Ahmad Maulana - UI - PKM
Ahmad Maulana - UI - PKM
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Ahmad Maulana 1206242630 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
Ringkasan v
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Luaran 2
1.5 Manfaat Program 3
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Tanah Longsor 3
2.2 Tiang Pancang dan Bedrock 4
2.3 Metode Resistivitas 5
2.4 Morfologi Geologi 7
Bab III Metode Penelitian 8
Bab IV Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1. Rincian Biaya 9
4.2 Jadwal Kegiatan 9
Daftar Pustaka 10
Lampiran 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Tidak Melakukan Plagiarism 20
iv
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tampilan bedrock pada lereng 5
v
vi
RINGKASAN
Penelitian dilakukan untuk menentukan kedalaman lapisan bedrock dalam upaya pencegahan tanah
longsor di desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Lokasi penelitian ini merupakan daerah
dengan topografi berlereng dan berpotensi untuk terjadinya gerakan tanah. Pengetahuan mengenai
kedalaman bedrock ini sangat penting untuk pemasangan tiang pancang secara benar dan efektif.
Pemasangan tiang pancang harus mencapai bedrock, karena bedrock merupakan batuan dasar
kokoh yang tidak akan terpengaruh posisinya oleh bidang gelincir. Penelitian ini menggunakan
metode geolistrik resistivitas untuk mencari anomali resistivitas dari bedrock. Metode pengukuran
menggunakan konfigurasi Wenner-Slumberger. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 lintasan dengan
panjang setiap lintasan 384 meter. Jarak antara kedua lintasan 8 meter. Pengolahan data dari hasil
pengukuran dilakukan dengan menggunakan software Res2Dinv. Hasil dari pengolahan data
berupa gambaran permukaan bawah tanah dua dimensi pada lokasi pengukuran. Hasil pengolahan
data akan diinterpretasi dan luaran yang dihasilkan berupa peta bawah permukaan, kontur sebaran
kedalaman lapisan bedrock, dan akan dipublikasi dalam bentuk artikel ilmiah. Dampak dari
penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi kepada pemerintah untuk pemasangan tiang
secara tepat guna mencegah terjadinya tanah longsor di daerah setempat.
Kata kunci : bedrock, tiang pancang, metode geolistrik resistivitas
vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.3 TUJUAN
1.4 LUARAN
lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah
longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap
pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa
terlalu panas.
Getaran juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor. Getaran
yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin,
dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah,
badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak. Selain itu, adanya beban
tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan
memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan
jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah
dan retakan yang arahnya ke arah lembah. Pengikisan atau erosi juga dapat
mengakibatkan terjadinya longsor. Pengikisan banyak dilakukan oleh air
sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar
tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal. Untuk mengembangkan dan
memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan
penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan
sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan
akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
gelincir. Bidang gelincir berada diantara bidang yang stabil (bedrock) dan
bidang yang bergerak (bidang yang tergelincir). Bedrock sendiri merupakan
batuan dasar kokoh(consolidated), terendap dan terkubur dibawah tanah atau
terkubur dibawah lapisan lainnya yang tidak kokoh(unconsolidated).
dengan ρ adalah nilai resistivitas, ΔV adalah beda potensial yang terukur, dan
I adalah kuat arus listrik yang diinjeksikan ke bumi, dan K adalah faktor
geometri dari konfigurasi elektroda yang digunakan pada saat pengukuran.
Metode geolistrik memiliki beberapa model konfigurasi salah satunya adalah
konfigurasi Wenner – Schlumberger. Konfigurasi ini merupakan modifikasi
dari bentuk konfigurasi Wenner dan konfigurasi Schlumberger dapat
digunakan pada sistem konfigurasi yang menggunakan aturan spasi yang
konstan dengan catatan faktor untuk konfigurasi ini adalah perbandingan
jarak antara elektroda C1-P1 dan C2-P2 dengan spasi antara elektroda P1-P2.
Konfigurasi ini merupakan kombinasi antara konfigurasi Wenner-
Schlumberger yang menggunakan spasi elektroda yang konstan. Disamping
itu cakupan horizontal lebih baik, penetrasi maksimum dari konfigurasi ini 15
% lebih baik dari konfigurasi Wenner. Konfigurasi Schlumberger – Wenner
adalah metode geolistrik resistivitas dengan sistem aturan spasi elektroda
yang konstan dengan faktor pengali ‘n’ adalah perbandingan jarak antara
elektroda C1-P1 atau (C2-P2) dengan P1-P2. Konfigurasi Wenner-
Schlumberger dapat dilihat pada gambar 2.
7
1 1 1 1
=2 − − − (2)
1 1 2 1 1 2 2 2
Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu bulan Juli 2015 sampai
bulan November 2015 yang berlokasi di Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur,
Bogor. Alat-alat yang digunakan terdiri dari resistivitymeter, aki, dua pasang
elektroda, meteran, palu, dan GPS. Tahapan kegiatan penelitian meliputi survei
pendahuluan, pengambilan data, pengolahan data, dan interpretasi data.
Survei pendahuluan dilakukan untuk melihat kondisi geologi daerah
Cibadak, Bogor dengan lebih jelas dan juga mencari akses transportasi untuk
mempermudah mobilisasi pada saat pengukuran, sehingga waktu yang diperlukan
untuk melakukan pengambilan data di lapangan lebih efisien. Untuk melakukan
penelitian ini, kami menggunakan metode geolistrik resistivitas yang bertujuan
untuk mencari anomali resistivitas dari bedrock . Pengukuran yang dilakukan
menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger (jelasin, berapa titik, jaraknya,
gambar griddingnya). Setelah dilakukan pengukuran data untuk semua titik
berupa nilai arus dan beda potensial (IF, VF, IR, VR), kemudian dilakukan
perhitungan nilai faktor geometri dengan menggunakan Persamaan 2 seperti yang
ditulis di bagian atas. Selanjutnya menghitung nilai tahanan jenis semu (apparent
resistivity) menggunakan Persamaan 1. Pengolahan data menggunakan software
Res2Dinv versi 3.59 untuk mendapatkan tampilan citra dua dimensi
(menunjukkan kontur tahanan jenis sebenarnya). Dari hasil pengolahan data
tersebut dilakukan analisis dan interpretasi data mengenai pola anomali resistivitas
atau tahanan jenis untuk memperoleh kedalaman bidang gelincir dan struktur
geometri bidang gelincir.
9
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
NIM 1206242630
SD SMP SMA
Nama Institusi MIN 3 SMPN 179 SMAN 97
Cijantung Jakarta Jakarta
Jurusan IPA
Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggunjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
Pengusul,
(Ahmad Maulana)
E-mail fitrianita.ui.ac.id
Nomor Telepon/ HP 085695122016
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Wanasari SMP Negri 1 SMA Negri 1
13 Tambun Selatan Tambun Selatan
Jurusan IPA
Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggunjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
Pengusul,
(Fitrianita)
SD SMP SMA
Nama Institusi SDI Miftahul SMPN 95 SMAN 13
Ulum Jakarta Jakarta
Jurusan IPA
Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggunjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
16
(Muhammad Ramdhani)
1. Peralatan Penunjang
17
Kesekretariatan 50.000
Pelaporan dan 100.000
Penggandaan