Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan dimana akan dikemukakan
untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat pada beberapa bagian sebelumnya pada Bab II.
Penarikan kesimpulan didapatkan pada data tabel dan grafik pembahasan yang telah dibuat
pada Bab IV. Beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Tinggi api berpengaruh pada debit bahan bakar. Semakin besar debit akan
meningkatkan nilai tinggi api. Dikarenakan laju alir fluida yang lebih tinggi akan
menaikkan kecepatan partikel alir fluida dan droplet yang dihasilkan akan semakin
banyak dan berukuran besar. Luasan droplet mempengaruhi kualitas pembakaran,
ketika luasan droplet besar, luas bidang kontak dengan udara sekitar pun semakin besar
dan pembakaran yang terjadi semakin mudah. Dan tinggi api pun semakin meningkat
diiringi dengan pembakaran yang semakin besar.
2. Lebar Api berpengaruh pada debit bahan bakar. Memiliki kecenderungan meningkat
pada garis trendnya. Ini disebabkan semakin besar debit bahan bakar, maka akan
semakin besar sudut yang terbentuk pada atomisasi bahan bakar. Dikarenakan gas
pengoksidasi memecah droplet ke luar dan meningkatkan gaya aerodinamik. Begitu
pula sebaliknya. Dengan perbandingan bahan bakar biodiesel (B100) dan solar (B0)
sesuai hasil grafik bahwa lebar api terbesar adalah bahan bakar solar.
3. Persentase warna api biru pada variasi debit bahan bakar memiliki kecenderungan
menurun. Pada pembakaran bahan bakar biodiesel memiliki warna api biru yang lebih
dominan dibanding solar, lalu pada grafik sebelumnya menjelaskan trend garis bahan
bakar menurun baik biodiesel maupun solar. Disebabkan perbandingan massa udara dan
massa bahan bakar. Apabila semakin besar debit bahan bakar, pembakaran akan
semakin kaya bahan bakar. Dan api yang dihasilkan didominasi oleh pembakaran difusi,
dan persentase api biru dalam pembakaran tersebut semakin rendah. Disamping itu,
bahan bakar biodiesel merupakan oxygenated matters yang mana berasal dari bahan
organik dan memiliki kandungan oksigen didalamnya, karena dapat mengikat CO
maupun fixed carbon menjadi bentuk CO2 sehingga pembakaran lebih bersih
dibandingkan solar

43
44

4. Konsentrasi oksigen saat extinction memiliki trend menurun pada persentase oksigen
extinction. Metode ini dilakukan dengan cara menurunkan persentase oksigen sedikit
demi sedikit tanpa mengurangi debit total dari O2 dan N2. Ketika konsentrasi oksigen
diturunkan sedikit demi sedikit, kecepatan api akan lebih rendah dibandingkan
kecepatan oksidator dan menyebabkan terjadinya peristiwa blowoff. Ini disebabkan
karena perbandingan massa udara dan bahan bakar yang tidak seimbang, sehingga
pembakaran tidak terjadi. Namun saat semakin besar debit bahan bakar, kebutuhan
oksigen untuk pembakarannya akan lebih sedikit, dikarena pembakaran akan lebih
didominasi pembakaran difusi. . Debit bahan bakar yang besar menjadikan pengkabutan
semakin besar dan lebar. Oleh karena itu, bahan bakar akan mudah berdifusi dengan
udara lingkungan sekitar dan tidak membutuhkan O2 dari nozzle pembakaran.

5.2 Saran
1. Pembakaran dilakukan pada ruang vakuum, sehingga pembakaran premixed murni
dapat dianalisis tanpa adanya udara lingkungan yang menyebabkan adanya pembakaran
difusi.
2. Pengambilan gambar dilaksanakan menggunakan High Speed Camera supaya droplet
yang teratomisasi juga mampu dianalisis.
3. Jelaga yang terbentuk dari pembakaran biodiesel dirasa dapat dikembangkan kembali.

Anda mungkin juga menyukai