TAHUN 2019
Disusun oleh:
Henry (406181006)
TUBERKULOSIS PARU
JAKARTA
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PENYULUHAN
“TUBERKULOSIS PARU"
A. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis
dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Seiring dengan semakin
pedulinya masyarakat terhadap kesehatannya, semakin tinggi pula tuntutan masyarakat atas mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit sehingga pentingnya melakukan
usaha promotif kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Tuberkulosis yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga
bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar
penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada
seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV. Jumlah kasus baru TB di
Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis
kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada
perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi pada laki-laki 3 kali
lebih tinggi dibandingkan pada perempuan.
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TB paru juga
akan merasakan beberapa gejala lain, seperti demam, lemas,berat badan turun, tidak nafsu makan,
nyeri dada, dan berkeringat di malam hari. TB paru dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak.
Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto
Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).TB paru dapat disembuhkan jika penderitanya
patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita
perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu
umumnya berupa: Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide, Ethambutol.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi melalui ceramah oleh
pembicara dan sesi tanya jawab.
Rincian kegiatan:
Henry (406181006)
G. SASARAN
H. DAFTAR HADIR
Terlampir
Jawaban : Ya, saat orang tersebut berbicara, ada kemungkinan untuk mengeluarkan
percikan air / droplet yang mengandung kuman TB, apabila saat itu kondisi kita
sedang tidak sehat dan terinfeksi dengan kuman TB kita dapat tertular, maka dari
itu apabila terkena TB, disarankan untuk memakai masker agak tidak menulari
orang lain.
b. Pertanyaan : Apakah ada terapi yang tidak memerlukan obat seperti misalkan
olahraga atau berjemur?
Jawaban : Tidak ada, untuk saat ini masih memerlukan obat-obatan seperti yang
sudah disampaikan, dan harus diminum secara rutin dan teratur.
Jawaban : Pada dasarnya, tidak ada penyakit dengan nama flek paru. Itu adalah
istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan TB paru, tetapi itu tidak tepat.
Istilah flek paru bisa berarti penyakit lain juga, jadi tidak bisa dibilang sama dengan
tuberculosis paru.
DOKUMENTASI KEGIATAN