Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karuni-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Kardiovaskuler dengan
baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
bapak I WayanAmbartana,SKM,M.Fis selaku dosen anatomi fisiologi yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Dan kami juga berterima kasih kepada orang tua kami yang sudah
member dukungan kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai system peredaran darah. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebabitu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akandatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya.

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar 1
Daftar isi 2
BAB I
A. Pendahuluan 3
B. Tujuan 4
BAB II
A. Fungsi system kardiovaskuler dan pengontrolan curah jantung 5
B. Regulasi tekanan darah dan mekanisme jantung sebagai pompa 8
C. System konduktivitas jantung dan elektrofisiologi 11
D. Sirkulasi system kardiovaskular 14
BAB III
A. Kesimpulan 17
B. Saran 17
Daftar pustaka 18

2
BAB I

A. PENDAHULUAN

Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi di
dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi, ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh
manusia, sirkulasi sistemik ,sirkulasi paru dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin, sirkulasi
koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga
ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam system kekebalan tubuh dan pengaturan
keseimbangan cairan di ruang interstisial. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung
,pembuluh darah (vena dan arteri), pembuluh limfe dan darah. Jantung merupakan salah satu
organ tubuh manusia yang sangat penting karena mempunyai fungsi sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia yaitu memompa darah kejaringan, menyuplai oksigen dan zat
nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme. Jantung
berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrien dan hormone keseluruh
tubuh serta mengangkut sisa metabolism keseluruh tubuh seperti karbondioksida, asam urat
dan ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa, jantung dapat berkontraksi dan
berlelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut jantung. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah, selanjutnya jantung berkontraksi
dan memompa dalam keluar dari jantung. Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai
saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan
mengembalikannya kembali ke jantung. Darah sebagai medium transportasi dimana darah
akan membawa oksigen dan nutrisi. Sedangkan system saluran limfe berhubungan erat
dengan system sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan
melalui vena. Sebagian cairan yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran
limfe, yang merembes dalam ruang-ruang jaringan. Sistem kardiovaskuler sangat memegang
peranan penting bagi tubuh manusia, maka dari itu kita perlu mengetahui bagian-bagian serta
manfaat dari system kardiovaskuler.

3
Jantung Sebagai Pusat Kardiovaskuler dan Sistem Kardiovaskuler

B. TUJUAN
 Untuk mengetahui fungsi system kardiovaskular dan pengontrolan curah jantung
 Untuk menegetahui regulasi tekanan darah dan mekanisme jantung sebagai pompa
 Untuk mengetahui system konduktivitas jantung dan elektro fisiologi
 Untuk mengetahui sirkulasi system kardiovaskular dan darah

4
BAB II

A. Fungsi System Cardiovaskuler Dan Pengontrolan Curah Jantung

 Fungsi System Cardiovaskuler

Fungsi system kardiovaskular adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen


dan nutrisi keseluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme.
Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah
yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem
kardiovaskular yang berfungsi sebagai system regulasi melakukan mekanisme yang
bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme
meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu,
darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk
memelihara system sirkulasi organ tersebut.

Komponen Sistem Kardiovaskular


Sistem kardiovaskular merupakan suatu system transport tertutup yang terdiri atas:

Jantung, sebagai organ pemompa.

Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi.

Pembuluh darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah.

Ketiga component tersebut harus berfungsi dengan baik agar seluruh jaringan dan
organ tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang adekuat. Otot jantung, pembuluh
darah, system konduksi, suplai darah, dan mekanisme saraf jantung harus bekerja secara
sempurna agar system kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen
tersebut bekerja bersama-sama dan memengaruhi denyutan, tekanan, dan volume pompa
darah untuk menyuplai aliran darah keseluruh jaringan sesuai kebutuhan yang diperlukan
oleh tubuh.

5
 Pengontrolan Curah Jantung

Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.
Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya kurang lebih 5 L per
menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.

 Perhitungan curah jantung


Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup
 Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
 Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang
sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan
jantung untuk memperbesar curahnya.
 Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya
berdasarkan alasan berikut:
a. Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic
b. peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut
miokardialventrikel
c. Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi
(dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi
semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
·
Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung
 Pompa otot rangka. Vena muskula rmemiliki katup-katup, yang memungkinkan darah
hanya mengalir menuju jantung dan mencegah aliran balik. Konstraksi otot-otot
tungkai membantu mendorong darah ke arah jantung melawan gaya gravitasi.
 Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan tekanan negative dalam rongga toraks
menghisap udara ke dalam paru-paru dan darah vena ke atrium.
 Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yang tersimpan dalam
limpa, hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantung turun.
 Gaya gravitasi di area atas jantung membantua liran balik vena.
·

6
Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung :
o perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak, memindahkan darah dari sirkulasi
pulmonary ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks pada frekuensi jantung dan tekanan
darah dapat mengatasi pengurangan aliran balik vena.
o Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya, akibat hemoragi dan volume darah rendah)
mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung.
o Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa ventrikel
bekerja lebih keras untuk mengeluarkan darah melawan tahanan. Semakin besar tahanan yang
harus dihadapi ventrikel yang bverkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya.

· Pengaruh tambahan pada curah jantung :


o Hormone medular adrenal. Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan frekuensi
jantung dan daya kontraksi sehingga curah jantung meningkat.
o Ion.
Konsentrasi kalium, natrium, dan kalsium dalam darah serta cairan interstisial mempengaruhi
frekuensi dan curah jantungnya.
o Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat mempengaruhi curah jantungnya.
o Penyakit kardiovaskular.

Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja pompa jantung kurang efektif
dan curah jantung berkurang, meliputi:

1. Aterosklerosis, penumpukan plak-plak dalam dinding pembuluh darah koroner, pada


akhirnya akan mengakibatkan sumbatan aliran darah.
2. Penyakit jantung iskemik, supali darah ke miokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi
akibat aterosklerosis pada arterikoroner dan dapat menyebabkan gagal jantung.
3. Infarkmiokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pada
suplai darah ke miokardium.
4. Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama saat melakukan
aktivitas

7
B. Regulasi Tekanan Darah dan Mekanisme Jantung Sebagai Pompa

 Regulasi Tekanan Darah

Sistem Saraf

Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah
perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah mempengaruhi distribusi darah dan
mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap tekanan
darah melibatkan: baroreseptor dan serabut2 aferennya, pusat vasomotor dimedula oblongata
serta serabut2 vasomotor dan otot polos pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat kontrol
tertinggi diotak juga mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.

Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan mengeluarkan epinefrin


sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai vasodilator. Baroresptor, berlokasi pada
sinus karotikus dan arkus aorta. Baroresptor dipengaruhi oleh perubahan tekanan darah
pembuluh arteri. Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta. Kemoreseptor
dipengaruhi oleh kandungan O2, CO2, atau PH darah.

Kontrol Kimia

Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui
refleks kemoreseptor yang akan dibawa ke pusat vasomotor. Hormon yang mempengaruhi:
epinefrin dan norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH, angiotensin II, NO, dan alkohol.

8
Mekanisme Jantung sebagai Pompa.

Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-
paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garismidster
nal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalantangan
pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke
bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.Basis yang
berbentuk sirkular pada kerucut ini menghadap ke atas dan ke
kanan,sedangkan puncaknya mengarah ke bawah, ke depan dan ke kiri. Puncak jantug biasan
ya terletaksetinggi interkostal kelima, sekitar 9 cm dari garis tengah. Ukuran jantung sekitar
12 cm dari basis ke puncak, dengan lebar sekitar 9 cm dan tebal sekitar 6 cm.

Sebenarnya terdapat dua pompa jantung yang terletak di kanan dan kiri. Keluaran jantung
kanan seluruhnya di distribusikan ke paru melalui arteri pulmonaris dan keluaran jantung kiri
seluruhnya di distribusikan ke bagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu
menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran sama. Kedua pemompa
jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama kontraksi otot
(sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan keluar. Selama
relaksasi otot dinding jantung (diastolic), kamar jantung akan terisi darah sebagai persiapan
untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar60 sampai 80 kali per
menit, menyemburkan sekitar 70 ml darah dari kedua ventrikel perdetakan dan keluaran
totalnya sekitar 5L/menit.Kerja pompa jantung sangat penting untuk mempertahankan aliran
oksigen.
Efektifitas pompa yang menurun seperti yang terjadi pada penyakit arteri koroner (coronary
arteridisease, CAD) dan kondisi kardiomiopati, menyebabkan volume curah jantung
menurun,volume darah yang dikeluarkan dari ventrikel menurun. Perdarahan dan dehidrasi
menurunkan keefektifan pompa dengan menurunkan volume darah yang
bersirkulasi,sehingga menurunkan jumlah darah yang dikeluarkan melalui ventrikel.

9
Jantung dilapisi oleh pericardium dan rongga pericardial. Perikardium yaitu
kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pe
mbuluhdarah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan pleura yang
membungkus paru-paru.

Lapisan fibrosa luar


pada perikardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuklapisan jaringan ikat rapat
untuk melindungi jantung.2.

Lapisan serosa dalam terdiri dari 2 lapisan yaitu :

a. Membran visceral (epikardium) menutup permukaan jantung.


b. Membran parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa pericardium.

Rongga pericardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal. Ruangini
mengandung cairan perikardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi membrandan
menggurangi friksi.

Dinding jantung tersusun dari 3 lapisan yaitu

1. Epikardium luar yang tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di
atas jaringan ikat.
2. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi
untukmemompa darah. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang
jantung ke ruanglainnya. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas
spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi miokardium “menekan” darah keluar
ruang menuju arteri besar.
3. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endoterial yang terletak di atas
jaringanikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, da menyambung dengan
lapisan endothelialyang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan
meninggalkan jantung.

Ada empat ruang pada jantung yaitu atrium kanan dan atrium kiri atas yangdipisahkan oleh
septum intratrial, ventrikel kanan dan ventrikel kiri bawah dipisahkanoleh septum
interventrikular.

10
C. Sistem Konduksi Jantung

 Nodus inoatrium adalah pemacu jantung normal.

Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkonraksi atau berdenyut secara berirama
akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai otoritmisitas.
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:
1. 99% sel otor jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa.
Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.
2. Sebaliknya, sebagian kecil sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan
diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi
sel-sel berkerja.
Sel-sel jantung mengalami otoritmisitas ditemukan dilokasi-lokasi berikut ini:
1. Nodus inoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang (muara)
vena cava superior.
2. Nodus atrium ventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus didasar
atrium kanan dekat septum, tepat diatas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (berkas atrio ventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV
dan masuk ke septum antar ventrikel, tepat berkas tersebut bercabang membentuk berkas
kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan
kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat purkinje, serat-serat termial halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.
Karena perbedaan kecepatan depolarisasi lambat mereka, sel-sel otoritmik tersebut
berbeda dalam hal kecepatan normal unrtuk menghasilkan potensial aksi. Pada perbandingan
dua sel otoritmik, sel a memiliki kecepatan depolarisasi yang lebih besar dan menghasilkan
potensial aksi lebih cepat daripada sel B. Nodus SA yang dalam keadaan normal
memperlihatkan kecepatan otoritmisitas tertinggi yaitu 70-80 potesial aksi permenit. Apabila
hantaran impuls antara atrium dan ventrikel terhambat, atrium akan terus berdenyut dengan
kecepatan 70 kali permenit, dan jaringan ventrikel yang tidak dijalankan oleh kecepatan
nodus SA yang lenih tinggi, berdenyut dengan kecepatan 30 kali permenit yang dimulai oleh
sel otoritmik ventrikel (serat-serat purkinje). Potensial aksi di sel otot jantung kontraktil
memperlihatkan fase datar yang khas. Potensial aksi di sel otot jantung kontraktil, walaupun
dimulai di oleh pemicu sel-sel di nodus, cukup bervariasi dalam mekanisme ionik dan

11
bentuknya dibandingkan dengan potensial nodus SA. Tidak seperti sel-sel otoritmik,
membran sel kontraktil pada dasarnya tetap berada dalam keadaan istirahat sebesar -90mV
sampai eksitasi oleh aktifitas listrik yang merambat dari pemacu. Setelah mebran sel
kontraktil moikardium tereksitasi, timbul potensial aksi melalui hubungan rumit antara
perubahan permeabilitas dan perubahan potensial membran sebagai berikut :
1. Selama fase naik potensial aksi, potensial membran dengan cepat berbalik kenilai positif
sebesar 30mV. Akibat peningkatan mendadak pereabilitas terhadap na+ yang dikuti oleh
influks masif na+.
2. Perubahan voltase mendadak yang terjadi selama fase naik potensial aksi menimbulakn dua
perubahan permeabilitas bergantung-voltase yang bertanggung jawab mempertahan kan fase
datar.
3. Turun potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat inaktifasi saluran ca++ dan
pengaktifan saluran ka+.

 Elektrofisiologi Jantung
 Stadium polarisasi

(ion negatif dipermukaan dalam dan ion positif di luar pemukaan membram sel)

 Proses depolarisasi

(muatan negatif dipermukaan dalam membran sel dapat berkurang menuju ke nilai yang lebih
positif)

 Masa refrakter

(berperan dalam mempertahankan irama jantung yang regular, memberi waktu kontraksi dan
reakaksasi)

 Pembentukan Impuls

(impuls dari nodus sinoatrial dihantarkan melalui serabut penghantar khusus)

 Potensial aksi

(potensial membran mendadak dari nilai negatif menjadi positif)

12
 Proses repolarisasi

(proses redistribusi ion-ion kembali ke stadium istirahat)

Fase depolarisasi yaitu bagian yang terjadi akibat penyebaran rangsangan. Pada EKG akan
nampak gelombang defleksi penuh. Depolatisasi juga dapat diartikan sebagai Perubahan
potensial membran dari nilai negatif menuju ke arah yang lebih positif

Fase repolarisasi yaitu bagian yang terjadi bila sel otot kembali ke keadaan istirahat.
Pada EKG akan Nampak gambaran isoelektris dan atau sedikit gambaran defleksi.
Repolarisasi juga dapat diartikan proses redistribusi ion-ion kembali ke stadium istirahat

Potensial aksi terdiri dari 5 fase :

 Fase istirahat – fase 4 : pada keadaan istirahat bagian dalam sel relatif negatif
sedangkan bagian luar relatif positif. Membram sel akan lebih permeable terhadap
kalium dibandingkan natrium, karena itu sejumlah kecil ion K akan merembes keluar
(dari kadar yang tinggi ke kadar yang rendah K). dengan hilangnya ion K dari intrasel
maka bagian dalam sel menjadi relatif negatif.
 Depolarisasi cepat-fase 0 (upstroke) : depolarisasi sel adalah akibat permeabilitas
membram terhadap natrium sangat meningkat. Na diluar sel akan mengalir cepat
masuk ke dalam sel melalui saluran dengan cepat sehingga mengubah muatan negatif
disepanjang membram sel, bagian luar menjadi negatif dan bagian dalam menjadi
positif.
 Repolarisasi parsial-fase 1 (spike) : segera sesudah depolarisasi maka terjadi sedikit
perubahan mendadak dari kadar ion dan timbul suatu muatan listrik relatif. Tambahan
muatan negatif di dalam sel menyebabkan muatan positifnya agak berkurang. Sebagai
efeknya sebagian sel itu mengalami repolarisasi, terjadi inaktifasi dari saluran cepat
Na.
 Plateu-fase 2 : suatu plateu yang sesuai dengan periode refarkter absolute
miokardium. Pada fase ini tidak terjadi perubahan muatan listrik melalui membram
sel. Jumlah ion yang keluar masuk dalm posisi keseimbangan. Plateau terutama
disebabkan oleh aliran ion kalsium ke dalam sel secara perlahan dibantu juga oleh
gerakan ion Na sedikit demi sedikit melalui saluran lambat. Gerakan muatan positif
kedalam ini diimbangi oleh gerakan ion K ke luar.

13
 Repolarisasi cepat-fase 3(downstroke) : selama repolarisasi cepat maka maka aliran
muatan kalsium dan natrium kedalam sel di inaktifkan dan permeabilitas membram
terhadap kalium sangat meningkat, kalium keluar sel dengan demikian mengurangi
muatan positif didalam sel. Bagian dalam sel akhirnya kembali ke keadaan negatif
dan bagian luar relatif positif. Distribusi ion pada keadaan istirahat dipulihkan
kembali melalui kegitan kontinyu pompa Na-K yang dengan aktif memindahkan
kalium ke dalam sel dan natrium ke luar sel.

D. Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen
dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra
dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan
14
darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

a. Sistem Peredaran Darah Terbuka


Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak
selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung
beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem
peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah
sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri
merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve (katub-katub) yang
mencegah darah masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat
empat jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antenna
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis

b. Sistem Peredaran Darah Tertutup


Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh –
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan
kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing
tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah
cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma
darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali
ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa
darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
15
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian
dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke
jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.

Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan.
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein
dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah
(seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :

1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar
dapat mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan
ke seluruh tubuh.
3. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke
seluruh tubuh

16
BAB III

A. Kesimpulan

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses
metabolisme tubuh.

B. Saran

Dari pemaparan diatas penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu
alam lainnya penting sekali memahami anatomi system kardiovaskuler secara tepat agar
terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam
yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktivitas positif
untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan. Contoh
aktivitas positif yaitu berupa pola hidup yang sehat dan berolahraga yang teratur

17
DAFTAR PUSTAKA

https://akilakamlasi.wordpress.com/2015/07/04/makalah-anatomi-fisiologi-sistem-
kardiovaskuler/

http://milanjodhy.blogspot.com/2012/06/makalah-sistem-cardiovaskuler.html

http://www.academia.edu/17772680/MAKALAH_SISTEM_KARDIOVASKULER

http://ittadeviaprilia23.blogspot.com/

http://giziklinikku.blogspot.com/2016/06/sistem-kardiovaskular-sistem-
peredaran.html

18

Anda mungkin juga menyukai