DESA : BANYUBIRU
KECAMATAN : NEGARA
KABUPATEN : JEMBRANA
PROVINSI : BALI
Oleh:
PENDAMPINGAN KELUARGA
Menyetujui,
Ketua Panitia Pelaksana KKN-PPM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan “Laporan Individu Program
Pendampingan Keluarga”. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat
banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:
a. dr. Ni Wayan Sucindra Dewi, M.Biomed. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
penyusunan program ini.
b. Bapak H. Masturi selaku Perbekel Desa Bayubiru atas bimbingannya selama
program KKN berlangsung.
c. Bapak I Komang Artawan selaku kepala keluarga KK Dampingan.
Atas keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan
laporan ini. Atas segala perhatian dan bantuannya, penulis mengucapkan terima
kasih
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada kesempatan ini, penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi
salah satu keluarga prasejahtera yaitu Keluarga Bapak I Komang Artawan yang
bertempat tinggal di Banjar Banyubiru, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara,
Kabupaten Jembrana. Keluarga Bapak I Komang Artawan merupakan salah satu
keluarga yang berkategori keluarga prasejahtera di Banjar Banyubiru. Data
keluarga Bapak I Komang Artawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. 1 Data Keluarga Dampingan
Umur
No Nama Status Pendidikan Pekerjaan Ket.
(thn)
Buruh
I Komang Tamat SD/ Kepala
1 Kawin 45 Harian
Artawan Sederajat Keluarga
Lepas
Keluarga ini hidup di rumah sederhana yang berukuran 6x6 m2 dan dengan
dapur terpisah berukuran 3x3 m2 di tanah milik orang tuanya. Luas tanah yang
didiami Bapak I Komang Artawan seluas 5 are dan dihuni oleh 3 keluarga. Rumah
yang ditinggali Bapak I Komang Artawan terdiri dari 3 kamar tidur. Sedangkan
kamar mandi menggunakan kamar mandi bersama dengan keluarga Bapak Putu
Ardiana dan Bapak Putu Juni Arnaya yang memiliki rumah di satu pekarangan
dengan rumah Bapak I Komang Artawan. Kondisi rumah Bapak I Komang
Artawan yaitu dinding rumah dari batako yang tidak diplester. Lantai terbuat dari
batako yang diplester dan atap rumah terbuat dari genteng dan asbes dengan kuda-
kuda kayu. Untuk memasak keluarga ini menggunakan kayu bakar dan terkadang
menggunakan kompor gas untuk menanak nasi. Keluarga ini memiliki MCK yang
sudah cukup memadai tapi dengan air yang diperoleh dari sumur. Adapun denah
dari rumah Bapak Komang dapat dilihat pada gambar berikut.
2
U
B T
S
Ket :
Keluarga prasejahtera ini dipilih karena dilihat dari segi ekonomi yang
dianggap benar-benar jauh dari kata cukup. Keseharian Bapak I Komang Artawan
yaitu sebagai buruh harian lepas. Pada saat ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari, Bapak I Komang Artawan dibantu oleh istrinya yang bekerja sebagai guru
TK. Pekerjaan Bapak I Komang Artawan yang bekerja sebagai buruh harian lepas
dan masih menanggung biaya untuk menghidupi 2 orang anak merupakan
keluarga yang masih dikategorikan keluarga prasejahtera. Keseharian dalam
keluarga ini berjalan dengan sangat sederhana.
1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pekerjaan Bapak I Komang Artawan adalah sebagai buruh harian lepas di
Desa Banyubiru. Beliau hanya memperoleh penghasilan ketika ada panggilan
3
untuk membantu membangun rumah. Pendapat Bapak I Komang Artawan dalam
sehari jika ada pekerjaan adalah Rp 70.000,00. Sedangkan Ibu Rini Kholigah yang
bekerja sebagai guru TK memiliki pendapatan rata-rata dalam sebulan sebesar Rp
800.000,00. Jika diuangkan, pendapatan keluarga Bapak I Komang Artawan
dalam sebulan sebesar Rp 2.900.000,00.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan primer keluarga Bapak I Komang Artawan dapat terpenuhi.
Setiap harinya keluarga Bapak I Komang Artawan rata-rata mengeluarkan biaya
Rp 50.000,00 untuk membeli lauk pauk sedangkan beras dibeli setiap minggu
sebanyak 10 kilogram dengan harga total kurang lebih Rp 100.000,00. Pemenuhan
kebutuhan sekunder bergantung pada penghasilan yang diterima oleh Bapak I
Komang Artawan dan istrinya karena penghasilannya yang tidak menentu.
Pengeluaran lain yaitu biaya listrik sebesar Rp 20.000,00/bulan dengan subsidi
sebesar Rp 20.000,00/bulan.
b. Pendidikan
Pendidikan Bapak I Komang Artawan hanya sebatas lulusan SD dan istrinya
Ibu Rini Kholigah sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Terbuka. Pada
sektor pendidikan, Bapak I Komang Artawan mengeluarkan biaya yang cukup
lumayan setiap semesternya untuk kebutuhan membeli buku LKS dan buku tulis,
dikarenakan anak pertama Bapak I Komang Artawan sedang duduk di bangku
SMA dengan biaya Rp 200.000,00. Biaya ini dikeluarkan untuk biaya pembelian
kebutuhan sekolah dan uang saku setiap harinya, dikarenakan biaya SPP
digratiskan karena anak pertama Bapak I Komang Artawan memiliki Kartu
Indonesia Pintar. Selain itu, keluarga Bapak I Komang Artawan juga harus
mengeluarkan biaya untuk pendidikan Ibu Rini Kholigah sebesar Rp 2.500.000,00
per semesternya dan sekarang Ibu Rini Kholigah sedang duduk di bangku kuliah
semester satu.
c. Kesehatan
Biaya kesehatan Bapak I Komang Artawan beserta istri dan anak
pertamanya ditanggung dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat sedangkan
anak keduanya belum memiliki Kartu Indonesia Sehat. Keluarga Bapak I Komang
Artawan termasuk keluarga yang peduli terhadap kesehatan karena jika ada
4
anggota keluarganya yang sakit selalu dibawa ke puskesmas dengan
menggunakan Kartu Indonesia Sehat.
d. Sosial
Pengeluaran Bapak I Komang Artawan dalam bidang rohani mengeluarkan
biaya untuk kegiatan sembahyang purnama dan tilem sebesar Rp 20.000,00 dan
pada saat hari raya agama mereka mengeluarkan biaya yang lumayan setiap
tahunnya, yaitu sebesar Rp 500.000,00/tahun. Selain itu untuk membayar iuran
upacara di Banjar, Bapak I Komang Artawan membayar iuran sebesar Rp
20.000/bulan.
5
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
6
2.1.2 Infrastuktur yang Kurang Memadai
Keluarga ini hidup di rumah sederhana yang berukuran 6x6 m2 dan dengan
dapur terpisah berukuran 3x3 m2 di tanah milik orang tuanya. Luas tanah yang
didiami Bapak I Komang Artawan seluas 5 are dan dihuni oleh 3 keluarga. Rumah
yang ditinggali Bapak I Komang Artawan terdiri dari 3 kamar tidur. Sedangkan
kamar mandi menggunakan kamar mandi bersama dengan keluarga Bapak Putu
Ardiana dan Bapak Putu Juni Arnaya yang memiliki rumah di satu pekarangan
dengan rumah Bapak I Komang Artawan. Kondisi rumah Bapak I Komang
Artawan yaitu dinding rumah dari batako yang tidak diplester. Lantai terbuat dari
batako yang diplester dan atap rumah terbuat dari genteng dan asbes dengan kuda-
kuda kayu. Untuk memasak keluarga ini menggunakan kayu bakar dan terkadang
menggunakan kompor gas untuk menanak nasi. Keluarga ini memiliki MCK yang
sudah cukup memadai tapi dengan air yang diperoleh dari sumur. Rumah yang
dihuni oleh keluarga Bapak I Komang Artawan bisa dibilang layak namun perlu
dijaga kebersihannya. Pekarangannya masih berupa hamparan tanah tanpa rumput,
sehingga debu mudah untuk masuk ke rumahnya.
2.2 Masalah Prioritas
Dari permasalahan yang sudah dijabarkan di atas, penulis memilih masalah-
masalah tersebut sebagai masalah prioritas yang benar-benar menjadi masalah
utama bagi keluarga Bapak I Komang Artawan dikarenakan permasalahan
tersebut jika tidak ditangani dengan baik akan berdampak buruk untuk
kedepannya.
7
BAB III
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Masalah Penyakit Muskuloskeletal
Kondisi yang dialami Bapak I Komang Artawan dalam dunia medis
fisioterapi dikenal sebagai Shoulder Pain dan Low Back Pain (LBP) atau lebih
dikenal sebagai nyeri bahu dan nyeri punggung bawah. Kondisi yang dialami
Bapak I Komang Artawan ini terjadi karena posisi kerja yang salah atau tidak
ergonomis saat bekerja dan kesalahan ini terus diulangi setiap bekerja sehingga
menimbulkan trauma pada jaringan yang mengalami pembebanan berlebih. Oleh
sebab itu untuk mengatasi permasalahan ini, hal pertama yang dilakukan penulis
yakni meng-KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Bapak I Komang Artawan
terkait posisi kerja yang ergonomis saat mengangkat dan mengangkut batu-bata,
mengaduk semen, dan mendorong gerobak. Selain itu, penulis juga melakukan
pemeriksaan vital sign kepada Bapak I Komang Artawan yang mencangkup
pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernafasan. Hal ini dilakukan
untuk memastikan apakah kondisi Bapak I Komang Artawan siap untuk diberikan
penanganan lebih lanjut, dan setelah pemeriksaan vital sign dilakukan, didapatkan
hasil untuk tekanan darah Bapak I Komang Artawan sebesar 100/70 mmHg
dimana angka ini tergolong tekanan darah rendah, denyut nadi 57X/menit, dan laju
pernafasan normal yakni 14X/menit. Melihat hasil pemeriksaan vital sign, penulis
memutuskan untuk tidak melakukan penanganan lebih lanjut kepada Bapak I
Komang Artawan dan akan dilakukan saat kunjungan selanjutnya. Pada saat
kunjungan selanjutnya penulis melakukan penanganan seperti kompres hangat
pada bahu dan punggung bawah serta pemberian massage untuk mengurangi
ketegangan pada otot dan juga tidak lupa penulis memberikan dosis latihan-latihan
yang harus dilakukan untuk menunjang proses penyembuhan Bapak I Komang
Artawan dalam mengatasi masalah muskuloskeletal tersebut, seperti Mc’Kenzie
Exercise.
3.1.2 Masalah Infrastruktur yang Kurang Memadai
Dalam masalah pemanfaatan bangunan keluarga Bapak I Komang Artawan
dapat dikategorikan sudah cukup memadai dengan adanya fasilitas MCK yang
8
cukup baik. Sedangkan untuk pekarangannya masih berupa hamparan tanah tanpa
rumput yang dapat dikategorikan kurang memadai karena debu dapat dengan
mudah untuk masuk ke rumahnya, sehingga rumah perlu dijaga kebersihannya
agar tidak menyebabkan penyakit di kemudian hari. Melihat kondisi tersebut,
penulis menyarankan agar pekarangan rumah rajin disiram agar debu tidak mudah
masuk ke dalam rumah.
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan adalah dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan oleh kelompok KKN-PPM periode XVII
tahun 2019 di Desa Banyubiru di mana untuk kunjungan keluarga dampingan
minimal tiga kali seminggu atau 15 kali dalam sebulan.
Tabel 3. 1 Durasi Kegiatan KK Dampingan Mahasiswa Vidya Rahmayunissa
Swandi Putri
No. Tanggal Waktu Kegiatan
1 15/07/2019 13.00 – 16.00 Diskusi dengan Kepala Dusun mengenai
program KK Dampingan dan meminta
daftar KK Dampingan serta langsung
berkunjung ke KK Dampingan.
2 16/07/2019 13.00 -18.00 Berkunjung untuk melihat kondisi KK
Dampingan sekaligus menjelaskan tentang
program KK Dampingan
3 17/07/2019 13.00 – 18.00 Bertemu dengan KK Dampingan untuk
pendekatan dan pengenalan serta
berbincang-bincang Komang Artawan dan
keluarga mengenai kondisi keluarga
4 18/07/2019 14.00 – 18.00 Berbincang-bincang Komang Artawan dan
keluarga mengenai kondisi keluarga
5 20/07/2019 09.00 – 14.00 Berbincang-bincang mengenai pekerjaan
keluarga pak artawan
6 21/07/2019 08.00 – 12.00 Berbincang-bincang perihal kegiatan harian
yang dilakukan
7 22/07/2019 13.00 – 17.00 Menganalisis kegiatan harian Bapak
Komang Artawan dan keluarga
9
8 27/07/2019 14.00 – 18.00 Membahas masalah perekonomian yang
dialami oleh keluarga Bapak Komang
Artawan
10
Tabel 3. 2 Durasi Kegiatan KK Dampingan Mahasiswa M. Husnul Ullum
Azhari
11
pernafasan.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
4.2 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh setelah mendampingi keluarga Bapak I
Komang Artawan yaitu mulai menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk
keluarga ini.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Dalam pelaksanaan pendampingan keluarga, tidak ada kendala yang berarti,
hanya terkadang masalah waktu yang menjadi sedikit kendala dalam kunjungan.
Karena Bapak I Komang Artawan dan istrinya memiliki jam kerja yang tidak
menentu.
14
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Keluarga Dampingan Bapak I Komang Artawan terdiri dari 4 anggota
keluarga dimana Bapak I Komang Artawan menjadi kepala keluarga. Ini
merupakan keluarga dengan kategori Rumah Tangga Miskin (RTM), melihat
pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 70.000,00 s.d. Rp 100.000,00
per hari tergantung dari pekerjaan Bapak I Komang Artawan dan istrinya. Rumah
KK Dampingan tergolong masih layak huni karena jumlah ruangan yang
memadai. Bapak I Komang Artawan dan istri harus menanggung biaya hidup
untuk 4 orang, biaya pendidikan untuk anak pertamanya yang kini duduk di
bangku SMA, biaya pendidikan untuk anak keduanya yang kini duduk di bangku SD,
dan biaya pendidikan Ibu Rini Kholigah yang sedang duduk di bangku kuliah
semester satu. Masalah utama yang dihadapi KK Dampingan ini adalah masalah
kesehatan/keluhan muskuloskeletal dan infrastruktur yang kurang memadai.
5.2 Rekomendasi
Untuk membantu mengembangkan usaha keluarga ini, maka diperlukan
suatu bantuan dalam hal permodalan untuk membuat suatu usaha yang dapat
menaikkan pendapatan keluarga. Selain itu untuk menaikkan taraf hidup maka
keluarga ini diharapkan mampu memanfaatkan tanah yang dimilikinya dengan
menanam tanaman yang nantinya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari tanpa harus membeli seperti sayuran, dan tanaman kebutuhan dapur.
15
LAMPIRAN
16
Gambar 4. Kamar anak pertama Komang Artawan dan istri
17