Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 3

TEORI RANCANGAN
LINGKUNGAN

OLEH :
KELOMPOK 16

MUH NAIM ( H12116023 )


MUHAMMAD ASHAR ( H12116305 )

PROGRAM STUDI STATISTIKA


DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
Rancangan Acak Kelompok (RAK)

Rancangan Acak Kelompok atau randomized block design merupakan


salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan. Rancangan acak
kelompok ini digunakan bila unit percobaan tidak homogen, dimana ketidak
homogen ini diduga mengarah pada satu arah.Rancangan ini disebut rancangan
acak kelompok, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada setiap kelompok.
Rancangan ini dapat digunakan untuk melakukan percobaan di lapangan atau di
laboratorium atau di rumah kaca.

Definisi RAK
Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan percobaan yang
digunakan pada kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar percobaan-
percobaan yang dilaksanakan dilapangan atau di lahan pertanian menggunakan
rancangan lingkungan dalam bentuk RAK. Bila kita menghadapi kondisi tempat
percobaan tidak homogen, maka dipakai prinsip pengawasan setempat (local
control), artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi bagian-bagian
yang relatif homogen. Pada bagian yang sudag dianggap homogen inilah kita sah
(valid) untuk mengadakan pengujian.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) / Randomized Complete Block Design
(RCBD) merupakan rancangan percobaan pada kondisi tempat yang tidak
homogen. Sebagian besar dilakukan di lapangan/lingkungan. Rancangan acak
kelompok memakai prinsip pengawasan setempat dan tempat percobaan
dikelompokkan menjadi bagian yang relatif homogen.

Ciri – Ciri RAK


Menurut Harlyan (2012), Adapun ciri – ciri Rancangan Acak Kelompok
(RAK), adalah sebagai berikut :
 Digunakan untuk lingkungan heterogen / tidak homogen.
 Perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok (blok).
 Kelompok sebagai ulangan, dalam tiap kelompok kondisi harus homogen.
 Pengacakan dilakukan dalam masing-masing kelompok.
 Banyak digunakan pada penelitian di lapang.

Kelebihan RAK
Menurut Yitnosumarto (1991), apabila kita membicarakan keuntungan
tentunya kita bandingkan dengan lainnya, dalam hal ini demham RAL dan mungkin
dengan rancangan yang lebih kompleks, keuntungan RAK adalah :
 Sama seperti RAL, analisis statistik dari data yang diperoleh demgan RAK
ini masih bersifat sederhana.
 Apabila andaian adanya gradien satu arah dipenuhi, RAK memberikan presisi
dan efisiensi yang lebih tinggi dari RAL.
 Jika ada satu atau dua data yang hilang (atau secara statistik tidak memenuhi
syarat) analisis masih dapat dilanjutkan, yaitu dengan teknik data hilang
(missing data technique).

Kekurangan RAK
Menurut Harlyan (2012), Rancangan Acak Kelompok (RAK) memiliki
beberapa kelebihan, yaitu :
 Rancangan menjadi kurang efisien dibanding yang lain jika terdapat lebih
dari satu sumber keragaman yang tidak diinginkan.
 Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin
meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok.
 Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit.

Pengelompokan dan Prosedur Pembuatan Denah


Tujuan utama pengelompokan adalah mengurangi galat percobaan dengan
mengesampingkan tunjangan sumber keragaman yang diketahui di antara satuan
percobaan. Hal ini dikerjakan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam
kelompok sehingga keragaman dalam setiap kelompok setiap kelompok dibuat
minimum dan keragaman antar kelompok dibuat maksimum. Kerana hanya
keragaman dalam kelompok menjadi bagian dari galat percobaan, pengelompokan
paling efektif apabila areal percobaan memiliki pola keragaman yang dapat diduga.
Dengan pola yang dapat diduga, dapat dipilih bentuk petak dan pedoman
pengelompokan sehingga sebanyak mungkin keragaman terhitung dalam
perbedaan dalam kelompok, dan petak percobaan dengan kelompok yang sama
dijaga seseragam mungkin. Adapun cara pelaksanaan pengelompokan sebagai
berikut :
1. Tentukan perlakuannya.
2. Tentukan jumlah ulangannya  blok, ingat sedapat mungkin (p-1)(r-1) >= 15.
3. Lakukan pengacakan perlakuan pada masing-masing blok.
4. Setiap perlakuan akan muncul di masing-masing blok (ulangan).

Model Linier RAK


𝒀𝒊𝒋 = 𝝁 + 𝑻𝒊 + 𝑩𝒋 + 𝜺𝒊𝒋 ,
𝒊 = 𝟏, 𝟐, 𝟑, … , 𝒕
𝒋 = 𝟏, 𝟐, 𝟑, … , 𝒓

Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i dan ulangan ke j


µ = nilai tengah umum
Ti = pengaruh perlakuan ke-i
Bj = pengaruh blok ke-j
ε ij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Hipotesis yang Diuji


H0 : T1 = T2 = T3 =T4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang Ti yang tidak sama
Atau
H0 : µ1 = µ 2 = µ 3 = µ 4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang µ i yang tidak sama, atau µi≠ µi
paling sedikit ada sepasang rata-rata perlakuan yang berbeda.
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata antar perlakuan.

F Tabel < F Hitung 5%, maka H1 diterima


F Tabel > F Hitunh 5 %, maka H0 diterima
Struktur Data

Perlakuan Ulangan (i) Total


(j)
1 2 ... I

1 Y11 Y21 ... Yi1 Y.1

2 Y12 Y22 ... Yi2 Y.2

... ... ... ... Yi. . ...

J Y1j Y2j ... Yij  Y.j

Total Y1’ Y2’ ... Yi’ Y.. = Yij

Menghitung Jumlah Kuadrat


FK = ( Σtotal) 2/ n atau ( Σtotal) 2/ r x t
JK Total = Jumlah kuadrat masing-masing pengamatan – FK
JK Ulangan = ( Jumlah kuadrat total masing-masing ulangan / jumlah perlakuan)
– FK
JK Perlakuan = (Jumlah kuadrat total masing-masing perlakuan / jumlah ulangan)
– FK
JK Galat = JK Total – JK Ulangan – JK Perlakuan

Tabel Sidik Ragam (ANOVA)

SK Db JK KT Fhit F 5% F1%

Ulangan i–1 JK U JKU/(dbU) KTU/KTG dbu, dbg dbu, dbg


Perlakuan j-1 JK P JKP/(dbP) KTP/KTG dbp, dbg dbp, dbg
Galat ij – (i+j) +1 JK G JKG/(dbG)

Total ij – 1 JKT

Koefisien Keragaman
Apabila ingin diketahui perbedaan keragaman dengan variabel yang lain
(misalnya dengan umur berbunga), maka dapat dihitung koefisien keragaman
(koefisien Keragaman) atau (KK). Menurut Hanafiah (1991), sebagai bahan acuan
untuk menilai apakah KK termasuk besar, sedang, atau kecil, yaitu :
a. KK Besar, jika nilai KK minimal 10% pada kondisi homogen atau 20%
pada kondisi heterogen.
b. KK Sedang, jika nilai KK minimal 5 - 10% pada kondisi homogen atau 10
- 20% pada kondisi heterogen.
c. KK Kecil, jika nilai KK maksimal 5% pada kondisi homogen atau 10%
pada kondisi heterogen.
Ada beberapa faktor yg mempengaruhi Nilai Koefisien Keragaman (KK), yaitu :
a. Heterogenitas bahan, alat, media, lingkungan percobaan. Artinya semakin
heterogen, maka nilai KK semakin besar, begitu sebaliknya.
b. Selang perlakuan; semakin lebar selang perlakuan anda, maka nilai KK
percobaan anda semakin besar, begitu sebaliknya.
Koefisien keragaman (KK) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
KK = akar KT galat/rata-rata x 100 %
Contoh Soal
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh jenis antibiotik (A, B, C, dan
D) terhadap diameter Zona Bakteri Coliform, penelitian dilakukan sebanyak 3 kali
setiap minggu sekali. Data yang diperoleh sebagai berikut :
Jenis Ulangan (i) Total Rata –
Antibiotik 1 2 3 Rata
A 8 7 8 23 7,67
B 10 12 13 35 11,67
C 5 7 7 19 6,33
D 8 9 11 28 9,33
Total 31 35 39 105 8,75

Jumlah Kuadrat dan Kuadrat Rata-rata


Faktor Koreksi
FK = ( Σtotal) 2/ n atau ( Σtotal) 2/ r x t
= (105)2 /12
= 918,75
JK Total
= (Jumlah kuadrat masing-masing pengamatan) – FK
= (8)2 + (7)2 + ... + (11)2 - FK
= 60,25
JK Ulangan
= (Jumlah kuadrat total masing-masing ulangan/jumlah perlakuan) – FK
= ((31)2 + (35)2 + (39)2/4) – FK
=8
JK Perlakuan
= (Jumlah kuadrat total masing-masing perlakuan/jumlah ulangan) – FK
= ((23)2 + (35)2 + ... + (28)2/3) – FK
= 47,58
JK Galat
= JK Total – JK Ulangan – JK Perlakuan
= 60,25 – 8 – 47,58 = 4,67
Tabel Sidik Ragam (ANOVA)

SK Db JK KT Fhit F 5% F1%

Ulangan 2 8 4
5,13 5,14 10,92
Perlakuan 3 47,58 15,86
20,33 4,76 9,78
Galat 6 4,67 0,78

Total 11 60,25

Fhit U < Ftab, tolak H1, terima H0

Fhit P > Ftab, terima H1, tolak Ho

Interpretasi:
Hasil pengujian terhadap pengujian kelompok menunjukkan F hitung < F
Tabel 5% dan 10%, hal ini berarti pengelompokkan yang dilakukan tidak berhasil
dalam mengendalikan keragaman data akibat nonperlakuan pada lingkungan
percobaan.
Hasil Pengujian terhadap perlakuan menunjukkan F hitung > F Tabel 5%
dan 1%, hal ini berarti perlakuan pemberian jenis antibiotik yg berbeda dapat
memberi pengaruh yang nyata terhadap diameter zona bakteri coliform.

Koefisien Keragaman
Untuk mengetahui perbedaan keragaman dengan variabel yang lain, maka
dapat dihitung koefisien keragaman (koefisien Keragaman) atau (KK).
KK = (KT galat / rata-rata umum ) x 100 %
= ( 0,78 / 8,75 ) x 100%
= ( 0,09) x 100%
= 30 %
Dengan KK 30 % berarti nilai KK termasuk besar dan tingkat ketelitian pada
percobaan rendah.

Uji BNT
BNT0,05 = t 0,05(db galat) x √ (2 KT Galat)/ulangan)
BNT0,05 = t 0,050 (6) x √ (2 x 0,78 ) / 3)
= 2,45 x √0,52
= 2.45 x 0.72 = 1,764

Perlk C 6,33 A 7,67 D 9,33 B 11,67 Notasi

C 6,33 ---- A

A 7,67 1,34 ---- A

D 9,33 3* 1,66 ---- AB

B 11,67 5,34* 4* 2,34* ---- C

Uji BNJ
BNJ0,05 = Q0,05 (p,db galat) x √ (KT Galat)/ulangan)
BNJ0,05 = Q0,05 (4,6) x √ (0,78)/3)
= 4,90 x √ 0,26 = 4,90 x 0.51
= 2,5

Perlk C 6,33 A 7,67 D 9,33 B 11,67 Notasi

C 6,33 ---- A
A 7,67 1,34 ---- A

D 9,33 3* 1,66 ---- AB

B 11,67 5,34* 4* 2,34 ---- BC

Uji UJD
UJD0,05 = R0,05 (p,db galat) x √ (KT Galat)/ulangan)
= R 0,05 (4, 6) x √ (0,78)/3)
= ... x √0,26
= ... x 0,51

d=p-1 1 2 3

JND 3,46 3,58 3,64


Ada di Tabel Duncan

UJD 1,76 1,83 1,85

Perlk C 6,33 A 7,67 D 9,33 B 11,67 Notasi

C 6,33 ---- A

A 7,67 1,34 ---- A

D 9,33 3* 1,66 ---- AB

B 11,67 5,34* 4* 2,34* ---- C

Anda mungkin juga menyukai