menyusui utamanya di
tingkat kecamatan dan desa;
b. Melakukan sanksi terhadap pelanggar PP tentang ASI;
c. Melakukan konseling menyusui kepada pada ibu hamil yang datang ke
ante natal care/ANC (4 minggu pertama kehamilan) untuk persiapan
menyusui;
d. Meningkatkan kampanye dan komunikasi tentang menyusui;
e. Melakukan konseling dan pelatihan untuk cara penyediaan dan
pemberian MP-ASI sesuai standar (MAD).

66
Lamipiran 3

Leaflet

67
Lamipiran 4

Dokumentasi Kegiatan

“ Melakukan kunjungan rumah terhadap bayi Ny. S”

“ Melakukan Penyuluhan tentang Pencegahan Stunting”

68
69
70
Lamipiran 5

Absensi Peserta Penyuluhan

71

Anda mungkin juga menyukai